MAKHLUK TERMULIA
“ Dan
sesungguhnya
telah Kami muliakan anak anak
Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari
yang baik baik
dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk
yang telah Kami ciptakan “.
( Q.S. Al Israa’ 70 )
Satu satunya ciptaan yang dimulyakan
Allah hanyalah manusia, karena dilengkapi dengan kesempurnaan yang tidak
dimiliki mahluk lain, baik raga, jiwa lebih lebih kemampuan akalnya yang luar
biasa.
Maka benar kiranya bila ada m.c, yang
memulai kalimat dengan kata kata : “ Para hadlirin yang dimulyakan Allah “.
SEBAIK
BAIK BENTUK
Dibanding mahluk lainnya, manusia memiliki penampilan paling
sempurna. Mulai bentuk kepala yang dilengkapi rambut, mata dengan alis dan bulu
matanya, hidung yang mancung, mulut dengan bibir plus dagu yang indah pula
bentuknya.
Demikian pula dengan leher sebagai
penghubung antara kepala dan tubuh sangat pas nampaknya, dengan bentuk leher
yang ramping ini bisa berfungsi sebagai as, sebagai tumpuan agar kepala bisa
menoleh kekiri dan kekanan, menunduk dan menengadah.
Demikian pula dengan bentuk tubuhnya
yang dilengkapi tangan dan kaki plus jari yang rapi sekali, sehingga dapat
berfungsi sebagai mana yang dikehendaki. Sungguh indah bentuk manusia ini, apalagi
bila dilengkapi busana yang islami, akan nampak anggun sekali.
“ Sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik baiknya “ . ( Q.S. At Tiin 4 )
RIZKI YANG BAIK
“ Kami beri mereka rezki dari
yang baik baik “. Karena mulyanya manusia tidak hanya
bentuknya saja yang indah, bahkan diberi
Nya pula rizki yang baik. Perhatikan makanannya : Mulai buah yang beraneka
macam, sayur sayuran, minuman, sampai makanan pokoknya yang beraneka ragam.
Bandingkan dengan jin yang hanya makan
tulang, kotoran dan hanya bau bauan saja, karena cara makannya hanya dihirup
dengan hidungnya saja.
LEBIH SEMPURNA
“ Kami lebihkan mereka dengan
kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan “.
Karena manusia dikaruniai
akal, sehingga makin lengkap dan sempurna kejadiannya, sehingga dapat berfikir,
menganalisa, merancang dan sebagainya, dengan demikian memiliki kemampuan dan
kelebihan dari makhluk lainnya.
TRANSPORTASI
Saking mulyanya bahkan sampai
diberi kemampuan bisa melanglang buana didarat ( berjalan, bersepeda, sepeda
motor, mobil ), mengarungi lautan ( kapal ), tentunya mampu pula terbang di
udara ( kapal terbang ). Ini semua berkat kemampuan akal yang dikaruniakan
Allah kepada manusia, sehingga dapat menciptakan alat alat tranportasi,
komunikasi dan sebagainya.
SEMUA
UNTUK MANUSIA
Tidak hanya sampai disini karunia Nya, bahkan guna
memenuhi kebutuhannya, segala yang ada dibumi diperuntukkan pula untuk
kepentingan manusia.
“ Dia lah
Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak ( menciptakan ) langit, kemudian dijadikan Nya
tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu “. ( Q.S. Al Baqarah
29 )
SEBAGAI KHOLIFAH DI BUMI
Karena
kelebihan yang dimilikinya, manusia diberi tugas sebagai khalifah, sebagai
pemimpin dan pengelola dibumi. Namun rupanya para Malaikat tidak menyetujui rencana
Allah Yang Maha Tahu.
“ Ingatlah ketika
Tuhanmu berfirman kepada para
Malaikat :
" Sesungguhnya
Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi ", mereka berkata :
" Mengapa
Engkau hendak menjadikan ( khalifah ) di
bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau ? ". Tuhan berfirman :
" Sesungguhnya
Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui ". ( Q.S. Al Baqarah 30 )
DIFAHAMKAN NAMA NAMA BENDA
Sebagai
khalifah di bumi Allah membekali dengan mengajarkan nama nama benda, tentunya
mencakup pula guna dan manfaatnya.
Dengan bekal ini ternyata Nabi
Adam lebih unggul dari para Malaikat yang semula menyangkal atas pengangkatan
Nabi Adam sebagai Khalifah.
“ Dan Dia mengajarkan
kepada Adam nama nama ( benda benda )
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para
Malaikat kemudian berfirman :
" Sebutkanlah
kepada Ku
nama benda benda
itu jika kamu memang
benar orang orang
yang benar ! ". (
Q.S. Al Baqarah 31 )
MENGELOLA BUMI
Mengelola bumi
tidak cukup hanya mengandalkan tehnologi semata, namun harus juga didasari
dengan iman dan taqwa, bila hanya berdasar pada tehnologi tanpa mengindahkan
kaidah kaidah agama, artinya tak pandai bersyukur pada yang menciptakan Nya,
maka bukan nikmat yang akan bertambah justru adzab yang akan diperolehnya.
Tanah longsor, banjir bandang,
gempa bumi, cuaca tak menentu, berakibat musim tak menentu pula yang berdampak
pada tanam tanaman, hama pada bermunculan, sehingga para petani jadi pada
menderita.
DITURUNKAN DERAJATNYA
Manusia
yang mulia akan tetap terjaga kemuliaannya, bila selalu mengindahkan kaidah agama, namun bila
sebaliknya derajatnya akan turun serendah rendahnya.
Derajat
manusia akan tetap terjaga bila didasari keimanan dan amal sholih, dengan iman
prilaku akan selalu terjaga karena ingat pada Yang Maha Kuasa, dengan iman
prilakunya akan terpelihara karena tahu arah tujuannya. Bila
mengabaikan iman jelas setan jadi kawan, tingkah lakunya tak terkendalikan, dosa
tak diindahkan, yang penting memuaskan. Bahkan kemusyrikan pun dilakukan :
Mempercayai bermacam jimat, nyepi ketempat keramat agar mendapat berkah dan
kesaktian, walau anak istri terlantarkan.
Jika sudah
demikian jelas akan jauh dari kebaikan, karena buta pada kebenaran. Amal sholih
apalagi, sehingga prilakunya jadi egois, sombong, bakhil, tak perduli nasib
sesama, yang penting enak sendiri.
Dengan
demikian nilai nilai kemanusiaan jadi makin jauh, yang semula mulia jadi turun
serendahnya !. “ Kemudian Kami kembalikan
dia ke
tempat yang serendah rendahnya
( neraka ). Kecuali
orang orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka
bagi mereka pahala yang tiada putus putusnya “. ( Q.S. At Tiin 5-6 )
DENGAN IMAN DAN AMAL SHOLIH TERJAGA KEMULIAANNYA
Kwalitas
dan martabat manusia bukan ditentukan oleh rupa, harta, gelar, pangkat atau
jabatan, akan tetapi ditentukan oleh kwalitas keimanan dan amal sholihnya.
Bukankah saat ini banyak yang bertitel, berharta bahkan punya jabatan terhormat
sama turun derajatnya, gara gara tidak bisa menjaga keimananya dan tingkah
lakunya, sehingga uang rakyat dan negara diraup seenak ( korupsi ).
Begini
akibat bila manusia tidak bisa menjaga kemuliaan diri, lupa kepada karunia Sang
Ilahi, yang seharusnya dijaga sampai mati.
Maka
sangat beruntung yang bisa menjaga keimanannya dan suka beramal sholih, sehingga
kemuliaannya sebagai manusia tetap terjaga, harga diri dan martabatnya
KISAH TAULADAN
BUSR BIN ARTHAT SANG PEMBERANI
Dalam peperangan disamping
dibutuhkan keberanian dibutuhkan pula kelihaian dalam strategi, salah seorang
diantaranya adalah prajurit Islam Busr bin Arthat.
Al Ala’ bin Sufyan Al Hadrami berkata : “ Ibnu Arthat menyerang tentara
Romawi, setiap kali terjadi peperangan selalu saja betisnya terkena tusukan
senjata musuh. Walau dia berupaya menyembunyikan betisnya tetapi tetap saja
terkena senjata.
Guna menganalisa kelemahan musuh ia mengambil sikap
sangat berani.
Suatu hari ia memisahkan diri dari pasukan yang berjumlah
100 orang di sebuah lembah Romawi. Tiba tiba ia menemukan sejumlah Baradzin
nama hewan sejenis kuda berjumlah 30 ekor dalam keadaan terikat, sedang
didekatnya terdapat sebuah gereja, didalamnya terdapat para penunggangnya yang
ternyata mereka inilah yang selalu melepaskan panahnya mengenai betis Ibnu
Arthat.
Kemudian Ibnu Arthat turun dari kuda dan menambatkannya,
serta masuk kedalam gereja dan menutup pintunya dengan maksud menyandera mereka.
Tentara Romawi heran melihat pintu gereja tertutup, kemudian mereka mengadakan
perlawanan yang mengakibatkan tiga orang prajurit Romawi tewas.
Kawan Ibnu Arthat pada kebingungan karena kehilangan dirinya, mereka pada
mencari, akhirnya mereka menemukan kudanya, dan mendengar suara gaduh dalam
gereja.
Mereka akan menyelinap masuk namun pintu dalam keadaan terkunci, kemudian
mereka meloncat dari atas atap dan mendapati Ibnu Arthath memegang ususnya yang
terburai dari perutnya, sementara tangan kanannya memegang pedang.
Setelah kawan kawannya menguasai gereja, Ibnu Arthat pingsan, mereka
membunuh dan menangkap tentara Romawi, sambil berkata : “ Kami bersumpah kepada
Allah siapa yang melakukan penyerangan ini ? “.
Mereka menjawab : “ Bushr bin
Arthath “, mereka berkomentar : “ Demi Allah tidak ada seorang wanita pun yang
melahirkan pemuda sehebat dia “.
Kemudian teman temannya mengobati perut Busr dengan mengembalikan usus
yang terburai tadi kedalam perutnya
dengan memakai surban dengan teliti dan hati hati, kemudian ditutup dan dijahit
pula lubang perutnya.
Betapa heroiknya Busr bin Arthat dengan tekadnya mendekati musuh
sendirian, satu banding 30 pasukan Romawi yang dikenal gagah berani, berkat ruh
jihadnya pula yang melandasi dan mendorong menginginkan mati Syahid, membela
tegaknya kalimat Tauhid.
Ahirnya dengan izin Allah Busr kembali
sehat wal ‘afiat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar