Sabtu, 18 Oktober 2014

MAKHLUK TERMULIA



                  MAKHLUK  TERMULIA

“ Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.
( Q.S. Al Israa’ 70 )
                  
Satu satunya ciptaan yang dimulyakan Allah hanyalah manusia, karena dilengkapi dengan kesempurnaan yang tidak dimiliki mahluk lain, baik raga, jiwa lebih lebih kemampuan akalnya yang luar biasa.
Maka benar kiranya bila ada m.c, yang memulai kalimat dengan kata kata : “ Para hadlirin yang dimulyakan Allah “.

SEBAIK BAIK BENTUK
Dibanding mahluk lainnya, manusia memiliki penampilan paling sempurna. Mulai bentuk kepala yang dilengkapi rambut, mata dengan alis dan bulu matanya, hidung yang mancung, mulut dengan bibir plus dagu yang indah pula bentuknya.
Demikian pula dengan leher sebagai penghubung antara kepala dan tubuh sangat pas nampaknya, dengan bentuk leher yang ramping ini bisa berfungsi sebagai as, sebagai tumpuan agar kepala bisa menoleh kekiri dan kekanan, menunduk dan menengadah.
Demikian pula dengan bentuk tubuhnya yang dilengkapi tangan dan kaki plus jari yang rapi sekali, sehingga dapat berfungsi sebagai mana yang dikehendaki. Sungguh indah bentuk manusia ini, apalagi bila dilengkapi busana yang islami, akan nampak anggun sekali.  
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik baiknya . ( Q.S. At Tiin 4 )

RIZKI YANG BAIK
Kami beri mereka rezki dari yang baik baik “. Karena mulyanya manusia tidak hanya bentuknya saja yang indah, bahkan diberi Nya pula rizki yang baik. Perhatikan makanannya : Mulai buah yang beraneka macam, sayur sayuran, minuman, sampai makanan pokoknya yang beraneka ragam.
Bandingkan dengan jin yang hanya makan tulang, kotoran dan hanya bau bauan saja, karena cara makannya hanya dihirup dengan hidungnya saja.

LEBIH SEMPURNA
Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan “.
Karena manusia dikaruniai akal, sehingga makin lengkap dan sempurna kejadiannya, sehingga dapat berfikir, menganalisa, merancang dan sebagainya, dengan demikian memiliki kemampuan dan kelebihan dari makhluk lainnya.

TRANSPORTASI
Saking mulyanya bahkan sampai diberi kemampuan bisa melanglang buana didarat ( berjalan, bersepeda, sepeda motor, mobil ), mengarungi lautan ( kapal ), tentunya mampu pula terbang di udara ( kapal terbang ). Ini semua berkat kemampuan akal yang dikaruniakan Allah kepada manusia, sehingga dapat menciptakan alat alat tranportasi, komunikasi dan sebagainya.

SEMUA UNTUK MANUSIA
Tidak hanya sampai disini karunia Nya, bahkan guna memenuhi kebutuhannya, segala yang ada dibumi diperuntukkan pula untuk kepentingan manusia.
Dia lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak ( menciptakan )  langit, kemudian dijadikan Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.  ( Q.S. Al Baqarah 29 )

SEBAGAI KHOLIFAH DI BUMI
Karena kelebihan yang dimilikinya, manusia diberi tugas sebagai khalifah, sebagai pemimpin dan pengelola dibumi. Namun rupanya para Malaikat tidak menyetujui rencana Allah Yang Maha Tahu.
“ Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat : " Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi ", mereka berkata : " Mengapa Engkau hendak menjadikan ( khalifah ) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau ? ". Tuhan berfirman : " Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui ".  ( Q.S. Al Baqarah 30 )

DIFAHAMKAN NAMA NAMA BENDA
Sebagai khalifah di bumi Allah membekali dengan mengajarkan nama nama benda, tentunya mencakup pula guna dan manfaatnya.
Dengan bekal ini ternyata Nabi Adam lebih unggul dari para Malaikat yang semula menyangkal atas pengangkatan Nabi Adam sebagai Khalifah.  
“ Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama nama ( benda benda ) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat kemudian berfirman : " Sebutkanlah kepada Ku nama benda benda itu jika kamu memang benar orang orang yang benar ! ". ( Q.S. Al Baqarah 31 )

MENGELOLA BUMI
Mengelola bumi tidak cukup hanya mengandalkan tehnologi semata, namun harus juga didasari dengan iman dan taqwa, bila hanya berdasar pada tehnologi tanpa mengindahkan kaidah kaidah agama, artinya tak pandai bersyukur pada yang menciptakan Nya, maka bukan nikmat yang akan bertambah justru adzab yang akan diperolehnya.
Tanah longsor, banjir bandang, gempa bumi, cuaca tak menentu, berakibat musim tak menentu pula yang berdampak pada tanam tanaman, hama pada bermunculan, sehingga para petani jadi pada menderita.

DITURUNKAN DERAJATNYA
Manusia yang mulia akan tetap terjaga kemuliaannya, bila selalu  mengindahkan kaidah agama, namun bila sebaliknya derajatnya akan turun serendah rendahnya.
Derajat manusia akan tetap terjaga bila didasari keimanan dan amal sholih, dengan iman prilaku akan selalu terjaga karena ingat pada Yang Maha Kuasa, dengan iman prilakunya akan terpelihara karena tahu arah tujuannya.        Bila mengabaikan iman jelas setan jadi kawan, tingkah lakunya tak terkendalikan, dosa tak diindahkan, yang penting memuaskan. Bahkan kemusyrikan pun dilakukan : Mempercayai bermacam jimat, nyepi ketempat keramat agar mendapat berkah dan kesaktian, walau anak istri terlantarkan.                                      
Jika sudah demikian jelas akan jauh dari kebaikan, karena buta pada kebenaran. Amal sholih apalagi, sehingga prilakunya jadi egois, sombong, bakhil, tak perduli nasib sesama, yang penting enak sendiri.
Dengan demikian nilai nilai kemanusiaan jadi makin jauh, yang semula mulia jadi turun serendahnya !.                            “ Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah rendahnya ( neraka ).  Kecuali orang orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka bagi mereka pahala yang tiada putus putusnya. ( Q.S. At Tiin 5-6 )

DENGAN IMAN DAN AMAL SHOLIH TERJAGA KEMULIAANNYA
Kwalitas dan martabat manusia bukan ditentukan oleh rupa, harta, gelar, pangkat atau jabatan, akan tetapi ditentukan oleh kwalitas keimanan dan amal sholihnya. Bukankah saat ini banyak yang bertitel, berharta bahkan punya jabatan terhormat sama turun derajatnya, gara gara tidak bisa menjaga keimananya dan tingkah lakunya, sehingga uang rakyat dan negara diraup seenak ( korupsi ).
Begini akibat bila manusia tidak bisa menjaga kemuliaan diri, lupa kepada karunia Sang Ilahi, yang seharusnya dijaga sampai mati.  
Maka sangat beruntung yang bisa menjaga keimanannya dan suka beramal sholih, sehingga kemuliaannya sebagai manusia tetap terjaga, harga diri dan martabatnya                                     



    KISAH TAULADAN
    BUSR BIN ARTHAT SANG PEMBERANI
          
Dalam peperangan disamping dibutuhkan keberanian dibutuhkan pula kelihaian dalam strategi, salah seorang diantaranya adalah prajurit Islam Busr bin Arthat.           
Al Ala’ bin Sufyan Al Hadrami berkata : “ Ibnu Arthat menyerang tentara Romawi, setiap kali terjadi peperangan selalu saja betisnya terkena tusukan senjata musuh. Walau dia berupaya menyembunyikan betisnya tetapi tetap saja terkena senjata.
Guna menganalisa kelemahan musuh ia mengambil sikap sangat berani.
Suatu hari ia memisahkan diri dari pasukan yang berjumlah 100 orang di sebuah lembah Romawi. Tiba tiba ia menemukan sejumlah Baradzin nama hewan sejenis kuda berjumlah 30 ekor dalam keadaan terikat, sedang didekatnya terdapat sebuah gereja, didalamnya terdapat para penunggangnya yang ternyata mereka inilah yang selalu melepaskan panahnya mengenai betis Ibnu Arthat.
Kemudian Ibnu Arthat turun dari kuda dan menambatkannya, serta masuk kedalam gereja dan menutup pintunya dengan maksud menyandera mereka.
Tentara Romawi heran melihat pintu gereja tertutup, kemudian mereka mengadakan perlawanan yang mengakibatkan tiga orang prajurit Romawi tewas.
Kawan Ibnu Arthat pada kebingungan karena kehilangan dirinya, mereka pada mencari, akhirnya mereka menemukan kudanya, dan mendengar suara gaduh dalam gereja.
Mereka akan menyelinap masuk namun pintu dalam keadaan terkunci, kemudian mereka meloncat dari atas atap dan mendapati Ibnu Arthath memegang ususnya yang terburai dari perutnya, sementara tangan kanannya memegang pedang.
Setelah kawan kawannya menguasai gereja, Ibnu Arthat pingsan, mereka membunuh dan menangkap tentara Romawi, sambil berkata : “ Kami bersumpah kepada Allah siapa yang melakukan penyerangan ini ? “.
Mereka menjawab  : “ Bushr bin Arthath “, mereka berkomentar : “ Demi Allah tidak ada seorang wanita pun yang melahirkan pemuda sehebat dia “.     
Kemudian teman temannya mengobati perut Busr dengan mengembalikan usus yang terburai  tadi kedalam perutnya dengan memakai surban dengan teliti dan hati hati, kemudian ditutup dan dijahit pula lubang perutnya.
Betapa heroiknya Busr bin Arthat dengan tekadnya mendekati musuh sendirian, satu banding 30 pasukan Romawi yang dikenal gagah berani, berkat ruh jihadnya pula yang melandasi dan mendorong menginginkan mati Syahid, membela tegaknya kalimat Tauhid.  
Ahirnya dengan izin Allah Busr kembali sehat wal ‘afiat.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar