SAMPAI MANA KUMANFAATKAN UMURKU ?
“ Pada
hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan akan
tidak tinggal ( di
dunia )
melainkan ( sebentar
saja )
di waktu sore atau pagi hari ”.
( An Nazi’at 46 )
Usia
manusia bermacam macam, ada yang berusia pendek ada yang panjang, namun ketika
bangkit di hari kebangkitan, mereka sama merasa betapa pendeknya hidup didunia,
karena dahsyat
dan lamanya
suasana hari kebangkitan.
Umur atau
usia agaknya sulit diprediksi, karena mutlak rahasia Ilahi, adakalanya seorang
dokter memprediksi usia seorang pasien tak akan berumur panjang lagi, berdasar hitungan dan prakiraan ilmu yang telah
ditekuni, namun takdir berkata lain lagi, sehingga sang pasien justru bisa berumur panjang dan sehat kembali.
KEMATIAN ANAK
Seorang teman yang putra kecilnya
tersedak butiran kacang, dia berusaha menyelamatkan dengan membawanya ke rumah
sakit dokter Sutomo surabaya, namun takdir berkata lain, sesampai di pintu gerbang rumah
sakit jiwanya tak tertolong.
Sampai sang ayah shok, tidur terlentang tak
bergerak sambil matanya terus membelalak tanpa berkedip sesaatpun. Ketika kami
mencoba mengingatkan sambil berbisik ketelinganya, dia tetap saja tak bereaksi,
begitu hebatnya tekanan jiwa yang dideritanya.
WAFATNYA SANG DERMAWAN
Ada pula seorang teman, beliau seorang
pengusaha muslim yang sukses dan dikenal dermawan ( Bp H. Ahyat Ilyas ), pagi
hari beliau berangkat ke kantornya di kota Gersik dalam keadaan sehat, dengan
mengendarai mobil sendiri, tiba tiba saja ketika di jalan tol hilang kesadaran,
sehingga dia tidak tahu apa yang terjadi, tahu tahu sudah berada di rumah sakit
Darmo.
Ketika
orang melihat foto mobilnya yang rusak berat sama berkomentar : “ Aneh ya kok
masih hidup ? “. Ketika kami jenguk beliau masih diruang I.C.U. sambil
mengangkat tangan tanda menyambut kedatangan saya.
Ahirnya setelah beberapa tahun
beliau opname, Allah memanggil ke haribaan Nya. Innaa lillaahi wa innaa ilaihi
rooji’uun.
Itulah bermacam cara kematian jika takdir
sudah ditetapkan, tak ada yang dapat dan sanggup memajukan atau mengundurkan.
“ ......Maka apabila telah tiba
waktunya ( kematian ) bagi mereka, tidaklah mereka
dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak ( pula )
mendahulukannya “. ( Q.S. An Nahl 61 )
NIKMATI DAN SYUKURI
Ketika
manusia dalam kondisi sehat, banyak yang tak menyadari betapa banyak karunia
Allah dinikmati, berkat kemurahan Nya yang tak terhingga.
“ Maka hendaklah
manusia itu memperhatikan makanannya. Sesungguhnya Kami benar benar
telah mencurahkan air ( dari
langit ),
kemudian Kami belah bumi dengan sebaik baiknya. Kemudian Kami tumbuhkan biji bijian
di bumi itu, anggur dan sayur sayuran, zaitun dan
kurma, kebun kebun
( yang )
lebat, dan buah buahan
serta rumput rumputan,
untuk kesenanganmu dan untuk binatang binatang ternakmu “. ( Q.S. ‘Abasa 24-32 )
Alangkah
hinanya manusia bila tak pandai mensyukurinya, padahal dengan tidak disadari
semakin hari jatah sisa usianya makin berkurang !.
EMPAT PERTANYAAN
Dengan
usia manusia bisa menikmati hidup, tanpa usia mati artinya. Namun sayang banyak
yang pada lengah dan menyia nyiakan soal usia ini.
Bahkan saking nekatnya tatkala
sehat banyak yang dengan sombongnya berkata : “
Mumpung masih muda mari di puas puaskan dengan berhappy happy ! “.
Padahal
usia merupakan amanah yang kelak bakal ditanya di hari kiamat.
“ Dari Abi Barzah al Aslamy berkata : “ Rasulullah s.a.w.
bersabda : “ Tidak akan bergerak kaki seseorang pada hari kebangkitan sehingga
ditanya tentang umurnya untuk apa dihabiskan, tentang ilmunya untuk apa ia
mengamalkannya, tentang hartanya dari mana dihasilkan dan untuk apa saja ia
belanjakan dan tentang jasadnya untuk apa ia gunakan ? “. ( H.R. Tirmidzi )
MANFAATKAN UMUR
Betapa jeli dan teliti Allah menghitung
terhadap amal perbuatan hamba Nya, sehingga walau seberat dzarrah ( atom )
diketahui dan dibalas Nya. Tak sekecilpun perbuatan yang lepas dari pengamatan
Nya.
“ Barangsiapa yang
mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat ( balasan ) nya. Dan barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat ( balasan ) nya
pula “. ( Q. Al Zalzalah 7-9 )
Maka
sungguh beruntung bagi yang sadar dan selalu memanfaat umurnya untuk selalu
berbuat kebaikan, bukan menyia nyiakan.
SEBAIK
BAIK MANUSIA
Sebagai utusan Nabi ahir
zaman, empat abad silam beliau telah menyampaikan ciri manusia yang paling baik
:
Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Sebaik baik manusia adalah yang panjang
umurnya dan baik amalnya, dan sejelek jelek manusia ialah yang panjang umurnya dan
jelek amalnya “. ( H.R. Ahmad )
Tinggal
manusia memilih : “ Berumur panjang baik amalnya atau panjang umur namun jelek
amalnya ?.
BERUNTUNG
Karena
pentingnya mengejar kebaikan, demi mengisi usia yang terbatas seorang ulama
bernama Imam Abu Zakaria Yahya bin
Syaraf An Nawawi, biasa disebut Imam
Nawawi, karena berasal dari desa Nawa
( Damaskus ) sampai tidak sempat kawin karena sibuknya menulis buku dan
mengajar. Beliau ahli di bidang fiqih dan ilmu hadits, sehingga banyak
meninggalkan tulisan yang sangat bermanfaat bagi umat manusia, diantaranya kitab
“ Riyadlus sholihin “ yang
cukup terkenal
Beliau
wafat sekitar umur 48 tahun, walau berusia pendek namun sangat bermanfaat bagi
manusia, tulisan beliau banyak dipakai rujukan para kiai dan santri, demi
tersebarnya syiar agama. Semoga Allah menerima amal sholih beliau, Amiin.
Begini hikmah bila memahami hakekat
umur, sehingga hidupnya hanya diisi dengan kebaikan, sehingga hidupnya sangat
bermanfaat bagi manusia.
“ Maha
suci Allah yang di tangan Nyalah
segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, yang menjadikan mati
dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik
amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun “. ( Q.S. Al Mulk 1-2 )
RUGI
Sangat
beda dengan keadaan Abu Lahab seorang tokoh quraisy yang hidupnya selalu
memusuhi Rasulullah s.a.w., sehingga usaha dan harta bendanya tidak ada gunanya, bahkan nama dan kejelekannya diabadikan dalam Al
Quran.
“ Binasalah kedua
tangan Abu Lahab dan sesungguhnya
dia
akan binasa. Tidaklah
berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke
dalam api yang bergejolak... “. ( Q.S. Al Lahab 1-3 )
IMAN DAN AMAL SHOLIH
Mengingat
pentingnya waktu sampai Al Quran mengingatkan, karena akan merugi bila tak
pandai memanfaatkannya !. “ Demi
masa, sesungguhnya manusia itu benar benar dalam kerugian, kecuali orang orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati
kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran “. ( Q.S. Al Ashr 1-3 )
Semoga Allah
menjadikan kita hamba yang pandai memanfaatkan umur. Amiin.
KISAH TAULADAN
FALSAFAH ANGKA
Manusia
berasal dari ketiadaan, kemudian lahir, tumbuh dewasa, tua dan kembali menjadi
tiada ( mati ).
Jadi manusia pada hakekatnya berasal dari ketiadaan, bagai angka nol.
Jadi manusia pada hakekatnya berasal dari ketiadaan, bagai angka nol.
Beda
dengan bilangan satu yang menunjukkan eksistensi Tuhan yang satu. Satu adalah
asal dari segala angka, dua adalah angka satu sebanyak dua, tiga adalah angka satu
sebanyak tiga. Yang asli hanyalah angka satu.
Bila angka nol dijajar, jadi dua nol, sepuluh
nol bahkan berjajar sampai ribuan, nilainya tetap saja nol. Bilangan nol tak
punya makna, nol adalah kehampaan.
Tetapi bila angka nol dijajar dibelakang
angka satu, satu nol menjadi sepuluh, tiga nol jadi seribu, enam nol jadi
sejuta, dan seterusnya.
Sesungguhnya
hidup pada hakekatnya tak punya makna, jika hanya berorientasi pada selain
Allah. Dengan demikian bila hidup hanya semata mata mengejar harta, jabatan, gelar, kekuasaan dan wanita,
berarti semuanya bernilai nihil, kehampaan alias kepalsuan.
Bukankah
segala sesuatu selain Allah adalah nol !, berawal dari ketiadaan dan kembali
menjadi tiada. Artinya hidup akan bermakna dan punya nilai jika semuanya
perbuatan berorientasi untuk menghamba dan mengabdi kepada Allah, Dzat yang
Maha Tunggal, Yang Maha Pencipta.
Bukankah
Allah berfirman : “ Sesungguhnya sholatku,
ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam “ ( Q.S. Al
An’aam 162 ).
Dengan
demikian hidup akan bermakna bila didasari niat beribadah , bagai angka satu,
bukan seperti angka nol yang tak punya bobot dan makna.
Maka
sangat beruntung yang faham tujuan hidup, sehingga hidupnya tidak sia sia,
hidupnya penuh amal yang bermanfaat bagi dirinya dan makhluk lainnya.
Sehingga
kelak menghadap kepada Allah dengan bekal penuh amalan dalam rangka ibadah ( mengabdi ) kepada Nya, sehingga jiwanya puas dan tenang, karena akan mendapat
balasan syurga yang dijanjikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar