BERKAT TAWAKKAL SEMBUH TOTAL
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya All menyukai orang orang yang bertawakkal kepada Nya.
( Q.S. Ali Imraan 159 )
Tawakkal setelah berihtiar, sangat ditekankan dalam agama, karena akan membuat
jiwa jadi tenang, karena urusan telah dipasrahkan sepenuhnya kepada keputusan Dzat
Yang Maha Menentukan, Dzat Yang Maha Bijak dalam mengambil keputusan terbaik bagi
hamba Nya
Sikap tawakkal sangat disukai Allah
Guna
memperkuat sikap tawakkal ini, kami nukil beberapa pengalaman seorang dokter
spesialis jantung rumah sakit Riyadh Saudi Arabia
PENGOBATAN GRATIS
dr. Khalid bin Abdul Aziz al Jubair Sp Jp , beliau
berkisah : “ Saya berkunjung ke Maroko dalam rangka pengobatan operasi
jantung secara gratis bagi kaum dhu’afa, dari sumbangan seorang hamba di Saudi
Arabia. Dalamkunjungan ini saya ditemani dr. Muhsin Ubaidillah yang bertindak
sebagai asisten dan penerjemah.
PASIEN MISTERIUS
Diantara
pasien ada seorang berusia empat puluh tahun, melihat keadaannya saya
sangat hawatir, ia berjalan tiap dua langkah berhenti untuk menghela nafas,
perutnya buncit karena busung, kedua kakinya membengkak akibat jantung yang
lemah, urat urat di lututnya membesar, wajahnya nampak menahan rasa sakit.
Melihat
kenyataan ini saya hawatir dan ngeri lebih lebih melihat catatan kesehatannya,
maka dr. Muhsin saya ingatkan agar tidak memasukkan kedalam daftar orang yang
dioperasi. Karena berdasar perkiraanku, operasi tak akan banyak membantu
mengingat kondisinya, saya berkewajiban menyeleksi agar proyek sangat bermanfaat.
BERSIKUKUH
Ternyata
orang tersebut mengerti apa yang saya katakan kepada dr. Muhsin, maka dia
menyahut : “ Ingat apa yang dikatakan oleh Tuhanku : “ Dan apabila aku sakit Dialah yang menyembuhkan aku “. ( Q.S.
Asysyuaraa’ 80 ).
" Dalam hal ini saya sangat yakin bahwa dengan izin Allah saya
akan sembuh !, wahai dokter anda hanya perantara atas kesembuhan saya ini, maka
operasilah saya !, karena sesungguhnya Allahlah yang akan menyembuhkan aku ! “.
DINASEHATI
Saya
mencoba memberikan penjelasan dengan lemah lembut, akan tetapi ia tetap
bersikeras minta dioperasi. Akhirnya saya katakan kepadanya : “ Insyaa Allah tidak
akan terjadi kecuali yang terbaik “.
Tak lama kemudian saya melihatnya dia
bertayammum dan sholat dhuhur, saya bertanya kepadanya : “ Mengapa tidak wudlu
? “, dia menjawab : “ Saya tidak bisa, bahkan untuk sholat sambil berdiri saya
tidak sanggup”
KEMBALI
DUA KALI
Ketika
saya mulai melakukan operasi pada para pasien, orang itu dua kali datang
kembali, tetapi ditolak dr. Muhsin. Pada minggu terahir dari tugasku, dr.
Dzafir al Khudhairi ahli anestesi ( pembiusan ), harus meninggalkanku untuk urusan penting,
yang mana kami berdua telah sepakat sebelumnya bahwa operasi untuk kondisi
seperti orang ini tak mungkin dilaksanakan disini. Dan beliau telah menolak
untuk melakukan anestesi terhadap seseorang yang kondisinya lebih
bagus dari orang itu.
MASUK
DAFTAR OPERASI
Setelah
dr. Dzaifir pergi posisi anestesi digantikan dr. Musthafa, pada minggu ini pula
dr. Muhsin harus istirahat karena sakit. Orang tersebut datang lagi, oleh dr.
Ilmi yang tidak tahu duduk persoalan, memasukkannya ke dalam daftar pasien yang
dioperasi.
Biasanya saya memeriksa pasien yang akan menjalani operasi pada
malam harinya.
DIUNDANG
MAKAN
Tepat pada
malam dimana besok paginya orang tersebut mendapat giliran operasi, saya
diundang makan malam di kota Riyadh yang memakan waktu satu setengah jam.
Sehingga saya pulang larut malam sehingga malas untuk memeriksa pasien yang
akan dioperasi esok hari, dan saya merencanakan akan datang pagi sekali.
KESIANGAN
Akan
tetapi apa yang terjadi ?, Allah menakdirkan saya bangun kesiangan. Pada
jam 08.30 dengan tergesa gesa saya berangkat ke rumah sakit, sesampai di rumah
sakit ternyata pasien telah siap, sekilas saya memeriksa laporan dan tidak
menelitinya dengan cermat.
Pada saat itu saya hanya konsentrasi pada hal hal
yang perlu dilaksanakan terhadap pasien, yakni membenahi tiga titik katup.
TERKEJUT
HERAN
Tiba tiba
dr. Muhsin mengajak menuju ke bangsal pemulihan sambil berkata : “ Mari kita
lihat salah seorang pasien “, disana saya mendapati orang yang yang kondisinya
sangat menghawatirkan itu tengah duduk diatas bangsal pemulihan dalam keadaan
sangat stabil tanpa alat bantu pernafasan karena telah dilepas.
MENASEHATI
Setelah
melihatku dia membaca firman Allah : “ Dan apabila aku sakit, Dialah yang
menyembuhkan Aku “. Kemudian berkata : “ Bukankah aku telah mengatakan
kepadamu wahai dokter, sesungguhnya Tuhanku akan menyembuhkanku, sedangkan anda
tak lain hanyalah perantara.
Saya bertanya kepada dr.Muhsin : “ Bagaimana
pasien ini bisa masuk ? “. Maka diceritakanlah peristiwa kemarin yang cukup
unik.
UNIK
Keanehan
ini saya jelaskan kepada dr. Musthafa ahli anestesi : “ Bukankah anda
tidak bersedia melakukan operasi terhadap pasien ini berdasarkan pertimbangan
resikonya “.
Namun orang ini menangis dan minta kepada dr. Musthafa, ia terus
merengek hingga ahirnya dr. Musthafa menyerah
dan melakukan pembiusan.
“ dr. Khalid
bukankah anda juga tidak bersedia pula melakukan operasi terhadap orang ini “, kata
dr. Musthafa, akan tetapi dr. Musthafa bersikeras bahwa dia yang bertanggung jawab dan akan
menjelaskannya.
SEMBUH TOTA
Seminggu
kemudian pasien tersebut keluar dari rumah sakit dan tiga bulan kemudian
kembali melakukan aktifitasnya yang telah ditinggalkannya sejak dua tahun yang
lalu “.
PESAN
" Saudaraku,
sesungguhnya pasien ini telah menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Allah, maka
Allah memberinya kesabaran dan keyakinan akan kesembuhan, karena itu dia
memaksakan diri untuk menjalankan operasi :
“ ......Barangsiapa bertaqwa kepada Allah
niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezki dari
arah yang tiada disangka sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada
Allah niscaya Allah akan mencukupkan ( keperluan ) nya....”. ( Q.S. Ath Tholaq 2-3 )
Saudaraku
laki laki tersebut bersabar atas penyakit yang dideritanya dan yakin bahwa Allah
akan menyembuhkan Nya, karena itu Allah memudahkan proses operasinya, dengan
menghilangkan semua rintangan yang menghalanginya “.
Allahu Akbar Allah, Sang Maha Penyembuh, tidak ada yang bisa menghalangi rencana Nya bila telah ditetapkan Nya, Subhanallah !.
KISAH TAULADAN
BILA ALLAH MENGHENDAKI PASTI TERJADI
Kejadian
unik terjadi di Maroko terhadap seorang hamba Allah yang terserang penyakit jantung cukup parah. Namun
keimanannya sangat teguh kepada Allah, sehingga dia berkeinginan keras untuk
sembuh dari penyakitnya.
Berkat ketaqwaan
dan rasa tawakkalnya yang mantap, maka Allah memberikan jalan kemudahan
baginya.
“ ......Barangsiapa bertaqwa kepada Allah
niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezki dari
arah yang tiada disangka sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada
Allah niscaya Allah akan mencukupkan ( keperluan ) nya....”. ( Q.S. Aththolaq 2-3 )
Maka Allah
Ta’la menampilkan seorang dermawan Saudi yang mendanai proyek kemanusiaan,
berupa pengobatan gratis bagi kaum dhu’fa’ di Maroko.
Pasien ini
ikut mendaftar dan bersikukuh untuk dioperasi jantungnya, namun ketika para
dokter melihat kondisinya cukup parah, para dokter menolak, tidak berani
melakukan operasi atas dasar pengetahuan yang dimilikinya, karena sangat
beresiko.
Namun
Allah berkehendak lain terhadap hamba Nya, justru Allah memuluskan jalan menuju
ruang operasi, dengan skenario Nya yang unik :
Seorang dokter ditakdirkan sakit
( dr. Mukhsin ), dokter kedua dibuatnya sibuk ( dr. Dzafir al Khudhairi ahli
Anestesi ), dokter ketiga yang mestinya memeriksa calon yang akan dioperasi
keesokan harinya, mendadak menghadiri undangan makan malam dan bangun kesiangan
( dr. Khalid bin Abdul Aziz al Jubair Sp Jp ), dan dokter keempat dibuat merasa
kasihan ( dr. Musthafa ) kepada si pasien.
Sehingga skenario Allah ini berahir
pada mulusnya jalan ke ruang operasi dengan lancar, bahkan sembuh dengan
normal.
Kejadian
ini merupakan bukti nyata bahwa jika Allah Ta’ala menghendaki dan menakdirkan segala
sesuatu, maka pasti akan terjadi !. “
Sesungguhnya keadaan Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata
kepadanya : " Jadilah maka terjadilah ia “. ( Q.S. Yaasin 82 )
Para
dokter disatu sisi dibuat heran dan ta’jub atas kejadian ini, namun disisi lain
menyadari itulah ketentuan Allah Yang Maha Kuasa, Yang Maha Menentukan segala
ketetapan Nya. Apabila sesuatu telah ditetapkan tidak yang dapat
menghalanginya.
“.... Dan
hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar benar
orang yang beriman ". (
Q.S. Al Maidah 23 )
Demikian beruntungnya orang yang bertawakkal sepenuhnya kepada Allah Yang Maha Kuasa, sehingga Allah membuktikan janji dan Kebesaran Nya, dengan memberikan kesembuhan kepada hamba Nya.
Betapa ruginya orang yang lemah tawakkalnya, sehingga masih mempercayai takhayyul dan masih bergantung kepada para normal alias dukun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar