Kamis, 09 Oktober 2014

BERKAT TAWAKKAL SEMBUH TOTAL

   
           BERKAT TAWAKKAL SEMBUH TOTAL
    
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad,      maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya All menyukai orang orang yang bertawakkal kepada Nya.
( Q.S. Ali Imraan 159 )                                                                                      
Tawakkal setelah berihtiar, sangat ditekankan dalam agama, karena akan membuat jiwa jadi tenang, karena urusan telah dipasrahkan sepenuhnya kepada keputusan Dzat Yang Maha Menentukan, Dzat Yang Maha Bijak dalam mengambil keputusan terbaik bagi hamba Nya
Sikap tawakkal sangat disukai Allah
Guna memperkuat sikap tawakkal ini, kami nukil beberapa pengalaman seorang dokter spesialis jantung rumah sakit Riyadh Saudi Arabia

PENGOBATAN GRATIS
dr. Khalid bin Abdul Aziz al Jubair Sp Jp , beliau berkisah : “ Saya berkunjung ke Maroko dalam rangka pengobatan operasi jantung secara gratis bagi kaum dhu’afa, dari sumbangan seorang hamba di Saudi Arabia. Dalamkunjungan ini saya ditemani dr. Muhsin Ubaidillah yang bertindak sebagai asisten dan penerjemah.

PASIEN MISTERIUS
Diantara pasien ada seorang berusia empat puluh tahun, melihat keadaannya saya sangat hawatir, ia berjalan tiap dua langkah berhenti untuk menghela nafas, perutnya buncit karena busung, kedua kakinya membengkak akibat jantung yang lemah, urat urat di lututnya membesar, wajahnya nampak menahan rasa sakit.
Melihat kenyataan ini saya hawatir dan ngeri lebih lebih melihat catatan kesehatannya, maka dr. Muhsin saya ingatkan agar tidak memasukkan kedalam daftar orang yang dioperasi. Karena berdasar perkiraanku, operasi tak akan banyak membantu mengingat kondisinya, saya berkewajiban menyeleksi agar proyek sangat bermanfaat.

BERSIKUKUH
Ternyata orang tersebut mengerti apa yang saya katakan kepada dr. Muhsin, maka dia menyahut : “ Ingat apa yang dikatakan oleh Tuhanku : “ Dan apabila aku sakit Dialah yang menyembuhkan aku “. ( Q.S. Asysyuaraa’ 80 ). 
" Dalam hal ini saya sangat yakin bahwa dengan izin Allah saya akan sembuh !, wahai dokter anda hanya perantara atas kesembuhan saya ini, maka operasilah saya !, karena sesungguhnya Allahlah yang akan menyembuhkan aku ! “.

DINASEHATI
Saya mencoba memberikan penjelasan dengan lemah lembut, akan tetapi ia tetap bersikeras minta dioperasi. Akhirnya saya katakan kepadanya : “ Insyaa Allah tidak akan terjadi kecuali yang terbaik “. 
Tak lama kemudian saya melihatnya dia bertayammum dan sholat dhuhur, saya bertanya kepadanya : “ Mengapa tidak wudlu ? “, dia menjawab : “ Saya tidak bisa, bahkan untuk sholat sambil berdiri saya tidak sanggup”

KEMBALI DUA KALI
Ketika saya mulai melakukan operasi pada para pasien, orang itu dua kali datang kembali, tetapi ditolak dr. Muhsin. Pada minggu terahir dari tugasku, dr. Dzafir al Khudhairi ahli anestesi ( pembiusan ), harus meninggalkanku untuk urusan penting, yang mana kami berdua telah sepakat sebelumnya bahwa operasi untuk kondisi seperti orang ini tak mungkin dilaksanakan disini. Dan beliau telah menolak untuk melakukan anestesi terhadap seseorang yang kondisinya lebih bagus dari orang itu.

MASUK DAFTAR OPERASI
Setelah dr. Dzaifir pergi posisi anestesi digantikan dr. Musthafa, pada minggu ini pula dr. Muhsin harus istirahat karena sakit. Orang tersebut datang lagi, oleh dr. Ilmi yang tidak tahu duduk persoalan, memasukkannya ke dalam daftar pasien yang dioperasi. 
Biasanya saya memeriksa pasien yang akan menjalani operasi pada malam harinya.

DIUNDANG MAKAN
Tepat pada malam dimana besok paginya orang tersebut mendapat giliran operasi, saya diundang makan malam di kota Riyadh yang memakan waktu satu setengah jam. Sehingga saya pulang larut malam sehingga malas untuk memeriksa pasien yang akan dioperasi esok hari, dan saya merencanakan akan datang pagi sekali.

KESIANGAN
Akan tetapi apa yang terjadi ?, Allah menakdirkan saya bangun kesiangan. Pada jam 08.30 dengan tergesa gesa saya berangkat ke rumah sakit, sesampai di rumah sakit ternyata pasien telah siap, sekilas saya memeriksa laporan dan tidak menelitinya dengan cermat. 
Pada saat itu saya hanya konsentrasi pada hal hal yang perlu dilaksanakan terhadap pasien, yakni membenahi tiga titik katup.

TERKEJUT HERAN
Tiba tiba dr. Muhsin mengajak menuju ke bangsal pemulihan sambil berkata : “ Mari kita lihat salah seorang pasien “, disana saya mendapati orang yang yang kondisinya sangat menghawatirkan itu tengah duduk diatas bangsal pemulihan dalam keadaan sangat stabil tanpa alat bantu pernafasan karena telah dilepas.

MENASEHATI
Setelah melihatku dia membaca firman Allah : “ Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku “. Kemudian berkata : “ Bukankah aku telah mengatakan kepadamu wahai dokter, sesungguhnya Tuhanku akan menyembuhkanku, sedangkan anda tak lain hanyalah perantara. 
Saya bertanya kepada dr.Muhsin : “ Bagaimana pasien ini bisa masuk ? “. Maka diceritakanlah peristiwa kemarin yang cukup unik.

UNIK
Keanehan ini saya jelaskan kepada dr. Musthafa ahli anestesi : “ Bukankah anda tidak bersedia melakukan operasi terhadap pasien ini berdasarkan pertimbangan resikonya “. 
Namun orang ini menangis dan minta kepada dr. Musthafa, ia terus merengek  hingga ahirnya dr. Musthafa menyerah dan melakukan pembiusan.
“ dr. Khalid bukankah anda juga tidak bersedia pula melakukan operasi terhadap orang ini “, kata dr. Musthafa, akan tetapi dr. Musthafa bersikeras bahwa dia  yang bertanggung jawab dan akan menjelaskannya.

SEMBUH TOTA
Seminggu kemudian pasien tersebut keluar dari rumah sakit dan tiga bulan kemudian kembali melakukan aktifitasnya yang telah ditinggalkannya sejak dua tahun yang lalu “.

PESAN    
" Saudaraku, sesungguhnya pasien ini telah menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Allah, maka Allah memberinya kesabaran dan keyakinan akan kesembuhan, karena itu dia memaksakan diri untuk menjalankan operasi :
......Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan ( keperluan ) nya....”. ( Q.S. Ath Tholaq 2-3 )
Saudaraku laki laki tersebut bersabar atas penyakit yang dideritanya dan yakin bahwa Allah akan menyembuhkan Nya, karena itu Allah memudahkan proses operasinya, dengan menghilangkan semua rintangan yang menghalanginya “. 
Allahu Akbar Allah, Sang Maha Penyembuh, tidak ada yang bisa menghalangi rencana Nya bila telah ditetapkan Nya, Subhanallah !.


                              KISAH TAULADAN
       BILA ALLAH MENGHENDAKI PASTI TERJADI

Kejadian unik terjadi di Maroko terhadap seorang hamba Allah yang terserang  penyakit jantung cukup parah. Namun keimanannya sangat teguh kepada Allah, sehingga dia berkeinginan keras untuk sembuh dari penyakitnya.
Berkat ketaqwaan dan rasa tawakkalnya yang mantap, maka Allah memberikan jalan kemudahan baginya.
......Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan ( keperluan ) nya....”. ( Q.S. Aththolaq 2-3 )
Maka Allah Ta’la menampilkan seorang dermawan Saudi yang mendanai proyek kemanusiaan, berupa pengobatan gratis bagi kaum dhu’fa’ di Maroko.
Pasien ini ikut mendaftar dan bersikukuh untuk dioperasi jantungnya, namun ketika para dokter melihat kondisinya cukup parah, para dokter menolak, tidak berani melakukan operasi atas dasar pengetahuan yang dimilikinya, karena sangat beresiko.
Namun Allah berkehendak lain terhadap hamba Nya, justru Allah memuluskan jalan menuju ruang operasi, dengan skenario Nya yang unik : 
Seorang dokter ditakdirkan sakit ( dr. Mukhsin ), dokter kedua dibuatnya sibuk ( dr. Dzafir al Khudhairi ahli Anestesi ), dokter ketiga yang mestinya memeriksa calon yang akan dioperasi keesokan harinya, mendadak menghadiri undangan makan malam dan bangun kesiangan ( dr. Khalid bin Abdul Aziz al Jubair Sp Jp ), dan dokter keempat dibuat merasa kasihan ( dr. Musthafa ) kepada si pasien. 
Sehingga skenario Allah ini berahir pada mulusnya jalan ke ruang operasi dengan lancar, bahkan sembuh dengan normal.
Kejadian ini merupakan bukti nyata bahwa jika Allah Ta’ala menghendaki dan menakdirkan segala sesuatu, maka pasti akan terjadi !. “ Sesungguhnya keadaan Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya : " Jadilah maka terjadilah ia “. ( Q.S. Yaasin 82 )
Para dokter disatu sisi dibuat heran dan ta’jub atas kejadian ini, namun disisi lain menyadari itulah ketentuan Allah Yang Maha Kuasa, Yang Maha Menentukan segala ketetapan Nya. Apabila sesuatu telah ditetapkan tidak yang dapat menghalanginya.
“.... Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar benar orang yang beriman ". ( Q.S. Al Maidah 23 )
Demikian beruntungnya orang yang bertawakkal sepenuhnya kepada Allah Yang Maha Kuasa, sehingga Allah membuktikan janji dan Kebesaran Nya, dengan memberikan kesembuhan kepada hamba Nya.
Betapa ruginya orang yang lemah tawakkalnya, sehingga masih mempercayai  takhayyul dan masih bergantung kepada para normal alias dukun. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar