SEBAIK BAIK KALIAN
“ Kaum
laki laki
adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian
mereka (laki laki)
atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki laki)
telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang
saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak
ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita wanita
yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka
nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah
mereka,
kemudian jika mereka mentaatimu, maka
janganlah kamu mencari cari
jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar “. ( Q.S. An Nisaa’ 34 )
Rumah tangga
sebagai basis paling bawah sangat menentukan corak atau keadaan masyarakat suatu negara, bila rumah
tangga baik, tenang dan bahagia, negara jelas akan makmur dan sejahtera pula.
Jadi rumah
tangga seolah cermin masyarakat kecil suatu negara, maka tepat kiranya bila
Islam sangat memperhatikan soal pembinaan rumah tangga.
SUAMI SEBAGAI PIMPINAN
SUAMI SEBAGAI PIMPINAN
Kaum lelaki dicipta memiliki
kelebihan dari kaum wanita, oleh karena itu lelaki berkewajiban memberi nafkah
kepada keluarga. Atas kelebihan ini lelaki diberi amanat sebagai memimpin
wanita.
Rasulullah
s.a.w. sebagai seorang Nabi sekaligus sebagai pemimpin di keluarganya, beliau
benar benar melaksanakan kepemimpinannya dengan bijak, lemah lembut, santun
pula. Prilakunya patut menjadi suri tauladan bagi umatnya.
PREDIKAT SUAMI DITENTUKAN SIKAPNYA TERHADAP ISTRI
Beliau
bersabda : “ Sebaik kalian, sebaik kalian adalah yang baik kepada keluarganya
dan aku adalah yang terbaik terhadap keluargaku. Tidaklah mulia seorang lelaki
melainkan yang memuliakan wanita, dan tidaklah hina laki laki melainkan yang
menghina wanita “.
Begitu
jelas dan indahnya beliau menentukan posisi laki laki, dengan demikian agama
mengangkat derajat kaum wanita atas dasar kepemimpinan kaum lelaki.
Sabda
beliau tidak hanya sekedar disampaikan dengan retorika belaka, namun diiringi
pula dengan prilaku beliau dalam keseharian dalam rumah tangganya.
Sebagai
seorang suami tidak hanya berkewajiban memberi nafkah saja, tetapi hendaknya sabar pula membimbing dan menasehati.
Dari Abu Hurairah r.a. berkata : " Rasulullah s.a.w. bersabda : " Berpesan pesan baiklah kamu sekalian terhadap wanita, karena sesungguhnya orang perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Oleh karena itu bila kamu memaksa dalam meluruskannya maka akan hancurlah dia, dan bila kamu tinggalkan maka dia akan bengkok selama lamanya. Maka berpesan pesan baiklah terhadap wanita ". ( H.R. Bukhari Muslim ).
Maka Al Quran dengan jelas mengarahkan scara runtut dalam membimbing kaum wanita : “ Wanita wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka, kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar “.
Dari Abu Hurairah r.a. berkata : " Rasulullah s.a.w. bersabda : " Berpesan pesan baiklah kamu sekalian terhadap wanita, karena sesungguhnya orang perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Oleh karena itu bila kamu memaksa dalam meluruskannya maka akan hancurlah dia, dan bila kamu tinggalkan maka dia akan bengkok selama lamanya. Maka berpesan pesan baiklah terhadap wanita ". ( H.R. Bukhari Muslim ).
Maka Al Quran dengan jelas mengarahkan scara runtut dalam membimbing kaum wanita : “ Wanita wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka, kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar “.
HINA
Berkat
kemajuan tehnologi alat alat jadi makin canggih pula, sehingga sangat besar
pengaruhnya terhadap kehidupan berumah tangga, sehingga banyak para istri dan
suami pada terpengaruh juga.
Ada
istri yang bertingkah sehingga berani melawan suaminya, keluar rumah tanpa
seizin suami, bahkan ada pula suami yang menterlantarkan anak dan istrinya
bahkan ringan tangan pula.
KISAH SEDIH
Kisah pilu
terjadi di sebuah kota yang menimpa seorang istri, sang suami sehari hari hanya
berhappy happy tanpa perduli kepada sang istri, sehingga sang isteri berjuang
membanting tulang guna mencukupi kehidupan sehari hari secara mandiri.
Suatu saat musibah menimpa si suami sehingga berakhir di balik jeruji besi, apa yang terjadi ?, justru dengan teganya si istri diperintah agar menggadaikan kendaraannya untuk menebus agar bisa keluar dari jeruji besi alias bui.
Suatu saat musibah menimpa si suami sehingga berakhir di balik jeruji besi, apa yang terjadi ?, justru dengan teganya si istri diperintah agar menggadaikan kendaraannya untuk menebus agar bisa keluar dari jeruji besi alias bui.
Begitu
tragis memang, bila seorang suami menterlantarkan istri.
MANDIRI
Jauh beda dengan ketokohan
Nabi, walau seorang Nabi sekaligus sebagai pimpinan rumah tangga, beliau tidak
suka main perintah, beliau lebih suka mandiri dalam menyelesaikan urusannya,
beliau sering menambal jubah dan sandalnya yang sobek, bahkan suka menyapu
rumahnya.
SANTUN
TERHADAP ISTERI
Karena santun dan sayangnya
terhadap sang isteri, beliau memanggilnya :
“ Wahai yang kemerah merahan “.
Bahkan suatu saat
ketika sedang sholat, beliau pernah membukakan pintu untuk isteri beliau yang
pulang.
LANGSUNG PUASA
Suatu hari
di pagi hari beliau menanyakan kepada sang istri tentang makanan sebagai
sarapan pagi, oleh sang istri dijawab bahwa untuk sarapan pagi tiada
persediaan lagi. Maka dengan berbesar hati tanpa diiringi emosi, beliau langsung
melaksanakan puasa sunnah.
Begitu
santun dan mulia sikap beliau terhadap sang istri, sehingga tiada terdengar
suara lemparan, apalagi pertikaian walau perut dalam keadaan kelaparan.
TAHAN LAPAR
Imam Tirmidzi meriwayatkan
bahwa Abu Thalhah berkata :
“
Kami pernah mengeluh karena kelaparan kepada Rasulullah, maka kami mengeluarkan
sebuah batu ( sebagai pengganjal rasa lapar ) dari perut kami masing masing,
namun Rasulullah s.a.w. justru
mengeluarkan dua buah batu dari perutnya “.
Begitu
terkejutnya para sahabat, dengan tanpa banyak bicara justru beliau juga
menderita kelaparan, begitu bijaknya sikap beliau keluhan para sahabat tanpa
dijawab, namun dibalas dengan ketauladanan, sehingga sahabat pada sungkan.
Sebagai seorang Nabi dan pemimpin umat, sangat luhur sikap beliau dengan seringnya
mengosongkan perut, dengan demikian dalam jiwanya akan tumbuh kepekaan dan ketajaman
pada penderitaan umat, sekaligus sebagai cermin kesederhanaan dan
keperdulian sebagai
seorang pemimpin.
SEBAGAI TAULADAN
Begitu
mulia akhlak beliau, walau sebagai seorang Nabi dan pemimpin umat namun beliau
tidak tinggi hati, pola kepemimpinannya tidak hanya sekedar disampaikan
namun diikuti pula dengan ketauladanan. Maka pantas bila
pola kepemimpinan beliau berhasil dan bisa merubah dari kejahiliaan ke era
kemuliaan dalam tempo relatif singkat.
Walau sebagai seorang
Rasul ( utusan ), beliau sangat sederhana dalam kehidupannya, akrab, dan sangat
santun terhadap kaum lemah. Jauh dari sifat sombong dan angkuh, sehingga umat
sangat dekat, cinta
dan sangat simpati
pada beliau.
“ Sesungguhnya telah ada pada (
diri ) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu ( yaitu ) bagi orang yang
mengharap ( rahmat ) Allah dan ( kedatangan ) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah “. ( Q.S. Al Ahzab 21 )
DO'A UNTUK KELUARGA
“ Ya
Tuhan kami
anugrahkanlah kepada kami
isteri isteri
kami
dan keturunan kami
sebagai penyenang hati (kami)
dan jadikanlah
kami
imam bagi orang orang
yang taqwa “. (
Q.S. Al Furqan 74 )
artikel agan sangat mudah dipahami makasih atas apreasi dalam menulis postingan yang baik dan benar semoga jadi amal ibadah buat agan :D
BalasHapusyo dari Tutorial Blogger | SEO