Selasa, 07 Oktober 2014

IZIN DAN RIDLO ALLAH



 IZIN DAN RIDLO ALLAH
   
   Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat
 akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat
                              ( Q.S. Asy Syuura 20 )
            
Melihat sukses yang dicapai orang kafir, ada yang heran dan tidak bisa menerima kenyataan ini. Masak tidak beriman kok sukses ?, masak tidak sholat, tidak melaksanakan puasa, tidak shodaqoh apalagi zakat kok ya bisa sukses ?. 
Bahkan sampai ada yang melakukan kemusyrikan kok ya sukses juga !. Padahal kan jelas jelas melanggar tuntunan agama ?.
Anehnya yang sudah melaksanakan perintah Nya dan sudah berdo’a dengan susah payah kok ya susahnya luar biasa dalam mencapai kesuksesan ?.
Cara berfikir yang awam ini wajar karena dangkalnya pengetahuan agama. 

SUKSES DUNIA
Karena sifat Rahman Nya ( Maha Pemurah ), semua makhluk Nya diberi karunia, walaupun kafir kepada Nya, asal tahu jalannya, tahu sunnatullah Nya.
“....Barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.
Mereka yang semata mata mengharap keuntungan dunia akan diberi Allah, namun soal kebahagiaan akherat mereka tidak memperolehnya. 

IZIN
Segala sesuatu yang terjadi pasti dengan Izin atau perkenan Nya, ini perlu  difahami, agar iman tidak melenceng. Sesuatu yang terjadi bukan semata mata karena
usaha, kepandaian dan kemampuan manusia belaka, tetapi karena izin Nya !.

KESUBURAN TERGANTUNG PADA IZINNYA
Karena luasnya Kuasa Nya, sampai kondisi subur dan tidaknya tanaman tergantung pula pada izin Nya.
“ Dan tanah yang baik, tanaman tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah, dan tanah yang tidak subur, tanaman tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda tanda kebesaran ( Kami ) bagi orang orang yang bersyukur.  ( Q.S. Al A’raf 58 )

SIHIRPUN DENGAN IZINNYA
Bahkan sampai kepada hal yang dilarangpun terjadi atas izin Nya.
“......dan mereka itu ( ahli sihir ) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat.....”. ( Q.S. Al Baqarah 102 )

MUSHIBAH ATAS IZINNYA
Karena Kuasa Nya, setiap mushibah yang terjadi atas izin Nya pula, walau sudah ditata, diatur dan direncanakan secara matang, jika Allah mendatangkan mushibah pasti akan terjadi juga !.                                         
“ Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan idzin Allah, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya, dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu. ( Q.S. At Taghaabun 11 )
Gedung megah dan indah yang dirancang dan dilengkapi dengan sensor pendeteksi panas, alarm dan perangkat pemadam kebakaran, toh bisa terbakar juga.
Disini pentingnya beriman dengan taqdir baik dan buruk, agar tidak mudah kecewa dan putus asa terhadap mushibah yang menimpanya.
Dengan demikian akan menumbuhkan sikap tawadldlu’ ( rendah hati ) dan ta’dzim ( mengagungkan ) kepada Allah, Dzat yang Maha Kuasa, yang sangat menentukan dibalik usaha dan ikhtiarnya !.

KEMATIAN ATAS IZINNYA
Karena Kekuasaan Nya yang mutlak, tiap yang bernyawa pasti akan mati dengan idzin Nya pula !. Ini ketentuan Nya yang pasti akan terjadi !.
“ Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan idzin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya....”. ( Q.S. Ali Imran 145 )
Jadi bila terjadi kematian hendaknya dihadapi dengan sabar, tabah, dan tegar, karena itu merupakan ketentuan Nya, maka jangan kecewa dengan ketentuan Nya, karena akan menderita dan sia sia. Tetapi bila ketentuan Nya dihadapi dengan tabah dan ridlo, maka akan dibalas Nya dengan ampunan dan pahala.
“.....dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan  kepadanya pahala akhirat itu. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang orang yang bersyukur.   ( Q.S. Ali Imran 145 )

RIDLO
Ridlo atau rela adalah sikap Allah terhadap orang yang pandai bersyukur ( beriman ) kepada Nya. Sebaliknya sikap kufur tidak diridloi Allah.
“ Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan ( iman ) mu dan Dia tidak meridlai kekafiran bagi hamba Nya, dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridlai bagimu kesyukuranmu itu...... “. ( Q.S. Az Zumar 7 )

TIDAK SETIAP IZIN DIRIDLOI
Dengan demikian walau mereka kafir dan tidak diridloi, namun atas Kemurahan Nya keinginannya tentang kehidupan dunia diizinkan Nya juga. 
Orang kafir sama sukses dalam urusan dunia, karena mereka menetapi sunnaatulaah ( ketentuan Allah  ), jadi mereka sukses.
Bukankah mereka ( orang kafir ) dalam berbisnis : Jujur, menepati janji, menjaga kualitas barang, dan ulet dalam berusaha, sehingga Allah memberikan izin Nya, sehingga mereka berhasil dan sukses.
Demikian juga dalam hal tehnologi bukankah mereka sangat getol dan bersungguh sungguh dalam mengejarnya, sehingga mereka berhasil dengan izin Nya. Namun mereka tidak berpahala akherat, karena hanya mengejar masalah dunia saja.
Jadi jangan heran bila ada penipu, perampok, koruptor, mucikari, dukun dengan ilmu : Penglaris, pelet, gendam, sihir, ramalan dan sebagainya bisa berhasil !. 
Karena memang Allah memberikan izin padanya, tetapi tidak meridloi Nya !. 

IZIN DAN RIDLO
Dengan demikian jelas bahwa tidak setiap yang diizini pasti diridloi Allah !, itulah ketentuan Nya, tinggal memilih mana yang diizini dan diridloi. 
Maka sangat beruntung yang memilih dan mengutamakan kehidupan akherat, sehingga dalam mencari kehidupan dunia selalu berpijak pada qaidah akherat.                            " Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu ( kebahagiaan ) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari ( kenikmatan ) duniawi dan berbuat baiklah ( kepada orang lain ) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di ( muka ) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang orang yang berbuat kerusakan.  ( Q.S. Al Qashash 77 )
Maka jangan lupa berdo’a, agar dikarunia kebahagiaan hidup di dunia dan akherat.
" Ya Tuhan kami berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka ". ( Q.S. Al baqarah 201 )
Semoga Allah memberikan hidayah Nya, agar kita selalu berada dalam izin dan ridlo Nya. Amiin.


                          
 KISAH TAULADAN
AMR IBNUL ASH MENGHANCURKAN BERHALA

Suatu saat Amr ibnul Ash diperintah Rasulullah s.a.w. memimpin pasukan guna menghancurkan berhala Suwa di dusun Rubath di daerah Nahlah yang jauhnya sekitar lima Km dari Makkah.
Menurut riwayat berhala ini adalah berhala yang dipuja dan disembah oleh kaum Nabi Nuh, kemudian dibawa ke tanah Arab, dan disembah oleh bangsa arab terutama oleh Bani Hudzail.
Suwa adalah berhala wanita berukuran besar. Setelah sampai ketempat pemujaan, Amr ibnu ash bersama pasukannya mendekati berhala yang dipandang sakti oleh kebanyakan kaum musyrikin.
Ketika itu kebetulan juru kuncinya sedang berada di sampingnya dan bertanya : “ Engkau mau apa ? “.
Amr menjawab dengan tegas : “ Aku diperintah Rasulullah s.a.w. menghancurkan Tuhanmu yang keji itu ! “.
Juru kunci menjawab : “ Kamu tidak akan bisa berbuat demikian “. Amr menjawab : “ Mengapa aku tidak bisa menghancurkannya ? “. Juru kunci menjawab : “ Ya karena ia akan mempertahankan dirinya ! “.
Setelah mendengar jawaban juru kunci Amr ibnul Ash berkata : “ Memang kamu selamanya dan sampai hari ini dalam kesesatan, celakalah kamu apakah dia dapat mendengar dan melihat ? “.
Setelah mendengar jawaban Amr, juru kunci tidak bisa berkata sepatah katapun  karena terpojok dengan penjelasan Amr yang tegas dan jelas
Kemudian dengan gagahnya Amr langsung mendatangi berhala Suwa tanpa rasa takut dan ragu.
Selanjutnya Amr memerintahkan pasukannya agar meruntuhkan tempat penyembahan berhala yang dipandang sakti itu, sehingga tempat pemujaan hancur luluh tiada bekas.
Kemudian Amr bertanya kepada juru kunci : “ Sekarang apa yang kamu saksikan, dapatkah dia mempertahankan dirinya ? “.
Juru kunci menjawab : “ Aku menyerahkan diri kepada Allah, sekarang aku mengikuti Islam karena Allah “.
Akhirnya berhala Suwa yang terkenal dan dianggap sakti ternyata tidak bisa mempertahankan dirinya, tidak berbekas lagi dan tidak lagi menjadi berhala yang dipuja dan disembah, bahkan juru kuncinya memeluk agama Islam pula. Allaahu Akbar !.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar