IZIN DAN RIDLO ALLAH
Barang siapa yang
menghendaki keuntungan
di akhirat
akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat
akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat
( Q.S. Asy Syuura 20 )
Melihat sukses yang dicapai
orang kafir, ada yang heran dan tidak bisa menerima kenyataan ini. Masak tidak
beriman kok sukses ?, masak tidak sholat, tidak melaksanakan puasa, tidak
shodaqoh apalagi zakat kok ya bisa sukses ?.
Bahkan sampai ada yang melakukan
kemusyrikan kok ya sukses juga !. Padahal kan jelas jelas melanggar tuntunan
agama ?.
Anehnya
yang sudah melaksanakan perintah Nya dan sudah berdo’a dengan susah payah kok
ya susahnya luar biasa dalam mencapai kesuksesan ?.
Cara
berfikir yang awam ini wajar karena dangkalnya pengetahuan agama.
SUKSES DUNIA
Karena sifat
Rahman Nya ( Maha Pemurah ), semua makhluk Nya diberi karunia, walaupun kafir
kepada Nya, asal tahu jalannya, tahu sunnatullah Nya.
“....Barang siapa yang
menghendaki keuntungan
di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan
tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat “.
Mereka
yang semata mata mengharap keuntungan dunia akan diberi Allah, namun soal kebahagiaan
akherat mereka tidak memperolehnya.
IZIN
Segala sesuatu yang terjadi pasti dengan Izin atau perkenan Nya, ini
perlu difahami, agar iman tidak
melenceng. Sesuatu yang terjadi bukan semata mata karena
usaha, kepandaian dan kemampuan manusia belaka, tetapi
karena izin Nya !.
KESUBURAN
TERGANTUNG PADA IZINNYA
Karena luasnya Kuasa Nya, sampai kondisi
subur dan tidaknya tanaman tergantung pula pada izin Nya.
“ Dan tanah yang baik,
tanaman tanamannya
tumbuh subur dengan seizin
Allah, dan
tanah yang tidak subur, tanaman tanamannya hanya
tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda tanda
kebesaran ( Kami ) bagi
orang orang
yang bersyukur “. ( Q.S. Al A’raf 58 )
SIHIRPUN
DENGAN IZINNYA
Bahkan sampai kepada hal yang
dilarangpun terjadi atas izin Nya.
“......dan mereka itu ( ahli
sihir )
tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka
mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi
manfaat.....”. ( Q.S. Al Baqarah 102 )
MUSHIBAH
ATAS IZINNYA
Karena Kuasa Nya, setiap
mushibah yang terjadi atas izin Nya pula, walau sudah ditata, diatur dan
direncanakan secara matang, jika Allah mendatangkan mushibah pasti akan terjadi
juga !.
“ Tidak ada suatu musibah pun yang
menimpa seseorang kecuali dengan idzin
Allah, dan barangsiapa yang
beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya, dan Allah Maha
mengetahui segala sesuatu “. ( Q.S. At
Taghaabun 11 )
Gedung
megah dan indah yang dirancang dan dilengkapi dengan sensor pendeteksi panas,
alarm dan perangkat pemadam kebakaran, toh bisa terbakar juga.
Disini
pentingnya beriman dengan taqdir baik dan
buruk, agar tidak mudah kecewa dan putus asa terhadap mushibah yang
menimpanya.
Dengan
demikian akan menumbuhkan sikap tawadldlu’
( rendah hati ) dan ta’dzim (
mengagungkan ) kepada Allah, Dzat yang Maha Kuasa, yang sangat menentukan
dibalik usaha dan ikhtiarnya !.
KEMATIAN
ATAS IZINNYA
Karena Kekuasaan Nya yang
mutlak, tiap yang bernyawa pasti akan mati dengan idzin Nya pula !. Ini
ketentuan Nya yang pasti akan terjadi !.
“ Sesuatu yang bernyawa tidak akan
mati melainkan dengan idzin
Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya....”. ( Q.S. Ali Imran 145 )
Jadi bila terjadi kematian hendaknya dihadapi dengan
sabar, tabah, dan tegar, karena itu merupakan ketentuan Nya, maka jangan kecewa
dengan ketentuan Nya, karena akan menderita dan sia sia. Tetapi bila ketentuan Nya dihadapi
dengan tabah dan ridlo, maka akan dibalas Nya dengan ampunan dan pahala.
“.....dan barang siapa
menghendaki pahala akhirat, Kami berikan
kepadanya pahala akhirat itu. Dan
Kami akan memberi balasan
kepada orang orang
yang bersyukur “. (
Q.S. Ali Imran 145 )
RIDLO
Ridlo atau
rela adalah sikap Allah terhadap orang yang pandai bersyukur ( beriman ) kepada
Nya. Sebaliknya sikap kufur tidak diridloi Allah.
“ Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah
tidak memerlukan ( iman ) mu dan
Dia tidak meridlai
kekafiran bagi hamba Nya, dan jika kamu
bersyukur, niscaya Dia meridlai
bagimu kesyukuranmu itu...... “. ( Q.S. Az Zumar 7 )
TIDAK
SETIAP IZIN DIRIDLOI
Dengan
demikian walau mereka kafir dan tidak diridloi, namun atas Kemurahan Nya
keinginannya tentang kehidupan dunia diizinkan Nya juga.
Orang
kafir sama sukses dalam urusan dunia, karena mereka menetapi sunnaatulaah ( ketentuan
Allah ), jadi mereka sukses.
Bukankah
mereka ( orang kafir ) dalam berbisnis : Jujur, menepati janji, menjaga
kualitas barang, dan ulet dalam berusaha, sehingga Allah memberikan izin Nya,
sehingga mereka berhasil dan sukses.
Demikian
juga dalam hal tehnologi bukankah mereka sangat getol dan bersungguh sungguh
dalam mengejarnya, sehingga mereka berhasil dengan izin Nya. Namun mereka
tidak berpahala akherat, karena hanya mengejar masalah dunia saja.
Jadi jangan heran bila ada penipu,
perampok, koruptor, mucikari, dukun dengan ilmu : Penglaris, pelet, gendam,
sihir, ramalan dan sebagainya bisa berhasil !.
Karena memang Allah memberikan
izin padanya, tetapi tidak meridloi Nya !.
IZIN
DAN RIDLO
Dengan demikian jelas bahwa tidak setiap yang diizini
pasti diridloi Allah !, itulah
ketentuan Nya, tinggal memilih mana yang diizini dan diridloi.
Maka sangat
beruntung yang memilih dan mengutamakan kehidupan akherat, sehingga dalam
mencari kehidupan dunia selalu berpijak pada qaidah akherat. " Dan carilah pada apa
yang telah dianugerahkan Allah kepadamu ( kebahagiaan )
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari ( kenikmatan )
duniawi dan berbuat baiklah ( kepada orang lain )
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di ( muka )
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang orang
yang berbuat kerusakan “. ( Q.S. Al Qashash 77 )
Maka jangan lupa berdo’a, agar dikarunia kebahagiaan
hidup di dunia dan akherat.
" Ya
Tuhan kami
berilah kami
kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa
neraka ". ( Q.S. Al baqarah 201 )
Semoga
Allah memberikan hidayah Nya, agar kita selalu berada dalam izin dan ridlo
Nya. Amiin.
KISAH TAULADAN
AMR IBNUL ASH MENGHANCURKAN BERHALA
Suatu saat Amr ibnul Ash
diperintah Rasulullah s.a.w. memimpin pasukan guna menghancurkan berhala Suwa
di dusun Rubath di daerah Nahlah yang jauhnya sekitar lima Km dari Makkah.
Menurut riwayat berhala ini adalah berhala yang dipuja
dan disembah oleh kaum Nabi Nuh, kemudian dibawa ke tanah Arab, dan disembah
oleh bangsa arab terutama oleh Bani Hudzail.
Suwa adalah berhala wanita berukuran besar. Setelah sampai ketempat pemujaan, Amr ibnu ash bersama pasukannya
mendekati berhala yang dipandang sakti oleh kebanyakan kaum musyrikin.
Ketika itu kebetulan juru kuncinya sedang berada di sampingnya dan
bertanya : “ Engkau mau apa ? “.
Amr menjawab dengan tegas : “ Aku diperintah Rasulullah s.a.w. menghancurkan Tuhanmu yang keji itu ! “.
Juru kunci menjawab : “ Kamu tidak akan bisa berbuat demikian “. Amr menjawab : “ Mengapa aku tidak bisa menghancurkannya ? “. Juru kunci menjawab : “ Ya karena ia akan mempertahankan dirinya ! “.
Setelah mendengar jawaban juru kunci Amr ibnul Ash berkata : “ Memang
kamu selamanya dan sampai hari ini dalam kesesatan, celakalah kamu apakah dia
dapat mendengar dan melihat ? “.
Setelah mendengar jawaban Amr, juru kunci tidak bisa berkata sepatah
katapun karena terpojok dengan
penjelasan Amr yang tegas dan jelas
Kemudian dengan gagahnya Amr langsung mendatangi berhala Suwa tanpa rasa
takut dan ragu.
Selanjutnya Amr memerintahkan pasukannya agar meruntuhkan tempat
penyembahan berhala yang dipandang sakti itu, sehingga tempat pemujaan hancur luluh tiada bekas.
Kemudian Amr bertanya kepada juru kunci : “ Sekarang apa yang kamu saksikan,
dapatkah dia mempertahankan dirinya ? “.
Juru kunci menjawab : “ Aku menyerahkan diri kepada Allah, sekarang aku
mengikuti Islam karena Allah “.
Akhirnya berhala Suwa yang terkenal dan dianggap
sakti ternyata tidak bisa mempertahankan dirinya, tidak berbekas lagi dan
tidak lagi menjadi berhala yang dipuja dan disembah, bahkan juru kuncinya
memeluk agama Islam pula. Allaahu Akbar !.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar