JANGAN BIARKAN JIWA MELEMAH BERBAHAYA
“ Dan janganlah kamu seperti orang orang yang lupa kepada Allah,
lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. mereka Itulah
orang orang yang fasik “.
( Q.S. Al
Hasyr : 19 )
Bila kepala sakit namanya pusing, bila badan panas dingin namanya meriang, bila hidung tersumbat diikuti suhu badan tidak normal namanya flu.
Itu semua menunjukkan ada ketidak beresan pada tubuh, dan banyak yang sama faham penyebab dan cara mengobatinya.
KESURUPAN
Namun bila suatu saat ada orang berbadan sehat, namun berteriak teriak tak karuan, sambil mata melotot menakutkan, tubuh kejang kejang, biasanya ini disebut dengan istilah " kesurupan ".
Kesurupan bukan karena badannya yang sakit, namun disebabkan karena jiwanya ada gangguan, dengan terganggunya jiwa berakibat pada tubuhnya.
Kesurupan bukan karena badannya yang sakit, namun disebabkan karena jiwanya ada gangguan, dengan terganggunya jiwa berakibat pada tubuhnya.
Kesurupan sudah dikenal sejak lama, namun yang aneh dan memprihatinkan justru
dizaman modern ini kesurupan menjadi semakin marak, seolah mewabah !, Mengapa
?. Biasanya kesurupan hanya menimpa perseorangan, itupun dulu jarang terjadi, namun
saat ini semakin merebah, sehingga menjadi lahan buruan para kuli tinta guna
disajikan sebagai konsumsi berita, menghiasi t.v., majalah dan koran.
DI SEKOLAH
Didesa
Suko Kecamatan Sidoarjo sedikitnya 25 murid S.M.U.N. 4 mengalami kesurupan
massal, sehingga kegiatan belajar mengajar terpaksa dihentikan dan dipulangkan.
Di
Kediri sedikitnya 15 murid S.M.P.N. 7, juga mengalami kesurupan makhluk halus
saat mengikuti upacara peringatan Hari Pahlawan. Ahirnya upacara dibubarkan
sebelum waktunya.
Di
Yayasan Pendidikan Cengkareng, Jakarta barat. Sebanyak 10 Pelajar yang tengah
mengikuti apel dan doa bersama, tiba tiba berteriak dan menangis histeris.
Sohib Rubama sebagai guru Agama membenarkan adanya peritiwa tersebut.
Selain
di Jakarta, puluhan siswa dan siswi S.M.U. Negeri 4 yang terletak di Gardujati,
Bandung, Jawa Barat juga kesurupan. Peristiwa terjadi setelah mereka mengikuti
kegiatan olah raga.Dipabrik pabrik pabrikpun juga ikut sempat mencuat ramai
berita kasus kesurupan masal.
ANAK MUDA DAN KALANGAN
BAWAH
Pada umumnya
yang menjadi sasaran kesurupan adalah kalangan muda dan karyawan pabrik,
anehnya dikalangan perkantoran justru belum atau tidak pernah mencuat dimedia pers
?. Seolah yang menjadi sasaran kaum muda dan golongan dewasa yang berpendidikan
pas pasan, benarkah ?.
Berikut
kami sajikan pendapat beberapa ahli sebagai pelengkap dan pembanding.
GANGGUAN JIWA
Kesurupan
dalam pandangan dosen Fakultas Psikologi Universitas Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, Dra Netty Hartati, Msi : merupakan refleksi kegagalan yang sedang
terjadi dalam berbagai bidang kehidupan.
Maka pada praktiknya, jadi heran kalau
kesurupan dikaitkan dengan makhluk halus. Menurut dia, kesurupan bisa
dijelaskan secara rasional. Kesurupan adalah gejala kejiwaan. Kalau
sekarang orang cenderung mencari jawaban pada paranormal, lonceng kematian bagi
akal sehat sedang berdentang. Menurut praktiknya, kesurupan hanya merefleksi
chaos luar biasa di tengah masyarakat. Kalau tekanannya jelas, secara kasat
mata orang mudah melawannya.
Lebih
jauh, kesurupan adalah gejala gangguan jiwa yang disebut folie a deux,
yaitu gejala gangguan jiwa pada seseorang yang diikuti orang lain. Mereka
kehilangan kepribadian yang asli, yang muncul kepribadian yang lain.
“
Jika pernah mendengar dan melihat sesuatu, kemudian masuk kedalam alam bawah
sadarnya, saat kepribadian dia rapuh, muncul kepribadian lain “, tuturnya.
Maraknya
kasus kesurupan yang terjadi bukanlah murni dikarenakan ulah jin atau makhluk
halus. Peristiwa ini sebagai fenomena kejiwaan atau disosiasi. Demikian
pendapat Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psi, Guru Besar Fakultas Kesehatan Universitas
Indonesia.
Kesurupan
sebetulnya merupakan gejala kejiwaan yang terjadi secara mendadak. Dalam ilmu
jiwa disebut reaksi disosiasi.
Jadi,
fenomena yang terjadi sekarang bukanlah kesurupan massal. Ini adalah fenomena
disosiasi atau sebuah reaksi yang mengakibatkan hilangnya kemampuan untuk
menyadari realitas sekitarnya, disebabkan tekanan fisik maupun mental.
Akibatnya, secara tidak disadari kepribadian si korban berubah. Jadi ini
merupakan fenomena kejiwaan dan bukan karena kemasukan jin atau setan.
Karena kepercayaan di masyarakat kita yang menghubung hubungkan dengan mistik, maka
dianggap sebagai kesurupan masal.
FAKTOR SUGESTI
Selanjutnya
kata Dadang Hawari, peristiwa ini bisa menjadi aksi massal hanya karena
faktor sugesti. Ketika ada seorang siswi kesurupan, aksi tersebut ditiru atau
menyugesti orang lain yang secara kebetulan alam bawah sadarnya juga punya
ketegangan sosial berat.
Maka, histerislah seperti yang terjadi pada kesurupan
massal. Ini sama dengan penonton bola, satu berteriak maka yang lain juga
ikut ikutan berteriak. Seperti kita ketika mendengar pidato, lalu ada yang
tepuk tangan, tanpa disadari kita juga ikut tepuk tangan.
PENYEBAB
Biasanya
semua ini terjadi karena stress, jiwa yang labil, dan yang bersangkutan tidak
bisa lagi menahannya. Pada siswa, biasanya terjadi karena beban pelajaran yang
terlalu banyak, tidak punya buku buku pelajaran, kondisi di
sekolah dan rumah, serta kondisi psikis guru.
Belum lagi, tuntutan pada sisiswa
harus mencapai prestasi bagus. Stress yang terakumulasi dalam rentang waktu itu
tinggal menunggu pencetusnya.
Misalnya,
pencetusnya disekolah tersebut ada pohon yang ditebang tanpa selamatan atau
upacara dulu. Itu bisa jadi kesurupan, apalagi di masyarakat ada kepercayaan
terhadap hal hal seperti kemasukan roh atau kesambet. Satu orang saja terkena
bisa mempengaruhi yang lain, karena itu bisa menular akibat tersugesti massal.
JIWA YANG LABIL
Mereka
yang terkena kesurupan tersebut biasanya pribadi pribadi yang kurang matang.
Biasanya yang terkena kesurupan adalah wanita muda dan masih remaja.
Hal
ini dikarenakan jiwa wanita lebih labil ketimbang pria.
Dan diusia tersebut, terjadi perubahan dalam jiwanya. Banyak hal bisa jadi
penyebabnya, antara lain : kondisi keluarga, kondisi sekolah, tempat kerja,
hubungan teman, social, maupun masih banyak lagi.
SOLUSI
Karena
bukan aksi kerasukan setan, pengobatannya pun bukan dengan cara memanggil orang
“ pintar “. Obat sangat gampang, tinggal dibawa ke puskesmas, disuntik atau diberi
obat yang bisa membuat mereka tidur, nanti mereka akan sadar dan sehat lagi
setelah bangun.
Demikian
menurut analisa pakar ilmu jiwa, pendapat pakar ilmu jiwa dan ahli agama agaknya
ada titik temu yang sama dalam hal : kelemahan, kelabilan atau kekosongan
jiwa para korban. Yang agak berbeda : pada sudut pandang alam gaibnya,
sebagaimana paparan dibawah ini.
PENYUSUPAN JIN
Fenomena
kesurupan dijelaskan Islam sejak awal. Penyebabnya adalah gangguan jin jahat
dan setan. Hanya saja, jin dan setan itu hanya bisa menguasai orang orang yang
tidak percaya atau ragu pada Allah. Itulah penggalan pendapat yang disampaikan
Ustadz Abu Aqila, pakar ruqyah.
Kesurupan
merupakan proses menyusupnya bangsa jin ketubuh manusia yang mengganggu
mekanisme tubuh yang menimbulkan ketimpangan akal manusia, sehingga tidak dapat
menyadari antara apa yang diucapkan dan dilakukan dan tidak dapat pula menghubungkan
dan mengingat antara apa yang telah diucapkan dan dilakukannya.
Ibnu
Taimiyah dalam Majmu’ Al Fatwa menyebutkan tentang fenomena ini : “ Jin
yang masuk dalam tubuh seseorang itu akan menyebabkan dia berbicara dengan kata
yang tidak runtut, tak lagi mengenali dirinya, bahkan untuk kasus yang parah,
dia bisa membunuh unta tanpa dia sendiri menyadarinya “.
ANTISIPASI
Sesuai
dengan firman Allah s.a.w. : “ Sesungguhnya setan itu tidak
ada kekuasaannya atas orang orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya
“. ( QS. An-Nahl : 99 )
Maka selama kita beriman dan
bertawakkal, setan tidak akan menguasai manusia.
Jika imannya kuat dan
bertawakkal, mereka akan optimistis, bersemangat, tenang, tenteram, dan tahan
banting terhadap semua masalah. Ketenangan jiwa akan membuat seseorang tak
gampang kesurupan. Membaca Al Qur’an dan dzikir adalah salah satu langkah
menenangkan jiwa, demikian ulas ustadz Abu Aqila.
KESIMPULAN
Dari berbagai
sumber berita yang disajikan, kebanyakan yang jadi sasaran korban adalah kaum
wanita, remaja dan para karyawan golongan bawah.
Artinya tingkat kejiwaan
mereka rendah dan labil,
apalagi ditunjang tingkat intelektualnya yang kurang matang. Dengan demikian
sikap dan tingkah lakunya sangat mudah terbawa.
Apalagi ditambah tingkat
keimanannya yang sangat lemah dan rapuh !.
Oleh karena itu jalan keluar
paling tepat kembali kepada jiwa, kepada pemurnian dan pemantapan iman !,
selalu ingat pada Allah, jangan lepas dan lupa mengingat Allah, sebab bila
tidak, Allah akan membuat ia lupa pada diri mereka sendiri, ini akan sangat
berbahaya ! : Jiwa mudah goncang, tidak tenang, cemas, resah, kecewa, mudah
putus asa, tak tahu cara mencari jalan keluar yang benar, aman dan tenang,
karena jiwanya kosong sehingga mempermudah peluang masuknya bisikan dan
pengaruh setan !.
JIWA YANG TENANG
Jiwa yang
tenang akan sangat berpengaruh pada prilaku, jiwa yang tenang akan membuahkan
prilaku yang baik, normal dan rasional, jauh dari prilaku tidak wajar ( terjebak
dalam kemusyrikan ) :
Pakai jimat
agar berwibawa, takut bulan suro, mempercayai hari baik dan tidak baik, menghubungkan
hari kelahiran ( weton ) dengan kegiatan yang akan dikerjakan, mendatangi dan
mempercayai tukang ramal, pakai susuk kecantikan / kekuatan, ikut ruwatan masal
menolak balak, upacara tingkepan bayi, melarung saji kelaut, sedekah bumi, dll.
Pada hakekatnya jiwa akan mantap dan tenang
bila selalu diajak mengingat ( dzikir ) pada Pencipta Nya.
KEMUSYRIKAN MELEMAHKAN JIWA
Melakukan
perbuatan syirik akan membuahkan jiwa semakin jauh dari Allah, jiwa akan semakin
lemah, mudah goyah dan rapuh, jiwanya
mudah terombang ambing, tak tahu arah, tak tahu mana yang
benar dan salah, sehingga mudah mengikuti apa kata orang. Ini akibat bila jiwa
goncang, akibat iman tak punya pegangan !.
" (yaitu) orang orang yang beriman dan hati mereka manjadi
tenteram dengan mengingat Allah.
Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah lah hati menjadi tenteram ". (
Q.S.Arra’du 28 )
Jiwa yang
selalu diajak mengingat Sang Pencipta, disandarkan dan dipasrahkan pada Allah akan berbeda dengan yang tidak. " Jiwa yang
penuh keimanan, pasrah dan disandarkan pada Allah, tidak akan ada peluang setan
untuk menguasainya, karena selalu dijaga oleh Allah, selalu diingat dan disertaiNya ".
Dengan demikian jiwa tidak akan mudah stress, jiwa akan kembali kefithrahya :
yakni tenang.
" Sesungguhnya
syaitan itu tidak ada kekuasaanNya atas orang orang yang beriman dan
bertawakkal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaanNya (syaitan) hanyalah atas
orang-orang yang mengambilnya Jadi pemimpin dan atas orang-orang yang
mempersekutukannya dengan
Allah. ( Q.S.Annahl 99-100 )
MANTAPKAN IMAN DAN TAWAKKAL
Oleh karena
itu kembalikan jiwa kepada fithrah aslinya, mantapkan dalam beriman kepada Allah
Dzat yang Maha Tunggal, Pasrahkan diri kepadaNya secara mutlak, tanpa bersandar
kepada selainNya, jauhi perbuatan syirik, InsyaAllah akan jauh dari gangguan
setan, jiwa akan mantap dan tenang !
DO’A BERLINDUNG DARI BISIKAN DAN KEHADIRAN SYETAN
ROBBI
A’UUDZU BIKA MIN HAMAZAATISYSYAYAATIIN WA A’UUDZU BIKA ROBBI AYYAHDLURUUN
( Ya
Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan bisikan syaitan. Dan aku
berlindung kepada Engkau Ya Tuhanku dari kedatangan mereka kepadaku ).
(Q.S. Al-Mu’minun 97-98 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar