Jumat, 10 Oktober 2014

JANGAN BIARKAN JIWA MELEMAH BERBAHAYA




JANGAN BIARKAN JIWA MELEMAH BERBAHAYA

“ Dan janganlah kamu seperti orang orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. mereka Itulah orang orang yang fasik “.
( Q.S. Al Hasyr : 19 )
     
Bila kepala sakit namanya pusing, bila badan panas dingin namanya meriang, bila hidung tersumbat diikuti suhu badan tidak normal namanya flu. 
Itu semua menunjukkan ada ketidak beresan pada tubuh, dan banyak yang sama faham penyebab dan cara mengobatinya.   

KESURUPAN
Namun bila suatu saat ada orang berbadan sehat, namun berteriak teriak tak karuan, sambil mata melotot menakutkan, tubuh kejang kejang, biasanya ini disebut dengan istilah " kesurupan ".
Kesurupan bukan karena badannya yang sakit, namun disebabkan karena jiwanya ada gangguan, dengan terganggunya jiwa berakibat pada tubuhnya. 
Kesurupan sudah dikenal sejak lama, namun yang aneh dan memprihatinkan justru dizaman modern ini kesurupan menjadi semakin marak, seolah mewabah !, Mengapa ?. Biasanya kesurupan hanya menimpa perseorangan, itupun dulu jarang terjadi, namun saat ini semakin merebah, sehingga menjadi lahan buruan para kuli tinta guna disajikan sebagai konsumsi berita, menghiasi t.v., majalah dan koran. 

DI SEKOLAH  
Didesa Suko Kecamatan Sidoarjo sedikitnya 25 murid S.M.U.N. 4 mengalami kesurupan massal, sehingga kegiatan belajar mengajar terpaksa dihentikan dan dipulangkan.
Di Kediri sedikitnya 15 murid S.M.P.N. 7, juga mengalami kesurupan makhluk halus saat mengikuti upacara peringatan Hari Pahlawan. Ahirnya upacara dibubarkan sebelum waktunya.
Di Yayasan Pendidikan Cengkareng, Jakarta barat. Sebanyak 10 Pelajar yang tengah mengikuti apel dan doa bersama, tiba tiba berteriak dan menangis histeris. Sohib Rubama sebagai guru Agama membenarkan adanya peritiwa tersebut.
Selain di Jakarta, puluhan siswa dan siswi S.M.U. Negeri 4 yang terletak di Gardujati, Bandung, Jawa Barat juga kesurupan. Peristiwa terjadi setelah mereka mengikuti kegiatan olah raga.Dipabrik pabrik pabrikpun juga ikut sempat mencuat ramai berita kasus kesurupan masal.

ANAK MUDA DAN KALANGAN BAWAH
     Pada umumnya yang menjadi sasaran kesurupan adalah kalangan muda dan karyawan pabrik, anehnya dikalangan perkantoran justru belum atau tidak pernah mencuat dimedia pers ?. Seolah yang menjadi sasaran kaum muda dan golongan dewasa yang berpendidikan pas pasan, benarkah ?.

  Berikut kami sajikan pendapat beberapa ahli sebagai pelengkap dan pembanding. 

GANGGUAN JIWA
Kesurupan dalam pandangan dosen Fakultas Psikologi Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Dra Netty Hartati, Msi : merupakan refleksi kegagalan yang sedang terjadi dalam berbagai bidang kehidupan. 
Maka pada praktiknya, jadi heran kalau kesurupan dikaitkan dengan makhluk halus. Menurut dia, kesurupan bisa dijelaskan secara rasional. Kesurupan adalah gejala kejiwaan. Kalau sekarang orang cenderung mencari jawaban pada paranormal, lonceng kematian bagi akal sehat sedang berdentang. Menurut praktiknya, kesurupan hanya merefleksi chaos luar biasa di tengah masyarakat. Kalau tekanannya jelas, secara kasat mata orang mudah melawannya.
Lebih jauh, kesurupan adalah gejala gangguan jiwa yang disebut folie a deux, yaitu gejala gangguan jiwa pada seseorang yang diikuti orang lain. Mereka kehilangan kepribadian yang asli, yang muncul kepribadian yang lain.
“ Jika pernah mendengar dan melihat sesuatu, kemudian masuk kedalam alam bawah sadarnya, saat kepribadian dia rapuh, muncul kepribadian lain “, tuturnya.
Maraknya kasus kesurupan yang terjadi bukanlah murni dikarenakan ulah jin atau makhluk halus. Peristiwa ini sebagai fenomena kejiwaan atau disosiasi. Demikian pendapat Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psi, Guru  Besar Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia.
Kesurupan sebetulnya merupakan gejala kejiwaan yang terjadi secara mendadak. Dalam ilmu jiwa disebut reaksi disosiasi.
Jadi, fenomena yang terjadi sekarang bukanlah kesurupan massal. Ini adalah fenomena disosiasi atau sebuah reaksi yang mengakibatkan hilangnya kemampuan untuk menyadari realitas sekitarnya, disebabkan tekanan fisik maupun mental. 
Akibatnya, secara tidak disadari kepribadian si korban berubah. Jadi ini merupakan fenomena kejiwaan dan bukan karena kemasukan jin atau setan. Karena kepercayaan di masyarakat kita yang menghubung hubungkan dengan mistik, maka dianggap sebagai kesurupan masal.

FAKTOR SUGESTI
Selanjutnya kata Dadang Hawari, peristiwa ini bisa menjadi aksi massal hanya karena faktor sugesti. Ketika ada seorang siswi kesurupan, aksi tersebut ditiru atau menyugesti orang lain yang secara kebetulan alam bawah sadarnya juga punya ketegangan sosial berat. 
Maka, histerislah seperti yang terjadi pada kesurupan massal. Ini sama dengan penonton bola, satu berteriak maka yang lain juga ikut ikutan berteriak. Seperti kita ketika mendengar pidato, lalu ada yang tepuk tangan, tanpa disadari kita juga ikut tepuk tangan.

PENYEBAB
Biasanya semua ini terjadi karena stress, jiwa yang labil, dan yang bersangkutan tidak bisa lagi menahannya. Pada siswa, biasanya terjadi karena beban pelajaran yang terlalu banyak, tidak punya buku buku pelajaran, kondisi di sekolah dan rumah, serta kondisi psikis guru. 
Belum lagi, tuntutan pada sisiswa harus mencapai prestasi bagus. Stress yang terakumulasi dalam rentang waktu itu tinggal menunggu pencetusnya.
Misalnya, pencetusnya disekolah tersebut ada pohon yang ditebang tanpa selamatan atau upacara dulu. Itu bisa jadi kesurupan, apalagi di masyarakat ada kepercayaan terhadap hal hal seperti kemasukan roh atau kesambet. Satu orang saja terkena bisa mempengaruhi yang lain, karena itu bisa menular akibat tersugesti massal.

JIWA YANG LABIL
Mereka yang terkena kesurupan tersebut biasanya pribadi pribadi yang kurang matang. Biasanya yang terkena kesurupan adalah wanita muda dan masih remaja. 
Hal ini dikarenakan jiwa wanita lebih labil ketimbang pria. Dan diusia tersebut, terjadi perubahan dalam jiwanya. Banyak hal bisa jadi penyebabnya, antara lain : kondisi keluarga, kondisi sekolah, tempat kerja, hubungan teman, social, maupun masih banyak lagi.

SOLUSI
Karena bukan aksi kerasukan setan, pengobatannya pun bukan dengan cara memanggil orang “ pintar “. Obat sangat gampang, tinggal dibawa ke puskesmas, disuntik atau diberi obat yang bisa membuat mereka tidur, nanti mereka akan sadar dan sehat lagi setelah bangun.
Demikian menurut analisa pakar ilmu jiwa, pendapat pakar ilmu jiwa dan ahli agama agaknya ada titik temu yang sama dalam hal : kelemahan, kelabilan atau kekosongan jiwa para korban. Yang agak berbeda : pada sudut pandang alam gaibnya, sebagaimana paparan dibawah ini.

PENYUSUPAN JIN
Fenomena kesurupan dijelaskan Islam sejak awal. Penyebabnya adalah gangguan jin jahat dan setan. Hanya saja, jin dan setan itu hanya bisa menguasai orang orang yang tidak percaya atau ragu pada Allah. Itulah penggalan pendapat yang disampaikan Ustadz Abu Aqila, pakar ruqyah.
Kesurupan merupakan proses menyusupnya bangsa jin ketubuh manusia yang mengganggu mekanisme tubuh yang menimbulkan ketimpangan akal manusia, sehingga tidak dapat menyadari antara apa yang diucapkan dan dilakukan dan tidak dapat pula menghubungkan dan mengingat antara apa yang telah diucapkan dan dilakukannya.
Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ Al Fatwa menyebutkan tentang fenomena ini : “ Jin yang masuk dalam tubuh seseorang itu akan menyebabkan dia berbicara dengan kata yang tidak runtut, tak lagi mengenali dirinya, bahkan untuk kasus yang parah, dia bisa membunuh unta tanpa dia sendiri menyadarinya “.

ANTISIPASI
Sesuai dengan firman Allah s.a.w. : “ Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaannya atas orang orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya “. ( QS. An-Nahl : 99 )
Maka selama kita beriman dan bertawakkal, setan tidak akan menguasai manusia. 
Jika imannya kuat dan bertawakkal, mereka akan optimistis, bersemangat, tenang, tenteram, dan tahan banting terhadap semua masalah. Ketenangan jiwa akan membuat seseorang tak gampang kesurupan. Membaca Al Qur’an dan dzikir adalah salah satu langkah menenangkan jiwa, demikian ulas ustadz Abu Aqila.

KESIMPULAN
Dari berbagai sumber berita yang disajikan, kebanyakan yang jadi sasaran korban adalah kaum wanita, remaja dan para karyawan golongan bawah. 
Artinya tingkat kejiwaan mereka rendah dan labil, apalagi ditunjang tingkat intelektualnya yang kurang matang. Dengan demikian sikap dan tingkah lakunya sangat mudah terbawa. 
Apalagi ditambah tingkat keimanannya yang sangat lemah dan rapuh !. 
Oleh karena itu jalan keluar paling tepat kembali kepada jiwa, kepada pemurnian dan pemantapan iman !, selalu ingat pada Allah, jangan lepas dan lupa mengingat Allah, sebab bila tidak, Allah akan membuat ia lupa pada diri mereka sendiri, ini akan sangat berbahaya ! : Jiwa mudah goncang, tidak tenang, cemas, resah, kecewa, mudah putus asa, tak tahu cara mencari jalan keluar yang benar, aman dan tenang, karena jiwanya kosong sehingga mempermudah peluang masuknya bisikan dan pengaruh setan !.

JIWA YANG TENANG
Jiwa yang tenang akan sangat berpengaruh pada prilaku, jiwa yang tenang akan membuahkan prilaku yang baik, normal dan rasional, jauh dari prilaku tidak wajar ( terjebak dalam kemusyrikan ) :
Pakai jimat agar berwibawa, takut bulan suro, mempercayai hari baik dan tidak baik, menghubungkan hari kelahiran ( weton ) dengan kegiatan yang akan dikerjakan, mendatangi dan mempercayai tukang ramal, pakai susuk kecantikan / kekuatan, ikut ruwatan masal menolak balak, upacara tingkepan bayi, melarung saji kelaut, sedekah bumi,  dll.
Pada hakekatnya jiwa akan mantap dan tenang bila selalu diajak mengingat ( dzikir ) pada Pencipta Nya.

KEMUSYRIKAN MELEMAHKAN JIWA  
Melakukan perbuatan syirik akan membuahkan jiwa semakin jauh dari Allah, jiwa akan semakin lemah, mudah goyah dan  rapuh, jiwanya mudah terombang ambing, tak tahu arah, tak tahu mana yang benar dan salah, sehingga mudah mengikuti apa kata orang. Ini akibat bila jiwa goncang, akibat iman tak punya pegangan !.   
" (yaitu) orang orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat  Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah lah hati menjadi tenteram ". ( Q.S.Arra’du 28 )
Jiwa yang selalu diajak mengingat Sang Pencipta, disandarkan dan dipasrahkan pada Allah  akan berbeda dengan yang tidak. " Jiwa yang penuh keimanan, pasrah dan disandarkan pada Allah, tidak akan ada peluang setan untuk menguasainya, karena selalu dijaga oleh Allah, selalu diingat dan disertaiNya ". Dengan demikian jiwa tidak akan mudah stress, jiwa akan kembali kefithrahya : yakni tenang. 
" Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaanNya atas orang orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaanNya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya Jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah. ( Q.S.Annahl 99-100 )

MANTAPKAN IMAN DAN TAWAKKAL
Oleh karena itu kembalikan jiwa kepada fithrah aslinya, mantapkan dalam beriman kepada Allah Dzat yang Maha Tunggal, Pasrahkan diri kepadaNya secara mutlak, tanpa bersandar kepada selainNya, jauhi perbuatan syirik, InsyaAllah akan jauh dari gangguan setan, jiwa akan mantap dan tenang !

DO’A BERLINDUNG DARI BISIKAN DAN KEHADIRAN SYETAN

 ROBBI A’UUDZU BIKA MIN HAMAZAATISYSYAYAATIIN WA                    A’UUDZU BIKA ROBBI AYYAHDLURUUN

( Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan bisikan syaitan. Dan aku berlindung kepada Engkau Ya Tuhanku dari kedatangan mereka kepadaku ). 
(Q.S. Al-Mu’minun 97-98 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar