Kamis, 29 Januari 2015


HATI HATI DENGAN HARTA WARIS !

Hai orang orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil ......”.  ( Q.S. An Nisaa’ 29 )
                   
Harta memang perlu karena manusia tidak akan bisa hidup layak tanpa harta, namun harta bisa membawa barokah atau celaka.
Harta akan barokah bila didapat dengan cara halal, barokah artinya punya  nilai “ kebaikan lebih “, sehingga banyak mengandung manfaat karena didapat dengan cara hak, jauh dari unsur aniaya ( dzalim ), sehingga jauh dari kutukan dan do’a orang yang didzalimi, lebih lebih Allah meridloi harta yang diperolehnya.
Beda dengan harta yang  diperoleh dengan cara bathil, jelas jauh dari kebarokahan !. Bukankah harta para koruptor cepat lenyap disita negara,  sehingga tak sempat menikmatinya !.

BERBAGAI CARA
Berbagai cara harta diperoleh, dengan berniaga, bertani, menangkap ikan, menjual jasa, adapula yang mendapatnya dari harta peninggalan orang mati ( harta waris ).
Harta waris memang menggiurkan dan menyenangkan, karena diperoleh tanpa susah payah, betapa tidak ?, disini keunikannya, bahkan satu satunya gelar yang diperoleh tanpa susah payah yakni gelar : “ Ahli waris “, gelar yang disandang ketika saat orang tuanya meninggal !. 
Disamping keunikan ini timbul pula berbagai macam masalah, bisa barokah bisa juga bermasalah. Barokah bila cara membaginya menurut tuntunan agama, celaka bila didasarkan hawa nafsu belaka !.

HARTA PENINGGALAN ( WARIS )
Berkat Kebijakan dan sifat adil Nya, dibuat Nya aturan dalam harta peninggalan almarhum / almarhumah, sehingga harta peninggalan tidak sia sia, karena  terbagi secara adil dan bijaksana, sehingga bermanfaat dan barokah bagi ahli warisnya. Karena tidak ada yang lebih faham, lebih adil dan lebih Bijaksana dalam masalah harta, kecuali hanya Allah Sang Pencipta Yang Maha Kuasa. 
“.......Kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu, ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. ( Q.S. An Nisaa’ 11 )                                                                                                      
PERINTAH BERHUKUM KEPADA ALLAH DAN RASULNYA
Sebagai hamba Allah seharusnya bersikap menerima secara ridlo apa yang telah di tetapkan Nya, tanpa ada rasa keberatan sedikitpun !.
Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan dan mereka menerima dengan sepenuhnya. ( Q.S. An Nisaa’ 65 )                                                     
RESIKO TIDAK BERHUKUM KEPADA ALLAH DAN RASUL
Begitu besar resiko yang tidak mau berpegang pada hukum yang ditetapkan Allah sehingga dihukumi : Kafir,dzalim dan fasik dan dimasukkan kedalam neraka, demikian pula sebaliknya bagi yang mentaati Nya, syurga akan diperolehnya.
“ .....Dan barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang orang yang kafir( Q.S. Al Maidah 44 )
“......Dan barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang orang yang dzalim. ( Q.S. Al Maidah 45 ) “ ....Dan barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang orang yang fasik “. ( Q.S. Al Maidah 47 )
“ Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul Nya dan melanggar ketetuan ketentuan Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam api neraka, sedang dia kekal di dalamnya dan baginya siksa yang menghinakan “. ( Q.S. An Nisaa’ 14 )

PERINTAH ADANYA HAK  WARIS
Karena Allah Dzat Yang Maha Tahu dan Maha Bijak, maka ditetapkan Nya harta peninggalan lamarhum dan almarhumah bagi ahli warisnya, agar harta peninggalannya bermanfaat dan terbagi secara adil.  
“ Bagi orang laki laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan( Q.S. An Nisaa’ 7 )                                                                                                                                       DASAR PEMBAGIAN HAK WARIS
Diantara pembagian harta waris secara umum, anak laki mendapat bagian harta dua kali anak perempuan.
Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak anakmu, yaitu bahagian seorang anak lelaki sama dengan bahagian dua orang anak perempuan..... “. ( Q.S. An Nisaa’ 11 )  Bagi yamg imannya lemah pasti akan terkesan dibenaknya : “ Ini jelas tidak adil, mestinya kan harus sama rata ! “. Maka sepatutnya fikiran semacam ini harus dibuang jauh jauh !, karena akan dihukumi : Dzalim, fasik dan kafir, Na’udzu billaahi min dzaalik ( Kami berlindung dari yang demikian itu ) !. Ingat  !. Bukankah kebenaran mutlak datangnya dari Allah, manusia tidak akan mampu menentukan nilai nilai kebenaran.
“ Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu dan janganlah kamu termasuk golongan yang ragu “. ( Q.S. Al Baqarah 147 )  

MENDAPAT BALASAN SYURGA ATAU NERAKA
Betapa nikmat dan tenangnya bila hidup mematuhi aturan Allah dan Rasul Nya, karena hanya dengan mematuhi jelas berada dalam lindungan Nya, bahkan kelak akan dimasukkan ke dalam syurga Nya, demikan sebaliknya bagi yang mendurhakainya akan mendapat adzab neraka dan kekal di dalamnya.    
( Hukum hukum tersebut ) itu adalah ketentuan ketentuan dari Allah. Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam syurga yang mengalir didalamnya sungai sungai, sedang mereka kekal di dalamnya, dan Itulah kemenangan yang besar( Q.S. An Nisaa’ 13 )      “ Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul Nya dan melanggar ketentuan ketentuan Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya dan baginya siksa yang menghinakan( Q.S. An Nisaa’ 14 )              
Maka berhati hatilah dalam membagi harta waris, hendaknya tetap berpegang teguh kepada ketetapan Allah, jangan turuti hawa nafsu agar barokah dan selamat di dunia dan akherat, karena harta waris sangat  peka dan besar resikonya  


KISAH TAULADAN
 BERKAT TAWAKKAL ENJOY HIDUPNYA 
          
Hiduplah seorang hamba di Surabaya yang cukup bersahaja, ‘Abdullah ( hamba Allah ) nama julukannya, beliau  selalu menikmati dan mensyukuri rizki yang diterimanya, karena beliau punya prinsip bahwa hidup adalah ibadah. Beliau selalu ingat pesan Rasulullah s.a.w. :
   Dari Abu Shofwan ‘Abdullah bin Busr Al Aslamy r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Sebaik baik manusia adalah orang yang panjang umur dan baik amal perbuatannya “. ( H.R. At Tirmidzy ). Berbekal sabda Nabi s.a.w. ini, dalam keseharian beliau selalu aktif berjama’ah, sholat sunnah tak lupa ditunaikannya plus sholat tahajjudnya, puasa dawud juga diamalkannya, berdo’a  merupakan hobby dan andalannya, baik untuk dirinya, keluarga dan teman temannya baik yang hidup maupun yang telah mendahuluinya.
    Tegur sapa dan salam selalu menghiasi, hubungan dengan para tetangga selalu dijaga dan dihati hati . Berkata dusta beliau hindari, jika berjanji selalu ditepati.
     Secara kasat mata nampak bahwa beliau sangat berhati hati dalam mencari rizki, sehingga terhindar dari makanan haram yang beliau benci, maka pantas bila do’a beliau sangat mujarab sekali. Bagi beliau rupanya sangat berpegang teguh pada firman Ilahi :
     “… Barang siapa bertaqwa kepada Allah, maka Dia akan memberi jalan keluar yang mudah, dan Dia memberi rizki dari arah yang tak disangka sangka ..”.   ( Q.S. At Tholaq 2-3 ). Hidup ‘Abdullah senantiasa dipasrahkan ( tawakkal ) pada Yang Maha Kuasa, beliau tak pernah merasa ragu, takut, hawatir apalagi gelisah dalam menjalani hidupnya, karena yakin bahwa Allah selalu dekat, mencintai dan melindungi Nya. Disela sela waktu kalimat dzikir senantiasa menghiasi bibirnya agar Allah selalu mengingat dan menyertai Nya.
     Suatu  saat ketika beliau keluar kota, mesin kendarannya nga     dat,  tiba tiba saja dari arah seberang jalan ada orang menda  n  tangi dan membantunya, padahal beliau tak memanggilnya,        ternyata bapak tersebut seorang mekanik A.L. yang bertugas di   kota Malang, subhaanallah.
    Kejadian kedua tatkala beliau keluar kota di malam hari, tiba tiba tercium bau hangus dibagian mesin mobil, kendaraanpun dipinggirkan, tiba tiba ada orang datang dari arah seberang jalan, ternyata dia seorang pegawai bengkel yang berada persis diseberang jalan. Allaahu Akbar.
     Ketawakkalan beliau sangat tinggi, sehingga membuat hidup beliau terasa enjoy, tak pernah bercita dan berangan angan tinggi, yang penting hidup dijalani, jauh dari sikap ambisi,  sikap sabar selalu dijalani dalam kehidupannya sehari hari.                                                                                        Tubuhnya cukup prima, karena jiwanya selalu disandarkan kepada Allah dengan selalu menjaga rutinitas ibadahnya. Padahal usia beliau menjelang tujuh puluhan, mata dan telinga nya masih cukup tajam, Ini pertanda bila Allah yang memelihara Nya karena beliau sangat memperhatikan dalam mengamalkan ajaran Nya. 

Jumat, 23 Januari 2015


BERKAT YAKINNYA PADA KEBENARAN JIWANYA TEGAR DAN TENANG

Sesungguhnya orang orang yang beriman, mengerjakan amal sholih, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Q.S. Al Baqarah 277) 

Orang beriman selalu suka dan senang pada kesholihan, sebagai perwujudan dari ibadah sholat dan menunaikan zakat atau shodaqahnya.
Karena ibadah sholat dan sedekahnya dilakukan secara benar, khusyu’ dan menghayati ibadahnya, bukan sekedar gerakan tubuh yang merupakan kebiasaan saja, apalagi atas dasar ikut ikutan.
Jiwa semacam ini akan membuahkan ketenangan, jauh dari rasa khawatir dan sedih. Karena memang demikian tabiat atau fithrah jiwa bila  diajak kepada kesholihan bukan sebaliknya !.
 ( Yaitu ) orang orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingati Allahlah hati menjadi tenteram. ( Q.S. Ar Ra’du 28 )

YAKIN PADA KEBENARAN
Diantara sikap kesholihan adalah suka dan yakin pada kebenaran, dengan bersikap benar jiwa tidak goyah, tidak ragu karena yang dilakukan berdasar pada tuntunan. “ Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali kali kamu termasuk orang orang yang ragu. ( Q.S. Al Baqarah 147 )
Jiwa yang suka dan yakin pada kebenaran akan bersikap kokoh, tabah dan tidak mudah ragu apalagi goyah, karena kebenaran adalah diatas segala galanya, apalagi kebenaran yang didasarkan kepada tuntunan Allah.   

IRONIS
Di tengah gencar gencarnya pemerintah memberantas korupsi yang ditangani oleh K.P.K.,  masyarakat dikejutkan berita unik  : “ Pada hari Jum’ah 23 Januari 2015 pagi ketika mengantar anaknya sekolah, wakil ketua K.P.K. ( komisi pemberantasan korupsi ) Bambang Wijanarko  ditangkap “. Berbagai reaksipun timbul, ada apa dengan penangkapan ini ?. Pro dan kontrapun bermunculan, ada yang mengecam adapula yang mendukung, itulah kondisi negara kita. 
Karena di negara ini segalanya bisa dan mungkin terjadi, bahkan yang salah bisa benar, demikian pula yang benar bisa jadi salah.    

TEGAR DEMI KEBENARAN
Biasanya bila salah seorang keluarga ditangkap, pasti keluarga akan kalut, resah, gelisah, takut dan khawartir, namun diluar dugaan kenyataan ini justru tidak terjadi pada keluarga wakil ketua K.P.K. ( Bambang W. )
Ketika istri Bambang W. diwawancarai reporter Metro T.V. pada Jumat 23 Januari 2015 tentang penangkapan suaminya, justru pada wajahnya tidak nampak sedikitpun kesedihan, kegelisahan apalagi kekhawatiran, bahkan nampak tegar, tabah, ceria dihiasai senyum sambil menjawab dengan tenang : “ Bagi kami itu ujud perjuangan dalam menegakkan kebenaran, itu sebuah resiko dan kami sekeluarga sudah siap “. 
Betapa kagum dan takjub saya melihat dan mendengarnya, ini ujud sikap jiwa yang tumakninah ( tenang ), jiwa yang faham dan tumbuh dari keimanan yang mantap, apapun resiko dihadapinya dengan tegar : “...... Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak ( pula ) mereka bersedih hati. ( Q.S. Al Baqarah 277 )

KERREEEEN !
Yang mengejutkan lagi justru sikap putrinya yang masih remaja bersikap tabah, bahkan ketika ditanya menjawab dengan tegar, tegas dan penuh bangga : “ Kerreeen “. Bayangkan seorang remaja ketika ayahnya ditangkap justru menjawab dengan sikap kedewasaan, karena dia benar benar faham bahwa ayahnya sedang berjuang menegakkan kebenaran dan tahu resiko yang bakal dihadapinya. Begitu nikmat memang bila ajaran agama ditegakkan !.           

SUDAH ADA KETAULADANAN
Sikap tersebut merupakan pantulan dan ketauladanan sejarah yang telah ditoreh dan dipancarkan oleh para sahabat Nabi s.a.w.. 
Ketegaran dan ketabahan ini telah dibuktikan diantaranya oleh Abdullah bin Khudzaifah dan Ammar bin Yasir.        

ABDULLAH BIN KHUDZAIFAH 
Pada tahun 19 H. Umar bin Khaththab r.a. mengutus pasukan menyerang Romawi, diantara sahabat yang ikut adalah Abdullah bin Khudzaifah. Kemudian dia tertawan dan dibawa kehadapan kaisar Romawi, kaisar mendekati Abdullah bin Khudzaifah yang telah lama mengalami penyiksaan

DITAWARI MEMELUK NASRANI
Kaisar berkata : “ Maukah engkau memeluk agama Nasrani dan menjadi menteriku ? “. Abdullah menjawab : “ Meskipun engkau memberikan segala kekayaan yang kau miliki dan semua yang dimiliki bagsa Arab agar aku meninggalkan agama yang dibawa Muhammad, sedetikpun aku tidak akan mau meninggalkannya. Mendengar jawaban tersebut kaisar berkata : “ Jika begitu aku akan membunuhmu ! “, dengan tegas Abdullah menjawab : “ Silahkan  “.
Melihat kekokohan Abdullah bin Khudzafah, kaisar memerintahkan agar  Abdullah disalib, dan dijemur di terik matahari. 
Kemudian kaisar memerintahkan pemanah  membidik tangan dan kakinya. Kaisar dengan teganya menawari agar Abdullah sudi memeluk agama Nasrani, namun Abdullah tetap menolaknya.

DIGORENG
Kemudian kaisar memerintah agar menurunkan Abdullah, dan menyiiapkan bejana besar berisi minyak mendidih. Selanjutnya salah seorang tawanan dilemparkan kedalam bejana, sehingga tubuhnya tergoreng.
Abdullah tidak bergeming sedikitpun melihat kawannya tergoreng. Kemudian kaisar mengistruksikan membawa Abdullah dimasukkan kedalam bejana, namun.......tiba tiba Abdullah bin Khudzaifah menangis.
Melihat kejadian ini kaisar mengira Abdullah ketakutan. Kemudian kaisar menawarkan lagi agar Abdullah mau memeluk agama Nasrani. Namun Abdullah bin Khudzaifah tetap menolak dengan tegasnya.                   

JAWABAN MENAKJUBKAN   
Karena heran melihat ketegaran Abdullah bin Khudzaifah, kaisar bertanya: “ Apa yang menyebabkanmu menangis ? “, Abdullah menjawab : “ Yang menyebabkan aku menangis, karena hatiku berkata : “ Jika aku dimasukkan kedalam bejana itu, maka aku akan segera mati dan itu hanya sekali, padahal aku ingin mati berkali kali di jalan Allah, sebanyak bulu yang tumbuh di sekujur tubuhku ini ! “.
Akhirnya kaisar berkata kepada Abdullah bin Khudzaifah : “ Maukah kamu mencium kepalaku dan kamu akan kubebaskan  “.Abdullah bertanya : “ Engkau akan membebaskanku beserta segenap tawanan Muslimin ? “. Kaisar menjawab : “ Ya bersama seluruh tawanan yang lain “, Abdullah kemudian mencium kepala kaisar, demi kebebasan semua tawanan Muslim.

UMAR MENCIUM KEPALA ABDULLAH
Setelah Abdullah bin Khudzaifah dan semua tawanan bebas, berita gembira ini sampai kepada Umar bin Khaththab r.a. sambil berkata  : “ Sudah selayaknya kaum Muslimin mencium kepala Abdullah bin Khudzaifah, dan aku akan mendahuluinya ! “.

AMMAR BIN YASIR
Karena bertahan dengan keimanannya Ammar bin Yasir yang berasal dari keluarga miskin, disiksa bani makhzum. Setiap hari Ammar bin Yasir dibawa ke padang pasir kota Mekkah, kemudian didera dengan berbagai siksaan, agar Ammar mau meninggalkan agama Islam.
Akibat penolakannya, penyiksaan makin meningkat, mulai cambukan,  membakar tubuh sampai sulutan besi membara, bahkan sampai disalib diatas pasir panas serta ditindih batu,  di tenggelamkan ke dalam air hingga kulitnya penuh luka lecet mengelupas. 
Saking beratnya siksaan ketika orang kafir memerintah Ammar berkata : “ Pujilah olehmu Tuhan Tuhan kami ! “,Amar pun mengikutinya tanpa menyadari apa yang diucapkan, tetapi betapa kecewanya setelah sadar apa yang telah diucapkannya.

MENYESAL
Pada saat Rasulullah s.a.w. menemui didapati Amar sedang menangis menyesali apa yang telah diucapkannya, maka Rasulullah s.a.w. menghapus air matanya dengan tangan beliau sambil bersabda : “ Orang orang kafir telah menyiksa dan menenggelamkanmu ke dalam air sampai kamu mengucapkan begini dan begitu....? ”. “ Benar, wahai rasulullah ”, jawab Ammar sambil meratap sedih, maka Rasulullah s.a.w. bersabda lagi sambil tersenyum : “ Jika mereka memaksamu lagi, tidak mengapa yang kamu ucapkan tadi ”
Kemudian Rasulullah s.a.w. membacakan ayat Al Quran kepadanya : ” ....Kecuali orang yang dipaksa, sedang hatinya tetap teguh dalam keimanan ....”. ( Q.S. An Nahl 106 )                                                                       

JIWA MAKIN SEHAT
Memang mahal perjuangan menegakkan kebenaran, sampai tubuh menderita karena siksaan. Namun beda dengan jiwa yang berada di dalamnya, karena menjadi makin mantap, makin kokoh dan kuat. Berakibat jiwa terasa makin tegar, sabar dan tenang, apalagi yakin bahwa pengorbanannya pasti mendapat ampunan dan pahala dari Yang Maha Kuasa.     

Kamis, 22 Januari 2015



DZIKRULLAH DALAM BERKENDARA   

“ Dan yang menciptakan semua yang berpasang pasangan dan menjadikan untukmu kapal dan binatang ternak yang kamu tunggangi.
( Q. S. Az Zukhruf 12 )
            
Ketika sedang asyik mengemudi kendaraan, pada umumnya banyak yang lupa kepada  Sang Pencipta, yang telah memudahkan manusia dalam berkendara.
Atas Kemurahan Nya, hidup manusia dilengkapi dan dipermudah dengan adanya tranportasi : Kuda, unta, kerbau, sapi, kapal dan sebagainya. Dengan adanya tranportasi urusan jadi lebih mudah, lebih cepat, dan tidak melelahkan.
Namun sadar dan ingatkah manusia terhadap karunia Nya ?.
Pada hakekatnya ternak bisa dikendarai semata mata karena Kemurahan Nya.   
Bukankah hewan ternak ketika dikendarai sama tunduk, pasrah, menyerah kepada penunggangnya, mengapa ?, karena memang Allah menundukan Nya untuk manusia. Hewan diberinya naluri ( instinct, ghorishoh ) yang penurut, jinak, tidak binal, sehingga manusia bisa dengan mudah mengendarainya.
" Maha suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami ".  ( Q.S. Az Zukhruf 13 )

KAPAL
Bahtera bisa dengan mudahnya berlayar, pada hakekatnya karena Kemurahan Nya juga, bayangkan bila Allah meniadakan angin, tekanan air laut jelas kapal tidak akan bisa berlayar. 
Demikian pula bila angin terlalu kencang, kapal, pesawat udara juga sama terhalang untuk bisa berlayar atau terbang, memang kepada Nya semuanya pada bergantung.
“.... dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak Nya, dan Dia telah menundukkan ( pula ) bagimu sungai sungai. ( Q.S. Ibrahim 32 )

BERBAGAI PENEMUAN
Berkat karunia Allah berupa akal, manusia terus berusaha menyempurnakan hidupnya khususnya dibidang transportasi, sehingga terciptalah kendaraan sebagai pengganti hewan : Gerobak, kereta, sepeda angin, mesin uap, kereta api, mobil, sepeda motor bahkan sampai pesawat terbang.

BERDASAR SUNNATULLAH
Pada mulanya penemuan penemuan manusia, berdasar mengamati fenomena alam yang selalu tetap ( sunnatullah ), tetapi karena keinkarannya kepada Sang Pencipta, sehingga yang dikenal hanya istilah " hukum alam ", yang pada hakekatnya adalah “ sunnatullahjuga.  Sunnatullah adalah ketetapan Allah yang tak pernah berubah.
“ Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali kali tidak akan menemukan perubahan bagi Sunnatullah itu “. ( Q.S. Al Fath 23 )                                         Dengan Sunnatullah yang selalu tetap terciptalah : Temuan temuan, kaidah kaidah, rumus rumus yang menjadi dasar dan acuan ilmu pengetahuan.
Dengan sunnatullah yang selalu tetap ini James Watt menemukan mesin uap dan kereta api, karena terinspirasi uap yang memiliki kekuatan.
Dengan sunnatullah Van Otto menemukan motor bensin. Dalam perkembangan selanjutnya temuannya dikembangkan menjadi motor diesel, yang hanya menggunakan bahan bakar solar tanpa membakarnya.        

PESAWAT TERBANG
Dalam perkembangan selanjutnya, manusia berfikir bagaimana caranya bisa terbang, maka mereka sama memperhatikan bagaimana cara burung bisa terbang mengangkasa ?. Padahal 14 abad yang silam Allah sudah menyampaikan firman Nya :
“ Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka ? tidak ada yang menahannya ( di udara ) selain yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha melihat segala sesuatu.  ( Q.S. Al Mulk 19 )  
Burung bisa terbang karena ditahan Allah, makna ditahan berkat adanya udara. Ahirnya mereka meniru dengan terbang memakai sayap, namun gagal karena kelelahan, mereka mencoba dan terus mencoba akhirnya ditemukan bolang baling sebagai tenaga penggerak dan sayap sebagai penahan body pesawat, begitu getolnya manusia dalam menemukan alat transportasinya.

DIMUDAHKAN
Disamping sunnatullah Nya, Allah juga menundukkan semua yang ada di langit dan di bumi, agar manusia bisa menikmati karunia Nya secara utuh.
“ Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk ( kepentingan ) mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat Nya lahir dan batin ...”. ( Q.S. Luqman 20 )

NIKMATI DAN SYUKURI
Pada hakekatnya mesin uap ciptaan James Watt, motor bensin oleh  Van Otto dll. disebabkan karena semua bahan ( unsur ), telah ditundukkan ( sakhkhoro ) Allah untuk kepentingan manusia : Besi ( baja ) yang keras dan kuat, bisa dengan mudahnya  dibentuk jika dibakar, sehingga mencair dan dengan mudahnya dibentuk menjadi mesin.
Air menguap ketika dipanaskan, sehingga mempunyai tenaga besar bila dikumpulkan ( dengan memanaskan dalam ketel uap, kemudian memampat sehingga dapat menggerakkan torak, dan dihubungkan dengan stang dan roda kereta api ).
Bensin terbakar bila tersulut api, dengan sifat ini, bensin diuapkan ( dalam carburator ) kemudian dimampatkan dalam cylinder ( sepeda motor ) atau cylinder block ( mobil ) dan dibakar oleh busi yang berkuatan 12.000. volt, sehingga mendorong zuiger ( torak ) yang diteruskan putarannya ke kruk as, sehingga menghasilkan putaran.
Sadarkah bahwa Ini semua berkat karunia Allah ?, karena semua telah ditundukkan Nya untuk manusia, dan berkat karunia akalnya pula sehingga bisa merancang dan menciptakan kendaraan, yang bisa dikendarai dengan mudah.        

BERDO’A
Maka ketika berkendara jangan lupa selalu ingat dan berdo’a kepada Nya :
“ Supaya kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya ( kendaraan ) dan supaya kamu mengucapkan ( berdo’a ) : " Maha suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami ".  ( Q.S. Az Zukhruf 13-14 )

BETAPA BANYAK KARUNIANYA
Begitu banyak karunia yang dicurahkan kepada hamba Nya, sehingga sulit  menghitungnya !, namun sayang banyak yang kurang menyadarinya.
“ Dan jika kamu menghitung hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( Q.S. An Nahl 18 )
Maka dalam berkendara jangan lupa selalu berdzikir, bersyukur, dan berdo’a kepada Nya. Semoga Allah selalu menyertai sehingga selamat dalam perjalanan. Amiin.


KISAH TAULADAN
NABI S.A.W. YANG RENDAH HATI
          
Walau seorang Nabi namun beliau rendah hati kepada sesama, sangat akrab bergaul dengan siapa saja, dan tidak suka dihormati secara berlebihan.    
Diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Dawud dari Umamah r.a. ia berkata : “ Rasulullah s.a.w. pernah datang pada kami sambil membawa tongkat, maka berdirilah kami untuk menghormati kedatangannya, kemudian beliau bersabda : Janganlah kamu seperti orang orang yang selain bangsa Arab berdiri, sebagian mereka memuliakan sebagiannya “.
Al Qadhi meriwayatkan bahwa Abu Hurairah r.a. berkata : “ Pada suatu hari aku masuk kepasar bersama Rasulullah s.a.w. kemudian beliau membeli selular, setelah penjual mengetahui bahwa yang membeli kainnya adalah Nabi s.a.w. maka meloncatlah dia kemudian memegang tangan beliau sambil mengecupnya, tetapi seketika itu beliau menarik tangannya sambil bersabda : 
“ Yang seperti ini adalah perbuatan orang orang ‘Ajam terhadap rajanya, padahal aku ini bukan seorang raja, aku ini hanya seorang laki laki dari bangsamu ! “. 
Kemudian beliau mengambil kain selular kemudian aku hendak membawakannya, tetapi beliau tidak menyerahkannya sambil berkata : “ Orang tang mempunyai sesuatu itu lebih berhak dengan sesuatu itu dan membawanya sendiri ! “.
Dalam riwayat At Tirmidzi disebutkan bahwa Anas r.a. berkata : “ Tidaklah ada seseorang yang lebih dicintai oleh mereka ( sahabat ) dari pada ( cinta mereka ) kepada Rasulullah s.a.w. Tetapi apabila mereka melihat beliau datang, mereka tidak berdiri menghormat karena mereka mengetahui ketidak sukaan pada yang demikian itu “.
Diriwayatkan oleh Al Hakim dari Jabir r.a. bahwa ia berkata : “ Pada suatu hari datanglah seorang laki laki kepada Rasulullah s.a.w. kemudian ia bergetar karena takutnya melihat kehebatan beliau, maka beliau bersabda : Mudahkan olehmu atasmu, aku ini bukan seorang raja, sesungguhnya aku ini hanya seorang laki laki anak seorang wanita dari bangsa Quraisy yang makan daging kering “.
Diriwayatkan oleh An Nasai dan Hakim dari Ibnu Abi Aufa r.a. bahwa ia berkata : “ Rasulullah s.a.w. tidak congkak dan tidak sombong, dia berjalan bersama wanita janda dan orang miskin serta budak belian sehingga beliau mencukupi kebutuhannya “.
Abu Dawud meriwayatkan bahwa Abu Said r.a. berkata : “ Aku duduk ditengah tengah segolongan dari antara orang orang Muhajirin yang sangat miskin dan sebagian mereka menutupi sebagian yang lain dari ketelanjangannya. Kemudian duduklah Rasulullah s.a.w. ditengah tengah kami untuk menyamakan diri beliau di antara kami “.
Begitu mulia akhlak beliau, walau seorang Nabi tetapi tidak tinggi hati. 


Rabu, 21 Januari 2015


BEGITU BESAR RESIKO MANIPULASI TANAH

Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpadirinya              sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu             dikembalikan . 
( Q.S.Al Jaatsiyah 15 )
              
Harta memang harus dicari, namun dalam mencari nafsu harus terkendali, jangan diumbar dan dituruti, sehingga berprinsip yang penting meraup untung banyak sekali.
Ini sangat membahayakan baik didunia apalagi diaherat nanti, orang yang dirugikan pasti akan menjerit dan mengadu pada Ilahi Rabbi, karena ia merasa didzalimi !. Ingat pesan Nabi s.a.w. agar berhati hati terhadap orang yang didzalimi, karena do'anya pasti dikabulkan tinggal menunggu saatnya nanti !.
Orang yang mempertuhankan hawa nafsunya sangat berbahaya, hanya karena mengejar keuntungan dunia belaka, berakibat pendengaran, penglihatan dan hatinya akan dikunci mati oleh Allah ta'ala. Artinya hidayah atau petunjuk Allah sudah tertutup baginya.
Jika sudah begini prilakunya lepas kendali :  Dusta, menipu, memalsu, curang dalam takaran, penggelapan, membajak karya tulis atau seniman, menjual barang haram, mencuri, korupsi dan sebagainya.
Dengan demikian kebenaran sudah tidak jadi patokan lagi, karena hanya mengutamakan dan memperturutkan bisikan nafsu dalam hati. Jelas perilakunya sudah tak terkendali lagi, nasehat dan masukan yang baik sudah tak berarti lagi, seolah merasa bagai orang paling super dan sakti, bila sudah begini tatanan lingkungan sekitar jadi rusak dan tidak simpati  lagi, tidak harmoni, bahkan para pelanggan pun pada sama pergi menghindari.                                                                                                             
JUJUR DAN SALING RIDLO PRINSIP DASAR BISNIS
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu .   ( Q.S. Annisaa 29 )                                            
Dalam berbisnis dilarang saling mendzalimi, justru ditanamkan rasa saling meridloi, saling merelakan, saling suka sama suka, saling terbuka, hindari dusta, apalagi pakai sumpah segala. Kejujuran sangat diutamakan dalam dunia bisnis, jika ingin sukses pegang prinsip  ini.
Ada yang berpendapat bahwa dalam berdagang tidak mungkin bisa jujur, sebab jika jujur tidak bisa untung, waspadai dan hindari kata beracun ini !. Perhatikan firman Allah tersebut diatas : " Jangan kamu membunuh dirimu ", peringatan ini dengan tajam disampaikan Allah, artinya jika tetap melaksanakan kebatilan dalam berbisnis, tidak dengan cara saling suka sama suka, tidak jujur, Maka bisnisnya tidak panjang umur, alias hancur, Ini maknanya membunuh diri !.  

JANGAN CURANG
Biasanya dalam mengejar keuntungan, kejujuran jarang diperhatikan sehingga sikap curang jadi andalan, ini berkat memperturutkan hawa nafsunya belaka, padahal Allah mengancamnya dengan tegas :
Kecelakaan besarlah bagi orang orang yang curang, (yaitu) orang orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidaklah orang orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan ! “. ( Q. S. Al Muthaffifin 1-4 )

RESIKO MEMANIPULASI TANAH
Begitu besar resiko memanipulasi tanah baik di dunia apalagi di akherat, sebagaimana hadits yang disampaikan Rasulullah s.a.w.             
“ Dari Hisyam ibnu ‘Urwah r.a. dari bapaknya katanya : “ Bahwasanya ‘Arwa binti Uwais menuduh Sa’id bin Zaid bahwa Sa’id mengambil sebagian tanahnya. Kemudian diadukan kepada Marwan bin Hakam ( penguasa ). Kata Sa’id : “ Mungkinkah aku mengambil tanahnya sesudah ku dengar Rasulullah s.a.w. bersabda “.

DIKALUNGI 7  LAPIS BUMI
Marwan bertanya : “ Apa yang kau dengar dari Rasulullah ? “. Sa’id menjawab : “ Aku mendengar beliau bersabda : “ Siapa mengambil tanah orang lain dengan cara paksa ( dzalim ) walaupun hanya sejengkal, kelak di hari qiamat dikalungkan kepadanya tujuh lapis bumi “. Marwan berkata : “ Aku tidak minta keterangan darimu selain ini “.

BERDO’A AGAR BUTA DAN DIMATIKAN
Kemudian Sa’id berdo’a : “ Alloohumma in kaanat kadzibatan fa ‘ammi bashoroha waqtulha fi ardliha ( Ya Allah jika sekiranya wanita itu dusta dalam dakwaannya maka butakan matanya, dan matikannya dia di tanah itu ) “.  

BUTA DAN MENINGGAL DI TANAHNYA
Kata Sa’id : “ Memang tidak berapa lama kemudian, wanita itu buta. Setelah itu ketika dia sedang berjalan di pekarangannya, dia terjatuh ke dalam sebuah lubang kemudian dia mati disitu “. ( H.R. Muslim )                               
Begitu besar resiko masalah, apalagi menfitnah orang yang tidak bersalah, sehingga do’anya dikabulkan Allah Ta’ala berakibat matanya buta dan meninggal di tanah miliknya.
Bahkan di riwayat lain disebutkan ketika mengalami kebutaan dia ( ‘Arwa binti Uwais ) merasa bahwa kebutaannya disebabkan karena kutukan Sa’id bin Zaid.  

KISAH NYATA
Ketika kami pulang ceramah, si pengantar bercerita bahwa ketika dia ikut mengantar dan memakamkan jenazah, ada peristiwa aneh terjadi, dimana saat jenazah akan dimasukkan ke liang lahat, jenazah tidak bisa masuk karena ukuran liang kurang panjang. Pikir para pengantar : “ mungkin ketika mengukur kurang tepat ukurannya “.
Kemudian beberapa orang turun untuk menggali dan memperpanjang lagi, namun anehnya ketika jenazah akan dimasukkan lagi lagi tak bisa masuk lagi. Akhirnya dicoba lagi untuk memperpanjang galian, namun ......lagi lagi ah tidak masuk.
Karena sudah berulang kali jenazah tak bisa masuk, pikir pengantar “ Dari pada susah susah dimasukkan saja dengan cara dipaksa dan agak ditekuk, maka diluar dugaan keluarlah suara mengerikan : “ Kkkreeek ! “.

SUKA MENGGESER TANAH
Mendengar kisah jamaah yang merupakan tetangga almarhum, saya jadi heran dan penasaran sambil bertanya : “ Apa amal almarhum di masa hidupnya ? “, dia menjawab : “ Almarhum suka menggeser tanah bagian belakang rumahnya, sehingga tanah tetangga jadi berkurang “.
Kasus pemakaman yang aneh ini memang banyak dan sering terjadi, rupanya tanah saja tidak mau menerima jasadnya, apalagi kelak di akherat akan digantungi 7 lapis bumi. Na’udzu billaahi min dzaalik !.  
                                                                                                 

KISAH TAULADAN

BURAIDAH BIN HUSHAIB AL ISLAMY R.A. INTEL YANG CERDIK

       

Buraidah bin Hushaib al Aslamy dan kaumnya tinggal di al Ghamim, berjarak satu marhalah dari Makkah. Islamnya berawal dari keinginannya menangkap Nabi s.a.w. dan Abu Bakar yang hijrah ke Madinah. Karena kafir Quraisy menjanjikan hadiah seratus ekor unta bagi yang bisa menemukannya

Bersama tujuhpuluh orang, dia menelusuri jejak perjalanan Nabi s.a.w., dia menemukan mereka sedang beristirahat tidak jauh dari tempat tinggal kabilahnya.Tetapi ketika berhadapan dengan Nabi s.a.w., dia tidak  berdaya. Bahkan ketika di dekat Nabi s.a.w. beliau menjelaskan tentang Islam. Rupanya hidayah Allah membuka hatinya, dia bangkit melepas serbannya, kemudian mengikat di ujung tombaknya bagai sebuah panji pertempuran, sambil berseru keras kepada rombongannya : Pemimpin yang membawa keamanan dan perdamaian telah datang untuk memenuhi dunia dengan keadilan.

Kemudian dia mengucap syahadat, disusul dengan tujuhpuluh orang pengikutnya. Kemudian Buraidah mengajak Nabi s.a.w. dan rombongan hijrah singgah di perkampungannya, hampir semua dari 82 keluarga yang mendiami lembah memeluk Islam sebelum waktu isya, kemudian Nabi s.a.w. berjamaah shalat isya bersama mereka.        

Pada tahun 6 Hijriah, Nabi s.a.w. memperoleh informasi bahwa Kabilah Bani Musthaliq dan kabilah lainnya menghimpun kekuatan untuk memerangi kaum muslimin, kemudian beliau memerintahkan Buraidah bin Hushaib melakukan kegiatan mata mata untuk memastikan informasi tersebut.
Namun kegiatan tidak dilakukannya secara rahasia, justru mendatangi Bani Musthaliq dan langsung menemui pimpinannya Harits bin Abu Dhirar yang telah lama dikenalnya, sehingga dia bisa memperoleh informasi secara lengkap. Dari informasi Buraidah Nabi s.a.w. melakukan penangkapan mata mata yang dikirim Bani Musthaliq, dan mempersiapkan pasukan untuk menyerangnya.
Harist bin Abu Dhirar terkejut dengan serangan mendadak ini bahkan Harist bin Abu Dhirar terbunuh, dan Bani Musthaliq menyerah.
Kemudian putri Harist bin Abu Dhirar, Juwairiyah binti Harist menjadi tawanan Tsabit bin Qais, kemudian dinikah oleh Rasulullah s.a.w. dengan mahar, pembayaran kebebasannya dari tawanan Tsabit.