Kamis, 22 Januari 2015



DZIKRULLAH DALAM BERKENDARA   

“ Dan yang menciptakan semua yang berpasang pasangan dan menjadikan untukmu kapal dan binatang ternak yang kamu tunggangi.
( Q. S. Az Zukhruf 12 )
            
Ketika sedang asyik mengemudi kendaraan, pada umumnya banyak yang lupa kepada  Sang Pencipta, yang telah memudahkan manusia dalam berkendara.
Atas Kemurahan Nya, hidup manusia dilengkapi dan dipermudah dengan adanya tranportasi : Kuda, unta, kerbau, sapi, kapal dan sebagainya. Dengan adanya tranportasi urusan jadi lebih mudah, lebih cepat, dan tidak melelahkan.
Namun sadar dan ingatkah manusia terhadap karunia Nya ?.
Pada hakekatnya ternak bisa dikendarai semata mata karena Kemurahan Nya.   
Bukankah hewan ternak ketika dikendarai sama tunduk, pasrah, menyerah kepada penunggangnya, mengapa ?, karena memang Allah menundukan Nya untuk manusia. Hewan diberinya naluri ( instinct, ghorishoh ) yang penurut, jinak, tidak binal, sehingga manusia bisa dengan mudah mengendarainya.
" Maha suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami ".  ( Q.S. Az Zukhruf 13 )

KAPAL
Bahtera bisa dengan mudahnya berlayar, pada hakekatnya karena Kemurahan Nya juga, bayangkan bila Allah meniadakan angin, tekanan air laut jelas kapal tidak akan bisa berlayar. 
Demikian pula bila angin terlalu kencang, kapal, pesawat udara juga sama terhalang untuk bisa berlayar atau terbang, memang kepada Nya semuanya pada bergantung.
“.... dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak Nya, dan Dia telah menundukkan ( pula ) bagimu sungai sungai. ( Q.S. Ibrahim 32 )

BERBAGAI PENEMUAN
Berkat karunia Allah berupa akal, manusia terus berusaha menyempurnakan hidupnya khususnya dibidang transportasi, sehingga terciptalah kendaraan sebagai pengganti hewan : Gerobak, kereta, sepeda angin, mesin uap, kereta api, mobil, sepeda motor bahkan sampai pesawat terbang.

BERDASAR SUNNATULLAH
Pada mulanya penemuan penemuan manusia, berdasar mengamati fenomena alam yang selalu tetap ( sunnatullah ), tetapi karena keinkarannya kepada Sang Pencipta, sehingga yang dikenal hanya istilah " hukum alam ", yang pada hakekatnya adalah “ sunnatullahjuga.  Sunnatullah adalah ketetapan Allah yang tak pernah berubah.
“ Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali kali tidak akan menemukan perubahan bagi Sunnatullah itu “. ( Q.S. Al Fath 23 )                                         Dengan Sunnatullah yang selalu tetap terciptalah : Temuan temuan, kaidah kaidah, rumus rumus yang menjadi dasar dan acuan ilmu pengetahuan.
Dengan sunnatullah yang selalu tetap ini James Watt menemukan mesin uap dan kereta api, karena terinspirasi uap yang memiliki kekuatan.
Dengan sunnatullah Van Otto menemukan motor bensin. Dalam perkembangan selanjutnya temuannya dikembangkan menjadi motor diesel, yang hanya menggunakan bahan bakar solar tanpa membakarnya.        

PESAWAT TERBANG
Dalam perkembangan selanjutnya, manusia berfikir bagaimana caranya bisa terbang, maka mereka sama memperhatikan bagaimana cara burung bisa terbang mengangkasa ?. Padahal 14 abad yang silam Allah sudah menyampaikan firman Nya :
“ Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka ? tidak ada yang menahannya ( di udara ) selain yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha melihat segala sesuatu.  ( Q.S. Al Mulk 19 )  
Burung bisa terbang karena ditahan Allah, makna ditahan berkat adanya udara. Ahirnya mereka meniru dengan terbang memakai sayap, namun gagal karena kelelahan, mereka mencoba dan terus mencoba akhirnya ditemukan bolang baling sebagai tenaga penggerak dan sayap sebagai penahan body pesawat, begitu getolnya manusia dalam menemukan alat transportasinya.

DIMUDAHKAN
Disamping sunnatullah Nya, Allah juga menundukkan semua yang ada di langit dan di bumi, agar manusia bisa menikmati karunia Nya secara utuh.
“ Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk ( kepentingan ) mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat Nya lahir dan batin ...”. ( Q.S. Luqman 20 )

NIKMATI DAN SYUKURI
Pada hakekatnya mesin uap ciptaan James Watt, motor bensin oleh  Van Otto dll. disebabkan karena semua bahan ( unsur ), telah ditundukkan ( sakhkhoro ) Allah untuk kepentingan manusia : Besi ( baja ) yang keras dan kuat, bisa dengan mudahnya  dibentuk jika dibakar, sehingga mencair dan dengan mudahnya dibentuk menjadi mesin.
Air menguap ketika dipanaskan, sehingga mempunyai tenaga besar bila dikumpulkan ( dengan memanaskan dalam ketel uap, kemudian memampat sehingga dapat menggerakkan torak, dan dihubungkan dengan stang dan roda kereta api ).
Bensin terbakar bila tersulut api, dengan sifat ini, bensin diuapkan ( dalam carburator ) kemudian dimampatkan dalam cylinder ( sepeda motor ) atau cylinder block ( mobil ) dan dibakar oleh busi yang berkuatan 12.000. volt, sehingga mendorong zuiger ( torak ) yang diteruskan putarannya ke kruk as, sehingga menghasilkan putaran.
Sadarkah bahwa Ini semua berkat karunia Allah ?, karena semua telah ditundukkan Nya untuk manusia, dan berkat karunia akalnya pula sehingga bisa merancang dan menciptakan kendaraan, yang bisa dikendarai dengan mudah.        

BERDO’A
Maka ketika berkendara jangan lupa selalu ingat dan berdo’a kepada Nya :
“ Supaya kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya ( kendaraan ) dan supaya kamu mengucapkan ( berdo’a ) : " Maha suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami ".  ( Q.S. Az Zukhruf 13-14 )

BETAPA BANYAK KARUNIANYA
Begitu banyak karunia yang dicurahkan kepada hamba Nya, sehingga sulit  menghitungnya !, namun sayang banyak yang kurang menyadarinya.
“ Dan jika kamu menghitung hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( Q.S. An Nahl 18 )
Maka dalam berkendara jangan lupa selalu berdzikir, bersyukur, dan berdo’a kepada Nya. Semoga Allah selalu menyertai sehingga selamat dalam perjalanan. Amiin.


KISAH TAULADAN
NABI S.A.W. YANG RENDAH HATI
          
Walau seorang Nabi namun beliau rendah hati kepada sesama, sangat akrab bergaul dengan siapa saja, dan tidak suka dihormati secara berlebihan.    
Diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Dawud dari Umamah r.a. ia berkata : “ Rasulullah s.a.w. pernah datang pada kami sambil membawa tongkat, maka berdirilah kami untuk menghormati kedatangannya, kemudian beliau bersabda : Janganlah kamu seperti orang orang yang selain bangsa Arab berdiri, sebagian mereka memuliakan sebagiannya “.
Al Qadhi meriwayatkan bahwa Abu Hurairah r.a. berkata : “ Pada suatu hari aku masuk kepasar bersama Rasulullah s.a.w. kemudian beliau membeli selular, setelah penjual mengetahui bahwa yang membeli kainnya adalah Nabi s.a.w. maka meloncatlah dia kemudian memegang tangan beliau sambil mengecupnya, tetapi seketika itu beliau menarik tangannya sambil bersabda : 
“ Yang seperti ini adalah perbuatan orang orang ‘Ajam terhadap rajanya, padahal aku ini bukan seorang raja, aku ini hanya seorang laki laki dari bangsamu ! “. 
Kemudian beliau mengambil kain selular kemudian aku hendak membawakannya, tetapi beliau tidak menyerahkannya sambil berkata : “ Orang tang mempunyai sesuatu itu lebih berhak dengan sesuatu itu dan membawanya sendiri ! “.
Dalam riwayat At Tirmidzi disebutkan bahwa Anas r.a. berkata : “ Tidaklah ada seseorang yang lebih dicintai oleh mereka ( sahabat ) dari pada ( cinta mereka ) kepada Rasulullah s.a.w. Tetapi apabila mereka melihat beliau datang, mereka tidak berdiri menghormat karena mereka mengetahui ketidak sukaan pada yang demikian itu “.
Diriwayatkan oleh Al Hakim dari Jabir r.a. bahwa ia berkata : “ Pada suatu hari datanglah seorang laki laki kepada Rasulullah s.a.w. kemudian ia bergetar karena takutnya melihat kehebatan beliau, maka beliau bersabda : Mudahkan olehmu atasmu, aku ini bukan seorang raja, sesungguhnya aku ini hanya seorang laki laki anak seorang wanita dari bangsa Quraisy yang makan daging kering “.
Diriwayatkan oleh An Nasai dan Hakim dari Ibnu Abi Aufa r.a. bahwa ia berkata : “ Rasulullah s.a.w. tidak congkak dan tidak sombong, dia berjalan bersama wanita janda dan orang miskin serta budak belian sehingga beliau mencukupi kebutuhannya “.
Abu Dawud meriwayatkan bahwa Abu Said r.a. berkata : “ Aku duduk ditengah tengah segolongan dari antara orang orang Muhajirin yang sangat miskin dan sebagian mereka menutupi sebagian yang lain dari ketelanjangannya. Kemudian duduklah Rasulullah s.a.w. ditengah tengah kami untuk menyamakan diri beliau di antara kami “.
Begitu mulia akhlak beliau, walau seorang Nabi tetapi tidak tinggi hati. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar