Kamis, 29 Januari 2015


HATI HATI DENGAN HARTA WARIS !

Hai orang orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil ......”.  ( Q.S. An Nisaa’ 29 )
                   
Harta memang perlu karena manusia tidak akan bisa hidup layak tanpa harta, namun harta bisa membawa barokah atau celaka.
Harta akan barokah bila didapat dengan cara halal, barokah artinya punya  nilai “ kebaikan lebih “, sehingga banyak mengandung manfaat karena didapat dengan cara hak, jauh dari unsur aniaya ( dzalim ), sehingga jauh dari kutukan dan do’a orang yang didzalimi, lebih lebih Allah meridloi harta yang diperolehnya.
Beda dengan harta yang  diperoleh dengan cara bathil, jelas jauh dari kebarokahan !. Bukankah harta para koruptor cepat lenyap disita negara,  sehingga tak sempat menikmatinya !.

BERBAGAI CARA
Berbagai cara harta diperoleh, dengan berniaga, bertani, menangkap ikan, menjual jasa, adapula yang mendapatnya dari harta peninggalan orang mati ( harta waris ).
Harta waris memang menggiurkan dan menyenangkan, karena diperoleh tanpa susah payah, betapa tidak ?, disini keunikannya, bahkan satu satunya gelar yang diperoleh tanpa susah payah yakni gelar : “ Ahli waris “, gelar yang disandang ketika saat orang tuanya meninggal !. 
Disamping keunikan ini timbul pula berbagai macam masalah, bisa barokah bisa juga bermasalah. Barokah bila cara membaginya menurut tuntunan agama, celaka bila didasarkan hawa nafsu belaka !.

HARTA PENINGGALAN ( WARIS )
Berkat Kebijakan dan sifat adil Nya, dibuat Nya aturan dalam harta peninggalan almarhum / almarhumah, sehingga harta peninggalan tidak sia sia, karena  terbagi secara adil dan bijaksana, sehingga bermanfaat dan barokah bagi ahli warisnya. Karena tidak ada yang lebih faham, lebih adil dan lebih Bijaksana dalam masalah harta, kecuali hanya Allah Sang Pencipta Yang Maha Kuasa. 
“.......Kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu, ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. ( Q.S. An Nisaa’ 11 )                                                                                                      
PERINTAH BERHUKUM KEPADA ALLAH DAN RASULNYA
Sebagai hamba Allah seharusnya bersikap menerima secara ridlo apa yang telah di tetapkan Nya, tanpa ada rasa keberatan sedikitpun !.
Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan dan mereka menerima dengan sepenuhnya. ( Q.S. An Nisaa’ 65 )                                                     
RESIKO TIDAK BERHUKUM KEPADA ALLAH DAN RASUL
Begitu besar resiko yang tidak mau berpegang pada hukum yang ditetapkan Allah sehingga dihukumi : Kafir,dzalim dan fasik dan dimasukkan kedalam neraka, demikian pula sebaliknya bagi yang mentaati Nya, syurga akan diperolehnya.
“ .....Dan barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang orang yang kafir( Q.S. Al Maidah 44 )
“......Dan barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang orang yang dzalim. ( Q.S. Al Maidah 45 ) “ ....Dan barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang orang yang fasik “. ( Q.S. Al Maidah 47 )
“ Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul Nya dan melanggar ketetuan ketentuan Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam api neraka, sedang dia kekal di dalamnya dan baginya siksa yang menghinakan “. ( Q.S. An Nisaa’ 14 )

PERINTAH ADANYA HAK  WARIS
Karena Allah Dzat Yang Maha Tahu dan Maha Bijak, maka ditetapkan Nya harta peninggalan lamarhum dan almarhumah bagi ahli warisnya, agar harta peninggalannya bermanfaat dan terbagi secara adil.  
“ Bagi orang laki laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan( Q.S. An Nisaa’ 7 )                                                                                                                                       DASAR PEMBAGIAN HAK WARIS
Diantara pembagian harta waris secara umum, anak laki mendapat bagian harta dua kali anak perempuan.
Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak anakmu, yaitu bahagian seorang anak lelaki sama dengan bahagian dua orang anak perempuan..... “. ( Q.S. An Nisaa’ 11 )  Bagi yamg imannya lemah pasti akan terkesan dibenaknya : “ Ini jelas tidak adil, mestinya kan harus sama rata ! “. Maka sepatutnya fikiran semacam ini harus dibuang jauh jauh !, karena akan dihukumi : Dzalim, fasik dan kafir, Na’udzu billaahi min dzaalik ( Kami berlindung dari yang demikian itu ) !. Ingat  !. Bukankah kebenaran mutlak datangnya dari Allah, manusia tidak akan mampu menentukan nilai nilai kebenaran.
“ Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu dan janganlah kamu termasuk golongan yang ragu “. ( Q.S. Al Baqarah 147 )  

MENDAPAT BALASAN SYURGA ATAU NERAKA
Betapa nikmat dan tenangnya bila hidup mematuhi aturan Allah dan Rasul Nya, karena hanya dengan mematuhi jelas berada dalam lindungan Nya, bahkan kelak akan dimasukkan ke dalam syurga Nya, demikan sebaliknya bagi yang mendurhakainya akan mendapat adzab neraka dan kekal di dalamnya.    
( Hukum hukum tersebut ) itu adalah ketentuan ketentuan dari Allah. Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam syurga yang mengalir didalamnya sungai sungai, sedang mereka kekal di dalamnya, dan Itulah kemenangan yang besar( Q.S. An Nisaa’ 13 )      “ Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul Nya dan melanggar ketentuan ketentuan Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya dan baginya siksa yang menghinakan( Q.S. An Nisaa’ 14 )              
Maka berhati hatilah dalam membagi harta waris, hendaknya tetap berpegang teguh kepada ketetapan Allah, jangan turuti hawa nafsu agar barokah dan selamat di dunia dan akherat, karena harta waris sangat  peka dan besar resikonya  


KISAH TAULADAN
 BERKAT TAWAKKAL ENJOY HIDUPNYA 
          
Hiduplah seorang hamba di Surabaya yang cukup bersahaja, ‘Abdullah ( hamba Allah ) nama julukannya, beliau  selalu menikmati dan mensyukuri rizki yang diterimanya, karena beliau punya prinsip bahwa hidup adalah ibadah. Beliau selalu ingat pesan Rasulullah s.a.w. :
   Dari Abu Shofwan ‘Abdullah bin Busr Al Aslamy r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Sebaik baik manusia adalah orang yang panjang umur dan baik amal perbuatannya “. ( H.R. At Tirmidzy ). Berbekal sabda Nabi s.a.w. ini, dalam keseharian beliau selalu aktif berjama’ah, sholat sunnah tak lupa ditunaikannya plus sholat tahajjudnya, puasa dawud juga diamalkannya, berdo’a  merupakan hobby dan andalannya, baik untuk dirinya, keluarga dan teman temannya baik yang hidup maupun yang telah mendahuluinya.
    Tegur sapa dan salam selalu menghiasi, hubungan dengan para tetangga selalu dijaga dan dihati hati . Berkata dusta beliau hindari, jika berjanji selalu ditepati.
     Secara kasat mata nampak bahwa beliau sangat berhati hati dalam mencari rizki, sehingga terhindar dari makanan haram yang beliau benci, maka pantas bila do’a beliau sangat mujarab sekali. Bagi beliau rupanya sangat berpegang teguh pada firman Ilahi :
     “… Barang siapa bertaqwa kepada Allah, maka Dia akan memberi jalan keluar yang mudah, dan Dia memberi rizki dari arah yang tak disangka sangka ..”.   ( Q.S. At Tholaq 2-3 ). Hidup ‘Abdullah senantiasa dipasrahkan ( tawakkal ) pada Yang Maha Kuasa, beliau tak pernah merasa ragu, takut, hawatir apalagi gelisah dalam menjalani hidupnya, karena yakin bahwa Allah selalu dekat, mencintai dan melindungi Nya. Disela sela waktu kalimat dzikir senantiasa menghiasi bibirnya agar Allah selalu mengingat dan menyertai Nya.
     Suatu  saat ketika beliau keluar kota, mesin kendarannya nga     dat,  tiba tiba saja dari arah seberang jalan ada orang menda  n  tangi dan membantunya, padahal beliau tak memanggilnya,        ternyata bapak tersebut seorang mekanik A.L. yang bertugas di   kota Malang, subhaanallah.
    Kejadian kedua tatkala beliau keluar kota di malam hari, tiba tiba tercium bau hangus dibagian mesin mobil, kendaraanpun dipinggirkan, tiba tiba ada orang datang dari arah seberang jalan, ternyata dia seorang pegawai bengkel yang berada persis diseberang jalan. Allaahu Akbar.
     Ketawakkalan beliau sangat tinggi, sehingga membuat hidup beliau terasa enjoy, tak pernah bercita dan berangan angan tinggi, yang penting hidup dijalani, jauh dari sikap ambisi,  sikap sabar selalu dijalani dalam kehidupannya sehari hari.                                                                                        Tubuhnya cukup prima, karena jiwanya selalu disandarkan kepada Allah dengan selalu menjaga rutinitas ibadahnya. Padahal usia beliau menjelang tujuh puluhan, mata dan telinga nya masih cukup tajam, Ini pertanda bila Allah yang memelihara Nya karena beliau sangat memperhatikan dalam mengamalkan ajaran Nya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar