HATI HATI DENGAN HARTA WARIS !
“ Hai
orang orang
yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang
batil ......”.
( Q.S. An Nisaa’ 29 )
Harta
memang perlu karena manusia tidak akan bisa hidup layak tanpa harta, namun
harta bisa membawa barokah atau celaka.
Harta akan barokah bila
didapat dengan cara halal, barokah artinya punya nilai “ kebaikan
lebih “, sehingga banyak mengandung manfaat karena didapat dengan cara hak,
jauh dari unsur aniaya ( dzalim ), sehingga jauh dari kutukan dan do’a orang
yang didzalimi, lebih lebih Allah meridloi harta yang diperolehnya.
Beda dengan harta
yang diperoleh dengan cara bathil, jelas
jauh dari kebarokahan !. Bukankah harta para koruptor cepat lenyap disita
negara, sehingga tak sempat menikmatinya
!.
BERBAGAI
CARA
Berbagai cara harta
diperoleh, dengan berniaga, bertani, menangkap ikan, menjual jasa, adapula yang
mendapatnya dari harta peninggalan orang mati ( harta waris ).
Harta
waris memang menggiurkan dan menyenangkan, karena diperoleh tanpa susah payah,
betapa tidak ?, disini keunikannya, bahkan satu satunya gelar yang diperoleh tanpa
susah payah yakni gelar : “ Ahli waris “,
gelar yang disandang ketika saat orang tuanya meninggal !.
Disamping keunikan ini timbul
pula berbagai macam masalah, bisa barokah bisa juga bermasalah. Barokah bila
cara membaginya menurut tuntunan agama, celaka bila didasarkan hawa nafsu
belaka !.
HARTA
PENINGGALAN ( WARIS )
Berkat Kebijakan dan
sifat adil Nya, dibuat Nya aturan dalam harta peninggalan almarhum /
almarhumah, sehingga harta peninggalan tidak sia sia, karena terbagi secara adil dan bijaksana, sehingga
bermanfaat dan barokah bagi ahli warisnya. Karena tidak ada yang lebih faham,
lebih adil dan lebih Bijaksana dalam masalah harta, kecuali hanya Allah Sang
Pencipta Yang Maha Kuasa.
“.......Kamu
tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya
bagimu,
ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha
Bijaksana “. ( Q.S. An Nisaa’ 11 )
PERINTAH BERHUKUM KEPADA ALLAH DAN RASULNYA
Sebagai
hamba Allah seharusnya bersikap menerima secara ridlo apa yang telah di
tetapkan Nya, tanpa ada rasa keberatan sedikitpun !.
“ Maka demi Tuhanmu,
mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim
terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam
hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan dan mereka
menerima dengan sepenuhnya “. ( Q.S.
An Nisaa’ 65 )
RESIKO
TIDAK BERHUKUM KEPADA ALLAH DAN RASUL
Begitu
besar resiko yang tidak mau berpegang pada hukum yang ditetapkan Allah sehingga
dihukumi : Kafir,dzalim dan fasik dan dimasukkan kedalam neraka, demikian pula
sebaliknya bagi yang mentaati Nya, syurga akan diperolehnya.
“ .....Dan barangsiapa
yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu
adalah orang orang
yang kafir “. ( Q.S.
Al Maidah 44 )
“......Dan barangsiapa
tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah
orang orang
yang dzalim “. ( Q.S. Al Maidah 45 ) “
....Dan barangsiapa yang tidak
memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang orang yang fasik “. ( Q.S. Al Maidah 47 )
“ Dan
barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul Nya dan melanggar ketetuan ketentuan
Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam api neraka, sedang dia kekal di
dalamnya dan baginya siksa yang menghinakan “. ( Q.S. An Nisaa’ 14 )
PERINTAH ADANYA HAK WARIS
Karena
Allah Dzat Yang Maha Tahu dan Maha Bijak, maka ditetapkan Nya harta peninggalan
lamarhum dan almarhumah bagi ahli warisnya, agar harta peninggalannya
bermanfaat dan terbagi secara adil.
“ Bagi
orang laki laki
ada hak bagian dari harta peninggalan ibu bapa dan kerabatnya,
dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu bapa dan kerabatnya,
baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan “. (
Q.S. An Nisaa’ 7 ) DASAR PEMBAGIAN
HAK WARIS
Diantara pembagian harta waris secara umum, anak laki mendapat bagian harta
dua kali anak perempuan.
“ Allah mensyari'atkan bagimu
tentang (pembagian pusaka untuk) anak anakmu, yaitu bahagian
seorang anak lelaki sama dengan bahagian dua orang anak
perempuan.....
“. ( Q.S. An Nisaa’ 11 ) Bagi yamg imannya lemah pasti akan terkesan dibenaknya : “ Ini jelas tidak adil, mestinya kan harus
sama rata ! “. Maka sepatutnya fikiran semacam ini harus dibuang jauh jauh
!, karena akan dihukumi : Dzalim, fasik dan kafir, Na’udzu billaahi min dzaalik
( Kami berlindung dari yang demikian itu ) !. Ingat !. Bukankah kebenaran mutlak datangnya dari
Allah, manusia tidak akan mampu menentukan nilai nilai kebenaran.
“ Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu dan janganlah kamu termasuk golongan
yang ragu “. ( Q.S. Al Baqarah 147 )
MENDAPAT BALASAN
SYURGA ATAU NERAKA
Betapa nikmat dan tenangnya bila hidup mematuhi aturan Allah dan Rasul Nya,
karena hanya dengan mematuhi jelas berada dalam lindungan Nya, bahkan kelak
akan dimasukkan ke dalam syurga Nya, demikan sebaliknya bagi yang
mendurhakainya akan mendapat adzab neraka dan kekal di dalamnya.
“ ( Hukum hukum tersebut ) itu adalah
ketentuan ketentuan
dari Allah. Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul Nya, niscaya Allah
memasukkannya kedalam syurga yang mengalir didalamnya sungai sungai, sedang
mereka kekal di dalamnya,
dan Itulah kemenangan yang besar “. ( Q.S.
An Nisaa’ 13 ) “ Dan barang siapa
yang mendurhakai Allah dan Rasul Nya dan
melanggar ketentuan ketentuan Nya,
niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya dan
baginya siksa yang menghinakan “. ( Q.S. An Nisaa’ 14 )
Maka berhati hatilah dalam membagi harta waris,
hendaknya tetap berpegang teguh kepada ketetapan Allah, jangan turuti hawa
nafsu agar barokah dan selamat di dunia dan akherat, karena harta waris sangat peka dan besar resikonya
KISAH
TAULADAN
BERKAT TAWAKKAL
ENJOY HIDUPNYA
Hiduplah
seorang hamba di Surabaya yang cukup bersahaja, ‘Abdullah ( hamba Allah ) nama julukannya, beliau selalu menikmati dan mensyukuri rizki yang
diterimanya, karena beliau punya prinsip bahwa hidup adalah
ibadah. Beliau selalu ingat pesan Rasulullah s.a.w. :
Dari Abu Shofwan
‘Abdullah bin Busr Al Aslamy r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Sebaik baik
manusia adalah orang yang panjang umur dan baik amal perbuatannya “. ( H.R. At Tirmidzy ). Berbekal sabda Nabi s.a.w. ini, dalam keseharian beliau selalu aktif
berjama’ah, sholat sunnah tak lupa ditunaikannya plus sholat tahajjudnya, puasa
dawud juga diamalkannya, berdo’a
merupakan hobby dan andalannya, baik untuk dirinya, keluarga dan teman
temannya baik yang hidup maupun yang telah mendahuluinya.
Tegur sapa
dan salam selalu menghiasi, hubungan dengan para tetangga selalu dijaga dan
dihati hati . Berkata dusta beliau hindari, jika berjanji selalu ditepati.
Secara
kasat mata nampak bahwa beliau sangat berhati hati dalam mencari rizki,
sehingga terhindar dari makanan haram yang beliau benci, maka pantas bila do’a
beliau sangat mujarab sekali. Bagi beliau rupanya sangat berpegang teguh pada
firman Ilahi :
“… Barang
siapa bertaqwa kepada Allah, maka Dia akan memberi jalan keluar yang mudah, dan
Dia memberi rizki dari arah yang tak disangka sangka ..”. ( Q.S. At Tholaq 2-3 ). Hidup ‘Abdullah senantiasa dipasrahkan ( tawakkal ) pada Yang Maha Kuasa,
beliau tak pernah merasa ragu, takut, hawatir apalagi gelisah dalam menjalani
hidupnya, karena yakin bahwa Allah selalu dekat, mencintai dan melindungi Nya.
Disela sela waktu kalimat dzikir senantiasa menghiasi bibirnya agar Allah
selalu mengingat dan menyertai Nya.
Suatu saat ketika beliau keluar kota, mesin
kendarannya nga dat, tiba
tiba saja dari arah seberang
jalan ada orang menda n tangi dan membantunya, padahal beliau tak memanggilnya, ternyata bapak tersebut seorang mekanik A.L. yang bertugas di kota Malang,
subhaanallah.
Kejadian
kedua tatkala beliau keluar kota di malam hari, tiba tiba tercium bau hangus
dibagian mesin mobil, kendaraanpun dipinggirkan, tiba tiba ada orang datang dari arah
seberang jalan, ternyata dia seorang pegawai bengkel yang berada persis
diseberang jalan. Allaahu Akbar.
Ketawakkalan
beliau sangat tinggi, sehingga membuat hidup beliau terasa enjoy, tak pernah
bercita dan berangan angan tinggi, yang penting hidup dijalani, jauh dari sikap
ambisi, sikap sabar selalu dijalani
dalam kehidupannya sehari hari.
Tubuhnya cukup
prima, karena jiwanya selalu disandarkan kepada Allah dengan selalu menjaga
rutinitas ibadahnya. Padahal usia beliau menjelang tujuh puluhan, mata dan
telinga nya masih cukup tajam, Ini pertanda bila Allah yang memelihara Nya
karena beliau sangat memperhatikan dalam mengamalkan ajaran Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar