BETAPA PENTINGNYA HUBUNGAN KEMANUSIAAN
" Mereka diliputi
kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali
(agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia ".
( Q.S. Ali Imran 112 )
Hubungan dengan manusia (
Hablumminannas ) sangat ditekankan dalam islam, bila mengerti dan faham. Karena
manusia dicipta Allah sebagai makhluk sosial, artinya makhluk yang saling
berhubungan, saling butuh membutuhkan, tidak akan dapat hidup normal tanpa bergaul
dengan lingkungan.
HABLUMMINALLAH
Disatu sisi memang ada manusia yang
hanya khusyu’ dengan menghususkan dirinya berhubungan dengan Allah saja.
Sholat
dilakukan tepat pada waktunya, selalu berjamaah, wiridannya lengkap, doanyapun
panjang pula, bahkan ketika menuju ke masjid jalannya selalu menunduk tanpa
menyapa. Terkesan tak peduli orang disekitarnya, yang melihat merasa aneh dan heran,
seakan ia tak butuh sema orang.
Para tetangga dianggap remeh dan tak
diperdulikan karena tidak pernah ke masjid, bagi dia yang penting khusyu’ dan
menyambung hubungan dengan Allah saja.
Para tetangga yang melihat jadi tambah
kurang simpatik karena terkesan angkuh dan menyepelehkan, mereka semua sama
bergumam : “ Lha kalau dia mati siapa yang akan mengantar kekuburan, apa
ya jalan sendirian ?! ”.
HABLUMMINANNAS
Disisi lain bahkan ada yang hanya
mementingkan hubungan dengan manusia saja, tanpa memperdulikan hubungan dengan
Allah.
Buat dia yang penting baik sama sesama, baik sama semua orang, suka
membantu, suka menolong, bila ada tetangga yang sakit sangat aktif menjenguk,
bahkan ikut menggerakkan para tetangga untuk mencari bantuan guna memperingan
beban.
Bila ada tetangga punya gawe, ringan tangan, sangat aktif menghadiri
undangan, bahkan ikut memberi bantuan. Sangat peduli pada tetangga yang
kesusahan, sehingga para tetangga sangat simpatik dan suka padanya.
Namun rupanya dia lupa bahwa kehadiran
dirinya didunia, sehingga dapat hidup sempurna adalah berkat pertolongan,
kemurahan dan kekuasaan Allah semata.
HABLUMMINALLAH
WAHABLUMMINANNAS
Oleh karena itu ayat tersebut
diatas memperingatkan, agar selalu berhubungan dengan Allah dan berhubungan
dengan manusia, memilih salah satu akan hina adanya.
Dalam firmanNya, sangat terinci
Allah menjelaskan :
“ Sembahlah Allah dan
janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah
kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan
hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga banggakan diri “. (
Q.S. An Nisaa’ 36 )
Dalam ayat tersebut Allah dengan
detail menjabarkan tentang macam manusia yang harus diperlakukan secara ihsan (
baik ) : 1. Kedua orang tua, 2. Sanak Famili, 3. Anak Yatim, 4. Orang miskin,
5. Tetangga yang dekat dan 6. Tetangga yang jauh.
7. Teman sejawat. 8. Ibnu sabil ( anak jalan ). 9. Hamba sahaya.
Mengapa
demikian rinci Allah menjelaskan ?, ini menunjukkan bahwa menjaga hubungan
dengan manusia sangat penting dilakukan. Bahkan pada ahir ayat dicantumkan
Allah tidak suka pada orang yang sombong dan membanggakan.
Oleh karena itu jangan merasa bangga
dan puas dengan ibadah yang telah dilakukan, masih ada tugas lagi yang harus
dilaksanakan, yakni bergaul dengan sesama insan secara ihsan ( baik ).
Manusia jangan disepelehkan, ia
adalah mahluk ciptaan Tuhan, hargai dan pergaulilah dengan sopan, jangan
disepelehkan walau mungkin belum beriman, karena memang demikian agama
mengajarkan.
MENGHORMAT JENAZAH ORANG KAFIR
Suatu ketika ada mayat diusung
akan dikebumikan, Rasulullah s.a.w. berdiri tanda memberi penghormatan, maka
sahabatpun mengingatkan bahwa jenazah yang lewat adalah jenazah orang beragama
yahudi yang akan dikebumikan, disangka para sahabat Nabi tidak faham, namun
justru beliau tahu dan faham sambil mengatakan : “ Bukankah ia manusia ? “.
Subhaanallah demikian santun dan sopan Nabi s.a.w. mengajarkan. Terhadap jasad
orang kafir saja Nabi s.a.w. masih memberikan penghargaan dan penghormatan,
mengingat ia adalah sosok manusia ciptaan Tuhan.
MEMULIAKAN TETANGGA
Saking pentingnya dalam menjaga
hubungan dengan manusia, salah satu sisi ajaran ialah memulyakan tetangga,
bahkan dirinci dengan kalimat tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh dalam
alqur’an.
Dalam masalah tetangga ini Nabi tidak membedakan antara yang beriman dan yang tidak, bahkan dalam memulyakan dikaitkan
dan dipertautkan pula dengan keimanan kepada Allah dan hari akhir. Ini artinya menunjukkan adanya
keterkaitan antara prilaku didunia yang akan diminta pertanggungan jawab
diakherat kelak. Betapa penting dan indahnya ajaran kemanusiaan dalam islam.
“ Barangsiapa beriman kepada Allah dan
hari akhir maka hendaklah memulyakan tetangga “. (
H.R. Muslim )
Namun sayang karena kekurang
pengertian umat islam terhadap ajaran agamanya, sehingga terjadi kesembronoan
dan menyepelekan masalah tetangga, sehingga dapat merusak tatanan masyarakat
dan citra agama islam.
Bahkan Nabi mengingatkan dalam
masalah tetangga ini dengan sabdanya :
“ Barang siapa beriman kepada Allah dan
hari akhir janganlah ia menyakiti hati tetangganya ”. (
H.R. Bukhari )
Saking
pentingnya masalah tetangga ini sampai dikaitkan lagi dengan masalah keimanan,
ini menunjukkan bahwa masalah tetangga adalah masalah agama, masalah ibadah
juga !, sebagaimana riwayat dibawah ini, bahkan beliau sampai bersumpah
berulang ulang.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah
r.a. sesungguhnya Nabi saw. bersabda :
“ Demi Allah kurang beriman, demi Allah
kurang beriman, demi Allah kurang beriman !”. Para sahabat bertanya : Siapakah
itu ya Rasulullah ? Jawabnya : “ Orang yang tetangganya tidak merasa aman dari
kejahatannya “. ( H.R. Bukhari Muslim )
Bahkan mungkin banyak umat Islam
yang belum tahu apalagi faham, tentang tentang hak tetangga, Beliau bahkan
sampai memerinci secara indah dan rapi, sehingga ini merupakan hal yang perlu
dikaji untuk bekal dikemudian hari akankah kita sudah cukup malaksanakan ajaran
agama ini ?. Sudahkah kita cukup untuk masuk kesyurga hanya berbekal sholat,
puasa, zakat dan haji saja ?.
HAK TETANGGA
“
Tahukah kamu apa yang menjadi hak tetangga ? Bila tetangga minta tolong,
tolonglah dia. Bila ia ingin hutang kepadamu, hutangilah ia; Bila ia jatuh
sakit jenguklah ia. Bila ia meninggal dunia, antarkanlah jenazahnya. Bila ia
memperoleh sesuatu yang menggembirakan, ucapkanlah selamat kepadanya. Apabila
ia mendapat musibah, tunjukkan rasa simpati kepadanya. Janganlah kamu
mendirikan bangunan yang tinggi yang menutupi udara tetangga itu, kecuali kalau
sudah mendapat izin. Bila kamu membeli buah-buahan, hadiahkan sebagian
kepadanya, bila tidak, masukkanlah ke rumah pelan-pelan dan jangan sampai anak-anakmu
membawa keluar buah-buahan itu supaya membikin jengkel anak tetanggamu.
Janganlah kamu sakiti hati tetangga dengan bau masakan dapur, kecuali kalau
kamu berikan sebagian kepadanya. Tahukah kamu, apa yang menjadi hak tetangga ?
Demi Dzat yang menguasai jiwaku tidak akan bisa menyadari hak tetangga kecuali
orang yang dirahmati oleh Allah “.
Masyaa Allah demikian luas dan
tinggi ajaran agama, namun sayang karena kurangnya pendalaman sehingga
ajaran agama seolah tenggelam, tertutup karena kurangnya pemahaman, sehingga
yang nampak kepermukaan, bahwa Islam adalah agama kekerasan, extrem dan
menakutkan. Padahal justru sebaliknya, ini karena tertutup adanya
kedangkalan dan kurang pemahaman umat Islam pada ajaran agamanya itu sendiri.
Semoga Allah memberikan kepada kita
hidayah Nya sehingga suka menggali dan mengamalkan ajaran Islam, sesuai dengan
ajaran yang bersumber pada sunnah Nabi dan Alquran. Amin
KISAH TAULADAN
ADAB DI MAJLIS
Dari Abu Waqid
Al Laitsi, “ Ketika Rasulullah duduk bersama para sahabat di Masjid, tiba-tiba
datang tiga orang. Dua orang mendatangi Nabi dan yang satunya pergi. Keduanya
berdiri di hadapan Rasulullah. Salah satunya melihat ada tempat lowong di
majlis dan segera duduk disana. Adapun yang lainnya langsung duduk dibelakang
dan yang ketiga langsung pergi.
Setelah selesai,
Rasulullah bersabda, “ Maukah kamu saya beritahukan tentang tiga orang tersebut
? Adapun yang pertama dia datang kepada Allah, maka Allah menyambutnya. Yang
kedua, dia malu dan Allah pun malu darinya (mencintainya dan tidak
menghukumnya). Dan yang terakhir, dia berpaling, maka Allah pun berpaling
darinya (membencinya) “. ( H.R. Al Bukhari no 66, Muslim no 2176, Ahmad, V /
219 dan Al-Tirmidzi no 2868 ).
MUTIARA DZIKIR
DZIKIR WAKTU PAGI DAN SORE
Dari ‘Ustman bin Affan r.a.
berkata, Rasulullah s.a.w bersabda : “ Seseorang yang bila memasuki waktu pagi
dan sore selalu membaca :
Bismillaahilladzii laa yadlurru
ma’asmihii syaiun fil ardli walaa fissamaa i
wahuwassamii’ul ‘aliim
“ Dengan nama Allah Dzat yang
tidak akan berbahaya dengan asma Nya segala sesuatu yang ada di bumi dan di
langit, Dia adalah Dzat Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, tiga kali maka ia tidak akan ditimpa oleh
sesuatu kejahatan “. ( Riwayat Abu Daud dan At Turmudzy )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar