HANYA KEPADANYA SEMUANYA BERGANTUNG
“ Katakanlah : " Dia lah Allah, yang Maha
Esa. Allah
adalah Tuhan yang bergantung kepada Nya segala sesuatu ”. ( Q.S. Al Ikhlash 1-2 )
Pada tahun 2002 pesawat garuda terbang dipiloti capt.
Abdul Rozak dengan membawa 54 penumpang, ketika diatas Blora menuju ke arah Solo, pesawat mendapat halangan berupa awan yang tidak mendukung.
PERALATAN KURANG CANGGIH
Karena peralatan radar yang tidak secanggih saat ini,
berakibat pesawat terperangkap awan cumulus nimbus yang mengerikan.
Sehingga pesawat terguncang keras dan terhempas berulang
ulang, semua penumpang diinstruksikan duduk dengan mengenakan sabuk pengaman,
agar tidak terlempar membentur cabin pesawat.
MESIN PESAWAT MATI
Akibat guncangan keras lampu pesawat padam, diikuti
matinya kedua mesin pesawat, sehingga pesawat terus meluncur kebawah karena
tidak ada dorongan kekuatan mesin untuk mengangkatnya.
BERDO’A PASRAH
Dalam hitungan sekitar 6 menit, di ketinggian hanya
6000 feet, capt. Abdul Rozak dengan dibantu co pilot berusaha sekuat tenaga
mengendalikan pesawat mencari tempat yang memungkinkan pesawat bisa mendarat
dengan selamat.
Sebagai pilot beriman, capt. Abdul Rozak disamping
berusaha secara tekhnis, pada menit menit terakhir masih punya satu andalan
yang bisa dilakukan, yakni berdo’a dan pasrah kepada Allah dengan do’anya : “ Ya Allah saya ikhlash, seandainya saya
Engkau takdirkan untuk mati, namun ya Allah selamatkan semua penumpang yang berada
di belakang saya “.
Demikian pernyataan pilot capt. Abdul Rozak, sambil
berhenti sejenak matanya berkaca kaca karena terharu, kepada reporter Metro
yang mewawancarainya di studio, pada hari Ahad 11 Januari 2015 malam.
PENDARATAN DARURAT
Akhirnya pilot mengambil sikap mendarat darurat, pertama
akan diputuskan mendarat di sawah yang digenangi air, namun pilot ragu karena
khawatir bila di bawah air ada hal hal yang tidak menguntungkan, sehingga akan
membahayakan keselamatan para penumpang.
Maka
diputuskan mendarat darurat di sungai, namun betapa kagetnya sang pilot karena
ternyata di sungai ada 2 jembatan, sehingga dengan hati pesawat harus mendarat
diantara dua jembatan.
Akhirnya berkat do’anya yang dipanjatkan dengan
tulus ikhlas, dengan izin Allah pesawat bisa mendarat di sungai dengan selamat,
walau pada beberapa cabin pesawat mengalami beberapa kerusakan.
SARAN PILOT CAPT. ABDUL ROZAK
Selanjutnya capt. Abdul Rozak berkata : “ Sebaiknya kita
harus bersahabat dengan cuaca, artinya kita harus memahami situasi cuaca,
sehingga bisa menghindari keganasannya dengan selamat.. Sekarang radar
bertehnologi lebih canggih, sehingga keadaan didepan bisa diketahui lebih awal,
beda dengan tehnologi radar di tahun 2002 “.
HILANG KONTAK
Pada peristiwa musibah pesawat Air Asiia QZ 8501, sebelum hilang hilang kontak, pilot Air Asia QZ 8501
meminta ijin mengubah jalur penerbangan karena ada Awan Cumulus Nimbus.
Plt Direktorat Jendral Perhubungan Udara
Djoko Murdjatmojo mengatakan, bahwa pesawat Air Asia QZ8501 sempat meminta izin
untuk naik ke ketinggian 38.000 kaki. Namun sebelum disetujui ATC (Air Traffic
Control), pesawat rute Surabaya Singapura tersebut
hilang kontak.
Djoko mengungkapkan, sebelumnya pilot
meminta izin untuk menghindari awan kumolo nimbus (Cumulus Nimbus). Kemudian
ATC memberikan persetujuan untuk menghindari awan, dan menyarankannya untuk
berbelok ke sebelah kiri.“ Setelah menghindari awan ke arah kiri dari
jalur penerbangan, dan mereka meminta naik ke ketinggian 38000 kaki, tapi belum
di setujui ”, kata Djoko saat megadakan jumpa pers, di
kantor Otoritas Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Ahad (28/12) sore.
AWAN CUMULUS
NIMBUS
Cumulus Nimbus berasal dari bahasa Latin : " cumulus " artinya terakumulasi dan " nimbus " berarti hujan. Awan ini terbentuk
sebagai hasil dari ketidak stabilan atmosfer.
Awan awan ini dapat
terbentuk sendiri, secara berkelompok, awan ini menciptakan
petir dari dalam inti awan.
Cumulus Nimbus adalah awan vertikal yang menjulang sangat tinggi, padat, dan
terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin. Awan ini terbentuk dari awan cumulus ( terutama cumulus kongestus ) dan dapat terbentuk lagi menjadi
supersel, sebuah badai petir besar.
DITAKUTI
Awan Cumulus Nimbus sangat ditakuti dalam
dunia penerbangan, karena bisa menghasilkan microbust, atau angin
dengan tekanan tinggi. Microbust yang menerpa pesawat akan menekan pesawat ke
bawah dan pesawat kehilangan daya angkat.
Microbust yang muncul mengakibatkan
aliran angin dari ujung sayap melingkar dan tumbuh ke bawah. Lintasan yang
dilalui pesawat mengakibatkan berbahaya turbulensi angin di belakang pesawat.
Otoritas penerbangan Amerika Serikat, FAA
( Federal Aviation Administration ) memberi perhatian besar pada masalah ini
sejak 1960.
Mereka mencatat sekitar 500 pesawat berada dalam bahaya atau nyaris
celaka karena dihempaskan microbust saat take off dan landing .
LUAR BIASA KEKUATANNYA
Awan Cumulus Nimbus yang yang tinggi
seperti gunung gunung raksasa dapat menyebabkan turbulensi dan mematikan mesin pesawat.
Oleh karena itu, awan ini kerap dihindari
oleh para pilot. “ Di dalam awan Cumulus Nimbus terdapat
butiran es yang menyebar, dan badai petir yang mengkilat, kalau butiran es itu
masuk ke engine maka dapat menyebabkan engine mati ”, jelas pakar
dirgantara.
AL QURAN SUDAH MENJELASKAN
Fenomena awan Cumulus Nimbus ternyata
telah dijelaskan Al Quran : “ Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak
awan, kemudian mengumpulkan antara ( bagian bagian ) nya, kemudian menjadikannya bertindih tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar
dari celah celahnya dan Allah
(juga) menurunkan ( butiran butiran ) es dari langit, ( yaitu ) dari ( gumpalan gumpalan awan seperti ) gunung gunung, maka ditimpakan Nya ( butiran butiran ) es itu kepada siapa yang dikehendaki Nya dan dipalingkan Nya dari siapa yang dikehendaki Nya. Kilauan kilat awan itu hampir hampir menghilangkan penglihatan ". ( Q.S. An Nur 24-43 )
Allaahu Akbar, betapa Besar
Ke Kuasaan Nya, yang telah menciptakan udara sehingga bisa memudahkan pesawat
bisa terbang. Demikian pula dengan ciptaan Nya berupa awan cumulus nimbus, sehingga
para pilot pada ketakutan untuk melewatinya. Ternyata hanya kepada Nyalah semua
makhluk bergantung !.
KISAH TAULADAN
PENGORBANAN PARA SAHABAT NABI
Para sahabat Nabi s.a.w. adalah orang orang yang luar biasa dalam menafkahkan
hartanya, mereka mengorbankan harta dan
jiwa untuk agama yang
dicintainya.
Harta yang mereka miliki seolah olah tak berarti. Sebanyak apapun
yang dibutuhkan untuk agama, mereka berikan sesuai dengan apa
yang mereka miliki. Berikut ini di antara
amalan para sahabat Nabi dalam berinfak :
Abu Bakar Ash shiddiq r.a.
Ketika beliau berkeinginan membebaskan Bilal r.a. dari perbudakan, Umaiyah bin Khalaf mematok harga 9 uqiyah emas. Abu Bakar r.a. langsung menebusnya. 1 uqiyah emas = 31,7475 gr emas 285,73 gr x Rp 400.000,00 = Rp 114.291.000,-Umar bin a -Khaththab r.a. :
Dalam Kitab Jami’ Bayanil Ilmi wa Fadhlih, oleh Ibnu Abdil Barr, menerangkan bahwa Umar r.a. mewasiatkan 1/3 hartanya 40.000 (dinar atau dirham), atau totalnya melebihi nilai 120.000 (dinar atau dirham). Sekarang senilai 510.000 gr emas = Rp 204.000.000.000,-
Utsman bin Affan r.a.
Saat Perang Tabuk, menyumbang 300 ekor unta, 300 ekor unta x Rp12.000.000,00 = Rp 3.600.000.000,- serta dana sebesar 1.000 Dinar Emas, ( 1000 dinar x 4,25 gr = 4250 gr x Rp 400.000,00 = Rp 1.700.000.000,- )
Abdurrahman bin Auf r.a.
Ketika menjelang Perang Tabuk,
Abdurrahman bin Auf mempelopori dengan menyumbang dana sebesar 200
Uqiyah Emas. 1
uqiyah emas = 31,7475 gr emas, 200 uqiyah x 31,7475
gr emas = 6.349,5 gr x Rp 400.000,00 = Rp
2.539.800.000,-
Menjelang wafatnya mewasiatkan
50.000 dinar untuk infaq fi Sabilillah
100.000 dinar x 4,25 gr = 425.000 gr emas x Rp 400.000,00 = Rp 170.000.000.000,-
Para sahabat rela mengurbankan harta bahkan jiwa yang dicintainya karena sangat faham hakekat harta dan jiwanya. Sehingga mereka bersungguh sungguh berniaga dengan Allah Ta’ala dalam membeli syurga Nya.
100.000 dinar x 4,25 gr = 425.000 gr emas x Rp 400.000,00 = Rp 170.000.000.000,-
Para sahabat rela mengurbankan harta bahkan jiwa yang dicintainya karena sangat faham hakekat harta dan jiwanya. Sehingga mereka bersungguh sungguh berniaga dengan Allah Ta’ala dalam membeli syurga Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar