HIKMAH DIBALIK MUSIBAH PESAWAT AIR ASIA
“ Tidakkah mereka
memperhatikan burung burung yang dimudahkan terbang
diangkasa bebas,
tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar benar terdapat tanda tanda ( kebesaran Tuhan ) bagi orang orang yang beriman “. ( Q.S. An Nahl 79
)
Berkat kemurahan Nya manusia
diberi kemurahan Allah dengan berbagai macam kenikmatan. Diantaranya alam yang
indah dan luas serta berbagai macam isinya, termasuk pula alat transportasi :
Kuda, kerbau, unta.
Berkat kemurahan Nya diberinya
pula manusia denggan akal yang luar biasa
kemampuannya sehingga dapat menciptakan alat tranportasi yang lebih
modern : sepeda, sepeda motor, mobil, kapal, kapal selam.
Dalam perkembangannya selanjutnya
berkat inspirasi adanya burung yang bisa terbang, manusia berfkir juga agar
bisa terbang seperti burung, agar perjalanan bisa ditempuh lebih cepat. Akhirnya
dari perbagai percobaan dihasilkannya alat tranportasi pesawat terbang.
PESAWAT TERBANG
Pada
hakekatnya burung dan pesawat bisa terbang karena adanya udara yang menahannya,
yang merupakan karunia Nya.
“ Tidakkah mereka memperhatikan
burung burung
yang dimudahkan terbang diangkasa bebas,
tidak ada yang menahannya selain daripada Allah...... “.
BAGAIMANA BISA
TERBANG
Jika burung bisa terbang karena
memiliki sayap, manusia meniru dengan adanya sayap pada pada body pesawat yang
dilengkapi pula adanya sirip yang bisa bergerak keatas dan kebawah, adapun
gerakan sayap burung diganti dengan dorongan putaran balang baling yang
digerakkan mesin pesawat.
Dengan putaran balang baling
pesawat yang luar biasa cepatnya, pesawat terdorong bergerak maju, karena adanya sirip yang ada pada kedua sayap udara akan
mengangkatnya terbang di angkasa.
Agar pesawat bisa terangkat pula,
pada konstruksi bagian atas sayap dibuat lebih luas dari bagian bawah, dengan
demikian udara yang datang dari depan
mengalir terbagi dua, pada bagian bawah lebih cepat, pada bagian atas
lebih lambat, dengan demikian udara akan ikut mengangkat body pesawat, sehingga
ikut membantu pesawat lebih mudah terangkat.
PERALATAN RUMIT
Secara
teknis demikian prinsip terjadinya pesawat bisa terbang, namun tidak semudah
itu karena masih ada peralatan rumit lain yang membantunya, karena untuk bisa terbang
perlu bantuan peralatan teknik yang cukup rumit.
Maka diruang cocpit pilot dan co pilot, dibagian depan, samping dan atas dipenuhi bermacam macam alat yang rumit :
skakelar, panel, radar, stick, head phone dan sebagainya.
PILOT DAN CO
PILOT
Tidak hanya
peralatan canggih saja yang mendukung agar pesawat bisa terbang, keberadaan
pilot dan co pilot akan menentukan juga, seorang pilot harus memiki ilmu untuk
bisa menerbangkan pesawat, juga memiliki ketahanan tubuh yang benar benar prima
alias sehat, baik fisik maupun mentalnya.
Demikian pula dengan pengalaman
lama jam terbangnya, akan menentukan kwalitas dan peringkatnya.
Akan menentukan jenis pesawat apa yang boleh dikemudikannya
SEMUA BERGANTUNG KEPADANYA
Bagaimanapun juga agar pesawat
bisa aman terbang semuanya tetap tergantung kepada Nya, baik udara, cuaca,
tekanan, kelembaban dan sebagainya.
Maka ketika pilot akan
menerbangkan pesawat pasti berkomunikasi terlebih dahulu dengan B.M.K.G. agar
tahu keadaan cuaca.
Juga dengan menara pengawas (
A.T.C. ), boleh terbang apa tidak, pada ketinggian berapa harus berada dan
sebagainya, agar penerbangan bisa selamat dan aman sampai tujuan.
BERDO’A
Karena begitu tinggi resiko
menerbangkan pesawat, maka tak jarang para pilot ketika akan berangkat pasti
akan berdo’a kepada Yang Maha Kuasa.
Karena
pilot sadar betapa besar tingkat resiko menerbangkan pesawat, betapa terasa kecilnya
dia ketika berada diangkasa luas yang banyak mengandung resiko. Maka sangat
tepat bila sang pilot berdo’a kepada Yang Maha Kuasa, berdo’a kepada Yang Maha
Esa, karena memang mutlak semuanya bergantung kepada Nya.
“ Katakanlah : " Dia lah Allah, yang Maha
Esa. Allah
adalah Tuhan yang bergantung kepada Nya segala sesuatu “. ( Q.S. Al Ikhlas 1-2 )
HIKMAH DI
BALIK MUSIBAH
Karena kelemahan manusia,
maunya apa yang diinginkan harus tercapai, padahal apa yang diinginkan tidak
mesti baik menurut Allah.
“ ......Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh Jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal
ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak
mengetahui “. ( Q.S. Al Baqarah 216 )
Pada peristiwa musibah
jatuhnya pesawat Air Asia Qz 8501, terjadi peristiwa unik dimana ada 10
penumpang yang terlambat, karena tidak mendapat pemberitahuan bahwa jadwal
terbang pesawat dipercepat.
Betapa kecewanya para
penumpang ini, namun ketika mendapat khabar bahwa pesawat tersebut hilang
kontak, alias hilang mereka baru sadar, bahwa dengan keterlambatannya justru mereka
selamat.
Sebagai hamba Nya sikap terbaik dalam menyikapi hidup agar tidak kecewa adalah : Berikhtiar ( usaha ), berdo'a dan bertawakkal ( pasrah ) kepada Nya.
Sebagai hamba Nya sikap terbaik dalam menyikapi hidup agar tidak kecewa adalah : Berikhtiar ( usaha ), berdo'a dan bertawakkal ( pasrah ) kepada Nya.
KISAH
TAULADAN
AKTSAM BIN SHAIFI R.A. WAFAT
SEBELUM BERTEMU NABI
Aktsam bin Shaifi adalah salah seorang pemuka dari
kabilahnya yang tinggal cukup jauh dari kota Madinah. Ketika mendengar
kabar tentang Kenabian Nabi Muhammad s.a.w. dan telah berhijrah
ke Madinah, dia bermaksud mengunjungi beliau tetapi
dihalangi oleh para pemuka lainnya.
Guna memperoleh
informasi lebih jelas dengan diam diam dia mengirim dua orang yang dipercayainya kepada Nabi s.a.w. untuk memperoleh informasi tentang beliau dan Risalah Islam yang
beliau dakwahkan.
Ketika kedua utusan bertemu Nabi s.a.w. mereka berkata : “ Kami adalah utusan Aktsam bin Shaifi,
dia ingin tahu tentang siapa tuan, apa kedudukan tuan, dan apa yang tuan dakwahkan ? ”. Nabi s.a.w.bersabda : “ Saya adalah Muhammad, putra Abdullah
bin Abdul Muthalib, hamba Allah dan Rasul Nya ”.
Kemudian beliau menjelaskan tentang
risalah Islam yang beliau dakwahka, dan beliau mengakhiri dengan membacakan
firman Allah : “ Innallaaha ya’muru bin adli wal ikhsaan, wa iitaa idzil qurbaa wa
yanhaa ‘anil fakhsyaa i wal munkar wal baghy ya’idzukum la’allakum
tadzakkaruun ( Sesungguhnya Allah memerintahkan untuk
berbuat adil dan berbuat kebajikan, serta memberi ( shadaqah / pemberian ) kepada
karib kerabat, dan mencegah berbuat keji dan munkar serta kezaliman, Dia ( Allah ) mengajarkan kepadamu, semoga engkau
memperoleh peringatan ) ”. ( Q.S. An Nahl ayat 90 ).
Kemudian kedua utusan kembali
kepada Aktsam, setelah memperoleh informasi lengkap tentang Nabi s.a.w. dan Islam, hatinya mantap untuk memeluk risalah beliau tersebut.
Dengan
tegar dia menghadapi kaumnya dengan aqidah barunya, tidak takut akan
permusuhan dan halangan dari mereka seperti sebelumnya.
Dia berkata : “ Wahai kaumku, dia ( Nabi s.a.w. ) menyuruh untuk
berbudi tinggi dan melarang berakhlaq rendah, jadilah kalian pelopor untuk
berbudi luhur dan janganlah hanya menjadi pengekor ! ”.
Walaupun tidak banyak yang
mengikutinya, Aktsam tetap teguh dengan pendiriannya, bahkan dia memutuskan berhijrah ke Madinah. Tetapi
dalam perjalanan dia sakit dan meninggal sebelum sempat
tiba di Madinah.
Beberapa sahabat yang mendengar
peristiwa yang dialami Aktsam sempat sedih, tetapi kemudian turun firman Allah
Q.S. An Nisa ayat 100, yang menyatakan
bahwa orang orang seperti Aktsam tetap memperoleh
pahala hijrah secara sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar