Sabtu, 03 Januari 2015


HIKMAH DIBALIK MUSIBAH PESAWAT AIR ASIA

“ Tidakkah mereka memperhatikan burung burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas, tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar terdapat tanda tanda ( kebesaran Tuhan ) bagi orang orang yang beriman. ( Q.S. An Nahl 79 )
      
Berkat kemurahan Nya manusia diberi kemurahan Allah dengan berbagai macam kenikmatan. Diantaranya alam yang indah dan luas serta berbagai macam isinya, termasuk pula alat transportasi : Kuda, kerbau, unta.
Berkat kemurahan Nya diberinya pula manusia denggan akal yang luar biasa  kemampuannya sehingga dapat menciptakan alat tranportasi yang lebih modern : sepeda, sepeda motor, mobil, kapal, kapal selam.
Dalam perkembangannya selanjutnya berkat inspirasi adanya burung yang bisa terbang, manusia berfkir juga agar bisa terbang seperti burung, agar perjalanan bisa ditempuh lebih cepat. Akhirnya dari perbagai percobaan dihasilkannya alat tranportasi pesawat terbang.

PESAWAT TERBANG
Pada hakekatnya burung dan pesawat bisa terbang karena adanya udara yang menahannya, yang merupakan karunia Nya.
“ Tidakkah mereka memperhatikan burung burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas, tidak ada yang menahannya selain daripada Allah...... “.

BAGAIMANA BISA TERBANG
Jika burung bisa terbang karena memiliki sayap, manusia meniru dengan adanya sayap pada pada body pesawat yang dilengkapi pula adanya sirip yang bisa bergerak keatas dan kebawah, adapun gerakan sayap burung diganti dengan dorongan putaran balang baling yang digerakkan mesin pesawat.
Dengan putaran balang baling pesawat yang luar biasa cepatnya, pesawat terdorong bergerak  maju, karena adanya sirip yang ada pada kedua sayap udara akan mengangkatnya terbang di angkasa.
Agar pesawat bisa terangkat pula, pada konstruksi bagian atas sayap dibuat lebih luas dari bagian bawah, dengan demikian udara yang datang dari depan  mengalir terbagi dua, pada bagian bawah lebih cepat, pada bagian atas lebih lambat, dengan demikian udara akan ikut mengangkat body pesawat, sehingga ikut membantu pesawat lebih mudah terangkat.

PERALATAN RUMIT
Secara teknis demikian prinsip terjadinya pesawat bisa terbang, namun tidak semudah itu karena masih ada peralatan rumit lain yang membantunya, karena untuk bisa terbang perlu bantuan peralatan teknik yang cukup rumit.
Maka diruang cocpit pilot dan co pilot,  dibagian depan, samping dan atas  dipenuhi bermacam macam alat yang rumit : skakelar, panel, radar, stick, head phone dan sebagainya.

PILOT DAN CO PILOT
Tidak hanya peralatan canggih saja yang mendukung agar pesawat bisa terbang, keberadaan pilot dan co pilot akan menentukan juga, seorang pilot harus memiki ilmu untuk bisa menerbangkan pesawat, juga memiliki ketahanan tubuh yang benar benar prima alias sehat, baik fisik maupun mentalnya. 
Demikian pula dengan pengalaman lama jam terbangnya, akan menentukan kwalitas dan peringkatnya.  
Akan menentukan jenis pesawat apa yang boleh dikemudikannya

SEMUA BERGANTUNG KEPADANYA
Bagaimanapun juga agar pesawat bisa aman terbang semuanya tetap tergantung kepada Nya, baik udara, cuaca, tekanan, kelembaban dan sebagainya.
Maka ketika pilot akan menerbangkan pesawat pasti berkomunikasi terlebih dahulu dengan B.M.K.G. agar tahu keadaan cuaca.
Juga dengan menara pengawas ( A.T.C. ), boleh terbang apa tidak, pada ketinggian berapa harus berada dan sebagainya, agar penerbangan bisa selamat dan aman sampai tujuan.

BERDO’A
Karena begitu tinggi resiko menerbangkan pesawat, maka tak jarang para pilot ketika akan berangkat pasti akan berdo’a kepada Yang Maha Kuasa.
Karena pilot sadar betapa besar tingkat resiko menerbangkan pesawat, betapa terasa kecilnya dia ketika berada diangkasa luas yang banyak mengandung resiko. Maka sangat tepat bila sang pilot berdo’a kepada Yang Maha Kuasa, berdo’a kepada Yang Maha Esa, karena memang mutlak semuanya bergantung kepada Nya.  
Katakanlah : " Dia lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada Nya segala sesuatu. ( Q.S. Al Ikhlas 1-2 )


HIKMAH DI BALIK MUSIBAH
Karena kelemahan manusia, maunya apa yang diinginkan harus tercapai, padahal apa yang diinginkan tidak mesti baik menurut Allah.
“ ......Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui “. ( Q.S. Al Baqarah 216 )
Pada peristiwa musibah jatuhnya pesawat Air Asia Qz 8501, terjadi peristiwa unik dimana ada 10 penumpang yang terlambat, karena tidak mendapat pemberitahuan bahwa jadwal terbang pesawat dipercepat.
Betapa kecewanya para penumpang ini, namun ketika mendapat khabar bahwa pesawat tersebut hilang kontak, alias hilang mereka baru sadar, bahwa dengan keterlambatannya justru mereka selamat.
Sebagai hamba Nya sikap terbaik dalam menyikapi hidup agar tidak kecewa adalah : Berikhtiar ( usaha ), berdo'a dan bertawakkal ( pasrah ) kepada Nya.         



KISAH TAULADAN

AKTSAM BIN SHAIFI R.A. WAFAT SEBELUM BERTEMU NABI

            
Aktsam bin Shaifi adalah salah seorang pemuka dari kabilahnya yang tinggal cukup jauh dari kota Madinah. Ketika mendengar kabar tentang Kenabian Nabi Muhammad s.a.w. dan telah berhijrah ke Madinah, dia bermaksud mengunjungi beliau tetapi dihalangi oleh para pemuka lainnya.
Guna memperoleh informasi lebih jelas dengan diam diam dia mengirim dua orang yang dipercayainya kepada Nabi s.a.w. untuk memperoleh informasi tentang beliau dan Risalah Islam yang beliau dakwahkan.
Ketika kedua utusan bertemu Nabi s.a.w. mereka berkata : Kami adalah utusan Aktsam bin Shaifi, dia ingin tahu tentang siapa tuan, apa kedudukan tuan, dan apa yang tuan dakwahkan ? . Nabi s.a.w.bersabda : Saya adalah Muhammad, putra Abdullah bin Abdul Muthalib, hamba Allah dan Rasul Nya .
Kemudian beliau menjelaskan tentang risalah Islam yang beliau dakwahka, dan beliau mengakhiri dengan membacakan firman Allah : Innallaaha ya’muru bin adli wal ikhsaan, wa iitaa idzil qurbaa wa yanhaa ‘anil fakhsyaa i wal munkar  wal baghy ya’idzukum la’allakum tadzakkaruun ( Sesungguhnya Allah memerintahkan untuk berbuat adil dan berbuat kebajikan, serta memberi  ( shadaqah / pemberian ) kepada karib kerabat, dan mencegah berbuat keji dan munkar serta kezaliman, Dia ( Allah ) mengajarkan kepadamu, semoga engkau memperoleh peringatan”. ( Q.S. An Nahl ayat 90 ).
Kemudian kedua utusan kembali kepada Aktsam, setelah memperoleh informasi lengkap tentang Nabi s.a.w. dan Islam, hatinya mantap untuk memeluk risalah beliau tersebut. 
Dengan tegar dia menghadapi kaumnya dengan aqidah barunya, tidak takut akan permusuhan dan halangan dari mereka seperti sebelumnya. 
Dia berkata : Wahai kaumku, dia ( Nabi s.a.w. ) menyuruh untuk berbudi tinggi dan melarang berakhlaq rendah, jadilah kalian pelopor untuk berbudi luhur dan janganlah hanya menjadi pengekor ! .
Walaupun tidak banyak yang mengikutinya, Aktsam tetap teguh dengan pendiriannya, bahkan dia memutuskan berhijrah ke Madinah. Tetapi dalam perjalanan dia sakit dan meninggal sebelum sempat tiba di Madinah. 
Beberapa sahabat yang mendengar peristiwa yang dialami Aktsam sempat sedih, tetapi kemudian turun firman Allah Q.S. An Nisa ayat 100, yang menyatakan bahwa orang orang seperti Aktsam tetap memperoleh pahala hijrah secara sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar