DENGAN 4000 PASUKAN BERHASIL MENGEPUNG DAN MENUNDUKKAN 50.000 PASUKAN ROMAWI
“ Dan orang orang yang berjihad untuk (mencari keridlaan) Kami, benar benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan jalan Kami, dan sesungguhnya Allah benar benar beserta orang orang yang berbuat baik “. ( Q.S. Al Ankabut 69 )
Begitu hebat perjuangan para sahabat dalam
menegakkan agama, sehingga mereka rela berkurban dengan, tenaga, harta bahkan
jiwanya. Mereka sangat yakin dengan pertolongan Tuhan Nya. Diantaranya adalah
Amr bin Ash.
Nama lengkapnya Amr bin Ash bin Wail bin Hisyam bin Sai
bin Sahm al Qurasyi as Sahmi. Di antara jasanya adalah ketika Umar bin Khattab mengamanati untuk menaklukkan Mesir, dia berhasil. Merupakan salah seorang pahlawan bangsa Arab terkenal, dan seorang politisi cemerlang, cerdas dan pintar mengatur siasat.
bin Sahm al Qurasyi as Sahmi. Di antara jasanya adalah ketika Umar bin Khattab mengamanati untuk menaklukkan Mesir, dia berhasil. Merupakan salah seorang pahlawan bangsa Arab terkenal, dan seorang politisi cemerlang, cerdas dan pintar mengatur siasat.
SEBELUM MEMELUK ISLAM
Biasa berdagang ke Syam, Yaman, Mesir, dan Habasyah, memiliki
keahlian menunggang kuda, termasuk kesatrianya kaum
Quraisy, negosiator, penyair ulung. Orang Quraisy sempat mengirimnya melobi raja Najasyi agar mengembalikan orang orang
Mekah yang hijrah ke Habasyah.
MEMELUK ISLAM
Memeluk Islam pada tahun 8 H setelah kegagalan Quraisy dalam
perang Ahzab dan enam bulan sebelum penaklukkan Kota Mekah. Saat itu ia datang
bersama Khalid bin Walid dan Utsman bin Thalhah ke Kota Madinah menemui
Rasulullah s.a.w., beliau bersabda : “ Mekah telah memberikan putra terbaiknya untuk kalian ”. Amr bin al Ash berkata : “ Pada saat Allah menganugerahkan hidayah Islam di hatiku,
aku mendatangi Rasulullah s.w.a. Aku berkata : “ Julurkanlah tangan Anda, aku akan membaiat Anda “.
Rasulullah pun menjulurkan tangan kanannya kepadaku. Lalu kutahan tanganku sebentar.
MINTA SYARAT
Rasulullah bertanya : “ Ada apa wahai Amr ? “. Kujawab : “ Aku ingin Anda memberikan syarat kepadaku “. Rasulullah s.a.w. bersabda
: “ Apa syarat yang kau inginkan ? “. Aku menjawab : “ Agar dosa dosaku diampuni “.
Kemudian
Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Tidakkah engkau ketauhi, bahwa ke Islaman
menghapuskan dosa dosa sebelumnya ?. Demikian juga hijrah menafikan
kesalahan kesalahan yang telah lalu ?. Dan juga
haji menyucikan hilaf dan dosa terdahulu ? “. ( H.R. Muslim ) ”.
Rasulullah
mengutus kepadanya seorang utusan dengan membawa pesan : “ Bawalah pakaian dan senjatamu, lalu temuilah aku ”.
TIDAK KARENA
HARTA
Amr berkata : “ Lalu aku menemui beliau yang saat itu sedang berwudhu.
Beliau menatapku lalu menganguk anggukkan kepalanya. Setelah itu beliau bersabda : “ Sesungguhnya aku hendak mengutusmu berperang bersama
pasukan. Semoga Allah menyelamatkanmu, memberikan ghanimah, dan aku berharap
engkau mendapat harta yang baik ”.
Amr
menanggapi : “ Wahai Rasulullah, aku masuk Islam bukan untuk mencari
harta, akan tetapi aku memeluk Islam karena aku mencintai agama ini. Dan menjadi salah
seorang yang bersama Rasulullah s.a.w. Kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Wahai Amr, sebaik baik harta adalah harta yang dimiliki
orang yang shaleh ”. ( H.R. Ahmad )
Rasulullah
sangat mencintai dan mengagumi kemampuan Amr bin al Ash,
terbukti dengan beliau mengangkatnya sebagai pimpinan pasukan perang Dzatu
Salasil dan mengangkatnya sebagai amir wilayah Oman sampai beliau wafat.
PENAKLUKAN
Pada masa
Abu Bakar ash Shiddiq, Amr bin al Ash turut
dalam memerangi orang orang murtad. Kemudian Abu Bakar mengangkatnya sebagai panglima salah satu
pasukan yang diberangkatkan menuju wilayah Syam. Kemudian bergabung dengan
Khalid bin Walid dalam Perang Yarmuk.
Kemudian merampungkan penaklukkan wilayah
Syam. Melalui kepemimpinan yang piawai ini, wilayah Gaza, Yafa, Rafah, Nabulus, dll. berhasil
dikuasai kaum muslimin.
Pada masa
Umar bin Khattab, dipercaya memimpin wilayah Palestina. Kemudian Umar
memerintahkannya berangkat menuju Mesir untuk menghadapi pasukan Romawi hanya dengan 4000 orang pasukan.
KHAWATIR DAN
BERKIRIM SURAT
Umar bin
Khattab sempat khawatir mereka tidak mampu menghadapi pasukan Romawi yang begitu
kuat dan banyak jumlahnya. Akhirnya amirul mukminin menulis surat kepada Amr : “ Apabila suratku sampai kepadamu sebelum engkau memasuki Mesir,
maka kembalilah !. Tetapi jika engkau sudah memasukinya, lanjutkanlah dengan
keberkahan dari Allah “.
Akhirnya
surat tersebut sampai ke tangan Amr yang kala itu sudah memasuki wilayah Arisy
(pinggiran Mesir ). Amr bertanya kepada pasukannya : “ Apakah kita sudah memasuki Mesir atau masih berada di wilayah
Palestina ? ”. Pasukannya menjawab : “ Sekarang kita sudah di Mesir ”. Kemudian Amr berkata : “ Jika
demikian kita lanjutkan perjalanan sebagaimana yang diperintahkan amirul
mukminin ”.
Kemudian Amr membawa pasukannya menaklukkan kota demi kota di wilayah
Mesir. Dimulai dari Kota Farma, kemudian Belbis, dan Ummu Danain. Setelah itu
sampailah Amr di kota besar Iskandariyah.
50.000 PASUKAN ROMAWI DIKEPUNG
Di kota ini terdapat 50.000 orang
pasukan Romawi. 4000 pasukan yang tenaganya telah tercurah dalam beberapa
peperangan sebelumnya, dengan gagah berani mengepung Kota Iskandariyah yang
memiliki pasukan yang besar.
KAISAR ROMAWI
MENINGGAL
Di tengah
pengepungan, tersiar kabar bahwa Raja Romawi di Konstantinopel wafat dan
digantikan dengan adiknya, yang tidak banyak mengetauhi tentang konflik
di Mesir ini, memandang tidak ada celah untuk mengalahkan umat Islam. Ia
memerintahkan perwakilannya di Mesir, Raja Muqauqis, agar mengikat perjanjian
damai dengan umat Islam.
Kemudian Amr mengirimkan kabar gembira ke Madinah bahwa Mesir sudah
jatuh ke tangan umat Islam.
MENJADI GUBERNUR MESIR
Orang orang Mesir menyambut gembira kedatangan umat Islam, disebabkan mereka mengetahui keadilan umat Islam, sehingga mereka bebas dari kedzaliman orang orang Romawi. Amr bin al Ash berkata kepada penduduk Mesir : “ Wahai
penduduk Mesir, sesungguhnya Nabi kami telah mengabarkan bahwa Allah akan
menaklukkan Mesir untuk umat Islam, dan beliau mewasiatkan kami agar berbuat
baik kepada kalian. Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Jika
kalian menaklukkan Mesir, maka aku wasiatkan agar kalian berbuat baik kepada
orang-orang Qibthi ini. Mereka berhak atas perlindungan dan kasih saying ”. ( H.R. Muslim ).
Selama masa masa
memimpin Mesir, Amr sangat mencintai dan dicintai rakyatnya. Pada masa pemerintahannya Mesir mengalami kemajuan pembangunan, diantaranya perencanaan
pembangunan Kota Fustat ( Cairo ).
WAFAT
Amr bin al Ash wafat
pada 43 H ( 663 M ), Di usia lebih dari 90 tahun. Sempat meriwayatkan 39 hadits dari Nabi s.a.w.
KISAH TAULADAN
SAAD BIN
MUADZ
Saad bin Muadz adalah
sahabat Nabi s.a.w. yang termasuk menghuni syurga. Hal ini terbukti ketika beliau diberi
sebuah jubah sutra halus, beliau menolak dan bersabda : “ Demi Dzat Yang jiwa Muhammad
berada di tangan Nya,
sungguh sapu tangan Saad bin Muadz di syurga,
lebih baik dari ini ”.
Dalam peristiwa Perang
Khandaq atau Perang Ahzab, Saad bin Muadz pun turut serta, kemudian urat nadinya terkena anak
panah. Nabi s.a.w. memerintah
dia dibawa
ke masjid, dan didirikan kemah untuknya agar dia
berada di dekat beliau.
Kemudian
Saad berdoa : “ Ya Allah, jika dari peperangan
dengan Quraisy ini masih Engkau
sisakan, maka panjangkanlah umurku untuk menghadapinya, karena tak ada golongan
yang kuinginkan untuk dihadapi lebih daripada kaum yang telah menganiaya Rasul Mu, mendustakannya, dan
mengusirnya. Dan seandainya Engkau telah mengakhiri perang antara kami dengan
mereka, jadikanlah kiranya musibah yang telah menimpaku ini sebagai jalan untuk
menemui syahid ”.
Ketika lukanya
makin parah. Rasulullah s.a.w. mengunjungi,
dan meletakkan kepala Saad di pangkuan nya sambil bersabda : “ Ya Allah, Saad telah berjihad
di jalan Mu, membenarkan Rasul Mu, dan telah memenuhi
kewajibannya. Maka terimalah ruhnya dengan sebaik baiknya cara Engkau menerima
ruh ”.
Saad berkata : “ Salam atasmu wahai Rasulullah,
ketahuilah bahwa aku beriman bahwa Anda adalah utusan Allah ”. Rasulullah menjawab : “ Kebahagiaan atasmu wahai Abu
Amr ”.
Saad bin Muadz r.a. pun
menghebuskan nafas terakhirnya, di pangkuan manusia yang paling ia cintai, dia wafat pada 5 H, dalam usia 37 tahun, dimakamkan Baqi
di Madinah.
Abu Sa’id al Khudri berkata : “ Aku salah seorang yang menggali
makam untuk Saad, setiap kami menggali satu lapisan tanah, tercium oleh kami
wangi kesturi ”. Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Arsy Allah bergetar karena
wafatnya Saad bin Muadz ”. ( H.R.
Bukhari dan Muslim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar