Selasa, 06 Januari 2015

DEMI MENEBUS KESALAHAN BERHASIL MEMBUNUH NABI PALSU
" Diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui ". ( Q.S. Al Baqarah 216)

Keyakinan atau ideologi bila sudah mengakar sulit untuk dilepaskan. Satu-satunya jalan hanya dengan cara membunuh. Itulah konsep komunis dalam menjalankan strateginya, Sejarah membuktikan, dibumi tercinta Indonesia dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, faham komunis akan dipaksakan, maka peristiwa Madiun menjadi bukti, dengan banyaknya para kyai dan kaum muslimin mati terbunuh. Diulangi lagi peristiwanya pada 30 September 1965 oleh partai komunis Indonesia ( P.K.I. ) Yang terkenal dengan kebiadabannya, pola mereka dalam menyebarkan faham, dengan 3 cara : memfitnah, meneror dan membunuh, sangat jauh berbeda dengan cara berda'wah dalam agama" Tidak ada paksaan untuk ( memasuki ) agama ".( Q.S.Al-Baqarah 256 )
Alhamdulillah berkat rahmat Allah kaum muslimin selamat dari kebiadabannya, bahkan banyak menelan korban dikalangan kaum komunis karena kebiadabannya sendiri.                            

JIHAD FI SABILILLAH
Peperangan yang dilakukan kaum Muslimin sangat berbeda dengan para ambisius perang ( dulu kaum kafir quraisy, sekarang Amerika dan sekutunya ). 
Perang kaum muslimin bersifat mempertahankan akidah, berperang bila agamanya diganggu atau dihina. Sifat perangpun berbeda, hanya antar prajurit dan prajurit, panglima lawan panglima atau perkelahian silang, tanpa ada pengrusakan bangunan, apalagi penyerangan terhadap penduduk sipil yang tak berdosa dan tak ikut berperang,
Bahkan Nabi saw menekankan jangan menebang atau merusak pepohonan, Subhanallah betapa tinggi dan santunnya ajaran Islam.

PERANG UHUD BERKECAMUK
Dipertengahan bulan syawal tahun 3H berkecamuklah perang uhud antara kaum muslimin dibawah pimpinan Rasulullah saw dengan kaum kuffar Mekkah. Dalam peperangan ini 65 sahabat  gugur sebagai syahid   ( Sirah Ibnu Ishaq ).
Peperangan ini disulut oleh kekalahan kaum musyrik Mekkah yang ingin melampiaskan dendam kesumatnya terhadap pasukan kaum muslimin ketika perang Badr pada tahun sebelumnya.

PARA SYUHADA BERGUGURAN
Pada awal peperangan uhud, sebenarnya kemenangan sudah berada di pihak kaum muslimin. Namun karena pesan Nabi saw kurang diperhatikan oleh pasukan pemanah yang berada di bukit uhud, posisi
jadi terbalik. Ini disebabkan karena mereka tergoda melihat banyaknya harta rampasan (ghonimah) yang tercecer, hingga tergiur dan meninggalkan bukit guna ikut memungut harta rampasan . Maka musuhpun menelikung lewat belakang karena melihat posisi puncak uhud yang kosong.
Korbanpun banyak berjatuhan karena kelengahan kaum muslimin sendiri yang kurang memperhatikan pesan Nabi saw.

HAMZAH BIN ABDUL MUTHTHALIB
Diantara sahabat dari kalangan Muhajirin yang menemui Syahid (seperti yng ditulis oleh Dr. Muhammad bin Abdullah bin Ghabban Ashshubhi dalam Majallatul Jami'atil Islamiyyah Madinah edisi 124 thn. XXXVI terjemahan M. Rijal dan M. Ashim) adalah Abu Amarah bin Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdi Manaf, beliau adalah paman Nabi saw sekaligus saudara sesusuan. 
Memeluk Islam pada tahun ke 8 dari kenabian, terkenal dengan gelar ASADULLAH (Singa Allah).
Di perang Badr, beliau berhasil menebas beberapa tokoh musyrikin, begitu pula pada peperangan uhud, beliau berhasil menewaskan 30 orang lebih. 
Akhirnya beliau gugur di tangan Wahsyi, budak milik Jubair bin Muth'im.

PEMBUNUH BERKISAH
Dalam kitab syahihnya Imam Al Bukhari menyebutkan kisah kesyahidannya secara rinci, sebagaimana dikisahkan sang pembunuhnya sendiri yang akhirnya masuk islam. 
Wahsyi berkisah : Sesungguhnya Hamzah telah membunuh Thuaimah bin Adi bin Al Khiyar (paman Zubair bin Muth'im) diperang Badr. Majikanku Jubair bin Muth'im menawarkan " jika engkau sanggup membunuh Hamzah, maka engkau kumerdekakan ".
Tatkala orang orang bergerak pada perang uhud, aku pergi bersama mereka guna berperang. Ketika telah berbaris rapi, perangpun dimulai. 

BERSUMBAR LANGSUNG TEWAS
Siba (pasukan musyrikin) bersumbar dengan lantang : " Adakah yang ingin beradu tanding denganku? ". Maka tampillah Hamzah sambil berkata : " Wahai Siba, apakah engkau bersikeras menantang Allah dan Rasulnya ? ". Dengan gesitnya Hamzah langsung bergerak dan berhasil menewaskannya.

HAMZAH TEWAS
Sementara itu aku bersembunyi mengintai dibalik batu besar, begitu jangkauan mata tombakku berada pada posisi tepat, maka aku lemparkan kearah perutnya bagian bawah, hingga menembus kedua pangkal pahanya. Itulah saat kematiannya.

HINDUN MENGUNYAH JANTUNG HAMZAH
Ketika jazad Hamzah roboh, Hindun binti Uthbah dengan sadisnya langsung membelahnya untuk mengeluarkan hatinya dan dengan rakusnya mengunyah kemudian memuntahkannya kembali.

NABI MENANGIS SAMBIL BERDO'A
Ibnu Abdul Bar meriwayatkan, sesungguhnya Nabi saw ketika itu tepat berdiri di hadapannya langsung menitikkan airmata. 
Kemudian dengan sedihnya beliau bersabda : " Semoga Allah merahmatimu, wahai paman. Padahal dahulu engkau orang yang suka menyambung tali shilaturrahim dan banyak melakukan kebaikan ".


INGIN MENEBUS KESALAHAN
Paska keislamanku, ketika Nabi saw telah wafat, dan muncul Musailamah al Kadzdzab (Nabi palsu), aku berniat untuk membunuhnya sebagai penebus dosa atas kematian Hamzah yang tewas ditanganku. 
Maka tatkala dimedan perang bersama kaum muslimin, kutemukan Musailamah dan kulemparkan tombakku tepat mengenai dadanya hingga menembus kedua pundaknya. Saat itu bertepatan pula dengan pedang seorang Anshor yang menghunjamkan pedangnya di kepala Musailamah.

ABDULLAH BIN JAHSY
Tergolong kelompok sahabat pertama yang memeluk Islam dan ikut berhijrah ke Habasyah. Perang Badrpun diikutinya. Nama lengkapnya Abu Muhammad Abdullah bin Jahsy al Asadi pertama kali mendapat gelar AMIR dalam islam ketika diutus Rasulullah s.a.w. dalam peperangan.
Dalam perang uhud sempat berdo'a agar diwafatkan dalam keadaan syahid dan do'anya dikabulkan. 

SAMA BERDO'A
Dalam sebuah riwayat Abdullah bin Jahsy berkata kepada Sa'ad bin Abi Waqqash : " Tidakkan kita berdo'a ? ". Maka Sa'ad berkata : " Maka kami menyendiri di suatu tempat ". Kemudian Sa'ad mulai berdo'a : " Wahai Robbku apabila kami besok bertemu musuh, maka pertemukan aku dengan seseorang yang paling kuat, sehingga aku memeranginya karena  Mu, dan berikan aku kemenangan atasnya, sehingga aku bisa membunuhnya dan mengambil hartanya ". 
Abdullah bin Jahsy pun mengamininya, kemudian dia berdo'a : " Ya Allah berilah kepadaku seorang yang paling kuat, yang aku perangi karena Mu, sampai dia bisa membunuhku, kemudian memotong hidung dan telingaku, sehingga bila aku menjumpaiMu maka aku katakan, ini semua untuk membela Mu dan membela Rasul Mu, kemudian Engkau menyatakan kamu benar.

DO'ANYA TERKABUL 
Kemudian Sa'ad melanjutkan kisahnya : " Sungguh do'anya lebih baik dari do'aku, dan aku telah melihatnya pada akhir siang. Keadaan hidung dan telinganya tergantung di seutas benang". Beliau dibunuh oleh Abdul Hakam bin Al Akhnas bin Syariq. 
Kemudian jasadnya dikuburkan bersama Hamzah dalam satu liang lahat. Beliau wafat dalam usia 40 tahun lebih.

MUSH'AB BIN UMAIR
Nama lengkap Abu Muhammad Mush'ab bin 'Umair bin Hasyim bin 'Abdi Manaf bin Abdid Dar bin Qusyay, termasuk kalangan sahabat senior dan memiliki banyak keutamaan. Seorang pemuda yang sangat tampan di kota Mekkah. Kedua orangtuanya sangat mencintainya, Ibunya tergolong hartawan.
Mush'ab mennyembunyikan keislamannya dari keluarga dan kaumnya, tetapi kemudian diketahui oleh Utsman bin Thallah. Kemudian disampaikan kepada keluarganya. Merekapun mempercayainya sehingga Mush'ab tertekan dan dikekang keluarganya. 
Hingga suatu saat ia dapat lolos dan hijrah ke Habasyah dengan para sahabat, kemudian kembali ke Mekkah dan berhijrah ke Madinah.

WAFAT DI TANGAN IBNU QOMIAH
Seperti di perang Badr, di perang uhud dia bertugas pula sebagai pembawa bendera dibawah komando Rasulullah s.a.w. dan mati syahid terbunuh oleh Ibnu Qomiah Al Laitsi pada usia 40 tahun. 

DISANGKA MEMBUNUH NABI
Dengan terbunuhnya Mush'ab, Ibnu Qomiah menyangka bahwa telah membunuh Rasulullah s.a.w. Kemudian Qomiah menemui orang Quraisy sambil berkata, " Aku telah membunuh Muhammad ".
Begitu Mush'ab terbunuh, maka Rasulullah menggantikan posisinya pada Ali bin Abi Thalib sebagai pembawa bendera panji pasukan Islam hingga akhir peperangan.

SANGAT MISKIN 
Ketika peperangan usai Rasulullah s.a.w. mendapati jasad Mush'ab dengan pakaian yang ia gunakan, ternyata tidak bisa menutupi seluruh tubuhnya. Jika kepalanya ditutup, maka nampak kedua kakinya. Demikian sebaliknya. Sehingga Nabi memerintahkan agar bagian kepalanya ditutup pakaiannya. Sedangkan kakinya dengan daun idzkir (semacam rumput).

SYAMMAS BIN 'UTSMAN
Nama aslinya 'utsman wajahnya tampan, oleh karena itu beliau dijuluki Syammas, masuk Islam tergolong awal, ikut berhijrah ke Habasyah, ikut serta dalam perang Badr. 
Di perang Uhud dirinya dijadikan tameng guna melindungi Rasulullah s.a.w. dalam riwayat lain disabdakan : " Tidaklah ada serangan yang datang dari sisi manapun melainkan ia selalu membentengi diriku dengan badannya ". 
Setiap Beliau s.a.w. mengarahkan pandangan, selalu melihat syammas berada didepan beliau, sambil mempertahankan dengan gigihnya bersama pedang yang dicintainya, sehingga ahirnya mati syahid di tangan Ubay bin Khalaf pada usia 34 tahun.
Demikian hebat dan mulyanya para sahabat dalam membela agama Allah. Gemerlap dunia rela ditinggalkannya guna menjunjung kalimat Tauhid dan rela mati syahid, menjadi tujuan utamanya. Kematian  tanpa hisab langsung menuju syurga yang penuh kenikmatan dan kekal selamanya.




































Tidak ada komentar:

Posting Komentar