DEMI MENEBUS KESALAHAN BERHASIL MEMBUNUH NABI PALSU
" Diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui ". ( Q.S. Al Baqarah 216)
" Diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui ". ( Q.S. Al Baqarah 216)
Keyakinan
atau ideologi bila sudah mengakar sulit untuk dilepaskan. Satu-satunya jalan
hanya dengan cara membunuh. Itulah konsep komunis dalam menjalankan
strateginya, Sejarah membuktikan, dibumi tercinta Indonesia dengan mayoritas
penduduknya beragama Islam, faham komunis akan dipaksakan, maka peristiwa
Madiun menjadi bukti, dengan banyaknya para kyai dan kaum muslimin mati
terbunuh. Diulangi lagi peristiwanya pada 30 September 1965 oleh partai komunis
Indonesia ( P.K.I. ) Yang terkenal dengan kebiadabannya, pola mereka dalam
menyebarkan faham, dengan 3 cara : memfitnah, meneror dan membunuh, sangat jauh
berbeda dengan cara berda'wah dalam agama, " Tidak ada paksaan untuk ( memasuki )
agama ".( Q.S.Al-Baqarah 256 )
Alhamdulillah berkat rahmat
Allah kaum muslimin selamat dari kebiadabannya, bahkan banyak menelan korban
dikalangan kaum komunis karena kebiadabannya sendiri.
JIHAD FI SABILILLAH
Peperangan yang dilakukan
kaum Muslimin sangat berbeda dengan para ambisius perang ( dulu kaum kafir
quraisy, sekarang Amerika dan sekutunya ).
Perang kaum muslimin bersifat
mempertahankan akidah, berperang bila agamanya diganggu atau dihina. Sifat
perangpun berbeda, hanya antar prajurit dan prajurit, panglima lawan panglima
atau perkelahian silang, tanpa ada pengrusakan bangunan, apalagi penyerangan
terhadap penduduk sipil yang tak berdosa dan tak ikut berperang,
Bahkan Nabi saw menekankan jangan menebang atau
merusak pepohonan, Subhanallah betapa tinggi dan santunnya ajaran Islam.
PERANG
UHUD BERKECAMUK
Dipertengahan bulan syawal tahun
3H berkecamuklah perang uhud antara kaum muslimin dibawah pimpinan Rasulullah
saw dengan kaum kuffar Mekkah. Dalam peperangan ini 65 sahabat gugur sebagai syahid ( Sirah Ibnu Ishaq ).
Peperangan ini disulut oleh
kekalahan kaum musyrik Mekkah yang ingin melampiaskan dendam kesumatnya
terhadap pasukan kaum muslimin ketika perang Badr pada tahun sebelumnya.
Pada awal
peperangan uhud, sebenarnya kemenangan sudah berada di pihak kaum muslimin.
Namun karena pesan Nabi saw kurang diperhatikan oleh pasukan pemanah yang
berada di bukit uhud, posisi
jadi
terbalik. Ini disebabkan karena mereka tergoda melihat banyaknya harta rampasan
(ghonimah) yang tercecer, hingga tergiur dan meninggalkan bukit guna ikut
memungut harta rampasan . Maka musuhpun menelikung lewat belakang karena
melihat posisi puncak uhud yang kosong.
Korbanpun banyak berjatuhan
karena kelengahan kaum muslimin sendiri yang kurang memperhatikan pesan Nabi
saw.
HAMZAH
BIN ABDUL MUTHTHALIB
Diantara sahabat dari kalangan
Muhajirin yang menemui Syahid (seperti yng ditulis oleh Dr. Muhammad bin
Abdullah bin Ghabban Ashshubhi dalam Majallatul Jami'atil Islamiyyah Madinah
edisi 124 thn. XXXVI terjemahan M. Rijal dan M. Ashim) adalah Abu Amarah bin
Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdi Manaf, beliau adalah paman Nabi saw
sekaligus saudara sesusuan.
Memeluk Islam pada tahun ke 8 dari kenabian,
terkenal dengan gelar ASADULLAH (Singa Allah).
Di perang Badr, beliau berhasil
menebas beberapa tokoh musyrikin, begitu pula pada peperangan uhud, beliau
berhasil menewaskan 30 orang lebih.
Akhirnya beliau gugur di tangan Wahsyi,
budak milik Jubair bin Muth'im.
PEMBUNUH BERKISAH
Dalam kitab syahihnya Imam Al
Bukhari menyebutkan kisah kesyahidannya secara rinci, sebagaimana dikisahkan
sang pembunuhnya sendiri yang akhirnya masuk islam.
Wahsyi berkisah :
Sesungguhnya Hamzah telah membunuh Thuaimah bin Adi bin Al Khiyar (paman Zubair
bin Muth'im) diperang Badr. Majikanku Jubair bin Muth'im menawarkan " jika
engkau sanggup membunuh Hamzah, maka engkau kumerdekakan ".
Tatkala orang orang bergerak
pada perang uhud, aku pergi bersama mereka guna berperang. Ketika telah
berbaris rapi, perangpun dimulai.
BERSUMBAR LANGSUNG TEWAS
Siba (pasukan musyrikin) bersumbar dengan
lantang : " Adakah yang ingin beradu tanding denganku? ". Maka tampillah
Hamzah sambil berkata : " Wahai Siba, apakah engkau bersikeras menantang
Allah dan Rasulnya ? ". Dengan gesitnya Hamzah langsung bergerak dan
berhasil menewaskannya.
HAMZAH TEWAS
Sementara itu aku bersembunyi
mengintai dibalik batu besar, begitu jangkauan mata tombakku berada pada posisi
tepat, maka aku lemparkan kearah perutnya bagian bawah, hingga menembus kedua
pangkal pahanya. Itulah saat kematiannya.
HINDUN MENGUNYAH JANTUNG HAMZAH
Ketika jazad Hamzah roboh,
Hindun binti Uthbah dengan sadisnya langsung membelahnya untuk mengeluarkan
hatinya dan dengan rakusnya mengunyah kemudian memuntahkannya kembali.
NABI MENANGIS SAMBIL BERDO'A
Ibnu Abdul Bar meriwayatkan,
sesungguhnya Nabi saw ketika itu tepat berdiri di hadapannya langsung
menitikkan airmata.
Kemudian dengan sedihnya beliau bersabda : " Semoga
Allah merahmatimu, wahai paman. Padahal dahulu engkau orang yang suka
menyambung tali shilaturrahim dan banyak melakukan kebaikan ".
INGIN MENEBUS KESALAHAN
Paska keislamanku, ketika Nabi saw telah wafat,
dan muncul Musailamah al Kadzdzab (Nabi palsu), aku berniat untuk membunuhnya
sebagai penebus dosa atas kematian Hamzah yang tewas ditanganku.
Maka tatkala
dimedan perang bersama kaum muslimin, kutemukan Musailamah dan kulemparkan
tombakku tepat mengenai dadanya hingga menembus kedua pundaknya. Saat itu
bertepatan pula dengan pedang seorang Anshor yang menghunjamkan pedangnya di
kepala Musailamah.
ABDULLAH
BIN JAHSY
Tergolong kelompok sahabat pertama yang memeluk Islam dan ikut berhijrah ke
Habasyah. Perang Badrpun diikutinya. Nama lengkapnya Abu Muhammad Abdullah bin
Jahsy al Asadi pertama kali mendapat gelar AMIR dalam islam ketika diutus
Rasulullah s.a.w. dalam peperangan.
Dalam perang uhud sempat berdo'a
agar diwafatkan dalam keadaan syahid dan do'anya dikabulkan.
SAMA BERDO'A
Dalam sebuah
riwayat Abdullah bin Jahsy berkata kepada Sa'ad bin Abi Waqqash : " Tidakkan
kita berdo'a ? ". Maka Sa'ad berkata : " Maka kami menyendiri di suatu
tempat ". Kemudian Sa'ad mulai berdo'a : " Wahai Robbku apabila kami
besok bertemu musuh, maka pertemukan aku dengan seseorang yang paling kuat,
sehingga aku memeranginya karena Mu, dan berikan aku kemenangan atasnya,
sehingga aku bisa membunuhnya dan mengambil hartanya ".
Abdullah bin Jahsy
pun mengamininya, kemudian dia berdo'a : " Ya Allah berilah kepadaku seorang
yang paling kuat, yang aku perangi karena Mu, sampai dia bisa membunuhku,
kemudian memotong hidung dan telingaku, sehingga bila aku menjumpaiMu maka aku
katakan, ini semua untuk membela Mu dan membela Rasul Mu, kemudian Engkau menyatakan
kamu benar.
DO'ANYA TERKABUL
Kemudian Sa'ad melanjutkan
kisahnya : " Sungguh do'anya lebih baik dari do'aku, dan aku telah
melihatnya pada akhir siang. Keadaan hidung dan telinganya tergantung di seutas
benang". Beliau dibunuh oleh Abdul Hakam bin Al Akhnas bin Syariq.
Kemudian jasadnya dikuburkan bersama Hamzah dalam satu liang lahat. Beliau wafat dalam usia 40
tahun lebih.
MUSH'AB
BIN UMAIR
Nama lengkap Abu Muhammad
Mush'ab bin 'Umair bin Hasyim bin 'Abdi Manaf bin Abdid Dar bin Qusyay, termasuk kalangan sahabat senior dan memiliki banyak keutamaan. Seorang pemuda
yang sangat tampan di kota
Mekkah. Kedua orangtuanya sangat mencintainya, Ibunya tergolong hartawan.
Mush'ab mennyembunyikan
keislamannya dari keluarga dan kaumnya, tetapi kemudian diketahui oleh Utsman
bin Thallah. Kemudian disampaikan kepada keluarganya. Merekapun mempercayainya
sehingga Mush'ab tertekan dan dikekang keluarganya.
Hingga suatu saat ia dapat
lolos dan hijrah ke Habasyah dengan para sahabat, kemudian kembali ke Mekkah
dan berhijrah ke Madinah.
WAFAT DI TANGAN IBNU QOMIAH
Seperti di perang Badr, di
perang uhud dia bertugas pula sebagai pembawa bendera dibawah komando Rasulullah
s.a.w. dan mati syahid terbunuh oleh Ibnu Qomiah Al Laitsi pada usia 40 tahun.
DISANGKA MEMBUNUH NABI
Dengan terbunuhnya Mush'ab, Ibnu Qomiah menyangka bahwa telah membunuh Rasulullah s.a.w. Kemudian Qomiah menemui orang
Quraisy sambil berkata, " Aku telah membunuh Muhammad ".
Begitu Mush'ab terbunuh, maka Rasulullah
menggantikan posisinya pada Ali bin Abi Thalib sebagai pembawa bendera panji
pasukan Islam hingga akhir peperangan.
SANGAT MISKIN
Ketika peperangan usai Rasulullah s.a.w. mendapati jasad Mush'ab dengan pakaian yang ia gunakan, ternyata tidak bisa
menutupi seluruh tubuhnya. Jika kepalanya ditutup, maka nampak kedua kakinya.
Demikian sebaliknya. Sehingga Nabi memerintahkan agar bagian kepalanya ditutup
pakaiannya. Sedangkan kakinya dengan daun idzkir (semacam rumput).
SYAMMAS
BIN 'UTSMAN
Nama aslinya 'utsman wajahnya
tampan, oleh karena itu beliau dijuluki Syammas, masuk Islam tergolong awal,
ikut berhijrah ke Habasyah, ikut serta dalam perang Badr.
Di perang Uhud
dirinya dijadikan tameng guna melindungi Rasulullah s.a.w. dalam riwayat lain
disabdakan : " Tidaklah ada serangan yang datang dari sisi manapun
melainkan ia selalu membentengi diriku dengan badannya ".
Setiap Beliau
s.a.w. mengarahkan pandangan, selalu melihat syammas berada didepan beliau,
sambil mempertahankan dengan gigihnya bersama pedang yang dicintainya, sehingga
ahirnya mati syahid di tangan Ubay bin Khalaf pada usia 34 tahun.
Demikian hebat dan mulyanya para sahabat dalam
membela agama Allah. Gemerlap dunia rela ditinggalkannya guna menjunjung
kalimat Tauhid dan rela mati syahid, menjadi tujuan utamanya. Kematian tanpa hisab langsung menuju syurga yang penuh
kenikmatan dan kekal selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar