Jumat, 23 Januari 2015


BERKAT YAKINNYA PADA KEBENARAN JIWANYA TEGAR DAN TENANG

Sesungguhnya orang orang yang beriman, mengerjakan amal sholih, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Q.S. Al Baqarah 277) 

Orang beriman selalu suka dan senang pada kesholihan, sebagai perwujudan dari ibadah sholat dan menunaikan zakat atau shodaqahnya.
Karena ibadah sholat dan sedekahnya dilakukan secara benar, khusyu’ dan menghayati ibadahnya, bukan sekedar gerakan tubuh yang merupakan kebiasaan saja, apalagi atas dasar ikut ikutan.
Jiwa semacam ini akan membuahkan ketenangan, jauh dari rasa khawatir dan sedih. Karena memang demikian tabiat atau fithrah jiwa bila  diajak kepada kesholihan bukan sebaliknya !.
 ( Yaitu ) orang orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingati Allahlah hati menjadi tenteram. ( Q.S. Ar Ra’du 28 )

YAKIN PADA KEBENARAN
Diantara sikap kesholihan adalah suka dan yakin pada kebenaran, dengan bersikap benar jiwa tidak goyah, tidak ragu karena yang dilakukan berdasar pada tuntunan. “ Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali kali kamu termasuk orang orang yang ragu. ( Q.S. Al Baqarah 147 )
Jiwa yang suka dan yakin pada kebenaran akan bersikap kokoh, tabah dan tidak mudah ragu apalagi goyah, karena kebenaran adalah diatas segala galanya, apalagi kebenaran yang didasarkan kepada tuntunan Allah.   

IRONIS
Di tengah gencar gencarnya pemerintah memberantas korupsi yang ditangani oleh K.P.K.,  masyarakat dikejutkan berita unik  : “ Pada hari Jum’ah 23 Januari 2015 pagi ketika mengantar anaknya sekolah, wakil ketua K.P.K. ( komisi pemberantasan korupsi ) Bambang Wijanarko  ditangkap “. Berbagai reaksipun timbul, ada apa dengan penangkapan ini ?. Pro dan kontrapun bermunculan, ada yang mengecam adapula yang mendukung, itulah kondisi negara kita. 
Karena di negara ini segalanya bisa dan mungkin terjadi, bahkan yang salah bisa benar, demikian pula yang benar bisa jadi salah.    

TEGAR DEMI KEBENARAN
Biasanya bila salah seorang keluarga ditangkap, pasti keluarga akan kalut, resah, gelisah, takut dan khawartir, namun diluar dugaan kenyataan ini justru tidak terjadi pada keluarga wakil ketua K.P.K. ( Bambang W. )
Ketika istri Bambang W. diwawancarai reporter Metro T.V. pada Jumat 23 Januari 2015 tentang penangkapan suaminya, justru pada wajahnya tidak nampak sedikitpun kesedihan, kegelisahan apalagi kekhawatiran, bahkan nampak tegar, tabah, ceria dihiasai senyum sambil menjawab dengan tenang : “ Bagi kami itu ujud perjuangan dalam menegakkan kebenaran, itu sebuah resiko dan kami sekeluarga sudah siap “. 
Betapa kagum dan takjub saya melihat dan mendengarnya, ini ujud sikap jiwa yang tumakninah ( tenang ), jiwa yang faham dan tumbuh dari keimanan yang mantap, apapun resiko dihadapinya dengan tegar : “...... Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak ( pula ) mereka bersedih hati. ( Q.S. Al Baqarah 277 )

KERREEEEN !
Yang mengejutkan lagi justru sikap putrinya yang masih remaja bersikap tabah, bahkan ketika ditanya menjawab dengan tegar, tegas dan penuh bangga : “ Kerreeen “. Bayangkan seorang remaja ketika ayahnya ditangkap justru menjawab dengan sikap kedewasaan, karena dia benar benar faham bahwa ayahnya sedang berjuang menegakkan kebenaran dan tahu resiko yang bakal dihadapinya. Begitu nikmat memang bila ajaran agama ditegakkan !.           

SUDAH ADA KETAULADANAN
Sikap tersebut merupakan pantulan dan ketauladanan sejarah yang telah ditoreh dan dipancarkan oleh para sahabat Nabi s.a.w.. 
Ketegaran dan ketabahan ini telah dibuktikan diantaranya oleh Abdullah bin Khudzaifah dan Ammar bin Yasir.        

ABDULLAH BIN KHUDZAIFAH 
Pada tahun 19 H. Umar bin Khaththab r.a. mengutus pasukan menyerang Romawi, diantara sahabat yang ikut adalah Abdullah bin Khudzaifah. Kemudian dia tertawan dan dibawa kehadapan kaisar Romawi, kaisar mendekati Abdullah bin Khudzaifah yang telah lama mengalami penyiksaan

DITAWARI MEMELUK NASRANI
Kaisar berkata : “ Maukah engkau memeluk agama Nasrani dan menjadi menteriku ? “. Abdullah menjawab : “ Meskipun engkau memberikan segala kekayaan yang kau miliki dan semua yang dimiliki bagsa Arab agar aku meninggalkan agama yang dibawa Muhammad, sedetikpun aku tidak akan mau meninggalkannya. Mendengar jawaban tersebut kaisar berkata : “ Jika begitu aku akan membunuhmu ! “, dengan tegas Abdullah menjawab : “ Silahkan  “.
Melihat kekokohan Abdullah bin Khudzafah, kaisar memerintahkan agar  Abdullah disalib, dan dijemur di terik matahari. 
Kemudian kaisar memerintahkan pemanah  membidik tangan dan kakinya. Kaisar dengan teganya menawari agar Abdullah sudi memeluk agama Nasrani, namun Abdullah tetap menolaknya.

DIGORENG
Kemudian kaisar memerintah agar menurunkan Abdullah, dan menyiiapkan bejana besar berisi minyak mendidih. Selanjutnya salah seorang tawanan dilemparkan kedalam bejana, sehingga tubuhnya tergoreng.
Abdullah tidak bergeming sedikitpun melihat kawannya tergoreng. Kemudian kaisar mengistruksikan membawa Abdullah dimasukkan kedalam bejana, namun.......tiba tiba Abdullah bin Khudzaifah menangis.
Melihat kejadian ini kaisar mengira Abdullah ketakutan. Kemudian kaisar menawarkan lagi agar Abdullah mau memeluk agama Nasrani. Namun Abdullah bin Khudzaifah tetap menolak dengan tegasnya.                   

JAWABAN MENAKJUBKAN   
Karena heran melihat ketegaran Abdullah bin Khudzaifah, kaisar bertanya: “ Apa yang menyebabkanmu menangis ? “, Abdullah menjawab : “ Yang menyebabkan aku menangis, karena hatiku berkata : “ Jika aku dimasukkan kedalam bejana itu, maka aku akan segera mati dan itu hanya sekali, padahal aku ingin mati berkali kali di jalan Allah, sebanyak bulu yang tumbuh di sekujur tubuhku ini ! “.
Akhirnya kaisar berkata kepada Abdullah bin Khudzaifah : “ Maukah kamu mencium kepalaku dan kamu akan kubebaskan  “.Abdullah bertanya : “ Engkau akan membebaskanku beserta segenap tawanan Muslimin ? “. Kaisar menjawab : “ Ya bersama seluruh tawanan yang lain “, Abdullah kemudian mencium kepala kaisar, demi kebebasan semua tawanan Muslim.

UMAR MENCIUM KEPALA ABDULLAH
Setelah Abdullah bin Khudzaifah dan semua tawanan bebas, berita gembira ini sampai kepada Umar bin Khaththab r.a. sambil berkata  : “ Sudah selayaknya kaum Muslimin mencium kepala Abdullah bin Khudzaifah, dan aku akan mendahuluinya ! “.

AMMAR BIN YASIR
Karena bertahan dengan keimanannya Ammar bin Yasir yang berasal dari keluarga miskin, disiksa bani makhzum. Setiap hari Ammar bin Yasir dibawa ke padang pasir kota Mekkah, kemudian didera dengan berbagai siksaan, agar Ammar mau meninggalkan agama Islam.
Akibat penolakannya, penyiksaan makin meningkat, mulai cambukan,  membakar tubuh sampai sulutan besi membara, bahkan sampai disalib diatas pasir panas serta ditindih batu,  di tenggelamkan ke dalam air hingga kulitnya penuh luka lecet mengelupas. 
Saking beratnya siksaan ketika orang kafir memerintah Ammar berkata : “ Pujilah olehmu Tuhan Tuhan kami ! “,Amar pun mengikutinya tanpa menyadari apa yang diucapkan, tetapi betapa kecewanya setelah sadar apa yang telah diucapkannya.

MENYESAL
Pada saat Rasulullah s.a.w. menemui didapati Amar sedang menangis menyesali apa yang telah diucapkannya, maka Rasulullah s.a.w. menghapus air matanya dengan tangan beliau sambil bersabda : “ Orang orang kafir telah menyiksa dan menenggelamkanmu ke dalam air sampai kamu mengucapkan begini dan begitu....? ”. “ Benar, wahai rasulullah ”, jawab Ammar sambil meratap sedih, maka Rasulullah s.a.w. bersabda lagi sambil tersenyum : “ Jika mereka memaksamu lagi, tidak mengapa yang kamu ucapkan tadi ”
Kemudian Rasulullah s.a.w. membacakan ayat Al Quran kepadanya : ” ....Kecuali orang yang dipaksa, sedang hatinya tetap teguh dalam keimanan ....”. ( Q.S. An Nahl 106 )                                                                       

JIWA MAKIN SEHAT
Memang mahal perjuangan menegakkan kebenaran, sampai tubuh menderita karena siksaan. Namun beda dengan jiwa yang berada di dalamnya, karena menjadi makin mantap, makin kokoh dan kuat. Berakibat jiwa terasa makin tegar, sabar dan tenang, apalagi yakin bahwa pengorbanannya pasti mendapat ampunan dan pahala dari Yang Maha Kuasa.     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar