AKIBAT ULAH MANUSIA BERAKIBAT SILIH BERGANTI BENCANA
" Dan jika Kami hendak
membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang orang yang hidup
mewah di negeri itu ( supaya mentaati Allah ), tetapi mereka melakukan
kedurhakaan dalam negeri itu. Maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan
( ketentuan Kami ), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur hancurnya
". ( Q. S. Al Isra' 16 )
Alhamdulillah kita dianugerahi
negara yang indah, negara yang cukup segalanya : Keindahan dan kekayaan alamnya,
aneka budayanya, keramah tamahan penduduknya. iklimnya yang sejuk terasa,
karena ditunjang letaknya yang secara geografis dilewati garis katulistiwa,
sehingga menjadi sub tropis adanya.
Macam fauna dan florapun lengkap
dan indah, hampir semua tanaman tumbuh dengan suburnya, gemah ripah loh
jinawi kata orang jawa.
Bermacam tambang hampir semua ada, lautanpun
demikian pula. Tertebar luas mengandung bermacam ragam ikan dan karang yang
menakjubkan. Sehingga mengundang para wisatawan dan investor sama berdatangan, tertarik
karena sama takjub dan terheran heran.
Begitu
luasnya negari ini, terdiri dari ribuan pulau yang berserak disana sini, seolah
untaian mutiara zamrud khatulistiwa yang indah sekali. Allah yang demikian bijak
menata dan memberi, dengan sistim keseimbangan disana sini.
AKIBAT ULAH MANUSIA
Namun sayang keseimbangan ini,
tidak dijaga dengan lestari, bahkan justru didzalimi !. Karena dorongan nafsu
akan materi. Sehingga kian hari sistim keseimbangan tak diperdulikan lagi.
" Telah nampak kerusakan di darat dan di
laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada
mereka sebahagian dari ( akibat ) perbuatan mereka, agar mereka kembali ( ke
jalan yang benar ) ". ( Q.S. Ar Rum 41 )
Allah yang Maha Pemurah, Penyayang
dan Maha Pandai telah menata alam ini dengan sistim keseimbangan secara tepat,
bila keseimbangan ini dijaga akan selamat dan bermanfaat. Namun bila sebaliknya
justru akan timbul petaka sebagai akibat.
" Kamu sekali kali tidak melihat pada
ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah
berulang ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang ? ". ( Q.S. Al Mulk 3 )
Iklim yang makin panas, air yang
makin kotor, bumi yang makin gersang, air sungai dan lautan yang makin keruh
karena terkontaminasi, ini semata mata karena ulah tangan manusia sendiri, yang
hanya mau mengexploitasi, tanpa mau perduli menjaga keseimbangan ini, sehingga
tatanan alam yang sudah dirancang seimbang Sang Ilahi, jadi tak seimbang lagi
!.
NIKMATI DAN SYUKURI
Seharusnya karunia Allah yang
berupa negeri yang makmur ini, patut disyukuri, dengan tetap menjaga keseimbangannya
agar tetap lestari.
" Dan berbuat baiklah
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di ( muka ) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan ". ( Q.S. Al Qoshosh 77 )
Rupanya anak negeri tidak hati hati dan memahami,
apalagi mematuhi sinyal Sang Ilahi, sehingga bukannya mensyukuri, melainkan lebih
memperturutkan dan mengutamakan hawa nafsu demi materi.
DZALIM DEMI MATERI
" Dan jika Kami hendak
membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup
mewah di negeri itu ( supaya mentaati Allah ) tetapi mereka melakukan
kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan
( ketentuan kami ), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur hancurnya
".
( Q.S. Al Isra' 16 )
MEMPERTURUTKAN BISIKAN SETAN
Karena lihainya bisikan setan, menjadikan para
pembuat kebijakan lupa pada peringatan, sehingga hanya mengutamakan kepentingan, mengejar materi guna menumpuk
kekayaan, tanpa perduli kemaslahatan !.
Tanah lapang yang semestinya untuk resapan
dikesampingkan, bahkan diizinkan guna didirikan plaza dan pertokoan.
Hutan yang merupakan paru paru alam,
yang menjadikan iklim sejuk dan nyaman, justru dibabat dan digunduli jadi
gersang, sehingga menimbulkan banjir bandang yang mengerikan, akibat air hujan
tak ada akar yang menahan.
Air limbah perusahaan yang seharusnya diolah agar
bersih sebelum dibuang, justru bisa lolos dari pengawasan, berakibat air sungai
tercemar kotoran, sehingga P.D.A.M. dibuat kewalahan dan kesulitan dalam
pengolahan, sehingga berdampak buruk pada kesehatan. Dengan demikian tak salah
bila ada yang menyebut P.D.A.M. jadi : Perusahaan Daerah Air Muram, ironis dan lucu kan.
Ketimpangan ketimpangan diatas
merupakan bagian kecil dari contoh kedzaliman, yang hampir menyentuh semua lini
kehidupan dinegeri ini, mengapa ?.
K.U.H.P. ( KASIH UANG HABIS PERKARA )
Jawaban tepatnya karena ada udang
dibalik batu, sesuatu yang menggiurkan !. Sejumlah uang yang menjanjikan, dengan
uang yang semula dilarang jadi bisa diatur dan diusahakan !.
Karena uang bisa
membutakan, yang salah bisa jadi nampak benar, yang haram bisa jadi nampak
halal, yang dzalim bisa jadi nampak adil.
Kemunkaran bisa jadi nampak indah dan
menggiurkan, bahkan dibela mati matian dengan berbagai dalih demi kebijakan !.
SUNNATULLAH BERLAKU
Jika sistim sudah berubah,
dengan tanpa memperdulikan ketetapan Allah, diganti dan diubah demi
memperturutkan hawa nafsu.
Berarti sudah merusak keseimbangan yang telah ditetapkan,
maka tinggal menunggu akibat fatal dan mengerikan : " .....Maka
sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan ( ketentuan kami ), kemudian
Kami hancurkan negeri itu sehancur hancurnnya ". (
Q.S. Al Isra' 16 )
Bencana silih
berganti yang melanda negeri ini, tergantung anak negeri, mau apa tidak
menyadari, bahwa yang terjadi adalah akibat ulah dan prilakunya sendiri, jangan
salahkan alam ciptaan Sang Ilahi.
Senyampang belum berlanjut
sampai diluluh lantakkan, semoga saja mau berhenti dan menyadari, hususnya para
pemimpin yang mengatur negeri ini.
Dengan bertaubat dan mau menghindari kedzaliman
yang sudah dijalani sehari hari, apakah
masih kurang cukup bukti, dengan tetap mengumbar kedzaliman ini ! .
Peringatan Allah tidak hanya
berhenti sampai disini, Bahkan akan diganti dengan penghuni lain yang lebih
baik sebagai pengganti. Na'udzu billaahi mindzaalik.
" Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri
yang dzalim yang teIah Kami binasakan, dan Kami adakan sesudah mereka itu kaum
yang lain (sebagai penggantinya) ". ( Q.S. Al Anbiya' 11 )
IMAN DAN TAQWA SEBAGAI
SOLUSI
" Jika sekiranya penduduk
negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka
berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ( ayat ayat Kami ) itu,
maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya ". ( Q. S. Al A' raf 96 )
Semoga Allah memberikan hidayah Nya agar semua pimpinan dan bawahan jadi makin mantap dalam keimanan dan taqwanya, sehingga negeri ini menjadi " Negara indah berbarokah di bawah aampunan dan lindungan Nya ", Amiin.
KISAH
TELADAN
LAYAK
JADI PEMIMPIN
Khalid bin Shafwan
berkata : " Sulaiman bin Abdul Malik bertanya kepadaku " : " Bagaimana al Ahnaf bisa menjadi
pemimpin bagi kaummu sedang ia bukan orang yang paling mulia dan bukan pula
orang yang memiliki banyak harta ? ". Maka kujawab : " Engkau mau
memilih yang mana, aku mempunyai banyak jawaban, mau yang tiga hal, dua atau
satu ? ".
Sulaiman bertanya :
" Kalau yang karena tiga hal, apa itu ? ". Aku jawab : " Ia
tidak dengki, tidak tamak, dan tidak menolak sebuah kebenaran jika memang harus
diterima ". Lalu dia bertanya lagi : " Kalau yang dua jawaban,
apa itu ? ". Aku menjawab : " Ia selalu menebarkan kebaikan dan
menghindari kejahatan ".
Kemudian ia bertanya
lagi : " Kalau yang satu apa jawabannya ? ".
Maka saya
jelaskan : " Ia tidak menjadikan kekuasaan untuk kepentingan pribadinya
pada saat ia diberi kesempatan untuk berkuasa ".
Maka Sulaiman berkata
: " Engkau memang hebat ! ".
MUTIARA
DO'A
MOHON
TIDAK DISIKSA DAN DIBEBANI
" Ya Tuhan Kami, janganlah
Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada
orang orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami
apa yang tak sanggup kami memikulnya, beri ma'aflah kami, ampunilah kami dan
rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum
yang kafir ".
( Q. S. Al Baqoroh 286 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar