Rabu, 03 Desember 2014



 BETAPA  SANTUNNYA  ALLAH

Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan ( kembali ) tulang belulangnya ?, bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun ( kembali ) jari jemarinya dengan sempurna, bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus. 
                                       ( Q.S. Al Qiyaamah 3-5 )  

Gemerlap dan kenikmatan dunia, bisa membuat hati tertutup pada kebenaran, jika sudah tertutup bisa terlena dan asyik berkubang dalam kemaksiatan yang dikemas setan.
Walau banyak yang berkubang dalam kemaksiatan, namun dengan sabar dan santunnya Allah tak menghukumnya secara kontan, bahkan hanya mengingatkan saja.
Allah mengingatkan bahwa kelak setelah mati, akan dibangkitkan kembali dengan mengumpulkan tulang belulangnya, bahkan menyusun Nya kembali jari jemarinya dengan sempurna di hari kebangkitan, guna diminta pertanggung jawaban apa yang telah dilakukan.

DIINGATKAN
Maka sangat beruntung yang selalu ingat pada firman Nya, sehingga tak silau dengan kehidupan dunia yang penuh tipuan setan.
Kalau mau mengingat dan menelaah, bukankah manusia berasal dari air yang hina ( sperma / mani ), yang dipancarkan dari tulang punggung ayahnya dan tulang dada ibunya.
Maka hendaklah manusia memperhatikan dari Apakah dia diciptakan ?. Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, yang keluar dari antara tulang sulbi laki laki dan tulang dada perempuan. Sesungguhnya Allah benar benar Kuasa untuk mengembalikannya ( hidup sesudah mati )( Q.S. Ath Thaariq 5-8 )

MATA, LIDAH DAN DUA BIBIR
Karena Kemurahan Nya dilengkapi pula dengan mata, lidah dan dua bibir, yang indah dan sempurna bentuknya.
Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir.  ( Q.S. Al Balad 8-9 )
Karena Kemurahan Nya diberinya manusia penglihatan, pernahkah membayangkan betapa tersiksa dan menderitanya, bila lahir dalam keadaan buta.
Demikian pula dengan lidah, betapa nikmatnya bisa merasakan lezatnya berbagai macam makanan. Dengan lidah pula bisa berbicara, pernahkan mensyukurinya ?. 
Tidak hanya lidah bahkan dilengkapi pula dengan dua bibir, sehingga nampak indah dan bisa berbicara secara sempurna. Karena Kuasa Nya tidak ada satu pun suara yang sama,  masing masing memiliki ciri khas yang berbeda.                                                         
PERSENDIAN NAN KUAT
Agar tubuh manusia kokoh dan aman, diperkuat Nya susunan persendian tulangnya, bayangkan bila persendian rapuh, jelas tidak akan bisa menopang berat tubuhnya, apa lagi bergerak.
Kami telah menciptakan mereka dan menguatkan persendian tubuh mereka, apabila Kami menghendaki, Kami sungguh sungguh mengganti ( mereka ) dengan orang orang yang serupa dengan mereka( Q.S. Al Insaan 28 )

SEMPURNA DAN SEIMBANG
Tubuh manusia dirancang secara sempurna, disamping kokoh, disusun, disempurnakan dan ditata secara seimbang, dengan keseimbangan akan memudahkan berdiri dan bergerak dengan mudahnya. 
Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu ( berbuat durhaka ) terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan ( susunan tubuh ) mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu, bukan hanya durhaka saja, bahkan kamu mendustakan hari pembalasan( Q.S. Al Infithaar 6-9 )
Karena sifat manusia yang kurang bersyukur, justru ada yang durhaka bahkan ada yang mendustakan adanya hari kebangkitan.

TIDUR
Berkat Kemurahan Nya agar tubuh manusia terpelihara, tetap sehat dan tidak kelelahan, maka diatur dan diberi Nya cara untuk bisa tidur, dengan tidur tubuh bisa istirahat, sehingga ketika bangun tubuh terasa segar kembali. Tidur merupakan tanda kebesaran Nya, tanda kasih sayang pada makhluk Nya.
" Dan di antara tanda tanda kekuasaan Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar terdapat tanda tanda bagi kaum yang mendengarkan ". ( Q.S. Ar Ruum 23 )                                        

UNTUK KESENANGAN MANUSIA
Kesantunan Nya tak berhenti sampai disini saja, bahkan guna kepentingan hidup manusia, disediakan pula air, tumbuh tumbuhan, binatang ternak, gunung yang kokoh. Semuanya demi kepentingan dan kesenangan manusia.       “ Dia memancarkan daripadanya mata airnya, dan ( menumbuhkan ) tumbuh tumbuhannya. Dan gunung gunung dipancangkan Nya dengan teguh, ( semua itu ) untuk kesenanganmu dan untuk binatang binatang ternakmu “.  ( Q.S. An Nazi’at 31-33 )

DIBANGKITKAN                                                                   
( Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan ) pada hari ketika tiupan pertama menggoncang alam, tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua. Hati manusia pada waktu itu sangat takut, pandangannya tunduk. ( orang orang kafir ) berkata : " Apakah sesungguhnya kami benar benar dikembalikan kepada kehidupan semula ?. Apakah ( akan dibangkitkan juga ) apabila kami telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat ? ". Mereka berkata : " Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan. Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah satu kali tiupan saja “. ( Q.S. An Nazi’at 6-13 )
Karena kebodohannya orang orang kafir setelah mendengar adanya hari kebangkitan sesudah mati, mereka merasa heran dan mengejek, karena menurut keyakinannya tidak akan ada hari kebangkitan. 
Itulah sebabnya mereka bertanya apakah tulang belulang yang telah hancur akan dibangkitkan kembali ?.
Alangkah ruginya mereka, yang hanya mengejar kehidupan dunia semata, tanpa mengerti dan memiliki bekal guna menikmati kehidupan sebenarnya di hari kebangkitan kelak !.

MENANGGUHKAN
Karena Santun, Sabar dan Pemaafnya Allah, kedzaliman yang dilakukan manusia tak dibalas Nya secara kontan, namun diberi Nya kesempatan untuk bertaubat. 
Bayangkan bila Allah menghukum manusia secara kontan karena kedzaliman yang dilakukannya, maka tidak akan ada makhluk satupun yang hidup diatas bumi.
Jikalau Allah menghukum manusia karena kedzalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan Nya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan....”.  ( Q.S. An Nahl 61 )
Semoga Allah menjadikan kita hamba yang selalu ingat pada karunia Nya, pandai mensyukuri nikmat dan selalu mentaati perintah Nya. Amiin.                                                      
           

KISAH TAULADAN
KEGIGIHAN MENELUSURI HADITS
  
Yusuf bin Ahmad As Syairazi meriwayatkan : “ Ketika aku mengembara untuk menuntut ilmu hadits dan mempelajari Musnad Al Ashri Abul Waqt, atas kekuasaan Allah aku berhasil menemuinya di ujung negeri Kirman, Kemudian aku mengucapkan salam kepada beliau, menciumnya kemudian duduk dihadapannya.
Beliau bertanya : “ Apa yang menyebabkan kamu datang kemari ? “.
Aku menjawab : “ Memang tujuanku kemari menemui ustadz, dan tempat tumpuanku setelah Allah adalah ustadz. Selama ini hadits hadits yang ustadz riwayatkan sehingga sampai kepada saya sudah saya tulis, sekarang saya berusaha menemui ustadz dengan menempuh perjalanan dengan berjalan kaki. Saya langkahkan kakiku demi memperoleh hadits yang ustadz riwayatkan ".
      Al ustadz menjawab : “ Semoga Allah memberikan taufik kepadamu dan juga kepadaku dalam rangka mendapat ridlo Nya, dan semoga Allah menjadikan usaha dan apa yang kita tempuh ini semata mata karena Nya. Sekiranya engkau mengetahui si apakah aku sebagaimana aku mengetahui siapa diriku, tentu engkau tidak akan menemuiku dan duduk didepanku ".
     Kemudian beliau menangis cukup lama hingga yang hadir ikut menangis, kemudian berdo’a : “ Ya Allah tutupilah kekuranganku, dengan tirai Mu yang sangat indah, dan letakkanlah dibawah tirai itu amalanku yang Engkau ridloi “.
   “ Wahai anakku ketahuilah bahwasanya aku dulu juga pernah mengembara untuk mempelajari kitab As Shohihah. Aku tempuh perjalanan jauh dengan berjalanan kaki bersama ayahku, beliau meletakkan 2 batu untuk kugenggam, bila aku lelah beliau memerintah agar yang satu dibuang agar ringan.
    Ketika nampak saya lelah batu kedua diperintah untuk dibuang, dan ayahku menggandengku.
   Tiba kami bertemu sekelompok petani dan pekerja, mereka menawarkan diri : “ Ya Syech Isa, bagaimana sekiranya tuan mengupah kami, agar tuan dan anak kecil tuan kami tandu menuju tujuan, ayah menjawab : “ Aku berlindung kepada Allah, kami tidak akan naik kendaraan dalam mendapatkan hadits hadits Rasulullah s.a.w. kami harus berjalan kaki , jika anakku lelah, maka aku gendong sebagai penghormatan dalam memperoleh hadits Rasulullah s.a.w. dan mengharap pahala Allah.
   Diantara jerih payah dan niat tulus ayahku itu, aku mendapat banyak manfaat dari belajar kitab hadits As Shohihah ini dan kitab kitab lainnya.
    Tidak seorang pun dari kawan kawanku yang berhasil seperti aku, sehingga banyak pelajar yang diutus kemari dari berbagai pelosok.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar