MISTERI
NATAL
“ Itulah Isa putra Maryam, yang mengatakan perkataan
yang benar, yang mereka berbantah bantahan tentang kebenarannya. Tidak layak bagi
Allah mempunyai anak, Maha suci Dia! Apabila Dia menetapkan sesuatu, maka Dia
hanya berkata padanya : " Jadilah ! " maka jadilah ia.
Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia oleh
kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus. ( Q.S. Maryam 34-36 )
Natal
adalah hari raya agama Kristen yang diperingati setiap tanggal 25 Desember oleh
pengikutnya di seluruh dunia. Makna "Natal" secara umum ialah
penanggalan, hari kelahiran atau ulang tahun.
Secara
khusus arti "Natal" adalah peringatan hari kelahiran Yesus
Kristus yang dianggap sebagai anak Tuhan. Di saat itu orang-orang Kristiani
mengadakan kebaktian dengan memuji Yesus sebagai Tuhan pembawa terang dunia.
Mereka mengagungkan pribadi Yesus yang telah dikorbankan sebagai penebus dosa,
demi keselamatan dan kebahagiaan manusia sedunia.
SEJARAH NATAL
Kata
Christmas (Natal) yang artinya Mass of Christ atau disingkat
Christ-Mass, ialah hari untuk merayakan kelahiran "Yesus".
Perayaan yang diselenggarakan oleh non-Kristen dan semua orang Kristen ini
berasal dari ajaran Gereja Kristen Katolik Roma. Tetapi, dari manakah mereka
mendapatkan ajaran itu? Sebab Natal bukan ajaran Bibel (Alkitab),dan Yesus tidak pernah
memerintah para muridnya untuk menyelenggarakannya. Perayaan yang masuk dalam
ajaran Kristen Katolik Roma pada abad keempat ini adalah berasal dari upacara
adat masyarakat penyembah berhala.
MULAI DIADKAN
PADA ABAD KE IV
Catholic
Ensiklopedi edisi 1911 dengan judul "Natal Day," Bapak Katolik pertama, mengakui bahwa:
"Di dalam kitab suci, tidak seorang pun
yang mengadakan upacara atau menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari
kelahiran Yesus. Hanyalah orang-orang kafir saja (seperti Firaun dan
Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini."
Encyclopaedia
Britannica, yang terbit tahun 1946 menjelaskan sebagai berikut:
"Natal bukanlah upacara gereja abad
pertama. Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakannya, dan
Bibel (Alkitab) juga tidak pernah menganjurkannya. Upacara ini diambil oleh
gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala.
Fakta
sejarah telah membeberkan bahwa mulai lahirnya gereja Kristen pertama sampai
dua ratus atau tiga ratus tahun kemudian, upacara natal tidak pernah ada, baru
setelah abad keempat ini mulai diselenggarakan oleh orang-orang Barat, Roma dan
Gereja. Menjelang
abad kelima, Gereja Roma memerintahkan untuk merayakannya sebagai hari raya
umat Kristen yang resmi.
YESUS TIDAK
LAHIR PADA 25 DESEMBER
Sungguh
amat mustahil jika Yesus dilahirkan pada musim dingin! (Di wilayah Yudea,
setiap bulan Desember adalah musim hujan dan hawanya sangat dingin).
Tidak
mungkin para pengembala ternak itu berada di padang Yudea pada bulan Desember.
Biasanya mereka melepas ternak ke padang dan lereng-lereng gunung.
Paling lambat tanggal 15 Oktober,
ternak tersebut sudah dimasukkan ke kandangnya untuk menghindari hujan dan hawa
dingin yang menggigil. Bibel sendiri dalam Perjanjian Lama, Kitab Kidung Agung
2: dan Ezra10:9, 13 menjelaskan bahwa bila musim dingin tiba, tidak mungkin
para gembala dan ternaknya berada di padang terbuka di malam hari.
Adam
Clarke ( Penyusun encyclopedi )
mengatakan:
"Sungguh banyak tanggal perayaan yang
terkait pada kepercayaan kafir Brumalia (25 Desember) sebagai kelanjutan dari
perayaan Saturnalia (17-24 Desember), dan perayaan menjelang akhir tahun, serta
festival menyambut kelahiran matahari baru. Adat kepercayaan Pagan Brumalia dan
Saturnalia yang sudah sangat populer di masyarakat itu diambil Kristen…
Perayaan ini dilestarikan oleh Kristen dengan sedikit mengubah jiwa dan tata
caranya. Para pendeta
Kristen di Barat dan di Timur Dekat menentang perayaan kelahiran Yesus Kristus
yang meniru agama berhala ini. Disamping itu Kristen Mesopotamia menuding
Kristen Barat telah mengadopsi model penyembahan kepada Dewa Matahari."
MELANJUTKAN
KEPERCAYAAN LAMA
Perlu
diingat! Menjelang abad pertama sampai abad keempat Masehi, dunia dikuasi oleh
imperium Romawi yang paganis politeisme. Sejak agama Kristen masih kecil sampai
berkembang pesat, para pemeluknya dikejar-kejar dan disiksa oleh penguasa
Romawi. Setelah Konstantin naik tahta menjadi kaisar, kemudian memeluk agama
Kristen pada abad ke-4 M, dan menempatkan agama sejajar dengan agama kafir
Roma, banyak rakyat yang berbondong-bondong memeluk agama Kristen.
Tetapi karena mereka sudah terbiasa merayakan hari
kelahiran dewa-dewanya pada tanggal 25 Desember, mengakibatkan adat tersebut
sulit dihilangkan. Mereka tidak ingin kehilangan hari kegembiraan seperti itu.
Oleh karena itu, meskipun sudah memeluk agama Kristen, mereka tetap
melestarikan upacara adatnya. Di dalam artikel yang sama, New
Schaf-Herzog Ensyclopedia of Religious Knowledge menjelaskan bagaimana kaisar
Konstantin tetap merayakan hari "Sunday" sebagai hari
kelahiran Dewa Matahari. (Sun=Matahari, Day=Hari dalam bahasa Indonesia
disebut hari Minggu). Dan bagaimana pengaruh kepercayaan kafir Manichaeisme
yang menyamakan Anak Tuhan (Yesus) identik dengan Matahari, yang
kemudian pada abad ke-4 Masehi kepercayaan itu masuk dalam agama Kristen.
Sehingga perayaan hari kelahiran Sun-god (Dewa Matahari) yang jatuh pada
tanggal 25 Desember, diresmikan menjadi hari kelahiran Son of God (Anak
Tuhan Yesus).
SALAH KAPRAH
Demikianlah
asal usul "Christmas – Natal" yang dilestarikan oleh dunia
Barat sampai sekarang. Walaupun namanya diubah menjadi selain Sun-day, Son of
God, Christmas dan Natal, pada hakekatnya sama dengan merayakan hari
kelahiran dewa Matahari. Pada Encyclopaedia Britannica terdapat penjelasan
sebagai berikut:
"Kemungkinan besar bangsa Latin/Roma sejak tahun 354 M. telah
mengganti hari kelahiran dewa Matahari dari tanggal 6 Januari ke 25 Desember,
yang merupakan hari kelahiran Anak Dewa Mitra atau kelahiran Dewa
Matahari yang tak terkalahkan. Tindakan
ini mengakibatkan orang-orang Kristen Syiria dan Armenia marah-marah. Karena
sudah terbiasa merayakan hari kelahiran Yesus pada tanggal 6 Januari, mereka
mengecam bahwa perayaan tanggal 25 Desember itu adalah hari kelahiran Dewa
Matahari yang dipercayai oleh bangsa Romawi. Penyusupan ajaran ini ke dalam
agama Kristen, dilakukan oleh Cerinthus…
AL-QUR'AN
TENTANG YESUS
Dengan
kalimat yang tegas dan indah, Alqur'an memposisikan dan memandang Yesus adalah :
hamba dan
Rasul Allah, dan menyangkal dengan tegas: bahwa YESUS bukan anak Allah.
NABI ISA ADALAH
PUTERA MARYAM
"(Ingatlah) ketika
malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu
(dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang)
dari padaNya, namanya Al-Masih, Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia
dan di akhirat dan termasuk orang orang yang didekatkan ( kepada Allah ).Dan
dia berbicara dengan manusia ketika masih dalam buaian dan ketika sudah dewasa
dan dia termasuk orang orang shaleh". ( Q.S. Ali Imran 45-46 )
NABI ISA ADALAH
HAMBA ALLAH, SHALAT DAN MENUNAIKAN ZAKAT
" Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya
dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah berbuat
sesuatu yang mungkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan
ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina ".
Maka Maryam menunjuk
kepada anaknya. Mereka berkata :
" Bagaimana kami akan
berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan ? ". Berkatalah Isa : " Sesungguhnya
aku ini hamba Allah, Dia memberiku Alkitab (Injil) dan Ia menjadikan aku
seorang Nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati dimana saja aku
berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan)
zakat selama aku hidup ".
( Q.S. Maryam 27-31 )
ALLAH TIDAK
BERANAK
Dan mereka berkata : " Tuhan yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai)
anak." Sesungguhnya kamu telah mendatangkan perkara yang amat mungkar,
hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung
runtuh, karena mereka mendakwahkan Allah yang Maha Pemurah mempunyai anak. Dan
tidak layak bagi Tuhan yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak. Tidak
seorang pun di langit dan di bumi kecuali akan datang kepada yang Maha Pemurah
sebagai seorang hamba ". Q.S. Maryam 88-93 )
ALLAH DZAT YANG
MAHA ESA BUKAN TIGA
" Wahai Ahli kitab, janganlah kamu melampaui
batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengata kan terhadap Allah kecuali yang
benar. Sesungguhnya Almasih Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang
terjadi) dengan kalimatNya yang disampaikanNya kepada Maryam, dan (dengan
tiupan) roh dari Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan RasulNya, dan
janganlah kamu mengatakan: " (Tuhan itu) tiga , berhentilah (dari ucapan
itu).(itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci
Allah dari mempunyai anak. Segala yang
di langit dan di bumi adalah kepunyaanNya. Cukuplah Allah sebagai
pemelihara". ( Q.S. Annisaa' 171 )
TOLERANSI
Toleransi sudah lama diajarkan dan diamalkan
di zaman Nabi, antar pemeluk saling menghormati dan menghargai. Toleransi bukan
berarti mengkombinasi atau kompromi. Masing-masing agama punya cara ibadah
sendiri-sendiri dan jangan melakukan intervensi, sangat berbahaya sekali !.
Sekitar tahun 1980 dengan dalih
toleransi beragama, umat Islam dianjurkan pihak-pihak tertentu untuk ikut
merayakan Natal. Atas himbauan itulah banyak umat Islam yang lemah imannya, terpaksa
ikut menghadiri upacara ritual Kristen yang disebut Natal, meskipun hati
kecilnya memberontak. Peristiwa ini menimbulkan keresahan dikalangan umat
Islam, yang mendorong pihak Majlis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa
tentang Natal. Maklumat fatwa ini melahirkan ketegangan MUI dengan pihak yang
menganjurkan ikut Natal. Prof.Dr. Hamka, sebagai ketua umum MUI pusat pada
waktu itu, diperintah untuk mencabut fatwanya. Namun beliau menjawab dengan
tegas, lebih baik mundur dari jabatan ketua MUI dari pada mencabut fatwa.
Kita perlu senantiasa mengingat-ingat
peringatan Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
"(Hati-hatilah) kamu
nanti akan mengikuti (adat atau kepercayaan) orang-orang sebelum kamu sejengkal
demi sejengkal, selangkah demi selangkah. Walaupun diajak masuk ke lubang
biawak pun, ternyata kamu mengikutinya ". (H.R. Muslim ).
Guna menjaga dari pemahaman yang salah tentang
pengertian toleransi, maka perhatikan pedoman yang dirumuskan oleh MUI dibawah
ini:
FATWA MAJLIS ULAMA INDONESIA
TENTANG PERAYAAN NATAL BERSAMA
Memperhatikan: 1. Perayaan Natal bersama
pada akhir-akhir ini disalah artikan oleh sebagian umat Islam dan disangka sama
dengan umat Islam merayakan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. 2. Karena salah
pengertian tersebut, ada sebagian orang Islam yang yang ikut dalam perayaan
Natal dan duduk dalam kepanitiaan Natal. 3. Perayaan Natal bagi orang-orang
Kristen adalah merupakan ibadah.
Menimbang: 1. Umat Islam perlu
mendapatkan petunjuk yang jelas tentang Perayaan Natal Bersama. 2. Umat Islam
agar tidak mencampur-adukkan aqidah dan ibadahnya dengan aqidah dan ibadah
agama lain. 3. Umat Islam harus berusaha untuk menambah Iman dan taqwanya
kepada Allah SWT. 4. Tanpa mengurangi usaha umat Islam dalam kerukunan Antar
Umat Beragama di Indonesia.
Kaidah Ushul
Fiqih :
"Menolak kerusakan-kerusakan itu
didahulukan daripada menarik kemaslahatan-kemaslahatan (jika tidak demikian
sangat mungkin mafasidnya yang diperoleh, sedangkan mushalihnya tidak
dihasilkan)".
Majlis Ulama
Indonesia menfatwakan:
1. Perayaan Natal di Indonesia meskipun
tujuannya untuk merayakan dan menghormati Nabi Isa As., akan tetapi Natal itu
tidak dapat dipisahkan dari yang diterangkan di atas.
2. Mengikuti upacara Natal bersama bagi
umat Islam hukumnya HARAM.
3. Agar umat Islam tidak terjerumus kepada
subhat dan larangan Allah SWT, dianjurkan untuk tidak mengikuti
kegiatan-kegiatan perayaan Natal.
Jakarta, 1 Jumadil
Awal 1401 H bertepatan 7 Maret 1981 M, Komisi Fatwa MUI
Ketua Sekretaris
(K.H.M SYUKRI
GHOZALI) (DRS. H. MAS'UDI)
Sumber
"Misteri Natal" oleh Herbert W. Armstrong dan Masyhud SM-Pustaka
Da'i. (Herbert W. Armstrong menjabat General Pastor di World wide Church of God
yang berpusat di Pasadena California, AS. Pastur ini melacak sekaligus
memberikan kritikan tajam terhadap asal usul praktek perayaan Natal).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar