Jumat, 12 Desember 2014




PENTINGNYA KESEHATAN JASMANI DAN RUHANI 

" Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang orang yang bertaqwa, ( yakni ) orang orang yang menafkahkan ( hartanya ), baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan ( kesalahan ) orang. Allah menyukai orang orang yang berbuat kebaikan ". ( Q.S. Ali Imran 133-134 )

Sehat adalah dambaan setiap insan, dengan sehat hidup jadi nyaman, karena tiada halangan dalam melaksanakan kegiatan. Dengan sehat hidupnya tidak tergantung pada obat dan bantuan orang.
Berbicara tentang sehat biasanya hanya terpancang pada sehatnya tubuh atau badan. Padahal pengertian sehat tidak hanya sebatas pada kesehatan badan, namun lebih luas sebagaimana yang akan dipaparkan.   

SEHAT JASMANI RUHANI DAN LINGKUNGAN
Profesor Doctor Zakiyah Darojat dalam bukunya Islam dan kesehatan mental memaparkan, bahwa pengertian sehat menurut W.H.O. ( Badan kesehatan dunia dibawah naungan P.B.B. ) meliputi tiga aspek : sehat jasmani, sehat ruhani dan sehat lingkungan.
Sehat jasmani sudah sama mengetahui, namun ternyata masih ada aspek lagi yang perlu difahami, yakni sehat ruhani. Ternyata sehat jasmani saja tidak cukup memenuhi. Apalah arti sehat jasmani bila tidak dapat mengendalikan diri, sehingga membuat onar disana sini, karena masih suka mendzalimi, ini akibat bila hanya   memperhatikan kesehatan jasmani, tanpa memperdulikan kesehatan ruhani !.
Bahkan tak cukup hanya sehat jasmani dan ruhani, lingkunganpun harus sehat  sekali. Apalah artinya bila sehat jasmani dan ruhani, bila lingkungan sekitar tidak sehat menyertai, berakibat membuat resah dan tak nyaman dihati.   

SEHAT RUHANI
Para pakar kesehatan W.H.O. pada tahun 1959, merumuskan bahwa orang yang memiliki sehat mental atau ruhani memiliki delapan ciri :
1.Ia dapat menyesuaikan secara konstruktif pada kenyataan meskipun kenyataan itu buruk
2.Ia dapat memperoleh kepuasan dari perjuangan
3.Ia merasa lebih puas untuk memberi daripada  menerima
4.Secara relatif ia bebas dari rasa tegang dan cemas
5.Ia dapat berhubungan dengan orang orang lain secara        tolong menolong dan saling memuaskan
6.Ia dapat menerima kekecewaan untuk dipakainya                sebagai pelajaran untuk hari kemudian.
7.Ia dapat menjuruskan rasa permusuhan pada             
   penyelesaian yang kreatif dan konstruktif
8.Ia mempunyai daya kasih sayang yang besar dan yang   
   penting juga mempunyai keinginan untuk disayangi.
     Rumusan tersebut dipaparkan para ahli kesehatan pada  Abad 20. Padahal pada abad keenam Agama Islam sudah mendahuluinya dengan ajaran yang tercantum dalam Al Quran dan dilengkapi ketauladanan yang dibawa sang utusan ahir zaman.
             
     ISLAM DAN KESEHATAN JIWA  
   Nomor 1. : keputusan W.H.O. berbunyi : " Ia dapat menyesuaikan secara konstruktif walaupun kenyataan itu buruk ". Bandingkan dengan firman Allah :                                        
      " Jadilah engkau pema'af dan perintahkan orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah daripada orang orang yang bodoh ". ( Q.S. Al A' raaf 199 )
Nomer 2. : " Ia dapat memperoleh kepuasan dari perjuangannya ". Bandingkan dengan firman Allah :
" Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula ( ucapan ) terimakasih ". ( Q.S. Al Insan 8-9 )
      Nomer 3 : " Ia merasa lebih puas untuk memberi daripada menerima ". Bandingkan dengan firman Allah tentang ciri orang taqwa :
    "  Yaitu mereka yang beriman kepada yang ghoib, yang mendirikan sholat, dan menafkahkan sebagian rizqi yang Kami anugerahkan kepada mereka ". ( Q.S. Al Baqarah 3 )
Juga sabda Nabi s.a.w. : " Tangan diatas lebih mulia dari yang dibawah ".
Nomer 4 : " Secara relatif ia bebas dari rasa tegang dan cemas ". Bandingkan dengan firman Allah :
Sesungguhnya orang orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati ". ( Q.S. Al Baqoroh 277 )
   Nomer 5 : " Ia dapat berhubungan dengan orang orang lain secara tolong menolong dan saling memuaskan ". Bandingkan dengan firman Allah :
" Dan tolong menolonglah kamu dalam ( mengerjakan ) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaNya ". ( Q.S. Al Maidah  2 )  
Nomer 6 : Ia dapat menerima kekecewaan untuk dipakainya sebagai pelajaran untuk hari kemudian ". Bandingkan dengan firman Allah :
" Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan ( tidak pula ) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab ( Lauhul Mahfuzh ) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. ( Kami jelaskan yang demikian itu ) agar kamu tidak berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan agar kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikanNya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri ". ( Q.S. Al Hadid 22-23 )  

Nomor 7 : " Ia dapat menjuruskan rasa permusuhan pada penyelesaian yang kreatif dan konstruktif "Bandingkan dengan firman Allah yang menerangkan tentang ciri ciri orang yang bertakwa :
" ( yakni ) orang orang yang menafkahkan ( hartanya ), baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan ( kesalahan ) orang. Allah menyukai orang orang yang berbuat kebaikan ". ( Q.S. Ali Imran 134 )     
Nomer 8 : " Ia mempunyai daya kasih sayang yang besar dan yang penting juga mempunyai keinginan untuk disayangi ". Bandingkan dengan firman Allah :
" Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang orang yang bersama dengan dia adalah tegas terhadap orang orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka ". ( Q.S. Al Fath 29 )
Juga sabda Nabi s.a.w. : " Sesungguhnya Allah sangat berbelas kasih dan suka kasih sayang, dan lemah lembut dalam segala urusan ". (  H.R. Bukhari dan muslim )            
      
       KEUNGGULAN AJARAN ISLAM
   Alhamdulillah semua rumusan yang dicanangkan W.H.O. ternyata ajaran Islam sudah mendahuluinya sejak abad keenam, artinya konsep Islam cukup lengkap, sempurna dan  lebih unggul 14 abad lebih awal.   
Rumusan W.H.O. hanya sebatas pada kehidupan dunia, justru Islam menanamkan hingga sampai kehidupan aherat, sampai kehidupan setelah mati.
Dalam melaksanakan hidup sehat, ajaran Islam menanamkan iman dan nilai ihlas sebagai dasar, artinya yang dilaksanakan semata mata karena Allah, demi menggapai ampunan dan pahala. Dengan demikian punya hikmah ganda, sehat didunia dan sekaligus guna bekal diaherat yang kekal dan abadi, dan memiliki makna lebih dalam dan mendasar, sehingga sangat mantap dan membekas dalam mengamalkannya. 

SEHAT LINGKUNGAN
Sehat lingkungan sangat diperlukan juga, mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan tetangga, tempat ibadah dan lingkungan tempat bekerja, dengan demikian hidup terasa nyaman rasanya, hidup rukun damai tanpa silang sengketa.
Bukankah Nabi s.a.w. pernah bersabda :
" Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari ahir, maka haruslah memulyakan tetangganya. Dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari ahir, maka haruslah memulyakan tamunya, jaizahnya. Sahabat bertanya : " Apakah jaizah itu ya Rasulullah ? ", jawab Nabi s.a.w. : " jaizah ialah hidangan jamuan pada hari pertama, dan jamuan tamu itu hingga tiga hari, dan selebihnya maka dianggap sedekah. Dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari ahir, maka haruslah  berkata baik atau diam ". ( H.R. Buhari dan Muslim )
Demikian sempurna dan teliti agama Islam mengajarkan, sehingga kesehatan lingkunganpun menjadi tuntunan. Subhaanallah. 


                                          KISAH TAULADAN
JA'FAR BIN ABI THALIB BERSAYAP

Alangkah indahnya Surga dan betapa dekatnya.
Segar dan dingin air minumnya.
Tentara Rumawi telah dekat kehancurannya.
Jika bertemu dengannya, niscaya aku hancurkan mereka.
Syair syair itulah yang disenandungkan Ja'far ketika menyerang dari atas kuda  berambut pirang, ia bertempur dan berjuang sehingga terbunuh dalam peperangan Mu'tah.
Ibnu Hisyam menceritakan : " Diceritakan kepadaku oleh seseorang yang sangat terpercaya dan termasuk ahli ilmu, bahwa Ja'far bin Abi Thalib membawa bendera perang, dengan tangan kanannya, kemudian terkena sabetan pedang hingga putus, kemudian dia membawa bendera itu dengan tangan kirinya, tangan kirinya juga terkena tebasan pedang hingga putus. 
Kemudian bendera itu didekapnya dengan kedua lengan atasnya sehingga dia terbunuh ".
 Ketika itu beliau berumur 33 tahun. Allah mengganti kedua tangannya dengan dua buah sayap, beliau terbang di dalam Syurga kemana saja beliau mau.
   Ada seorang perawi yang berkisah : " Seorang lelaki bangsa Rumawi menebaskan pedang kearah Ja'far sehingga tangannya terputus setengah ".
   Sedangkan Ibnu Umar berkata : " Pada hari pertempuran di Mu'tah itu aku dekap tubuh Ja'far dan aku temukan lebih dari 40 luka karena tusukan panah dan sabetan pedang mengenai bagian depan tubuhnya ".
   Sementara itu Nabi Muhammad s.a.w. bersabda :
  " Aku lihat Ja'far bin Abi Thalib di dalam Syurga seperti Malaikat, terbang di dalamnya dengan sayap lebar yang berlumur darah ".( HR. Al Hakim )

MUTIARA HADITS
MAKNA SOMBONG

Dari Ibnu Mas'ud r.a. dari Nabi s.a.w., beliau bersabda : " Tidak akan masuk Syurga orang yang di dalam hatinya ada sifat sombong walaupun hanya sebesar dzarrah (atom) ", kemudian ada seseorang berkata : " Sesungguhnya seseorang itu suka memakai pakaian yang indah dan sandal / sepatu yang bagus ". Beliau kemudian bersabda : " Sesungguhnya Allah itu indah, suka pada keindahan. Sombong itu menolak kebenaran dan merendahkan sesama manusia ". ( HR. Muslim )








Tidak ada komentar:

Posting Komentar