Sabtu, 27 Desember 2014



KEGIGIHAN DAN KETELITIAN PARA IMAM               AHLI HADITS
Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya dia telah mentaati Allah dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), Maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka “.  ( Q.S. An Nisaa’ 80 )
           
Alhamdulillah berkat kesungguhan, kegigihan dan ketelitian para Imam ahli Hadits, kita bisa menerima informasi tentang Hadits Nabi s.a.w. tanpa susah payah meneliti lagi. Padahal sebelum sampai ke kita, imam ahli Hadits dengan susah payah telah menelusuri dan menelitinya  terlebih dahulu. 

HATI HATI
Mengapa para imam ahli Hadits begitu hati hati dalam menerima dan mengoleksi Hadits ?. Karena beliau ingat warning dari Nabi s.a.w.
Nabi s.a.w. bersabda :  “ Barang siapa berdusta atas ( nama ) ku dengan sengaja, maka hendaklah dia menyediakan tempat duduknya di neraka “. ( H.R. Bukhari Muslim )
Berkat sabda Nabi s.a.w. tersebut para imam ahli Hadits bersikap extra sabar, berhati hati dan sangat teliti dalam menerima dan mencatat dalam kitabnya, agar kelak di akherat tidak terkena ancaman api neraka.               
Agar bisa mengetahui bagaimana betapa beratnya para Imam mendata, menelusuri dan meneliti hadits, mari menelaah diantara para Imam ahli hadits ini dan bagaimana sikapnya dalam mengoleksi hadits..

IMAM BUKHARI
Nama lengkap Muhammad bi Ismail bin Ibrahim Mughirah bin Bardizbah, terkenal dengan sebutan Bukhari karena dinisbatkan kepada domisilinya yakni  Bukhara. Lahir pada 194 H. di Bukhara, Kurasan, menetap di Mekkah guna menuntut ilmu.

HAFALAN KUAT 
Hafalannya sangat kuat secara detail, sehingga dijadikan rujukan bila ada perbedaan lafadz Hadits dikalangan ‘ulama, hafal Al Quran sebelum usia 16 tahun.     Menuntut ilmu di Mekkah, Madinah, Syam, Khurasan, Bashrah, Kufah, Bghdad dan Mesir.

PRINSIP DALAM MENELITI HADITS
Prinsipnya dalam hal Hadits : Saya menulis Hadits dari 1000 syaikh atau lebih, dari setiap syaikh ribuan Hadits, tidak ada bagiku Hadits kecuali ada sanadnya. Saya tidak meriwayatkan Hadits dari sahabat atau tabi’in, kecuali tahu tempat tinggal, kelahiran dan wafatnya. Dan saya tidak meriwayatkan Hadits dari sahabat atau tabi’in, kecuali tahu asal usul mereka. Saya hafal 100.000. Hadits shohih dan 200.000. Hadits yang tidak shohih.
Mengoleksi 400 pencari Hadits di Samarkand selama 7 hari untuk mengoreksi matan ( redaksi ) dan sanad Hadits semaksimal mungkin.

GURU DAN MURIDNYA
Jumlah gurunya sebanyak 1080 syaikh, diantaranya imam Ahmad bin Hambal, Abu Ashim An Nabil, Muhammad bin Isa Ath Thabai dan Ishaq bin Mansyur. Diantara para muridnya imam Muslim, imam At Tirmidzi, ibnu Khuzaimah, Al Baghawi dan imam An Nasai. Berkumpul dalam majlis di Baghdad dengan para muridnya berjumlah lebih dari 20.000. santri.

KOMENTAR PARA IMAM
Karena daya hafalnya begitu kuat Al Marwazi berkata : Tidak pernah saya melihat pemuda secerdas Bukhari “.
Begitu cerdas pemikirannya sampai Al Khuzai berkata : Muhammad bin Ismail  ( Bukhari ) pakar umat “.
Begitu Qutaibah bin Said berkata : Dia di zamannya sebagaimana Umar di masa sahabat, kalau saja Muhammad bin Ismail ( Bukhari ) hidup di masa sahabat, maka dia adalah seorang tokoh sahabat “. Imam Ahmad berkata : “ Saya tidak keluar dari Khurazan sebelum mengenyam ilmu dari Muhammad bin Ismail “. Muhammad bin Basyar berkata : “ Penghafal di dunia ada 4 : Abu Zur’ah di Ray, Muslim di Naisabur, Abdullah Ad Darimi di Samarkand dan Muhammad bin Ismail di Bukhara “.
Dalam menjaga kewibawaan ‘ulama , beliau menjaga jarak dengan kerajaan, sehingga tidak termasuk dalam kehidupan para sulthan, bahkan ketika dipanggil gubernur Bukhara Ahmad bin Khalid, beliau menolak. 

KARYA TULIS
Imam Bukhari merupakan orang pertama yang menyusun Hadits Nabawi dengan methode khusus, mengumpulkan 600.000. Hadits dengan perawi tsiqat, dalam kitab shohih Bukhari, selama 16 tahun.

SHOHIH
Kitab shohih Bukhari adalah kitab yang hanya memuat kumpulan Hadits shohih, Hadits shohih artinya : “ Hadits yang sanadnya bersambung dari awal sampai akhir, diriwayatkan oleh orang yang adil, dlaabith ( Hafalan kuat ) yang sempurna dan tidak ada Syudzudz ( cacat ) dan tidak ada ‘illah ( sebab cacatnya ) yang tercela “.

ADIL
Makna ‘adil : Seorang Muslim yang baligh, berakal, tidak mengerjakan dosa dosa dan selamat dari sesuatu yang dapat mengurangi kesempurnaan dirinya.                           

DHAABITH YANG SEMPURNA
Orang yang hafadz ( hafal ) betul apa yang dia dengar sehingga dapat mengeluarkan bilamana dia kehendaki. Atau seorang yang benar benar memelihara isi kitabnya yang dia dengar dan tulis.    

TIDAK ADA SYUDZUDZ
Syudzudz ( bentuk jamak ) artinya keganjilan, keasingan, dengan demikian Hadits shohih harus tidak mengandung syadz ( bentuk tunggal ).apalgi syu dzudz. 

TIDAK ADA ‘ILLAH QADIHAH
Illah artinya penyakit atau sebab, qadihah artinya tercela. Dengan demikian keberadaan Hadis shohih, benar terseleksi dengan sangat ketat.
Oleh karena itu imam Bukhari dalam mengoleksi Hadits berpegang pada prinsip : “ Tidak ada bagiku Hadits kecuali ada sanadnya. Saya tidak meriwayatkan Hadits dari sahabat atau tabi’in, kecuali tahu tempat tinggal, kelahiran dan wafatnya. Dan saya tidak meriwayatkan Hadits dari sahabat atau tabi’in, kecuali tahu asal usul mereka “.
Demikian teguh prinsip beliau, karena dengan mengenal lebih dekat dan kwalitas para rowi, kwalitas Hadis akan lebih terjamin ( shohih ).

KITAB RIJALUL HADITS
Untuk menetapkan agar seorang rowi dapat memenuhi syarat dalam jajaran Hadits shohih, maka perlu diteliti kwalitasnya dalam kitab “ rijalul Hadits “, yang memuat riwayat, kelahiran, sifat atau keadaannya.Dengan mengetahui riwayat para rowi, akan diketahui masa hidupnya, dengan mengetahui masa hidupnya akan diketahui Hadits yang diriwayatkan sambung apa tidak antara rowi yang satu dan lainnya.

IMAM MUSLIM
Lahir 204 H. di Naisabur, provinsi Khurasan Iran, wafat pada 875 H. Sejak kecil rajin menuntut ilmu, kecerdasan dan daya ingatnya luar biasa kuatnya, di usia 10 tahun hafal Al Quran serta ribuan hadits serta sanadnya. Sejak muda menuntut ilmu ke Iraq, Hijaz, Syam, Mesir. Diantara gurunya yang tersohor adalah : Imam Ahmad bin Hanbal ( Imam Hanbaly ) dan Imam Bukhari.  
Beliau berpredikat Imam karena sikap taqwanya, kesholihannya dan sifat wara’nya ( menjauhkan diri dari dosa ). Juga berkat karya tulisnya yang berkwalitas sehingga banyak bermanfaat bagi umat Islam.

KECERMATAN DALAM MENGHIMPUN HADITS
Sebagai ahli Hadits beliau berhasil mengumpulkan sejumlah 300. 000. Hadits, kemudian dengan cermat dan diteliti, diseleksi secara ketat dengan ilmu musthalah Hadits, dari hasil penelitiannya hanya sebanyak 7.275. yang dikatagorikan shohih. Tetapi yang dituangkan dalam kitab “ Shohih Muslim “ hanya sekitar 4.000. Hadits, karena yang sekitar 3.000. ternyata berulang.

KOMENTAR IMAM NAWAWI
Kata Imam Nawawi : “ Para Ulama sepakat mengakui kebesarannya, siapa mendalami pandangan terhadap shohih Muslim akan tahulah dia bahwa Imam Muslim itu seorang Imam ( pemuka ) yang tiada bandingannya. Tidak sedikit ahli ahli Hadits berpredikat Imam yang meriwayatkan Hadits dari padanya, antara lain : Imam Turmudzi, Imam Ibnu Khuzaimah, Abdul Wahab Al Farra’, Ibnu Iskak al Asfaraini “. Bahkan Imam Nawawi dalam syarahnya berkata : “ Para ulama sepakat bahwa Shohih Muslim adalah kitab Hadits yang paling dipercaya disamping shohih Bukhari “.
Walaupun beliau pernah mendampingi dan belajar kepada Imam Bukhari, tetapi namanya selalu disejajarkan orang dengan Imam Bukhari. Sering kita dapati sebuah Hadits dikatakan diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim,       

KARYA TULISNYA
Sebagai seorang murid yang pernah belajar dan mendampingi Imam Bukhari, tidaklah mengherankan jika dalam beberapa hal terlihat pengaruh Imam Bukhari pada karya Imam Muslim, Bahkan Hadits yang diterimanya dari imam Bukhari terlihat dituangkannya dalam buku bukunya. Namun imam Muslim bukanlah seorang penjiplak, karena banyak di dalam kitab karyanya yang tidak terdapat di Bukhari. Disamping itu banyak terdapat perbedaan yang mendasar, seperti sistimatika penyusunan bab, persyaratan mengenai perawi rowi dsb.
Karya tulisnya yang menonjol diantaranya : Al Musnad Al Kabir, Al Jami’, Kitab Auladish Shahabah, At Thabaqat, Al Aqran dll.
Semoga Allah memberi pahala dan mengampuni dosa dosanya, Amiin.
           


KISAH TAULADAN
 WANITA ANSHAR YANG TABAH

Seorang wanita Anshar tinggal berdua dengan anak lelaki satu satunya, tidak ada saudara atau kerabat lainnya yang mereka miliki.
Kemungkinan besar, suami dan kerabat lainnya dari wanita ini telah gugur sebagai syuhada, sebagaimana sebagian besar sahabat Anshar yang mengorbankan jiwa dan harta mereka di jalan Allah. Membaktikan hidupnya untuk membela Nabi s.a.w. dan kejayaan Islam.
Suatu ketika anak muda Anshar tersebut sakit parah beberapa waktu lamanya. Anas bin Malik dan beberapa sahabat lainnya menjenguknya.
Saat itu sakitnya makin parah, bahkan dia dalam keadaan sakaratul maut sehingga para sahabat menungguinya sehingga nyawanya telah benar benar kembali ke rahmat Allah. Mereka menutupkan kain ke wajah pemuda tersebut.
Tiba tiba datanglah ibu dari pemuda tersebut, mendekati tempat tidur anaknya.
Salah seorang dari mereka berkata : Wahai ibu, berpasrahlah engkau kepada keputusan Allah, dan mengharaplah pahala dari Nya .   Apakah anakku sudah mati ? , tanya perempuan itu.   Ya . Kata mereka. Benarkah apa yang kalian katakan? , tanya perempuan itu lagi. Benar , kata mereka.
Wanita Anshar itu menghadapkan wajah ke kiblat kemudian mengangkat tangan dan berdoa : Ya Allah, Engkau tahu bahwa aku pasrah kepada Mu, dan berhijrah kepada Rasul Mu Muhammad s.a.w., dengan harapan Engkau akan menolongku dalam setiap kesulitan. Ya Allah, janganlah Engkau timpakan musibah ini pada hari ini .
Kemudian wanita tersebut membuka kain yang telah ditutupkan para sahabat ke wajah anaknya, memandang dan menyentuhnya dengan penuh kasih sayang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar