JANGAN LUPAKAN BASMALAH !
“ Bacalah
dengan ( menyebut ) nama
Tuhanmu yang Menciptakan “.
( Q.S. Al ‘Alaq 1 )
Basmalah atau tasmiyah adalah istilah
yang digunakan untuk menyebut kalimat “ Bismillaahir
rahmaanir rahiim “ ( Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang ), seperti halnya hamdalah
untuk kalimat “ Alhamdulillaah “, tahlil
untuk “ Laa ilaaha illallaah, tasbih
untuk “ Subhaanallaah “, takbir untuk
“ Allaahu akbar “, hauqalah untuk “ Laa haula walaa quwwata ilaa billaah “.
Sebagai seorang
Muslim dalam setiap aktifitas hendaknya memulai dengan membaca basmalah, dengan
demikian setiap kegiatan diniatkan atas nama Allah agar aktifitasnya mendapat pahala
dan barokah dari Allah.
Bukankah
tubuh dan setiap gerakannya merupakan karunia Nya Yang Maha Kasih dan Maha
Kuasa, akankah pantas dan etis bila dalam memanfaatkan masih saja melupakan Nya
?.
Meminjam
sesuatu kepada seseorang saja kita segan, sehingga untuk meminjamnya perlu kehati
hatian sambil berkata dengan membungkukkan badan : “ Bolehkah saya meminjam
korek apinya pak ? “, padahal itu hanya sekedar meminjam kepada sesama makhluk
Allah. Apalagi kepada Sang Pencipta Nya !.
TUNTUNAN PARA NABI
Begitu pentingnya
basmalah sehingga para Nabi terdahulu juga mengamalkannya. Ketika para pengikut
Nabi Nuh mulai naik ke kapalnya, beliau memerintah agar membaca basmalah.
“ Dan Nuh berkata :
" Naiklah
kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan
berlabuhnya ". Sesungguhnya
Tuhanku benar benar
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang “. ( Q.S. Hud 41 )
Begitu
juga Nabi Sulaiman dalam menulis surat kepada ratu Saba’ juga memulai dengan
basmalah.
“ Sesungguhnya surat
itu dari SuIaiman dan sesungguhnya
( isi ) nya :
" Dengan
menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang “. (
Q.S. An Naml 30 )
Begitu juga
ketika Nabi Muhammad s.a.w. menerima wahyu pertama.
“ Bacalah dengan ( menyebut ) nama
Tuhanmu yang Menciptakan “. ( Q.S.
Al ‘Alaq 1 )
PEMBATAS
Basmalah
adalah ayat yang lebih dulu turun sebagai pembatas setiap surah, kecuali surah
At Taubah. Tentang surah Al Fatihah ada perbedaan pendapat, ada yang
berpendapat basmalah termasuk dalam surah Al Fatihah, adapula yang berpendapat
sebaliknya.
NASEHAT KEPADA USAMAH
Berkat
diutusnya Nabi s.a.w. kita jadi tahu hal hal ghoib, karena beliau diberi tahu
lewat Malaikat Jibril atas perintah Allah, sehingga dengan penjelasan beliau
kita bisa berhati hati dan tidak mudah terjebak kedalam kemusyrikan.
Suatu ketika Usamah bin Umair dibonceng Rasulullah s.a.w.
kemudian berkata : “ Celakalah setan ! “. Maka Rasulullah s.a.w. menegurnya : “
Janganlah kamu mengatakan : “ Celakalah setan “, karena jika kamu katakan
seperti itu justru setan akan semakin membesar ( dalam riwayat lain sebesar
rumah ). Setan akan berkata : “ Dengan kekuatanku aku akan melumpuhkannya “,
namun jika kamu mengucapkan bismillaah pasti setan akan semakin kecil hingga
seperti lalat “. ( H.R.
Ahmad, An Nasai dan Abu Dawud )
SETAN MEMBESAR
Setan
jenis jin terbuat dari api, dengan demikian sifatnya juga seperti api : bisa
menghilang, bisa berubah bentuk, bisa membesar mengecil, bisa menyerupai hewan,
makhluk menakutkan, tokoh tokoh, orang yang sudah meninggal, hanya satu yang
dia tidak sanggup menirunya yakni Nabi Muhammad s.a.w.
Sehingga
Rasulullah s.a.w. melarang seseorang mengatakan kepada setan dengan kalimat : “
Celakalah setan “, karena bentuk setan akan semakin membesar sampai sebesar
rumah. Dengan besarnya bentuk ini jelas akan semakin kuat dan membahayakan !.
MENGECIL
Namun jika
mengucapkan “ kalimat basmalah “ justru
setan akan mengecil seperti lalat, dengan semakin kecil berarti kekuatannya
semakin melemah pula. Begitu besarnya hikmah memahami tuntunan, sehingga tahu
kehebatan kalimat basmalah, maka jangan menyepelehkan dan jangan lupa
mengamalkannya !.
MENULIS SURAT
Karena
pentingnya kalimat basmalah, ketika Rasulullah s.a.w. mengirim surat beberapa
risalah da’wah ke negeri yang dikuasai kaum kafir ( Romawi ), beliau
mengawalinya dengan basmalah. Demikian juga yang dilakukan oleh Khalifah Abu
Bakar Ashshiddiq ketika menulis risalah tentang zakat yang ditujukan kepada
penduduk negeri Bahrain, beliau juga memulianya dengan basmalah.
MEMULAI
WUDLU
Ketika akan wudlu hendaknya
memulai dengan membaca basmalah, berdasar sabda Nabi s.a.w. : “ Wudlulah kamu dengan membaca bismillah “. ( H.R. Nasai )
AKAN
MAKAN
Biasanya ketika makan banyak
yang lupa mengucapkan kalimat basmalah karena kedahuluan rasa lapar dan nafsu
makan yang mendorongnya, apalagi dihadapannya tersaji makanan lezat yang
menjadi kesukaannya.
Itulah
sifat manusia yang suka melupakan karunia Tuhannya, padahal yang dinikmati
adalah dzat ciptaan Nya yang terdiri dari berbagai macam rupa, rasa dan
khasiatnya, namun dengan begitu lahapnya menikmati tanpa membaca kalimat basmalah,
itulah manusia yang bersifat lupa dan salah.
MEMBACA BASMALAH, DENGAN TANGAN KANAN
Maka
dengan bijaknya Nabi memberikan tuntunan dengan berpesan kepada Umar bin Abi Salamah
dalam etika makan.
Sabda beliau kepada Umar bin Abi Salamah : “ Bacalah bismillah dan makanlah
dengan tangan kananmu dan makanlah dari dari yang terdekat kepadamu ".( H.R. Muslim )
BILA LUPA
Namun bila
lupa membaca ketika akan makan, Nabi s.a.w. memberikan tuntunan agar setelah
makan membaca : “ Bismillaahi fii
awwalihi wa aakhirihi ( dengan nama
Allah di awal dan akhirnya ) “.
TERPUTUS BAROKAH
Dalam
tafsir ibnu Katsir mengutip sabda Nabi s.a.w. :
“ Tiap urusan yang ( perbuatan ) yang tidak
dimulai dengan bismilaahir rohmaanirrohiim, maka terputus barokahnya “.
Betapa
ruginya yang tidak membacanya, kegiatan yang dilakukan sehari hari dengan susah
payah tidak barokah. Harta berlimpah yang dihasilkan tidak barokah, uang cepat
habis tiada bekas. Makanpun tidak nikmat, tidak terasa kenyang, bahkan penyakit
pada berdatangan, begini akibat bila tidak
barokah.
“ Ya Allah jadikan
kami hamba yang selalu ingat dalam mengamalkan basmalah dalam keseharian, Amiin
“.
KISAH TAULADAN
SA’AD BIN RABI’, HARTAWAN, DERMAWAN, PAHLAWAN
Bermacam
tabiat mulia dimiliki para sahabat berkat aqidah yang ditanamkan Nabi s.a.w.,
diantaranya Sa’ad bin Rabi’, walau seorang hartawan namun jiwa persaudaraannya
begitu kokoh dan luar biasa akrabnya.
Nama lengkap Sa’ad bin Rabi’ bin Amr
bin Abi Zubair, termasuk salah satu diantara 12 pemimpin Anshar yang terpilih
dalam Bai’at Aqabah ll, ikut dalam peperangan Badar dan Uhud.
Nabi
mempersaudarakan dengan Abdur Rahman bin ‘Auf, Sa’ad berkata kepada kepada
‘Abdur Rahman : “ Aku adalah orang terkaya di Madinah, jika engkau mau silahkan
ambil separuh dari hartaku. Aku juga mempunyai dua orang istri silahkan pilih
mana yang kau suka aku akan menceraikannya, setelah itu silahkan kau nikahi dia
! “.
Berkat
kebesaran jiwanya, tawaran ini bukannya diterima justru ditolaknya dengan halus.
Sikap yang menunjukkan jiwa sehat, jiwa yang tidak suka menerima justru lebih
suka berusaha dengan jerih payah tangannya sendiri.
Dengan
santunnya Abdur Rahman bin ‘Auf menjawab : “ Semoga Allah memberkahi harta dan
keluargamu, tolong tunjukkan saja aku pasar ! “.
Pada
perang Uhud Rasulullah s.a.w.berkata kepada para sahabat : “ Siapakah diantara
kalian yang bersedia mencari berita untukku tentang keadaan Sa’ad bin Rabi’,
apakah dia masih hidup atau gugur ? “.
Salah
seorang sahabat, Muhammad bin Maslamah atau Ubay bin Ka’ab menjawab : “ Saya
sanggup mencari berita untukmu ya Rasulullah “.
Iapun
pergi dan mengitari medan perang dimana para prajurit pada gugur sambil
berteriak berulang ulang : “ Wahai Sa’ad bin Rabi’ “, Sa’ad bin Rabi’ menjawab
: “ Apa keperluanmu, mengapa anda memanggil manggil namaku ? “.
Dia
menjawab : “ Aku diutus Rasululah s.a.w. untuk menyampaikan kepada beliau
tentang kondisimu saat ini “, Saad bin Rabi’ menjawab : “ Pergilah anda menemui
Rasulullah, sampaikan salamku kepada beliau dan kabari beliau, bahwa aku
terkena 12 luka tusukan, aku berhasil menikam orang yang menikamku, sampaikan
kepada pasukan kaum muslimin bahwa Allah tidak akan memaafkan kalian jika
kalian membiarkan Nabi dibunuh sementara kalian masih bernafas ! “.
Sa’ad wafat
akibat luka yang dideritanya dalam perang Uhud tahun 3 H.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar