SEJUKNYA HATI MEMBUAT SEHAT JASMANI
" Dan bersegeralah kamu kepada
ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang orang yang bertakwa, ( yakni ) orang orang yang
menafkahkan ( hartanya ), baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang
yang menahan amarahnya dan mema'afkan ( kesalahan ) orang. Allah menyukai orang
orang yang berbuat kebaikan ". ( Q.S. Ali Imran 133-134 )
Sehat adalah dambaan setiap
insan, dengan sehat hidup jadi nyaman, karena tiada halangan dalam melaksanakan
kegiatan. Dengan sehat hidupnya tidak tergantung pada obat dan bantuan orang.
Berbicara tentang sehat biasanya hanya
terpancang pada sehatnya tubuh atau badan. Padahal pengertian sehat tidak hanya
sebatas pada kesehatan badan, namun lebih luas sebagaimana yang akan dipaparkan.
Namun berkat luasnya ajaran agama pengertian sehat sudah lebih awal diajarkan, baik secara teori maupun ketauladanan, oleh Sang Nabi utusan akhir zaman.
Namun berkat luasnya ajaran agama pengertian sehat sudah lebih awal diajarkan, baik secara teori maupun ketauladanan, oleh Sang Nabi utusan akhir zaman.
SEHAT JASMANI RUHANI DAN LINGKUNGAN
Profesor Doctor Zakiyah Darojat
dalam bukunya Islam dan kesehatan mental memaparkan, bahwa pengertian sehat menurut
W.H.O. ( Badan kesehatan dunia dibawah naungan P.B.B. ) meliputi tiga aspek :
sehat jasmani, sehat ruhani dan sehat lingkungan.
Sehat jasmani sudah sama
mengetahui, namun ternyata masih ada aspek lagi yang perlu difahami, yakni
sehat ruhani. Ternyata sehat jasmani saja tidak cukup memenuhi. Apalah arti
sehat jasmani bila tidak dapat mengendalikan diri, sehingga membuat onar disana
sini, karena masih suka mendzalimi, ini akibat bila hanya memperhatikan kesehatan jasmani, tanpa
memperdulikan kesehatan ruhani !.
Bahkan tak cukup hanya sehat
jasmani dan ruhani, lingkunganpun harus sehat
sekali. Apalah artinya bila sehat jasmani dan ruhani, bila lingkungan
sekitar tidak sehat menyertai, berakibat membuat resah dan tak nyaman
dihati.
SEHAT RUHANI
1. Ia dapat menyesuaikan secara konstruktif pada kenyataan meskipun kenyataan
itu buruk
2. Ia dapat memperoleh kepuasan dari
perjuangan
3. Ia
merasa lebih puas untuk memberi daripada menerima
4. Secara relatif ia bebas dari rasa tegang dan
cemas
5. Ia
dapat berhubungan dengan orang orang lain secara tolong menolong dan
saling memuaskan
6. Ia
dapat menerima kekecewaan untuk dipakainya sebagai pelajaran untuk hari kemudian.
7. Ia
dapat menjuruskan rasa permusuhan pada penyelesaian yang kreatif dan
konstruktif
8. Ia
mempunyai daya kasih sayang yang besar dan yang penting juga mempunyai
keinginan untuk disayangi.
Rumusan tersebut dipaparkan
para ahli kesehatan pada Abad 20 . Padahal pada abad keenam
Agama Islam sudah mendahuluinya dengan ajaran yang tercantum dalam Al Quran dan
dilengkapi ketauladanan yang dibawa sang utusan ahir zaman.
ISLAM DAN KESEHATAN JIWA
Nomer 1
keputusan W.H.O. berbunyi : Ia dapat menyesuaikan secara konstruktif
walaupun kenyataan itu buruk. Bandingkan dengan firman Allah : " Jadilah engkau pema'af dan perintahkan
orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang
bodoh ". ( Q.S. Al A' raaf 199 )
Nomer 2 : Ia dapat memperoleh kepuasan dari
perjuangannya. Bandingkan dengan firman Allah :
" Dan mereka memberikan makanan yang
disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya
kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami
tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula ( ucapan ) terimakasih ". ( Q.S. Al Insan 8-9 )
Nomer 3 : Ia merasa
lebih puas untuk memberi daripada menerima.
Nomer 7: Ia dapat
menjuruskan rasa permusuhan pada penyelesaian yang kreatif dan konstruktif. Bandingkan dengan firman Allah yang menerangkan
tentang ciri ciri orang yang
bertakwa :
" ( yakni ) orang orang
yang menafkahkan ( hartanya ), baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang orang
yang menahan amarahnya dan mema'afkan ( kesalahan ) orang. Allah menyukai orang
orang yang berbuat kebaikan ". ( Q.S. Ali Imran 134 )
Pada nomer 4 : Secara relatif ia bebas
dari rasa tegang dan cemas. Bandingkan dengan firman Allah :
" Sesungguhnya orang orang yang
beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka
mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
tidak (pula) mereka bersedih hati ". (
Q.S. Al Baqoroh 277 )
Nomer 5 : Ia dapat berhubungan dengan orang
orang lain secara tolong menolong dan saling memuaskan. Bandingkan dengan
firman Allah :
" Dan tolong menolonglah kamu dalam ( mengerjakan
) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaNya
". ( Q.S. Al Maidah 2 )
Nomer 6 : Ia dapat menerima kekecewaan
untuk dipakainya sebagai pelajaran untuk hari kemudian. Bandingkan dengan
firman Allah :
" Tiada suatu bencanapun
yang menimpa di bumi dan ( tidak pula ) pada dirimu sendiri melainkan telah
tertulis dalam kitab ( Lauhul Mahfuzh ) sebelum Kami menciptakannya.
Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. ( Kami jelaskan yang
demikian itu ) agar kamu tidak berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu,
dan agar kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikanNya kepadamu. Dan
Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri ".(Q.S. Al Hadid 22-23 )
Nomer 8 : Ia
mempunyai daya kasih sayang yang besar dan yang penting juga mempunyai
keinginan untuk disayangi. Bandingkan dengan firman Allah :
" Muhammad itu adalah utusan Allah dan
orang orang yang bersama dengan dia adalah tegas terhadap orang orang kafir,
tetapi berkasih sayang sesama mereka ". ( Q.S. Al Fath 29 )
Juga sabda Nabi s.a.w. : "
Sesungguhnya Allah sangat berbelas kasih dan suka kasih sayang, dan lemah
lembut dalam segala urusan ". ( H.R. Bukhari dan muslim )
KE KEUNGGULAN AJARAN ISLAM
Alhamdulillah semua rumusan
yang dicanangkan W.H.O. ternyata ajaran Islam sudah mendahuluinya sejak abad
keenam, artinya konsep Islam cukup lengkap, sempurna dan lebih unggul 14 abad lebih awal.
Rumusan W.H.O. hanya sebatas
pada kehidupan dunia, justru Islam menanamkan hingga sampai kehidupan akherat, artinya kehidupan setelah mati.
Dalam melaksanakan hidup sehat, ajaran Islam
menanamkan iman dan nilai ihlas sebagai landasan, artinya yang dilaksanakan semata
mata karena Allah, demi menggapai ampunan dan pahala. Dengan demikian punya
hikmah ganda, sehat didunia dan sekaligus guna bekal diaherat yang kekal dan
abadi, dan memiliki makna lebih dalam dan mendasar, sehingga sangat mantap dan
membekas dalam mengamalkannya.
SEHAT LINGKUNGAN
Sehat lingkungan sangat
diperlukan juga, mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan tetangga, tempat
ibadah dan lingkungan tempat bekerja, dengan demikian hidup terasa nyaman
rasanya, hidup rukun damai tanpa silang sengketa.
Bukankah Nabi s.a.w. pernah
bersabda :
" Barang siapa yang beriman
kepada Allah dan hari ahir, maka haruslah memulyakan tetangganya. Dan barang
siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka haruslah memulyakan tamunya,
jaizahnya. Sahabat bertanya : " Apakah jaizah itu ya Rasulullah ? ",
jawab Nabi s.a.w. : " jaizah ialah hidangan jamuan pada hari pertama, dan
jamuan tamu itu hingga tiga hari, dan selebihnya maka dianggap sedekah. Dan
barang siapa beriman kepada Allah dan hari ahir, maka haruslah berkata baik atau diam ". ( H.R.
Buhari dan Muslim )
JABAT TANGAN, SENYUM DAN SALAM
Tidak hanya sebatas itu, bukankah Agama juga mengajarkan jabat tangan, tanda persahabatan dan keakraban lingkungan ?, bukankah menebar senyum juga diajarkan ?, dan yang lebih spesifik bukankah agama juga mengajarkan menebarkan salam ?.
Dengan demikian makin lengkap ajaran agama yang datangnya dari Yang Maha Kuasa. Demikian sempurna, indah dan teliti agama Islam mengajarkan, sehingga kesehatan lingkungan juga menjadi tuntunan. Alhamdulillah.
Tidak hanya sebatas itu, bukankah Agama juga mengajarkan jabat tangan, tanda persahabatan dan keakraban lingkungan ?, bukankah menebar senyum juga diajarkan ?, dan yang lebih spesifik bukankah agama juga mengajarkan menebarkan salam ?.
Dengan demikian makin lengkap ajaran agama yang datangnya dari Yang Maha Kuasa. Demikian sempurna, indah dan teliti agama Islam mengajarkan, sehingga kesehatan lingkungan juga menjadi tuntunan. Alhamdulillah.
SEHAT
Maka sangat beruntung bagi yang mau melaksanakan, karena masalah hati sangat peka dan memang sulit dalam menjaganya.
Namun bila mau melaksanakan akan makin menambah erat hubungan, hatipun makin tenang dan bahagia dibuatnya. Dengan tenangnya hati akan membuat sistim kekebalan tubuh makin meningkat, bila kekebalan tubuh meningkat akan menjadikan tubuh menjadi sehat. Subhaanallaah
Maka sangat beruntung bagi yang mau melaksanakan, karena masalah hati sangat peka dan memang sulit dalam menjaganya.
Namun bila mau melaksanakan akan makin menambah erat hubungan, hatipun makin tenang dan bahagia dibuatnya. Dengan tenangnya hati akan membuat sistim kekebalan tubuh makin meningkat, bila kekebalan tubuh meningkat akan menjadikan tubuh menjadi sehat. Subhaanallaah
Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah Nya agar bisa menjaga hati dalam setiap saat, Amiin
.
KISAH TAULADAN
UTUSAN KAISAR MEMANTAU UMAR
Suatu
ketika, kaisar Romawi mengutus beberapa utusan ke Madinah guna menghadap Umar
ra. Mereka diutus untuk melihat bagaimana sepak terjang dan kepemimpinan sang
khalifah.
Setelah
sampai di Madinah, mereka tidak menemukan istana raja, maupun bentuk bangunan
yang menunjukkan adanya sebuah kerajaan. Kemudian sang utusan bertanya kepada
para penduduk, “ Dimana raja kalian ? ”. Para penduduk menjawab ”. Kami tidak
mempunyai raja, yang kami miliki hanyalah seorang Amir ( pemimpin ) yang saat
ini sedang berada diluar kota Madinah “.
Kemudian
utusan tersebut keluar kota dan mencari keberadaan Umar. Alangkah terkejutnya
mereka ketika menemukan Umar sedang tidur sendirian di bawah pohon dengan
beralaskan tanah dan tidak berbantalkan apapun, serta tidak ada seorang pun
menjaganya. Ketika
mereka melihat sang khalifah, hati mereka menjadi sangat tertegun bercampur
takjub. Mereka berkata dalam hatinya, “ Orang yang karena kehebatannya tidak
terikat dengan aturan istana. Seorang pemimpin besar dengan keadaan yang
seperti ini ! Akan tetapi karena engkau sangat adil, maka engkau bebas dan
aman, dan engkau pun tidur dengan tenang, wahai Umar !.
Sedangkan raja kami
sangat keji, sehingga meskipun ia telah dijaga ketat, ketika tidur pun ia
selalu merasa was was dan selalu terjaga. Aku bersaksi bahwa agamamu adalah
agama yang benar.
Kalau saja aku datang ke sini bukan sebagai utusan, maka aku
pasti akan memeluk islam, namun, aku pasti akan kembali lagi untuk masuk islam ! “.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar