TAKHAYYUL
“ Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan “. ( Q.S. Yunus 36 )
Iman
sangat menentukan prilaku seseorang, iman yang lemah akan mudah goyang, hingga
sikap hidupnya labil, mudah terombang ambing apa kata orang, dengan demikian
jiwanya tak tenang, karena tak punya pegangan.
Beda
dengan yang punya iman yang kokoh dan mantap, prilakunya tak goyah karena punya
sikap, sikap yang berdasar pada keyakinan yang tetap, yang berdasar pada aqidah
yang benar dan mantap.
Diantara
keyakinan yang menyimpang dari tuntunan agama adalah takhayyul, berasal dari kata : Khoyyala
( angan angan ), sehingga dalam bahasa Indonesia di kenal istilah berhayal
atau menghayal.
Tahayyul adalah keyakinan yang berdasar hayalan atau sangkaan
yang dihembuskan setan dan manusia yang
bersumber dari nenek moyangnya.
NASEHAT MENYESATKAN
Sering
kita dengar nasehat yang seolah benar padahal sangat jauh dan menyimpang dari
keyakinan : “ Memang semua dari Allah,
tetapi apa salahnya bila menurut nasehat para orang tua, mbah dan nenek moyang
dalam rangka ikhtiar agar selamat, nenek moyang kan banyak pengalaman, banyak
makan asam garam, lihat tuh yang ndak nurut kepercayaan nenek moyang ada saja
sialnya “.
GOYAH
KARENA LEMAH
Karena lemahnya iman apapun
dilakukan demi menurut apa kata orang, walau tidak masuk akal atau fikiran,
bahkan walau menelan biaya yang semestinya tak perlu dikeluarkan !. BERMACAM BENTUK TAKHAYYUL
Beragam macam ketakhayyulan banyak dijumpai diantaranya :
Ketika mengubur ari ari ( placenta ) bayi yang baru lahir, disertai penerangan
lampu, benang atau jarum dengan harapan agar kelak jadi penjahit. Disertakan
tasbih agar kelak jadi orang sholeh. Atau mungkin kalkulator agar jenius, yang
belum pernah dijumpai disertakannya computer agar kelak jadi programer, lucu
kan ?. begini akibat bila selalu menurut sangkaan atau khayalan nenek moyang .!
Ketika pindah rumah harus melihat
hari kelahiran agar selamat. Ketika membeli kendaraan dimandikan dengan air kembang agar tidak
kecelakaan. Kendaraan yang mengalami kecelakaan harus segera dijual agar tidak
sial ( membuang sial ). Ketika jenazah akan diberangkatkan semua keluarga harus
lewat dibawah keranda jenazah ( terobosan ) agar tidak kangen. Ketika memasang
kuda kuda rumah disertakan pisang, kelapa dan jarum emas agar selamat. Bila
akan keluar rumah kemudian ada cicak jatuh, bepergian jangan diteruskan agar
tidak celaka. Bila ada suara burung hantu di malam hari berarti ada orang mati
dan sebagainya.
MENGEKOR
KEPERCAYAAN NENEK MOYANG
“ Dan apabila mereka melakukan
perbuatan keji (
syirik, thawaf telanjang di sekeliling ka'bah dan sebagainya ), mereka berkata :
" Kami
mendapati nenek moyang kami
mengerjakan yang demikian itu, dan Allah memerintah
kami
mengerjakannya ". Katakanlah :
" Sesungguhnya
Allah tidak memerintah ( mengerjakan )
perbuatan yang keji , mengapa
kamu mengada adakan
terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui ? ”. ( Q.S.
Al A’raaf 28 ) Al Quran sudah mengingatkan tentang kebandelan umat di
zaman dulu, ketika mereka diingatkan tentang keyakinannya, dia tetap saja
bersikukuh terhadap keyakinannya yang keliru, tetap saja mengekor pada
keyakinan para leluhur para pendahulu, tanpa menelaah tanpa berfikir terlebih
dahulu, semuanya dilakukan atas dasar ikut ikutan para pendahulu.
Padahal Allah melarang mengada ada
terhadap apa yang tidak diketahuinya, kecuali yang jelas ada keterangan dari
Allah dan Rasul Nya. TERJEBAK SETAN
Pada
hakekatnya kepercayaan yang tidak ada dasar dari agama berasal dari setan,
karena kepercayaan para nenek moyang hanya berdasar hayalan, pengalaman yang
diada adakan dan dicocok cocokkan dengan kejadian, sehingga banyak yang
terkecoh, tergelincir dan tersesatkan. Memang bukan setan bila tak pandai
mengecoh dan menggelincirkan !.
Iblis berkata :
" Ya
Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan
menjadikan mereka memandang baik ( perbuatan ma'siat ) di
muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya “. ( Q.S. Al Hijr 39 )
BANDEL
“ Dan apabila dikatakan
kepada mereka :
" Ikutilah
apa yang diturunkan Allah ,
mereka menjawab :
" ( Tidak ),
tapi kami ( hanya )
mengikuti apa yang kami
dapati bapak bapak
kami
mengerjakannya". Dan
Apakah mereka ( akan
mengikuti bapak bapak
mereka )
walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala nyala
( neraka ) ? “. ( Q.S. Luqman 21 )
Walau ayat
tersebut menerangkan kekolotan dan kekakuan sikap umat quraisy jahiliyah terdahulu,
ini bukan berarti hanya berlaku untuk waktu itu saja, bahkan juga sebagai
peringatan untuk umat sekarang, dan jawaban : " ( Tidak ) tetapi kami ( hanya )
mengikuti apa yang kami
dapati bapak bapak
kami
mengerjakannya " akan kita dijumpai sampai sekarang, bahkan sepanjang
zaman, karena sejarah memang selalu berulang, dan Al Quran merupakan petunjuk
sepanjang zaman.
Maka sangat beruntung
bagi yang selalu berpegang teguh pada petunjuk Al Quran.
BERDASAR IKUT IKUTAN
Berkata Ibrahim :
" Apakah
berhala berhala
itu mendengar ( doa )mu
sewaktu kamu berdoa ( kepadanya ) ?,
atau ( dapatkah )
mereka memberi manfaat kepadamu atau memberi mudharat ? " , mereka menjawab :
" ( Bukan
karena itu )
sebenarnya kami
mendapati nenek moyang kami
berbuat demikian ". ( Q.S. As Syuara 72 -74 )
Demikian kolotnya
mereka berpegang pada keyakinan nenek moyangnya walau tidak rasional, begitu
sesat keyakinannya walau diingatkan bahwa pola fikir dan keyakinannya salah.
Itulah akibat bila tidak kembali kepada tuntunan agama, pola fikirnya tersumbat dengan keyakinan yang bersumber pada nenek moyangnya
yang lemah dan salah !. IRONIS
Sayangnya masih
banyak kaum muslimin yang tidak sadar, sehingga banyak yang terjebak dan masih
mmelakukan keyakinan nenek moyangnya, padahal ribuan tahun silam Nabi s.a.w.
sudah mengingatkan :
Dari Abu sufyan Shakhr bin Harb r.a. dalam haditsnya yang panjang
tentang cerita Heraklius ( seorang kaisar ), dimana Heraklius bertanya : “ Apa
saja yang diperintah oleh Nabi s.a.w. kepadamu ? “. Abu Sufyan berkata : “ Nabi
s.a.w. bersabda : “ Sembahlah Allah Yang Maha Esa dan jangan kamu
mempersekutukan apapun dengan Nya,
tinggalkan ajaran nenek moyangmu, serta
beliau memerintah kami untuk melaksanakan sholat, jujur, pemaaf dan
menghubungkan sanak kerabat “. ( H.R . Bukhari Muslim )
Semoga
Allah selalu memberikan hidayah, agar tidak terjebak dalam ketakhayyulan.
KISAH TAULADAN
BUAH KURMA TAK KUNJUNG HABIS
Peristiwa ini dikisahkan oleh
bukhari dari jabir, ia berkata : “ Sewaktu bapakku meninggal, ia masih
mempunyai hutang yang banyak, kemudian aku mendatangi Rasulullah s.a.w. untuk
melaporkan kepada beliau mengenai hutang bapakku. Aku berkata kepada Rasulullah
s.a.w. : “ ya Rasulullah bapakku meninggalkan banyak hutang, aku sendiri tidak
mempunyai apa apa lagi kecuali yang keluar dari pohon kurma, tetapi pohon kurma
itu sudah dua tahun tidak berbuah, hal ini sengaja aku sampaikan kepada Rasulullah
agar orang yang memiliki piutang tersebut tidak berbuat buruk terhadapku “.
Kemudian Rasulullah s.a.w. langsung
mengajakku pergi ke kebun kurmaku, sesampainya di sana, beliau mengitari pohon
kurmaku yang dilanjutkan dengan berdo’a. Kemudian beliau duduk sambil berkata
padaku : “ Ambillah buahnya “. Mendengar perintah Rasulullah s.a.w. tersebut, aku
langsung memanjat pohon kurma untuk memetik buahnya yang tiba tiba berbuah.
Buah kurma itu aku petik sampai cukup jumlahnya untuk menutup hutang bapakku,
bahkan sampai lebih, dan kelebihanya sebanyak yang aku pakai untuk membayar
hutang ”.
Kejadian diatas sangat menakjubkan sekali,
pohon kurma yang tidak berbuah tiba tiba menjadi berbuah seketika dan bisa dipetik
buahnya dan tidak kunjung habis. Disinilah letak kemukjizatan Rasulullah s.a.w.
yang tidak mungkin mampu dilakukan oleh manusia biasa.
Mustahil memang, pohon kurma yang
sudah dua tahun tidak berbuah, tiba-tiba menjadi berbuah dengan seketika dan
dipetik tidak kunjung habis buahnya. Hanya keimanan yang bisa menjawabnya, sebab
sesuatu yang mustahil dalam pandangan manusia, bisa terjadi bila Allah
menghendaki. Dan inilah kenyataan yang ada yang menjadi mukjizat Rasulullah
s.a.w.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar