PERTOLONGAN DI PERANG BADAR
“ ( Ingatlah )
ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu lalu diperkenankan Nya
bagimu :
" Sesungguhnya
Aku
akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu Malaikat yang datang
berturut turut ".
(
Q.S. Al Anfal 9 )
Perang adalah satu
satunya cara dalam agama bila memang terpaksa.
Namun perang bukan satu satunya cara dalam memecahkan masalah, karena umat
Islam adalah umat yang
ramah dan saling menghargai sesama manusia,
walau berbeda agama.
Bahkan agama tak pernah memaksakan keyakinan kepada orang yang beda
agama.
Justru hubungan antar manusia pun sangat ditekankan dalam agama.
IDEOLOGI MENENTUKAN
Napoleon
Bonaparte pernah menyatakan bahwa sukses peperangan 75 % ditentukan oleh
ideologi, 25 % oleh perlengkapan perang.
Kiranya pernyataan tersebut ada
benarnya, bukankah ketika perang Badar pasukan Muslimin yang hanya berjumlah
319 personil mampu menghadapi 1000 pasukan musyrikin.
Mengapa
mereka mampu menghadapi, walau jumlah mereka hanya 1/3 jumlah pasukan musuh ?, karena
mereka punya keyakinan ( ideologi ) yang kuat, bahwa mati dalam membela kalimat
tauhid, syahid hukumnya dan dijamin syurga. Ditambah pula keyakinannya bahwa Allah
pasti akan memberikan pertolongan.
Kenyataan ini terbukti ketika kaum Muslimin mendapat
kemenangan ketika perang Badar,
sebagaimana yang diriwayatkan oleh imam Muslim.
PERANG BADAR
" Dari Umar bin Khaththab r.a. katanya : “ Pada hari terjadinya perang Badar
Rasulullah s.a.w. melihat kaum musyrikin semuanya berjumlah 1000 orang,
sedangkan para sahabat beliau hanya berjumlah 319 orang.
BERDO’A
Nabi s.a.w. menghadap ke kiblat kemudian beliau
menadahkan kedua tangannya kelangit kemudian beliau berdo’a : “ Alloohumma anjiz
lii maa wa’adtani, Alloohumma aati ma wa’adtani, Alloohumma intuhlika haadzihil
‘ishabata min ahlil Islam laa tu’bad fil ardhi “ ( ya Allah tepatilah janji Mu
kepadaku, ya Allah berilah aku apa yang telah Engkau janjikan kepadaku, ya
Allah jika pasukan Islam yang berjumlah sedikit ini musnah, niscaya tidak ada
lagi yang orang yang akan menyembah Mu di muka bumi ini ). Demikian beliau
senantiasa berdo’a kepada Tuhan Nya mengangkat kedua tangannya sambil menghadap
ke kiblat, sehingga selendang beliau terlepas dari bahunya. Abu Bakar r.a.
mendatangi Nabi s.a.w. kemudian diambilnya selendang beliau dan diletakkannya
kembali ke bahu beliau, kemudian dia senantiasa berada di belakang beliau. Kata
Abu Bakar : “ Ya Nabiyallah cukuplah kiranya anda munajat dengan Allah, karena
Dia pasti akan menepati janji Nya kepada anda “.
DO’A
DIKABULKAN
Kemudian Allah menurunkan ayat : “( Ingatlah )
ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu lalu diperkenankan Nya
bagimu :
" Sesungguhnya
Aku
akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu Malaikat yang datang
berturut turut ". ( Q.S. Al
Anfal 9 ). Maka Allah
membantu Nabi s.a.w. dengan seribu orang pasukan Malaikat.
PASUKAN
MALAIKAT
Kata Abu Zumail ibnu Abbas mengabarkan kepadanya bahwa
pada hari itu ketika seorang tentara Islam mengejar tentara musyrikin yang
berada di depannya tiba tiba terdengar olehnya bunyi suara cambuk di atas (
kepala si musyrik ) dan suara seorang penunggang kuda berkata : “ Ayo maju
haizum (nama kuda tunggangan Malaikat).
TUBUH
MENGHIJAU MUKA TERBELAH
Tiba tiba dilihatnya musyrik yang berada di depannya
telah jatuh tewas terlentang dengan hidungnya bengkak, mukanya terbelah seperti
seperti bekas bekas pukulan cambuk dan seluruh tubuhnya menghijau.
Tentara
Muslim Anshar itu datang melaporkan peristiwa itu kepada Nabi s.a.w. kata
beliau : “ Ceritamu itu benar belaka, itu adalah pertolongan Allah dari langit
ketiga “.
70
PRAJURIT MUSYRIKIN TEWAs
Pada hari itu pasukan muslim dapat menewasakan 70 orang
pasukan musyrikin dan menawan mereka 70 orang. Kata Abu Zumail selanjutnya Ibnu
Abbas mengatakan bahwa tatkala tawanan telah mereka tahan.
MUSYAWARAH
Rasulullah s.a.w.
bertanya kepada Abu Bakar dan Umar r.a. : “ Bagaimana pendapatmu mengenai
tawanan ini ? “.
PENDAPAT ABU BAKAR
Jawab Abu Bakar : “ Ya Nabiyallah mereka itu adalah anak
anak paman dan famili kita, aku berpendapat sebaiknya kita pungut tebusan dari
mereka. Dengan begitu kita akan bertambah kuat atas orang orang kafir, semoga
Allah memberi petunjuk kepada mereka untuk memeluk Islam “. Kemudian Rasulullah
s.a.w. bertanya pula kepada Umar r.a. : “ Bagaimana pendapatmu hai Ibnu
Khaththab “.
PENDAPAT
UMAR R.A.
jawabku : “ Tidak
demi Allah ya Rasulullah aku tidak sependapat dengan Abu Bakar, aku berpendapat
agar anda memberi kesempatan kepada kami untuk memenggal leher mereka, berilah kepada
Ali untuk memenggal leher si ‘Uqail, berilah kesempatan kepadaku untuk untuk
memenggal leher si fulan ( keluarga Umar sendiri ), karena mereka ini adalah para pemimpin kaum kafir dan pembesar
mereka.
PENDAPAT
UMAR DISETUJUI
Rasulullah s.a.w. menyetujui pendapat Abu Bakar r.a.
tidak menyetujui pendapatku. Keesokan harinya aku menemui Rasulullah s.a.w. aku
dapati beliau sedang duduk menangis berdua dengan Abu Bakar r.a. kemudian aku
berkata : “ Ceritakan kepadaku apa sebabnya anda berdua menangis, jika aku
merasa terharu aku akan turut menangis juga karena tangis anda berdua ? “.
Jawab Rasulullah s.a.w. : “ Aku menangis karena tebusan yang dipungut sahabatmu
terhadap para tawanan itu, terasa bagiku lebih murah dari harga kayu ini (
sambil beliau menunjukkan sebuah kayu didekat beliau ).
FIRMAN TURUN
Kemudian Allah menurunkan ayat : “ Tidak pantas bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum dia
melumpuhkan musuhnya di muka bumi ......hingga firman Nya ....Maka makanlah olehmu sebagian harta
rampasan.....( Q.S. Al Anfal 67- 69 ). Karena itu Allah menghalalkan harta
rampasan bagi mereka ". ( H.R. Muslim )
Berkat
kekokohan iman dan ketawakkalannya
kepada Allah, sehingga timbul semangat dan keberanian. Ditambah pula
do’a Nabi s.a.w., sehingga Allah menurunkan pertolongan Nya dengan bala bantuan
pasukan 1000 Malaikat dari langit, sehingga kaum musllimin mendapat kemenangan
telak di perang Badar.
KISAH TAULADAN
IKRIMAH BIN ABI JAHAL
Nama lengkap Ikrimah bin Amr bin Hisyam Al Makhzumi,
biasa dipanggil Abu Utsman, adalah putra Abu Jahal tokoh musyrik Mekkah, Ikrimah dan ayahnya sangat membenci dan memusuhi Nabi s.a.w.
Pada
saat pembebasan kota Mekkah, Rasulullah s.a.w. menghalalkan darah Ikrimah,
Ikrimah melarikan diri ke pelabuhan Jeddah dan menumpang kapal.
Di tengah
samudra ombak dan badai menerjang kapalnya, nakhoda kapal berkata kepada para
penumpang : “ Ikhlaskan saja sesungguhnya Tuhan kalian tidak berguna bagi
kalian dalam kondisi seperti ini “.
Ikrimah menjawab : “ Demi Tuhan, jika tidak
ada sesuatu yang menyelamatkanku di tengah lautan ini kecuali ikhlas, maka
tidak ada yang dapat menyelamatkanku di daratan selain Nya. Ya Allah aku
berjanji kepada Mu, jika Engkau menyelamatkanku dari amukan badai ini, aku akan
menemui Muhammad hingga aku menyalaminya dan aku tidak akan mendapatinya
kecuali seorang seorang pemberi maaf yang mulia “.
Allah akhirnya menyelamatkan
jiwanya, dia kembali ke Mekkah dan mengikrarkan diri memeluk Islam.
Kemudian
Rasulullah s.a.w. melarang kaum Muslimin untuk mencela ayah Ikrimah ( Abu Jahal
) yang telah wafat. Rasulullah juga melarang mereka memanggil Ikrimah dengan
panggilan Ikrimah bin Abu Jahal.
Saat
Ikrimah datang Rasulullah s.a.w. berdiri sambil mengucapkan : “ Selamat datang
penumpang kapal yang muhajir ! “. Ikrimah menjawab : “ Wahai Rasulullah aku
bersumpah demi Allah, aku tidak akan membiarkan dana yang pernah aku pergunakan
memerangimu, melainkan akan aku ganti berlipat ganda demi perjuangan di jalan
Allah “.
Dia sering
meletakkan mushaf di wajahnya sambil berkata : “ Ini adalah kitab Tuhanku, ini
adalah kitab Tuhanku “.
Abu Bakar
pernah menugaskan sebagai pemimpin pasukan ke Amman, ke Yaman dan ke Syam dalam
rangka menumpas orang orang yang murtad.
Dalam
perang Yarmuk Ikrimah berorasi : “ Siapa diantara kalian yang siap berjanji
akan berjuang sampai titik darah penghabisan ? “, setelah itu 400 prajurit
bersedia melakukan janji dan akhirnya mereka memperoleh kemenangan gemilang
dalam pertempuran tersebut.
Ikrimah
gugur sebagai syahid dalam perang Al Yarmuk pada 13 H. di masa pemerintahan Abu
Bakar, di jasadnya terdapat lebih dari 70 luka bekas tikaman pedang, tombak dan
anak panah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar