RENUNGAN BAGI YANG LAGI GALAU
“ Tiada
suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri
melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah “.
( Q.S. Al Hadid 22 )
Istilah
galau rupanya saat ini lagi ngetrend lagi inn, agar nampak keren ( ? ) kami juga ikut nimbrung membahasnya. Pada hakekatnya kata galau berkisar pada keresahan, ke gundahan, kekecewaan pada
jiwa disebabkan ketidak tidak nyamanan yang dialaminya.
Kegalauan jiwa pada hakekatnya salah dalam menyikapi suatu masalah, lantararan
salah menyikapi jiwanya jadi galau, padahal di dunia ya demikian ini adanya,
artinya di dunia memang tempatnya bermacam masalah atau probema.
Beda
dengan syurga yang serba ready for use ( siap pakai ), penuh kenikmatan, serba menyenangkan,
tanpa halangan apalagi rintangan alias problema.
JANGAN HINDARI NAMUN HADAPI
Maka hidup
di dunia jangan mengharap tidak ada masalah, jangan coba coba menghindari
masalah, akan sia sia jadinya. Masalah atau problema itu hal biasa di dunia, karena memang ketetapan Nya !, dalam rangka menguji kwalitas keimanan hamba Nya.
BERMACAM RESIKO
Orang yang
beraktifitas di bidang bisnis pasti pernah mengalami kerugian, ini hal biasa kan ?!.
Demikian pula para teknisi listrik, pasti pernah tersengat arus listrik alias
kesetrom.
Para pesilat pasti pernah terpeleset, terjatuh, terpukul, tertusuk atau tergores
senjata tajam.
Yang berkecimpung di dunia circus pasti pernah jatuh, terjungkal, jatuh, minimal keseleo.
Yang belajar mengemudi pasti kendaraannya pernah keserempet atau tertubruk
wajar kan !.
Sehingga pepatah mengatakan : “ Sepandai pandai tupai melompat
pasti akan jatuh juga “.
Akankah
masih kurang yakin dengan problema atau masalah !. Maka jangan coba coba lari
menghindarinya, sikap yang paling tepat adalah menghadapi dan mencari jalan
keluarnya , indah dan enjoy kan bila faham ?.
Ingat pesan para ahli : " Kekalahan adalah kemenangan yang tertunda ". Betapa tinggi kandungan maknanya sebagai penyemangat agar tidak putus asa.
TRAGIS
Akibat tidak memahami bahwa hidup pasti bermasalah, maka banyak kasus tragis terjadi, anehnya justru menimpa kalangan selebriti, padahal mereka orang orang berharta segalanya serba tercukupi, namun....apa yang terjadi ?.
Justru banyak yang mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri : Marlyn Monroo, Bruce lee, Elvis Presley, Witney Houston, Bayangkan kurang apa mereka ?, Rumah mewah, mobil serba lux, penggemar dimana mana, sampai body guard selalu berada di sekelilingnya demi menjaga keselamatannya.
Jelas mereka punya problema yang tidak dapat mengatasinya atau tidak faham untuk apa tujuan hidupnya ?. sehingga kegalauan selalu menyelimutinya.
MENGAPA ADA PROBLEMA
Karena
keterbatasan manusia, yang memang sengaja dirancang demikian oleh Yang Maha
Kuasa, sehingga setiap aktifitas tidak musti mengalami keberhasilan secara sempurna, pasti ada saja
sisi kelemahannya, pasti ada sisi kesalahannya, yang berakhir dengan kegagalan, ini perlu dicamkan dalam dalam !.
Dengan memahami adanya masalah, hidup akan tegar, karena kegagalan dan ketidak suksesan merupakan
pelengkap hidup, merupakan pembawaan manusia, sekaligus sebagai variasi dan irama kehidupan.
Orang
orang yang sukses, di awal merintis mereka justru menemui kegagalan, bahkan
sering !, namun karena keuletan, ketekunan dan kesabarannya semua masalah
dihadapinya, sehingga pada akhirnya mengalami keberhasilan dan sukses.
SETARA TINGKATANNYA
Namun.......akankah orang sukses berarti terlepas dari masalah ?, tidak juga justru masalah yang datang makin bertambah banyak, makin besar, makin meningkat, makin besar resikonya !.
Dengan demikian jelas bahwa jangan berharap bahwa urusan dunia pasti berjalan mulus, pasti ada saja ganjalan, rintangan, problema atau masalah.
CONTOH KASUS
Dua orang
datang memeriksakan diri ke rumah sakit, setelah diperiksa dokter mengatakan
bahwa keduanya terserang penyakit yang sama, yakni kencing manis.
Setelah
mendengar penjelasan dokter, pasien pertama pulang dengan tenangnya seakan
tidak ada penyakit yang dideritanya, padahal sakitnya sangat berbahaya.
Pasien
kedua justru sulit mengangkat tubuhnya demi mendengar penjelasan dokter lantaran
kaget, sehingga wajahnya pucat pasi dan tidak bisa berdiri. Karena terbayang resiko
yang bakal dihadapi, betapa rumit perawatannya, harga
obatnya, belum lagi pantangan makannya, sehingga tubuhnya terasa lemah lunglai tak bertenaga, sehingga ketika pulang terpaksa dipapah.
ANALISA
Dari dua
kasus tersebut bisa diambil kesimpulan, pasien pertama jiwanya tegar dan tabah,
sehingga tidak berdampak pada tubuhnya, sehingga bisa pulang dengan enjoy.
Sangat
beda dengan pasien ke dua, karena jiwanya lemah sehingga berakibat pada tubuhnya ( psychosomatik ). Demikian
besar pengaruh kondisi jiwa pada tubuh.
Bukankah
Nabi s.a.w. pernah bersabda : “ Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada segumpal
daging, bila dia baik maka seluruh tubuh akan menjadi baik, tetapi bila sepotong daging ini jelek maka tubuh akan
jelek pula, dia adalah qalbu ( jiwa ) “. ( H.R. Bukhari Muslim )
KEMBALI KE JIWA
Maka
disini pentingnya memperhatikan dan memelihara jiwa, jiwa harus dikenalkan ajaran agama, dengan
mengenal agama jiwa akan tenang, tidak mudah kecewa, karena tahu jalan
keluarnya menghadapi masalah.
“ (yaitu)
orang orang
yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah
hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram “. ( Q.S. Ar
Ra’d 28 )
JALAN KELUAR
Karena luas dan tingginya nilai ajaran Islam, 14 abad silam sudah mengajarkan mengimani adanya taqdir baik dan buruk yang merupakan
ketetapan Nya ?, yang mutlak pasti terjadi !. Sesuatu yang sudah terjadi itulah
ketetapan Nya !. Maka jangan kecewa dengan keputusan Nya !.
“ Tiada suatu
bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan
telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya......”.
RIDLO
Maka satu satunya sikap sebagai orang yang beriman, harus menerima dengan ikhlas dan ridlo ketetapan Nya, dengan demikian di hati akan terasa nyaman dan tidak kecewa.
RIDLO
Maka satu satunya sikap sebagai orang yang beriman, harus menerima dengan ikhlas dan ridlo ketetapan Nya, dengan demikian di hati akan terasa nyaman dan tidak kecewa.
Dengan
memahami firman Nya akan tahu rahasia maksud Yang Maha Kuasa, artinya bila
masalah datang tidak terlampau kecewa, bila berhasil tidak terlampau gembira
yang melampaui batas yang menyebabkan kesombongan sehingga lupa kepada Allah
Ta’ala.
AGAR TIDAK TERLAMPAU LARUT
“ (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang terlepas dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri “. ( Q.S. Al Hadid 23 )
Memang hebat ajaran agama, karena banyak mengandung hikmah luar biasa, hanya manusia tidak rahasia dibaliknya.
Begitu
besar hikmah mendalami ajaran agama, sehingga jauh dari kegalauan yang bisa berakibat
fatal berketerusan yang sangat membahayakan. Alhamdulillah.
IKHTIAR
Sebelum
taqdir terjadi, agama memberi keluasan dengan jalan ikhtiar, berusaha dengan
sekuat tenaga sambil berdo’a, kemudian putusan akhir diserahkan ( tawakkal )
sepenuhnya kepada Yang maha Kuasa, terima keputusan Nya, sikapi dengan ikhlas dan ridlo kepada Nya.
Bila takdir baik berfihak kepadanya akan bersyukur, bila tidak akan beristirja' : " Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji'un ( sesungguhnya kami berasal dari Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Nya ) ".
Demikian luar biasa sikap seorang mukmin, apapun yang terjadi dihadapinya, tidak ada kamus galau di benaknya apalagi prilakunya, karena baginya hanya mengharap ampunan dan pahala Nya. Subhaanallah.
Dengan
demikian jiwa akan terasa nikmat, puas, nyaman, tenang dan tidak was was, apalagi galau lagi, galau lagi.
Lebih lebih dalam berusaha di landasi dengan niat ibadah kepada Nya.
KISAH TAULADAN
TABURAN PASIR RASULULLAH S.A.W.
Pada saat berkecamuknya perang Hunain pasukan Islam pada kocar kacir.
Panglima Zaid bin Haritsah sudah tidak bisa mengontrolnya lagi.
Pada saat sengitnya pertempuran, pasukan Islam tidak mampu membendung serangan musuh.
Akhirnya banyak yang tewas, melihat kejadian ini Rasulullah s.a.w. maju kedepan
menghadang pasukan musuh sendirian, para sahabat menjadi bersemangat lagi.
Dalam riwayat Muslim, Salamah bin Akwa berkata : " Di saat yang mendebarkan itu, di medan
perang Hunain tiba tiba Rasulullah s.a.w. turun dari keledainya. Kemudian beliau mengambil segenggam pasir
dan ditebarkan kearah musuh yang demikian banyaknya.
Kemudian Allah s.w.t. membantu menebarkan pasir pasir kearah mata setiap musuhnya, sehingga membuat
musuh kelabakan. Karena matanya pedih terkena pasir yang ditaburkan Rasulullah s.a.w.
Beliau menaburkan pasir sambil mengucapkan
kata kata : “ Pasti pasti akan kalah mereka itu. Demi Tuhan yang menguasai
Ka’bah ”. Walau keadaan gawat, beliau tetap dengan tenang menangkis
serangan serangan musuh.
Melihat keadaan semakin parah, beliau
berteriak membangkitkan semangat pasukannya : ” Aku adalah Nabi ! Aku
bukanlah pendusta, aku adalah putra Abdul Muthalib ! ”.
Seruan Rasulullah s.a.w. tersebut membuahkan hasil semangat pasukan muslimin makin menggebu, setelah mendengar seruan Nabi s.a.w.. Mereka berjuang dengan penuh semangat hingga dapat
memukul mundur pasukan musuh.
Disamping berkat taburan pasir yang
dilemparkan Rasulullah s.a.w. kemata musuh musuhnya, kemenangan kaum muslimin pada
perang Hunain juga karena semangat jihad fisabilillah dari kaum muslimin
sendiri yang mengagumkan.
Padahal pada perang Hunain ini orang kafir terkenal sebagai ahli perang yang tak tertandingi. Disamping itu pakaian orang kafir makin sempurna untuk melindungi diri dari tebasan pedang pasukan Islam. Jika Rasulullah tidak mengeluarkan mukjizatnya dengan menabur
pasir, niscaya kekalahan akan berada dipihak pasukan Islam.
Setelah Rasulullah s.a.w. menaburkan
pasir, ternyata perlawanan musuh nampak mengendur. Situasi ini dipergunakan oleh kaum muslimin untuk
mengadakan serangan balik.
Berkat dorongan kobaran semangat dan mu’jizat
Rasulullah s.a.w. akhirnya kekalahan pertama terobati dengan kemenangan gemilang di
akhir peperangan.
Allah memang senantiasa menolong hambaNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar