Minggu, 07 September 2014

HUKUM MEMPERCAYAI RAMALAN



HUKUM MEMPERCAYAI RAMALAN

“ Dan pada sisi Allah-lah kunci kunci semua yang ghoib, tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata ( Lauh Mahfudh ) ”. (QS. Al An’am : 59)

Dunia ramal meramal semakin marak, lebih lebih di tunjang T.V. dan media cetak. Ini pertanda mental mulai terdesak. Karena dangkalnya beragama hingga iman semakin rusak.
        HANYA ALLAH YANG TAHU HAL GHOIB
Masalah ghoib yang mutlak tahu hanya Allah ( termasuk kejadian/nasib yang akan datang ), oleh karena itu agar selalu dalam lindungan Allah, hendaklah tetap berpegang teguh pada ajaran Allah (Al Qur’an) dan sunnah Rasulnya (Hadits) jangan coba coba mendekati masalah ramalan nasib. 
RAMALAN ILMIAH
Adapun ramalan yang bersifat ilmiah yang didukung dengan data ilmiah dan teknologi, misalnya ramalan cuaca, bukan termasuk ghoib tetapi bersifat syahadah (nyata /nampak/ rational), jadi diperbolehkan dalam agama. Karena data yang diperoleh dan peralatan yang dipakai merupakan hasil pengamatan pada sunnatullah (ketetapan Allah).
                RAMALAN NASIB
Beda dengan ramalan nasib, para peramal dalam menentukan ramalannya selalu minta bantuan pada makhluk ghoib (jin) yang disebut Khaddam atau Perewangan.
“ Dan bahwasannya ada beberapa orang laki-laki diantara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki diantara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan ”. (QS. Jin : 6)
BERSEKUTU DENGAN JIN
Mengapa para peramal / paranormal bersekutu dengan jin ?, karena jin diciptakan Allah memiliki kemampuan terbang sampai ke langit, berbeda dengan manusia. Untuk mencapai ke bulan saja dibutuhkan waktu ± 2-3 hari dengan teknologi yang cukup canggih. Untuk menuju ke planet mars dengan pesawat marinir (pesawat tanpa awak milik Amerika) dibutuhkan waktu 7 tahun.
KEMAMPUAN JIN
Untuk jin soal ruang, waktu dan jarak bukan masalah, karena dia dicipta Allah berdimensi lain, sehingga memiliki kemampuan sampai dapat terbang ke langit, mengapa bisa demikian? Karena dia dibuat dari bahan Api.
“ Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah panah api ”. (QS. Jin 8)
Manusia diciptakan Allah dari tanah, sehingga kemampuanpun berbeda dengan jin. 
Namun walau demikian manusia tetap lebih mulia dari jin karena diberi kelebihan yang lebih baik dan mulia dari makhluk yang lain.
MANUSIA LEBIH MULIA
Manusia diciptakan oleh Allah lebih mulia dari makhluk yang lain, lebih utama dari makhluk yang lain, bahkan rizkinyapun dipilihkan yang baik baik oleh Allah.
“ Sesungguhnya telah kami muliakan anak anak Adam. Kami angkut mereka didaratan dan dilautan. Kami beri mereka rizki dari yang baik baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”. (QS. Al Isro’  70)
MULIA ATAU HINA
Manusia akan tetap mulia martabatnya, bila dia tetap mempertahankan fitrahnya dengan jalan tetap berpegang pada ajaran Agama, namun bila sebaliknya, artinya melawan fitrah dengan berlindung kepada jin, justru posisinya menjadi terbalik, dengan tidak disadari dia menjadi pengabdi setan, hamba setan,  walaupun seolah  olah dia sepertinya mampu memerintah jin kafir alias setan.
Pada akhir surat jin ayat 6 diatas jelas, bahwa Allah menegaskan mereka (jin kafir) menambah dosa dan kesalahan.
MENCURI BERITA
“ Dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar dengarkan (berita beritanya). Tetapi sekarang barang siapa yang (mencoba) mendengar dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya) ”. (QS. Jin 9)
      Jin (golongan kafir) terbang ke langit tiada lain untuk mencari kalimat kalimat yang hak (kejadian kejadian yang akan datang) guna didistribusikan pada para peramal, paranormal, dukun, orang ngerti dsb. Perhatikan sabda Nabi dibawah ini :
BUKAN APA APA
Dari Aisyah r.a berkata : “Ada beberapa orang yang bertanya kepada Rasulullah s.a.w tentang dukun, kemudian beliau menjawab : “ Bukan apa apa ”. Mereka berkata : “ Wahai Rasulullah, sesungguhnya kadang-kadang mereka menceritakan sesuatu dan sesuatu itu benar benar terjadi”. Kemudian Rasulullah s.a.w bersabda : “ Kalimah itu memang termasuk hak (benar), yang dicuri oleh makhluk sebangsa jin kemudian dibacakan (disampaikan) pada telinga dukun, kemudian dukun itu mencampur adukkannya dengan seratus kedustaan ”. (H.R. Bukhari & Muslim)
DIBISIKKAN KE TUKANG RAMAL
Dalam riwayat Bukhari dari Aisyah r.a dikatakan bahwasannya Aisyah pernah mendengar Rasulullah s.a.w bersabda : “ Sesungguhnya malaikat itu turun di ‘anan yaitu awan kemudian menceritakan hal hal yang telah diputuskan dilangit (oleh Allah) dan setan sempat mencuri ikut mendengarkannya, kemudian setan itu memberitahu kepada para dukun kemudian mereka ( para dukun ) membumbuinya dengan seratus kedustaan dari diri mereka sendiri ”.
Oleh karena itu, bila ada ramalan yang tepat itu tidak perlu heran !, karena Rasulullah s.a.w. sudah menjelaskannya !.
Disaat Presiden John F.Kennedy masih hidup, peramal gedung putih John Dixon pernah meramal bahwa Presiden akan di tembak mati di kota Dallas. Dan ternyata di kemudian hari Presiden John F.Kennedy memang mati tertembak di kota Dallas.
MENYESATKAN
Program nenek moyang jin (iblis) jelas, dengan segala trik triknya mereka berusaha menjerumuskan dan menyesatkan manusia.
Iblis berkata : “ Ya Tuhanku, Oleh karena Engkau (Allah) memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) dimuka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semua ”. (Q.S. AL Hijr  39)
WASPADAI
Agar lebih waspada terhadap bahaya ramalan, perhatikan hadits hadits dibawah ini :
Dari Watsilah bin Asqo’ r.a, aku mendengar Rasulullah s.a.w bersabda : “ Barangsiapa mendatangi tukang ramal, kemudian ia bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka ditutuplah baginya pintu taubat (selama) 40 (empat puluh) malam, jika ia mempercayai kepada apa yang dikatakannya maka kafirlah dia ”. (H.R. Thabarani)

Dari Shafiyyah binti Abu ‘Ubaidah r.a, dari sebagian istri istri Nabi s.a.w, bahwa beliau bersabda : “ Barang siapa mendatangi seorang ‘arraf ( peramal ) kemudian dia bertanya kepadanya tentang sesuatu, lalu ia mempercayainya, maka tidak diterima shalatnya 40 (empat puluh) hari ”. (H.R. Muslim)
Dari Ibnu Mas’ud r.a berkata : “Barangsiapa mendatangi seorang ‘arraf, atau tukang sihir atau tukang ramal dengan mempercayai apa yang dikatakan padanya, maka benar-benar ia telah kufur kepada kitab yang telah diturunkan kepada Muhammad s.a.w.
(Ath-Thabrani dalam Mu’jamul Kabir, dan perawi-perawinya orang-orang kepercayaan)
BAHAYA MEMPERCAYAI RAMALAN DARI SEGI KEJIWAAN :
1.  Mengurangi rasa percaya diri
2. Membuat sikap ketergantungan kepada orang lain (ahli           nujum)
3. Menjadikan sikap kurang optimis dalam menghadapi masa     depan
DARI SEGI AGAMA :
1.  Mengurangi rasa tawakal kepada Allah s.w.t (erosi iman)
2.  Sholatnya ditolak 40 hari
3.  Pintu taubatnya ditutup selama 40 hari
4.  Dihukum kafir
5.  Dianggap tidak beriman terhadap yang diturunkan kepada      Nabi Muhammad s.a.w.
BANYAK MUDLARAT
Begitu besar mudharat mempercayai ramalan baik dari segi kejiwaan apalagi aqidah. Maka waspadalah terhadap bahaya ini. Termasuk mempercayai bintang (virgo, sagitarius, taurus, cancer, dsb) kemudian dihubungkan dengan ramalan nasib selama seminggu (haroscope) yang merupakan trend dikalangan remaja, hukumnya sama saja dengan mendatangi tukang ramal. 
Oleh karena itu, marilah kita waspada dan berhati hati khusunya kepada putra putri  (murid murid) kita, jangan lupa aktif menasehati agar tidak terperangkap pada hobby yang menyesatkan lantaran latah belaka, apalagi takut dikatakan tidak ngetrend. Na'udzu billaahi mindzaalik ( kami berlindung kepada Allah dari yang demikian itu )
“ Hai orang orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya Malaikat Malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan ”. (Q.S. Attahrim 6).
Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah Nya, agar kita terpelihara dari jebakan setan dan para pengikutnya (tukang ramal, orang ngerti, paranormal dan sebangsanya) Amiin. 



























 





























Tidak ada komentar:

Posting Komentar