Jumat, 26 September 2014

HIDUP UNTUK KEBAIKAN !





                                         HIDUP UNTUK KEBAIKAN !   

Maha Suci Allah yang di tangan Nyalah segala kerajaan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun “.
                                  ( Q.S. Al Mulk 1-2 )
Berkat Kesucian Nya segala kekuasaan berada di tangan Nya. Maha Suci artinya segalanya sesuatunya dilaksanakan secara sendiri, tanpa sekutu : tidak pernah dilahirkan dan melahirkan, sebagaimana dituduhkan dan diyakini sebagian orang sehingga masih banyak yang menyekutukan Nya tanpa alasan yang kuat.
Yang menjadikan pula hidup dan mati, guna menguji siapa yag terbaik amalnya.
Maka sangat beruntung yang selalu berpegang pada firman Nya, agar tidak tertipu  kehidupan dunia yang diselimuti tipuan setan.
HIDUP
Proses penciptaan manusia cukup rumit dan luar biasa canggihnya, dari bahan yang mati ( tanah ), kemudian diproses cukup rumit sehingga menjadi nuthfah ( zygot : campuran mani dan ovum ), kemudian menjadi darah, segumpal daging dan menjadi janin hidup yang berada dalam rahim, kemudian terlahir sebagai bayi.
“ ......Dan Kami tetapkan dalam rahim apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian ( dengan berangsur angsur ) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan ( adapula ) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya....”. ( Q.S. Al Hajj 5 )
Kemudian ada yang hidup sampai dewasa, berumur panjang bahkan ada yang sampai pikun, dan adapula yang wafat.      SEBAGAI UJIAN
Kehidupan dunia tidak mesti mulus pasti ada ketidak suksesan, karena merupakan ketetapan Yang Maha Menciptakan, dalam rangka menguji hamba Nya.
Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan ( saja ) mengatakan : " Kami telah beriman ", sedang mereka tidak diuji lagi ? “.  ( Q.S. Al Ankabut 1-2 )
BERBAGAI UJIAN
Berbagai macam ujian terjadi dalam kehidupan : Ada yang sehat namun tidak punya uang, ada yang kaya namun sakit sakitan. Ada pula yang kaya namun tidak punya keturunan, yang keturunannya banyak justru tidak punya cukup uang. Ada kehilangan, penipuan, fitnah, kebakaran dan berbagai macam problema yang tak menyenangkan. Beda dengan kehidupan akherat yang kekal dan penuh kenikmatan.   
TERBAIK AMALNYA
Karena hakekat hidup adalah ujian, maka sikap terbaik dalam menyikapinya  dengan memperbanyak berbuat baik ( amal sholih ) : Apabila mendapat nasib baik bersyukur, bukan berbangga diri dan berfoya foya. Bila mendapat mushibah dihadapi dengan tabah, bukan dengan kecewa, penyesalan dan umpatan yang berketerusan.
”.....Supaya Dia menguji kamu siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.......”.
Maka sangat beruntung yang memahami hakekat hidup, sehingga selalu memperbanyak kebaikan ( amal sholih ) sebagai bekal menuju kehidupan akherat. Dengan demikian hidupnya akan puas, lega dan tenang, lebih lebih kelak di akherat.
AMAL SHOLIH
Karena pandainya setan bermanoufer, sehingga perbuatan jelek dibuat nampak baik, dan berahir dengan sesatnya manusia.
“ Iblis berkata : " Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik ( perbuatan ma'siat ) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya “.  ( Q.S. Al Hijr 39 )
TERJEBAK
Karena terbuai kehidupan dunia, banyak yang lupa pada firman Nya, sehingga terkecoh dengan semboyan : “ Bila bisa dipersulit mengapa dipermudah “. Bermodal semboyan arahan setan ini jangan heran bila semua urusan jadi serba sulit. Bukankah sekarang urusan jadi serba mbulet, yang mestinya para pegawai pemerintah melayani rakyat, justru rakyat yang harus melayani dan menservis mereka, bukankah mereka sudah digaji untuk melayani rakyat ?. Demikian licinnya setan.
Padahal bila memahami, betapa senang, puas dan nikmatnya melayani kebutuhan masyarakat, sehingga mereka dapat terpenuhi kebutuhannya dengan mudah : K.T.P., S.I.M., izin usaha, sertifikat tanah, pasport dan sebagainya.
Betapa senang dan bahagianya yang mengerti tujuan hidup. Bukankankah bekerja merupakan ibadah, merupakan amanat, dengan mempermudah urusan, bukankah kelak urusannya akan dibalas dengan kemudahan juga oleh Allah .
Namun dalam kenyataannya ?, dalam setiap urusan pasti ada saja kesulitan, agar kocek keluar demi lancarnya urusan !. Kok ya tega dan senangnya mempersulit urusan orang, apa tidak takut dengan do’a orang teraniaya  yang pasti terkakbul !.     
BANYAK JALAN
Banyak cara berbuat baik, tidak hanya di masjid dan musholla saja. Di rumah, di kampung, di jalan, di kantor, di pasar, ditoko dan dimana saja.
Dirumah, bukankah Ibu adalah orang yang paling sibuk urusannya, demi suksesnya masa depan putera puteri dan suaminya, betapa banyak pahala dan ampunan didapat, asalkan didasari niat ikhlas dalam mencari kebaikan.
Di jalan juga banyak peluang berbuat baik ? : Menyapa, senyum, mengucap salam, meminggirkan halangan, membantu penyeberang jalan, memberi kesempatan yang ingin mendahului. Bukankah sikap mengalah membutuhkan kesabaran ?. Bukankah Allah beserta orang yang sabar ?. Bukankah ketidak sabaran merupakan senjata setan !.
Demikian pula di kantor, banyak jalan berbuat baik : Dengan menepati waktu, dan melaksanakan amanat yang diberikan, tidak mempersulit urusan, bukankah termasuk berbuat baik. Demikian pula dengan para pedagang, di toko di pasar, banyak peluang berbuat baik : Menyapa dengan senyum, melayani dengan ramah, berkata jujur, menimbang dengan benar, tidak memalsu, menepati janji dan sebagainya.
Alangkah nikmatnya berbuat kebaikan, apalagi termasuk berbuat shodaqah, bukankah Nabi s.a.w. bersabda : “ Tiap pebuatan baik adalah shodaqah “.  
MATI
Ingat ajal atau batas hidup ( mati ) pasti terjadi bila saatnya tiba, namun kedatangannya tidak ada yang tahu, bila tiba tidak ada yang bisa menunda atau mengawalkannya, karena kematian dalam Kekuasaan Nya yang mutlak.
“......Maka apabila telah tiba waktunya ( kematian ) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak ( pula ) mendahulukannya.  ( Q.S. An Nahl 61 )
Karena kedatangannya sangat misteri dan tidak bisa ditawar lagi, maka sikap berhati hati dalam sehari hari perlu diwaspadai, memperbanyak kebaikan jadikan target, agar bisa mengakhiri hidup dengan khusnul khothimah ( akhir yang baik ). Maka mengisi hidup dengan kebaikan jangan sampai terlewati !. Amin.
                                                                                       
                                                                           
                                                                          
                                                                                  KISAH TAULADAN
PERANG HUNAIN
Setelah mendengar berita bahwa kabilah Hawazin, kabilah Tsaqif dan lain lain berkabung di Hunain untuk menyerang kaum Muslimin, Nabi s.a.w. segera mengutus Abdullah bin Abi Hadrad Al Aslami seorang sahabat yang gagah berani dan pandai melacak keadaan musuh. 
Sesampai di Hunain Abdullah menyamar dan bergabung dengan  pasukan musuh, setelah mendapat cukup informasi kemudian kembali dan melapor kepada Nabi s.a.w. di Mekkah.
Sebelum berangkat Nabi s.a.w. mempersiapkan perlengkapan dengan meminjam 100 baju besi kepada Sofyan bin Umayyah ( belum memeluk Islam ), 3000 tombak kepada Naufal bin Haris dan yang lain. Pasukan kaum Muslimin berjumlah  12.000 personil, ditambah 80 orang musyrikin Quraisy yang ikut berkabung dengan sukarela, diantaranya Sofyan bin Umayyah. Sedangkan di fihak musuh berjumlah 20 sampai 30.000 pasukan, ini jumlah terbesar yang pernah dialami kaum Muslimin.
Peperangan ini diikuti pula kaum wanita Mekkah yang baru saja memeluk Islam, pada hari dibukanya kota Mekkah, masing masing bertujuan mendapat harta rampasan.
Kaum Musyrikin bersiap dengan mengambil posisi di Hunain, suku Hawazin mengambil posisi di puncak gunung Hunain.
Sebelum matahari terbenam pasukan kaum Muslimin tiba di depan jalan masuk ke lembah Hunain yang dipenuhi banyak gunung, medannya cukup sulit sehingga kaum Muslimin mengalami kesulitan menemukan tempat musuh, sehingga mereka berhenti untuk bermalam. Kaum Muslimin tidak menyadari bahwa fihak musuh telah bersarang ditempat tersebut. Pada keesokan harinya pasukan kaum Muslimin bersiap hendak melanjutkan perjalanan, ketika menuruni salah satu bukit, dalam perjalanan menuju lembah yang terletak di Gurun Tihamah dalam keadaan gelap, tiba tiba mereka diserang secara mendadak oleh pasukan musuh yang bersembunyi di gua gua.
Karena serangan mendadak dan dalam keadaan gelap, pasukan kaum Muslimin sempat kocar kacir dibuatnya. Nabi s.a.w. terus memantau dengan dikelilingi sekitar 12 sampai 100 sahabat, ahirnya beliau memerintahkan pamannya Abbas bin Abdul Muthollib yang lantang suaranya, untuk memberikan semangat dan komando kepada pasukan Muslim yang sempat kocar kacir.
Mendengar teriakan Abbas bin Abdul Muthollib yang merupakan komando bagi pasukan Muslimin, ahirnya pasukan dapat terkoordinir kembali dan menyerang balik pasukan Musyrikin, sehingga kaum Muslimin mendapat kemenangan telak.
Selain mendapat kemenangan, pasukan Muslim memperoleh harta pampasan perang ( ghonimah ) berupa : 24.000 ekor unta, 40.000 ekor kambing, 4.000 uqiah perak, dan  menawan 6.000 tentara musuh yang diperlakukan secara santun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar