Sabtu, 13 September 2014

TUJUH GOLONGAN MENDAPAT NAUNGAN





TUJUH GOLONGAN MENDAPAT NAUNGAN

" Allah berfirman: " Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan".
( Q.S. Al A'raaf 25 )

Sebagai tempat hunian, bumi dirancang sangat nyaman sesuai dengan kehidupan manusia sampai ajalnya. Namun ketika manusia dibangkitkan kembali, keadaan bumi sangat jauh berbeda dengan keadaan asalnya. Bumi dijadikan hamparan padang nan sangat luas, yang akan menampung segenap manusia yang pernah hidup sejak nabi Adam a.s. hingga manusia ahir zaman.
Bahkan keadaannya sangat panas terik dan menyengat, karena sudah tidak ada lagi tempat berlindung, baik berupa tanaman, tenda, gedung, air, bahkan tiada awan. Semuanya sama dibangkitkan dalam keadaan telanjang seperti ketika dilahirkan.
HARI QIAMAT ( KEBANGKITAN )
Pada hari kiamat, semua manusia dibangkitkan dalam keadaan sama bertelanjang bulat !, bahkan tanpa alas kaki. Orang tidak sempat melihat aurat lawan jenisnya karena beratnya kesengsaraan, penderitaan dan kedahsyatannya, masing masing orang sama sibuk berkonsentrasi menghadapi urusan amalnya !.
Dari Aisyah r.a. ia berkata : Aku mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : " Akan dikumpulkan dipadang mahsyar sekalian manusia dalam keadaan telanjang bulat dan tak beralas kaki lagi pula berkulup ( kelaminnya seperti belum khitan )". Berkata Aisyiyah r.a., kemudian aku bertanya : "            Adakah laki laki dan perempuan itu kesemuanya pandang memandang ? ". Nabi s.a.w. menjawab : " Situasi di saat itu sangat dahsyat, sehingga orang takkan menghiraukan lagi kepada lawan jenisnya ".  ( H.R. Bukhari dan Muslim )
TERINGAT AMAL DINAMPAKKAN NERAKA
" Maka apabila malapetaka yang sangat besar (hari kiamat) telah datang. pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya, dan diperlihatkan neraka dengan jelas kepada setiap orang yang melihat ". ( Q.S. An-Naziaat : 34 – 36 )
KETAKUTAN TIADA TEMPAT BERLINDUNG
 Sangat dahsyat keadaan hari kiamat, manusia sama terbelalak ketakutan, ditambah cuaca panas terik tiada teduhan, masing masing dinampakkan amal perbuatan
nya, sehingga rasa penyesalan selalu menghinggapinya. 
Bilakah HARI QIAMAT itu ? ". Maka apabila mata terbelalak (ketakutan), dan apabila bulan telah hilang cahayanya, dan matahari dan bulan dikumpulkan, pada hari itu manusia berkata : " Kemana tempat berlari ? ". Sekali-kali tidak! tidak ada tempat BERLINDUNG, hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat KEMBALI. Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya ". ( Q.S. Al Qiyamaah : 6 – 13 )
NAUNGAN PADA TUJUH GOLONGAN
Walau pada hari kiamat keadaan sangat panas terik karena tiada teduhan, namun karena Kebesaran dan Kemurahan Allah, masih ada beberapa golongan yang diberi perlindungan Allah :
       Dari Abu Hurairah r.a., Nabi s.a.w. bersabda : " Allah s.w.t. akan memberikan naungan kepada tujuh golongan pada hari kiamat, dimana tidak ada naungan ketika itu kecuali naungan Allah : " 1. Pemimpin yang adil. 2. Pemuda yang tekun beribadah kepada Tuhannya. 3. Seorang yang hatinya tergantung dimasjid. 4. Dua orang yang saling mengasihi karena Allah, mereka berkumpul karena Allah, dan berpisah karena Allah. 5. Seorang laki laki yang dirayu untuk berbuat mesum wanita bangsawan yang cantik, kemudian menolak dengan berkata : " Aku takut kepada Allah ". 6. Seorang yang bersedekah dengan sembunyi sembunyi, sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang telah diberikan tangan kanannya. 7. Seorang yang mengingat Allah ketika sunyi, kemudian meneteskan air matanya ". ( H.R. Bukhari )   
1. PEMIMPIN YANG ADIL
       Begitu mulyanya pemimpin negara yang adil, sehingga mendapat naungan dihari kebangkitan, mengapa ?. Karena disaat memegang tampuk kepemimpinan yang mestinya dapat menumpuk harta dengan mudahnya, namun karena bertahan dan tetap menjaga amanat yang dipikulnya, sehingga dapat menahan sikap rakus dan tamaknya, demi mengutamakan kepentingan rakyat yang dipimpinnya.
       Ini berkat sikap adilnya, yang dilandasi niat ikhlas, jujur, sabar dan bijaksana dalam bertindak, sehingga sikapnya selalu mengutamakan dan berfihak pada kepentingan rakyatnya. Sehingga kehidupan rakyat jadi sejahtera.
2. PEMUDA TEKUN BERIBADAH
       Masa muda adalah masa sturm und drang, masa badai bergejolak, masa puber, dimana para kawula muda masih mencari jati diri, dengan mencoba hidup semaunya, penuh hura hura, namun tak semuanya berprilaku demikian.
        Ada juga yang masih dapat mengendalikan diri, dengan selalu tekun beribadah kepada Tuhannya. Dengan tekun beribadah bukan berarti ketinggalan zaman, kuper atau kuno, justru menandakan bahwa ia tahu memposisikan diri sebagai pemuda yang punya identitas, punya kepribadian yang mantap, stabil, mulya dan berharga. 
Maka sangat pantas bila kelak mendapat naungan dihari kebangkitan.
3. HATINYA TERGANTUNG DIMASJID
    Kesibukan dunia membuat manusia terlena dan lupa dalam beribadah, hususnya ibadah sholat, namun masih ada hamba yang kokoh dalam menjaganya, demi rasa syukur pada TuhanNya. Bahkan dilaksanakannya dengan selalu berjamaah dimasjid.
       Jadi pantas kiranya jika Allah memberikan penghargaan berupa naungan dan perlindungan dihari kebangkitan.       
4. SALING MENGASIHI
       Hamba yang saling kasih mengasihi karena Allah sangat tinggi nilainya, sehingga membuahkan sikap bertemu dan berpisahnya karena Allah semata.    
      Bermacam latar belakang sikap orang dalam bersahabat, ada yang karena harta, pangkat, derajat, rupa yang menawan dsb., persahabatan demikian tak akan kekal, karena harta, pangkat, derajat dan rupa bersifat tidak kekal, sehingga persahabatannya mudah retak. Beda dengan yang didasari karena Allah, sehingga bila mereka bertemu, bersahabat, semata mata karena Allah, dan bila berpisahpun karena Allah jua.   
     Pantas bila daya kasih sayang mereka dihargai Allah dengan naungan dihari kebangkitan kelak.
5. MENOLAK RAYUAN WANITA
Karena luas dan bebasnya pergaulan diahir zaman, dibarengi pula fasilitas mudahnya mendapatkan tempat menginap ( losmen, hotel, villa ). 
Lebih lebih para suami yang aktifitasnya banyak di luar rumah, ditambah lagi iman yang lemah, maka sangat banyak peluang bagi laki laki untuk terperangkap dan tergoda para wanita karir dan berharta, dengan dalih ada work shop, meeting dsb., maka sangat besar peluang setan untuk menggoda, guna menjerumuskan melakukan hal hal tak terpuji, .
Namun sangat beruntung bagi yang masih memiliki kekuatan iman, ajakan dan rayuan wanita yang menggoda ditolaknya dengan : " Aku takut kepada Allah ! ", bukan dengan jawaban : " Ndak enak ahh, bila nanti ketahuan anak dan istri ! ? ".
Karena kuat dan kokohnya iman, pantas bila kelak mendapat balasan dari Allah, berupa naungan dihari kebangkitan.     
6. SEDEKAH RAHASIA
Setan sangat pandai menggoda, amal yang dilakukan dengan cara rahasia, tanpa diketahui manusia terasa kurang pas dan kurang lega, " Nanti dikira tidak sosial, tidak perduli sesamanya ".  Begitu bisikan setan yang pandai merayu dan menyesatkan kedalam hati yang lemah dan tidak ikhlas dalam bersedekah.
Beda dengan yang kokoh imannya, ia tak perduli dengan bisikan yang menyesatkan, ia suka melakukan sedekah dengan cara rahasia, agar amalnya diterima Allah Ta'ala, tak perduli dipuji atau dicela, yang penting sedekahyna diterima, hatinya lega karena telah dapat membantu sesamanya. Hatinya bersih, sehat, mulia, karena amalnya dalam rangka menunaikan ibadah semata !.
Pantas bila kelak hamba ini mendapat naungan dihari kebangkitan.        
7. MENETESKAN AIR MATA DIKALA SUNYI
    Adalagi seorang hamba yang punya nilai istimewa, sehingga pantas  mendapat perlindungan Tuhannya, dimana tidak ada perlindungan atau naungan selain naungan Nya, karena memiliki ketajaman jiwa, sehingga senantiasa menelaah perbuatan yang telah diperbuatnya termasuk dosa masa lalunya. Dikala sunyi suka merenung dan menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukannya, bahkan sampai berlinang air matanya !, karena takut adzab yang bakal diterimanya.
     Sungguh mulia dan tinggi pribadinya, disaat hening, dikala sendiri, hanya berdua dengan Tuhan Nya, tanpa ada yang melihatnya, dengan tulusnya ia menyempatkan diri guna bermuhasabah ( introspeksi ), merenung dan meneliti tentang apa yang telah diperbuatnya. Alangkah tajam dan tinggi nilai pribadinya.

         Bayangkan hanya sendiri tanpa ada yang mengetahui, ini menunjukkan kwalitas kejernihan, kebeningan, kemurnian, kebersihan dan kekhlasan hati. Maka Hamba semacam ini sangat pantas bila kelak mendapat naungan Nya di hari kebangkitan. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar