BAHAYA SOMBONG
“ Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah
meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan) Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan
bersujud. Maka bersujudlah para Malaikat itu semuanya bersama sama kecuali
iblis. Dia enggan ikut besama sama (malaikat) yang sujud itu. Allah berfirman :
" Hai iblis apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama sama mereka yang
sujud itu ? ". Berkata Iblis : " Aku sekali kali tidak akan sujud kepada
manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal)
dari lumpur hitam yang diberi bentuk ". ( Q.S. Al Hijr 29-33 )
Iblis dari sejak awal bersikap sombong, tidak
mau tunduk dan patuh pada Sang khaliq pencipta Nya, lantaran merasa lebih baik dari manusia, merasa dirinya berasal dari api, sedang manusia dari tanah.
Karena sikap meremehkan ini Iblis merasa lebih sempurna, sampai berani menentang perintah Pencipta Nya. Bahkan sikap ini terus dihembuskan pada manusia
agar kelak menjadi teman dineraka. Betapa mokongnya Iblis !.
HARUS DIJAUHI
Sifat
iblis, sifat sombong harus dijauhi, sifat sombong ( dalam bahasa arab : alkibr
/ kibron ) membuat jarak dalam bergaul, karena sombong bersikap mau enak
sendiri.
Sikap apriori alias menang sendiri, apalagi bersikap paling benar sendiri,
sangat dibenci, orang macam ini sulit bergaul karena banyak yang tak menyukai.
SOMBONG
Makna
sombong tidak seperti yang difaham saat ini, sombong dalam pengertian agama
punya makna lebih tepat dan mendasar. Sombong menurut difinisi Nabi s.a.w.: Sifat
suka meremehkan orang dan menolak kebenaran : sifat sok benar, menganggap
dirinya lebih super, lebih pinter, paling ningrat ( darah biru ), orang lain
dianggap lebih rendah, bahkan tidak mau menerima nasehat yang baik dan benar.
ALLAH SUKA PADA KEINDAHAN
Sifat
sombong ( takabur ) paling tidak disukai masyarakat, sombong bukan berarti
selalu berpakaian necis, sepatu bagus, mobil baru, rumah indah, bukan !. Karena
agama mengajarkan agar umatnya selalu berpenampilan bagus dan rapi, bukankah Allah suka kepada keindahan.
Dari
Abdullah bin Mas’ud dari Nabi s.a.w. beliau bersabda : “ Tidak akan masuk syurga orang yang didalam
hatinya ada sifat sombong walaupun hanya sebesar atom “. Ada seorang laki laki
berkata : “ Sesungguhnya seseorang itu suka memakai pakaian yang bagus dan
sandal / sepatu yang bagus pula “. Beliau bersabda : “ Sesungguhnya Allah itu
indah, suka pada keindahan. Sombong itu menolak kebenaran dan merendahkan
sesama manusia “. ( H.R. Muslim )
SOMBONG PENGHUNI NERAKA
Karena
jeleknya sifat sombong, Allah sangat tidak menyukainya dan kelak akan menjadi penghuni
neraka. Oleh karena itu sifat sombong harus segera dikikis agar kelak selamat
di akhirat.
Bahkan
saking bencinya Allah, sampai di akhirat kelak Allah tidak mau berbicara dan
tidak akan mengampuni
dosanya, bahkan akan ditimpakan siksa yang pedih.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata : " Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Ada tiga kelompok orang
yang nanti pada hari kiamat Allah tidak akan berbicara dengan mereka, Allah
tidak akan membersihkan ( mengampuni dosa ) mereka dan Allah tidak akan
memandang mereka serta mereka akan disiksa dengan siksaan yang pedih, yaitu : “
Orang tua yang berzina, raja ( penguasa ) yang suka bohong, dan orang miskin
yang sombong “. ( H.R. Muslim )
Bahkan
orang yang sombong disetarakan dengan orang yang kejam dan rakus.
Dari
Harits bin Wahb ra. berkata : “ Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : “
Maukah kamu sekalian aku beritahu tentang ahli neraka ? yaitu setiap orang yang
kejam, rakus dan sombong “.(
H.R. Bukhari dan Muslim )
MENOLAK KEBENARAN
Suatu
saat Rasulullah pernah mengingatkan seseorang yang makan dengan memakai tangan
kiri, kemudian orang tersebut justru menentangnya, dia tidak sadar bahwa yang
mengingatkan adalah Rasulullah, akhirnya orang tersebut tidak dapat mengangkat
tangannya, kata orang jawa kuwalat.
Dari
Salamah bin Al Akwa’ r.a. bahwasannya ada seorang laki laki makan dihadapan
Rasulullah s.a.w. dengan memakai tangan kirinya, beliau kemudian bersabda : “
Makanlah dengan tangan kananmu “. Laki laki itu menjawab : “ Saya tidak bisa “.
Beliau bersabda lagi : “ Kamu tidak bisa itu adalah perbuatan sombong “.
Salamah berkata : “ Kemudian laki laki itu tidak bisa mengangkat tangannya ke
mulut “. ( H.R. Muslim
)
Begini akibat orang yang sombong, suka menolak kebenaran, suka
meremehkan orang. Bayangkan ! yang mengingatkan adalah Nabi utusan Allah,
apalagi orang kebanyakan.
SENANG
DIINGATKAN DALAM KEBENARAN
Maka
bila ingin selamat, jauhi sifat tidak terpuji ini, lepaskan gengsi. Apa
gunanya mempertahankan gengsi bila status dirinya merosot karena tidak mau
kepada kebenaran haqiqi. Manusia dicipta Allah bersifat lemah dan pelupa, ini
perlu disadari, maka bila ada yang mau mengingatkan berarti ada yang mau
perduli dan menyayangi, terimalah dengan lapang dada selama peringatan tersebut
mengandung kebenaran. Agama nan suci.
Bukankah Allah sudah berfirman, tentang ciri ciri orang yang tidak merugi :
Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar benar dalam "
kerugian, kecuali orang orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan
nasehat menasehati agar mentaati kebenaran dan nasehat menasehati agar
(menetapi kesabaran “. ( Q.S. Al
Ashr 1–3
Jauhi
sifat sombong karena akan dijauhi teman, pada jiwa
juga akan terasa tegang
karena tidak ada sambung rasa, tidak ada toleransi, bila jadi pimpinan ( kepala
keluarga, pimpinan perusahaan dll. ) tidak mau mengalah, tidak mau mendengarkan
aspirasi bawahan, sikap ini tidak akan menjadikan harmonisnya hubungan bawahan
dan atasan, berarti jauh dari kesuksesan. Tinggal menunggu kehancuran /
lengsernya sang pimpinan. Naudzu billahi min dzalik.
KISAH QARUN
Sejarah
mencatat, seorang hamba Allah yang kaya raya Qarun namanya, ( dalam tafsir
disebut anak paman nabi Musa a.s./ sepupu ) saking kayanya sehingga kuncinya
saja tidak sanggup dipikul oleh beberapa orang yang kuat. Bayangkan banyak nian
hartanya ?. Tetapi hancur berantakan karena tidak pandai bersyukur akibat sifat
sombongnya. Sehingga hartanya ditenggelamkan oleh Allah kedalam perut bumi,
sehingga sampai sekarang namanya masih dikenang dalam penemuan harta dari perut bumi, dengan istilah harta karun.
Allah
ta’ala berfirman : “ Sesungguhnya Karun adalah Termasuk
kaum Musa. Maka ia Berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah
menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh
berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. ( ingatlah ) ketika kaumnya berkata
kepadanya: "Janganlah kamu terlalu bangga; Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri ".
“
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu ( kebahagiaan )
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari ( kenikmatan )
duniawi dan berbuat baiklah ( kepada orang lain ) sebagaimana Allah telah
berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di ( muka ) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan “.
“ Karun
berkata: "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada
padaku". dan Apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah
membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak
mengumpulkan harta? dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa
itu, tentang dosa-dosa mereka “.
“
Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya. berkatalah orang-orang
yang menghendaki kehidupan dunia: "Moga-moga kiranya kita mempunyai
seperti apa yang telah diberikan kepada Karun; Sesungguhnya ia benar-benar
mempunyai keberuntungan yang besar".
“
Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: "Kecelakaan yang besarlah
bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan
beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang- orang yang
sabar ".
“ Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya
ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya
terhadap azab Allah. dan Tiadalah ia Termasuk orang-orang ( yang dapat )
membela ( dirinya ) “. ( Q.S. Al – Qashshas : 76 – 81 )
Begitulah akibat sifat sombong,
semoga Allah senantiasa memberi hidayah dan menjauhkan dari sifat sombong.
Amin.
KISAH TAULADAN
ABU HURAIRAH
Dia menikmati lezatnya ibadah atas jasa sahabat Thufail bin Amr Ad Dausy pada
tahun ketujuh kenabian. Dengan hidayah ke Islamannya, Allah mempertemukan pemuda
berkulit hitam ini dengan Rasulullah s.a.w. “ Siapa namamu ? ”, tanya Rasulullah s.a.w. “
Abdu Syam ( budak matahari ) ”, jawabnya. “ Bukannya Abdur Rahman ( hamba Allah
) ? ”, tanya Rasulullah s.a.w. “ Demi Allah, benar Abdur Rahman, ya Rasulullah “,
jawabnya dengan mata berbinar.
Masih
soal nama, karena hobynya bermain dengan kucing betina, Abdu Syam kecil sering
diejek teman temannya dengan panggilan Abu Hurairah ( bapak kucing betina ),
sehingga nama Abdu Syam terlupakan.
Namun setelah dewasa, apalagi setelah ia
menjadi “ bayang bayang Rasulullah s.a.w. “ karena kedekatannya dengan beliau,
Rasulullah s.a.w. memanggilnya Abu Hirr ( kucing jantan ) sebagai sapaan akrab di
antara mereka berdua.
Abu
Hurairah seperti dicatat sejarah, kemudian berkhidmat kepada Rasulullah s.a.w. dan menjadi khadam beliau.
Dia tinggal di masjid mendengarkan semua khutbah
Rasulullah s.a.w. dan meraih kebahagiaan yang tidak ada bandingnya.
Namun masih ada
satu ganjalan di hatinya. Ibunya, yang sudah sepuh, tidak mau diajak memeluk islam, bahkan selalu menghina Rasulullah s.a.w. bila percakapan ibu dan anak itu
memasuki wilayah tersebut. Hal ini yang membuatnya prihatin berat hingga sampai
menangis.
Tetapi itu bukan halangan baginya untuk mengislamkan ibunya. “ Beliau
sudah renta, sayang kalau sampai meninggal tidak masuk islam “, pikirnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar