Jumat, 12 September 2014

BAHAYA SOMBONG




BAHAYA SOMBONG
   
“ Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan) Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud. Maka bersujudlah para Malaikat itu semuanya bersama sama kecuali iblis. Dia enggan ikut besama sama (malaikat) yang sujud itu. Allah berfirman : " Hai iblis apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama sama mereka yang sujud itu ? ". Berkata Iblis : " Aku sekali kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk ". ( Q.S. Al Hijr 29-33 )

Iblis dari sejak awal bersikap sombong, tidak mau tunduk dan patuh pada Sang khaliq pencipta Nya, lantaran merasa lebih baik dari manusia, merasa dirinya berasal dari api, sedang manusia dari tanah. 
Karena sikap meremehkan ini Iblis merasa lebih sempurna, sampai berani menentang perintah Pencipta Nya. Bahkan sikap ini terus dihembuskan pada manusia agar kelak menjadi teman dineraka. Betapa mokongnya Iblis !.
HARUS DIJAUHI
Sifat iblis, sifat sombong harus dijauhi, sifat sombong ( dalam bahasa arab : alkibr / kibron ) membuat jarak dalam bergaul, karena sombong bersikap mau enak sendiri. 
Sikap apriori alias menang sendiri, apalagi bersikap paling benar sendiri, sangat dibenci, orang macam ini sulit bergaul karena banyak yang tak menyukai.
SOMBONG
Makna sombong tidak seperti yang difaham saat ini, sombong dalam pengertian agama punya makna lebih tepat dan mendasar. Sombong menurut difinisi Nabi s.a.w.: Sifat suka meremehkan orang dan menolak kebenaran : sifat sok benar, menganggap dirinya lebih super, lebih pinter, paling ningrat ( darah biru ), orang lain dianggap lebih rendah, bahkan tidak mau menerima nasehat yang baik dan benar.
ALLAH SUKA PADA KEINDAHAN
Sifat sombong ( takabur ) paling tidak disukai masyarakat, sombong bukan berarti selalu berpakaian necis, sepatu bagus, mobil baru, rumah indah, bukan !. Karena agama mengajarkan agar umatnya selalu berpenampilan bagus dan rapi, bukankah Allah suka kepada keindahan.
Dari Abdullah bin Mas’ud dari Nabi s.a.w. beliau bersabda : “  Tidak akan masuk syurga orang yang didalam hatinya ada sifat sombong walaupun hanya sebesar atom “. Ada seorang laki laki berkata : “ Sesungguhnya seseorang itu suka memakai pakaian yang bagus dan sandal / sepatu yang bagus pula “. Beliau bersabda : “ Sesungguhnya Allah itu indah, suka pada keindahan. Sombong itu menolak kebenaran dan merendahkan sesama manusia “. ( H.R. Muslim )
SOMBONG  PENGHUNI NERAKA
Karena jeleknya sifat sombong, Allah sangat tidak menyukainya dan kelak akan menjadi penghuni neraka. Oleh karena itu sifat sombong harus segera dikikis agar kelak selamat di akhirat.
Bahkan saking bencinya Allah, sampai di akhirat kelak Allah tidak mau berbicara dan tidak akan   mengampuni dosanya, bahkan akan ditimpakan siksa yang pedih.
Dari Abu Hurairah r.a. berkata : " Rasulullah s.a.w.  bersabda : “ Ada tiga kelompok orang yang nanti pada hari kiamat Allah tidak akan berbicara dengan mereka, Allah tidak akan membersihkan ( mengampuni dosa ) mereka dan Allah tidak akan memandang mereka serta mereka akan disiksa dengan siksaan yang pedih, yaitu : “ Orang tua yang berzina, raja ( penguasa ) yang suka bohong, dan orang miskin yang sombong “.  ( H.R. Muslim )
Bahkan orang yang sombong disetarakan dengan orang yang kejam dan rakus.
Dari Harits bin Wahb ra. berkata : “ Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Maukah kamu sekalian aku beritahu tentang ahli neraka ? yaitu setiap orang yang kejam, rakus dan sombong “.( H.R. Bukhari dan Muslim )
MENOLAK KEBENARAN
Suatu saat Rasulullah pernah mengingatkan seseorang yang makan dengan memakai tangan kiri, kemudian orang tersebut justru menentangnya, dia tidak sadar bahwa yang mengingatkan adalah Rasulullah, akhirnya orang tersebut tidak dapat mengangkat tangannya, kata orang jawa kuwalat.
Dari Salamah bin Al Akwa’ r.a. bahwasannya ada seorang laki laki makan dihadapan Rasulullah s.a.w. dengan memakai tangan kirinya, beliau kemudian bersabda : “ Makanlah dengan tangan kananmu “. Laki laki itu menjawab : “ Saya tidak bisa “. Beliau bersabda lagi : “ Kamu tidak bisa itu adalah perbuatan sombong “. Salamah berkata : “ Kemudian laki laki itu tidak bisa mengangkat tangannya ke mulut “. ( H.R. Muslim )
Begini akibat orang yang sombong, suka menolak kebenaran, suka meremehkan orang. Bayangkan ! yang mengingatkan adalah Nabi utusan Allah, apalagi orang kebanyakan.
SENANG DIINGATKAN DALAM KEBENARAN
Maka bila ingin selamat, jauhi sifat tidak terpuji ini, lepaskan gengsi. Apa gunanya mempertahankan gengsi bila status dirinya merosot karena tidak mau kepada kebenaran haqiqi. Manusia dicipta Allah bersifat lemah dan pelupa, ini perlu disadari, maka bila ada yang mau mengingatkan berarti ada yang mau perduli dan menyayangi, terimalah dengan lapang dada selama peringatan tersebut mengandung kebenaran. Agama nan suci.
Bukankah Allah sudah berfirman, tentang ciri ciri orang yang tidak merugi :
Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar benar dalam "
 kerugian, kecuali orang orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati agar mentaati kebenaran dan nasehat menasehati agar 
(menetapi kesabaran “.  ( Q.S. Al Ashr  1–3 
Jauhi sifat sombong karena akan dijauhi teman, pada jiwa 
juga akan terasa tegang karena tidak ada sambung rasa, tidak ada toleransi, bila jadi pimpinan ( kepala keluarga, pimpinan perusahaan dll. ) tidak mau mengalah, tidak mau mendengarkan aspirasi bawahan, sikap ini tidak akan menjadikan harmonisnya hubungan bawahan dan atasan, berarti jauh dari kesuksesan. Tinggal menunggu kehancuran / lengsernya sang pimpinan. Naudzu billahi min dzalik.
KISAH QARUN
Sejarah mencatat, seorang hamba Allah yang kaya raya Qarun namanya, ( dalam tafsir disebut anak paman nabi Musa a.s./ sepupu ) saking kayanya sehingga kuncinya saja tidak sanggup dipikul oleh beberapa orang yang kuat. Bayangkan banyak nian hartanya ?. Tetapi hancur berantakan karena tidak pandai bersyukur akibat sifat sombongnya. Sehingga hartanya ditenggelamkan oleh Allah kedalam perut bumi, sehingga sampai sekarang namanya masih dikenang dalam penemuan harta  dari perut bumi, dengan istilah harta karun.
Allah ta’ala berfirman :  Sesungguhnya Karun adalah Termasuk kaum Musa. Maka ia Berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. ( ingatlah ) ketika kaumnya berkata kepadanya: "Janganlah kamu terlalu bangga; Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri ".
“ Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu ( kebahagiaan ) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari ( kenikmatan ) duniawi dan berbuat baiklah ( kepada orang lain ) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di ( muka ) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan “.
“ Karun berkata: "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku". dan Apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka “.
“ Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya. berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: "Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Karun; Sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar".
“ Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: "Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang- orang yang sabar ".
“  Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. dan Tiadalah ia Termasuk orang-orang ( yang dapat ) membela ( dirinya ) “.   ( Q.S. Al – Qashshas : 76 – 81 )
Begitulah akibat sifat sombong, semoga Allah senantiasa memberi hidayah dan menjauhkan dari sifat sombong. Amin.


                                         KISAH TAULADAN
ABU HURAIRAH
Dia menikmati lezatnya ibadah atas jasa sahabat Thufail bin Amr Ad Dausy pada tahun ketujuh kenabian. Dengan hidayah ke Islamannya, Allah mempertemukan pemuda berkulit hitam ini dengan Rasulullah s.a.w. “ Siapa namamu ? ”, tanya Rasulullah s.a.w. “ Abdu Syam ( budak matahari ) ”, jawabnya. “ Bukannya Abdur Rahman ( hamba Allah ) ? ”, tanya Rasulullah s.a.w. “ Demi Allah, benar Abdur Rahman, ya Rasulullah “, jawabnya dengan mata berbinar.
Masih soal nama, karena hobynya bermain dengan kucing betina, Abdu Syam kecil sering diejek teman temannya dengan panggilan Abu Hurairah ( bapak kucing betina ), sehingga nama Abdu Syam terlupakan. 
Namun setelah dewasa, apalagi setelah ia menjadi “ bayang bayang Rasulullah s.a.w. “ karena kedekatannya dengan beliau, Rasulullah s.a.w. memanggilnya Abu Hirr ( kucing jantan ) sebagai sapaan akrab di antara mereka berdua.
Abu Hurairah seperti dicatat sejarah, kemudian berkhidmat kepada Rasulullah s.a.w. dan menjadi khadam beliau. 
Dia tinggal di masjid mendengarkan semua khutbah Rasulullah s.a.w. dan meraih kebahagiaan yang tidak ada bandingnya. 
Namun masih ada satu ganjalan di hatinya. Ibunya, yang sudah sepuh, tidak mau diajak memeluk islam, bahkan selalu menghina Rasulullah s.a.w. bila percakapan ibu dan anak itu memasuki wilayah tersebut. Hal ini yang membuatnya prihatin berat hingga sampai menangis. 
Tetapi itu bukan halangan baginya untuk mengislamkan ibunya. “ Beliau sudah renta, sayang kalau sampai meninggal tidak masuk islam “, pikirnya.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar