Senin, 29 September 2014

MENGENANG ASAL KEJADIAN




MENGENANG ASAL KEJADIAN

Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
( Q.S. Al Mu'minuun 12 )
                
Ingatkah bahwa kehadiran dan perjalanan hidup didunia, berkat Kekuasaan, Kemurahan dan kasih Sayang Nya, bahkan selalu dijaga dan dipelihara sepanjang hidupnya, begitu banyak karuniaNya.              
Namun karena lemahnya manusia hingga sering lupa asal muasalnya, lupa kemurahan PenciptaNya.
Kebesaran Allah akan semakin terasa bila mau menengok kebelakang, mengingat asal muasal kejadian, yang begitu hina hingga menjadi mahluk mulya dan berharga.

PROSES NAN CANGGIH
" Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging, kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik ".  ( Q.S.Al Mu'minun 12-14 )

RUMIT
Begitu rumit dan canggih penciptaan manusia, berasal dari sari pati tanah, kenyataan ini pasti benar adanya, karena informasi berasal dari wahyu yang bersumber dari yang Maha Pencipta. 
Lebih lebih dibuktikan salah seorang sarjana Barat tatkala tanpa sengaja meneliti tanah dengan mikroskop canggihnya, ia langsung terperanjat, sambil berteriak : " Kita berasal dari tanah  ! ", demikian ungkap Dr. Ahmad Syabu dalam buku tipisnya berjudul Islam dan kesehatan.  
Dengan demikian jelas bahwa kebenaran Al Quran makin nampak kebenarannya. Subhaanallah.

HINA JADI MULIA
Ternyata betapa hinanya manusia, walau nampak begitu bagus, tampang, punya jabatan, bahkan Allah menyebutNya sebagus bagus mahluk ciptaan. Ternyata hanya dari tanah !, berasal dari tempat terendah, terbawah, bahkan sering diinjak pula. Ini sebagai lambang akan rendahnya bahan baku manusia, asal muasal manusia !. Yang kelak juga akan kembali ketanah pula !. 
Namun karena Pandai dan Canggihnya Sang Pencipta, dari bahan begitu hina dapat tercipta mahluk berharga dan luar biasa. Akankah manusia masih merasa bahwa dirinya paling mulya ?.

CANGGIH DAN TERLINDUNGI
" Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan, tidak ada Tuhan selain Dia. Maka bagaimana kamu dapat dipalingkan ? ". ( Q.S. Az Zumar 6 )
Demikian canggih dan santunnya Allah dalam memproses kejadian bayi, dilakukan proses demi proses dalam perut ibu yang dilindungi, dari kandungan inilah terjadi buah kasih sayang suami isteri. Dalam kandungan ini bayi disayangi ( sampai saat ini kandungan atau perut ibu disebut rahim : disayangi, juga berasal dari nama Allah Ar Rahiim : Yang Maha Penyayang ). Dalam menjaga kandungan sang ibu diberi pula naluri rasa belas kasih, sehingga sang siibu lebih sabar dan tekun dalam menjaga bayi.                     

TIGA KEGELAPAN
Kemudian bayi ditempatkan dalam tiga kegelapan : kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup bayi dalam rahim. Dalam ruang begitu aman dan terlindungi Allah memproses bayi, hingga menjelang lahirnya nanti. 

ANTI GUNCANGAN
Dalam rahim yang gelap, janin terjaga aman dengan sistim anti guncangan karena berada dalam cairan, sistim ini ditiru juga pada kendaraan, dengan menempatkan shock absorber pada tiap pegas, agar guncangan kendaraan dapat diredam. Agar aman dari cairan, janin diberi Nya makan langsung lewat perut janin dari placenta ( bahasa jawa  ari ari ).

MENYIMPANG
Namun sayang berkat kekurang fahaman, lagi lagi timbul kepercayaan yang jauh menyimpang dari ajaran Islam, placenta yang merupakan sumber makanan janin ini, justru dipercaya dan diyakini sebagai saudara bayi. 
Sehingga cara menanampun diupacarai, dicuci, diberi lampu penerang, disertakan pula benda perlengkapan, dengan tujuan agar kelak punya keahlian sebagaimana benda yang disertakan, na'udzu billaahi min dzaalik ( kami berlindung dari yang demikian itu ).   

PROSES KELAHIRAN
Sebelum bayi lahir ada tanda berupa keluarnya air ketuban, dengan tanda ini bisa diduga berapa lama bayi akan dilahirkan. 
Namun sayang, lagi lagi ada kepercayaan menyimpang dari keimanan, diyakini bahwa air ketuban merupakan saudara bayi juga : jadi bayi punya dua saudara, air ketuban sebagai saudara tua, sedang ari ari jadi adiknya. Sehingga bila makan harus menyisakan makanan, untuk kedua saudaranya sebagai sajian ?!. Mubadzdzir ( pemborosan ) kan, makanan dihamburkan !, ini jelas tipuan setan, bukankah kemubadzdziran temannya setan !.  

JAUH MENYIMPANG
Sehingga pada saat dan situasi tertentu yang dibutuhkan ia akan menyebut dan memanggilnya : " Kakang ( kakak ) kawah ( air ketuban ) adi ( adik ) ari ari ". Subhaanallah. 
" Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati  agar kamu bersyukur". ( Q.S. An Nahl 78 ).                
Ketika bayi lahir Allah mengingatkan kembali, akan ketidak mampuannya, tidak mengerti sama sekali, walaupun anggauta badan sudah lengkap namun belum begitu berfungsi. Berkat KemurahanNya kemudian diberi, sehingga secara bertahap berfungsi, pendengaran, penglihatan dan hati. Allaahu Akbar.                  

PERAWATAN A.S.I.
Karena bayi perlu pertumbuhan yang sempurna, maka disediakan pula makanan berupa air susu ibu ( A.S.I. ), satu satunya minuman yang tidak bisa ditiru, karena kandungannya mengandung komposisi dzat demikian jitu, diproduksi langsung dalam tubuh ibu.
Mengingat pentingnya pemberian A.S.I. ini, sampai Allah memberikan tuntunan :
 " Para ibu hendaklah menyusukan anak anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan ". ( Q.S.Al Baqarah 233 )  
Namun sayang akibat kurang memahami, ditambah pula kesibukan duniawi, banyak yang kurang memperhatikan tuntunan ini, ahirnya mengambil jalan pintas dengan memberinya susu kaleng yang mutunya jelas lebih rendah dari A.S.I. yang berakibat sangat mempengaruhi kesehatan dan akhlak bayi .

DIMULYAKAN DAN DILEBIHKAN DARI MAHLUK LAIN
" Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-cucu Adam ( manusia ), Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan". ( Q.S. Bani Israil 70 )
Atas kemurahan Nya manusia dimulyakan, diberikan kemudahan dalam hal pengangkutan, baik didarat maupun lautan. Bahkan pada perkembangannya bisa mengudara dengan pesawat terbang. Demikian pula rizkinya dipilihkan yang baik dengan berbagai macam makanan, yang lezat dan bermanfaat bagi kesehatan.
Dan diberikan kelebihan yang sempurna, berkat kekuatan akalnya yang luar biasa.

JANGAN LUPAKAN KARUNIANYA
" Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan ?". ( Q.S. Ar Rahman 13 )
Karena begitu banyaknya pemberian, sehingga Allah banyak mengulang kalimat tersebut dalam surat Ar Rahman, agar manusia selalu ingat akan kemurahan, Kebesaran dan asal kejadian.
Dengan selalu mengenang asal kejadian, akan membuahkan sikap tawadldlu' ( rendah hati ), selalu bersyukur, jauh dari sifat sombong dan arogan, yang dapat mengakibatkan rusaknya pergaulan, Na'udzu billaahi mindzaalik !.  


 KISAH TAULADAN
 RINDU SYURGA
                                               
      Sebelum Roja' bin Haiwah diangkat menjadi wazir ( gubenur ) ketika Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah. Roja' sudah  bersahabat lama dengan Umar bin Abdul Aziz. 
Suatu saat Roja' mengisahkan sisi kehidupan Umar bin Abdul Aziz, tatkala masih menjadi gubernur Madinah, Umar bin Abdul Aziz meminta tolong membelikan sepotong pakaian. Kemudian dibelikannya pakaian yang bagus dan cukup mahal, seharga lima ratus dirham, setelah mengamatinya Umar bin Abdul Aziz berkata : " Betapa bagus pakaian ini, jika saja harganya tidak mahal ! ".
Setelah diangkat menjadi Khalifah, Umar bin Abdul Aziz juga memerintah Roja' membelikan pakaian, kemudian dibelikannya pakaian seharga lima dirham. Sambil mengamati pakaian ia berkata : " Betapa bagus pakaian ini, jika saja harganya tidak mahal !".
 Demi mendengar komentar Khalifah Umar bin Abdul Aziz sebagai kepala negara. Roja' pun meneteskan air mata karena terharunya. Kemudian Khalifah bertanya : " Apa yang membuatmu menangis wahai Roja' ? ". Ia menjawab : " Aku teringat pakaianmu beberapa tahun yang lalu, dan teringat pula apa yang engkau katakan ".
Umar bin Abdul Aziz faham akan rahasia di balik keharuan Roja' seraya berkata : " Wahai Roja', sesungguhnya aku mempunyai naluri yang selalu memiliki keinginan dan kerinduan. Setiap kali aku menginginkan sesuatu, pasti terpenuhi dan terkabulkan. 
Setelah terpenuhi keinginan, maka muncullah keinginan lain yang lebih tinggi dari keinginan sebelumnya. Suatu ketika aku pernah menginginkan menikah dengan putri pamanku, Fatimah binti Abdul Malik, akupun berhasil menikahinya. 
Kemudian aku bercita cita ingin menjadi gubenur, cita cita inipun tercapai juga. Ketika bercita cita ingin jadi khalifah, akupun memperolehnya. 
Sekarang  hai Roja', jiwaku hanya menginginkan dan merindukan syurga. Maka aku berharap semoga aku menjadi salah seorang penghuninya ! ".


Tidak ada komentar:

Posting Komentar