SUNNATULLAH TAKKAN BERUBAH
Sebagai suatu sunnatullah
yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali kali tidak akan menemukan
perubahan bagi Sunnatullah itu
( Q.S. Al Fath 23 )
Sunnatullah artinya ketetapan Allah, sejak dulu sunnatullah
tidak berubah, karena memang demikian menurut PenciptaNya. Sunnatullah berlaku
dimana mana, baik di darat, laut, udara maupun di angkasa
Bila sunnatullah difahami dan dilaksanakan
akan membuahkan keberhasilan bagi siapa saja. Yang menentangnya pasti akan
menemui kegagalan
SUNNATULLAH
DIMANA MANA
Setiap Allah menciptakan sesuatu ditentukan pula
ketetapannya, baik bentuk, rupa maupun sifatnya. Sehingga masing masing makhluk
( ciptaan ) tunduk kepada ketetapan ini, dan pasti tidak akan melanggarnya !.
Dengan Sunnatullah ini akan membuat urusan
manusia jadi mudah.
YANG DI
LANGIT DAN BUMI TUNDUK
Semua makhluk yang di langit dan bumi, sama tunduk
kepada Allah, kenyataan ini secara jelas disampaikan dalam firmaNya, bahkan
memakai istilah yang lebih spesifik aslama ( menyerahkan ), menjadi
masdar Islaaman ( penyerahan ) kemudian menjadi nama agama : ISLAM.
“ Maka apakah mereka mencari
agama yang lain dari agama Allah ?, padahal kepadaNyalah berserah diri segala
apa yang ada di langit dan bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya
kepada Allah lah mereka dikembalikan “. (
Q.S. Ali Imran 83 )
Yang di langit dan di bumi saja sama menyerah
( aslam ) kepada Allah, akankah masih ada yang mau mengingkari dengan mencari
agama selain dari agama Islam ? !, begitu santun dan indahnya Allah memberikan
pengertian.
Alangkah dungunya yang tidak mau memahami
kenyataan ini ? !, hal ini jelas menunjukkan ketumpulan akal dan hatinya,
sehingga masih meragukan ke Esaan Allah dan mencari Tuhan lain.
KETERATURAN
BUKTI KEESAAN
Tunduknya segenap makhluk kepada Allah
merupakan ketetapan Nya yang tidak berubah selamanya. Dengan ketetapan ini
semuanya berjalan dengan keteraturan, dengan keteraturan, menunjukkan bahwa ada
Dzat Yang Maha Pengatur, Yang Tunggal !. Apakah masih kurang yakin dengan
adanya sistim yang teratur dan sempurna ini, akankah masih mencari sembahan
lain, masih mencari Tuhan lain ?, selain Allah !.
“ Tidakkah kamu perhatikan, sesungguhnya Allah telah menundukkan
untuk ( kepentinganmu ) apa yang di langit dan apa yang dibumi dan
menyempurnakan untukmu nikmat Nya lahir dan batin. Dan diantara manusia ada
yang membantah tentang ( ke Esaan ) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk
dan tanpa kitab yang memberi peringatan ”. ( Q.S. Luqman 20 )
Bahkan dengan menundukkan semua makhluk ciptaan
Nya, sekaligus merupakan nikmat yang diberikan kepada manusia baik lahir maupun
batin.
BERBAGAI
MACAM SUNNATULLAH
Guna mempermudah memberi gambaran, mari mengamati Sunnatullah
yang ada pada air, air mempunyai sifat diantaranya :
1. Selalu mendatar permukannya ( hidro statika ). Dengan sifat ini akan
mempermudah meminumnya. Juga mempermudah para tukang bangunan menentukan titik
datar tinggi tembok dengan bantuan alat water pas, sehingga dapat pula ditentukan
arah dan posisi kemiringan saluran air.
2.Mencari tempat yang rendah. Dengan demikian akan memudahkan cara mengatur arah
dan alirannya.
3.Mengubah bentuk sesuai tempatnya. Akan mempermudah memanfaatkan dan mengangkutnya.
4. Pada saluran sempit lebih cepat naik dari saluran yang lebih lebar. Tanaman menyerap sari makanan ditanah, dari
akar sampai naik ke dahan dan daun, berkat adanya ribuan serat kapiler lembut
dari akar sampai dahan dan dedaunan.
5.Mempunyai reaksi gaya
tekan ke atas sesuai dengan berat yang diterimanya. Berkat gaya tekan air kapal bisa mengapung,
manusia bisa berenang.
6. Semakin tinggi kedalaman semakin kuat tekanannya. Dengan sifat ini dibuatlah bendungan air, agar
kedalaman air makin tinggi, sehingga diperoleh kekuatan lebih besar, guna
menggerakkan turbin, yang putarannya dipergunakan menggerakkan dynamo listrik,
sehingga menghasilkan tenaga listrik bermega watt besarnya, Subhaanaallah.
Sangat banyak dan tak terhitung jumlah
sunnatullah, baik yang ada di bumi maupun langit, contoh diatas merupakan
bagian kecil dari ketetapanNya.
MENGGALI
SUNNATULLAH
Dengan demikian kegiatan para ilmuwan dalam
penelitian, pada hakekatnya menggali sunnatullah !. Namun sayang mereka tidak
menyadari, karena penelitiannya hanya sebatas pada materinya saja, tak sampai kepada siapa mencipta dan menentukan
karakter dan sifatnya ?!.
Maka tidak heran jika ada kasus ilmuwan yang
bunuh diri, aneh kan ?. Bukankah baru baru ini kita dikagetkan adanya seorang
mahasiswa Indonesia program S2 minta dibunuh dengan cara legal, minta disuntik
mati !.
Ini akibat bila akal dipisah dengan
jiwa, sehingga akal yang terbatas menemui jalan buntu dalam mencari kepuasan,
kenyamanan apalagi kebahagiaan.
Mestinya dengan ilmu yang didasari
keimanan bahkan akan menemukan kebahagiaan lebih, karena tahu hakekat dan makna
hidup, begini akibat bila menterlantarkan jiwa.
MEMUDAHKAN
Karena sunnatullah selalu tetap, membuat para
ilmuwan menjadi mudah meneliti dan menyimpulkannya. Bayangkan bila sunnatullah
selalu berubah, akan membuat para peneliti jadi kebingungan dibuatnya, karena sulit
menyimpulkan hasil penelitiannya.
MELAHIRKAN
BERMACAM ILMU
Dengan
meneliti sunnatullah yang ada pada sifat benda, menghasilkan ilmu fisika.
Dengan meneliti perubahan sifat benda diperoleh ilmu kimia. Dengan meneliti
tanaman diperoleh ilmu botani. Dengan meneliti kehidupan makhluk, menghasilkan
biologi ( bios : hidup, logos : ilmu ). Dengan menyelidiki spesifikasi
sifat air menghasilkan hidrologi ( hidro : air, logos : ilmu ). Dengan
meneliti bumi menghasilkan geografi ( geo : bumi, graphein : gambar ) ,
lebih spesifik lagi dalam meneliti bumi diperoleh geologi ( geo :
bumi. logos : ilmu ).
MAKIN
BERKEMBANG
Dengan pesatnya penelitian, ilmu pengetahuan terus
berkembang, sehingga menghasilkan berbagai macam cabang ilmu.
Kalau
dulu dokter bersifat umum, berkat pesatnya penemuan yang dilakukan para
ilmuwan, sekarang ilmu kedokteran semakin berkembang, sehingga keahliannya menjadi lebih spesifik : Spesialis penyakit
dalam ( internis ), spesialis bedah tulang ( orthopedi ), spesialis bedah
syaraf ( neorolog ) dan sebagainya.
Karena
luasnya ketetapanNya, walau ilmu terus digali ilmu Nya tak akan habis.
Allaahu akbar
“
Katakanlah : “ Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk ( menulis ) kalimat
kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis ( ditulis ) kalimat
kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu “.( Q. S. Al Kahfi 109 )
BERUNTUNG
Maka sangat beruntung ilmuwan yang berbekal
keimanan, sehingga dengan ilmunya akan menambah keimanan dan penemuan penemuan
yang akan mengangkat derajatnya lebih meningkat baik di dunia maupun akherat.
KISAH TAULADAN
MUHAMMAD BIN MUSA AL KHAWARIZMI
ILMUWAN
ISLAM TERKEMUKA
Beliau ilmuwan muslim terkemuka yang telah
memberikan sumbangan besar bagi
peradaban manusia, melalui karyanya dalam mengembangkan ilmu matematika dan
meletakkannya sebagai dasar ilmu aljabar. Perannya telah ikut mendorong
kebangkitan ilmu matematika yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan.
RIWAYAT
HIDUP
Dilahirkan pada 164 H ( 780 M ), di daerah
Khawarizmi Asia tengah, wafat di Baghdad pada 232 H ( 847 M ). Namanya terkenal
pada masa Khalifah Al Makmun dan mendapat kedudukan tinggi diantara para
ilmuwan di masanya. Kemudian menjadi direktur Darul Hikmah, termasuk astronom
terkemuka di Baghdad.
KARYA
ILMIAHNYA
Hasil penelitiannya yang dibukukan meliputi bidang matematika
( berhitung, aljabar dan geometri ), Astronomi, geografi dan musik. Mendapat kepercayaan dari dua khalifah Al makmun dan Al Watsiq dalam
mengadakan riset imiah. Sebanyak 50 buah buku ilmiah telah ditulisnya.
BIDANG
MATEMATIKA
Beliau mengutip angka angka India dan menulis dalam bukunya, dan belum
ada karya ilmiah dalam bidang ilmu hitung ini sebelumnya. Merupakan buku
matematika pertama yang masuk ke Eropah setelah diterjemahkan seorang Inggris Adelard of Bath (1070 M-1135 M). Selama
berabad abad menjadi rujukan para ilmuwan. Orang Eropah menulis nama Al
Khawarizmi dengan ejaan berbeda : Guaresmo, Algoritm, Algoritmi dan Algorismusm,
ingat daftar logaritma ?.
ALJABAR
Aljabar artinya mengembalikan sesuatu kepada keadaannya, seperti
mengurai angka pecahan, Abu Kamil Suja’ bin Aslam dalam kitabnya “ Al Washaya bil jabar wal Muqabalah “ bahwa Al
khawarizmi adalah orang yang pertama kali menggagas aljabar, Al khawarizmi
sendiri menyebutkan dalam pengantar bukunya, bahwa Khalifah Al Makmun yang
memerintah menulis bukunya.
Anehnya ahli sejarah barat menyatakan bahwa
kata Aljabar dari nama geber yang merupakan penyimpangan kedalam
bahasa latin dari nama astronom Andalusia Jabir bin Aflah Al Asyili,
padahal Jabir hidup 2 abad setelah Al Khuwarizm
ILMU
FALAK ( ASTRONOMI )
Beliau ikut andil pula
dalam mengukur lingkaran bumi di masa Khalifah Al Makmun, dengan memakai
methode ilmu falak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar