Selasa, 30 September 2014

KELUH KESAH MENGOTORI JIWA



KELUH KESAH MENGOTORI JIWA

Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya, dan orang orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa apa (yang tidak mau meminta), dan orang orang yang mempercayai hari pembalasan “.  ( Q.S. Al Ma’arij 19-26 )
                
Sudah menjadi tabiat manusia bahwa maunya hidup dalam keadaan enak terus, senang terus, sehat terus, kaya terus, tanpa mau ada resiko yang menghadangnya, begini memang tabiat manusia mau enaknya saja.
Maka firman diatas dengan tepatnya mengungkap tabiat manusia yang sangat lemah sikapnya, suka berkeluh kesah dan bakhil.

BERNASIB JELEK KELUH KESAH
Bayangkan ketika cuaca panas menyengat, mereka sama sambat : “ Betapa panas cuacanya, alangkah nyamannya bila hujan “.
Namun apa yang terjadi bila benar benar turun hujan, justru mereka tidak bersyukur bahkan berkeluh kesah lagi sambil berkata dengan kesalnya : “ Hujan teruuus, jemuran tidak kering kering, jalanan pada banjir, susah deh bila hujan tidak berhenti “. Aneh kan sikapnya ?.
Apalagi bila tertimpa sakit, keluh kesahnya makin seeruuu : “ Sakit flu ndak sembuh sembuh, hidung terasa buntu, kepala terusan ngilu, o alaaah nasibmu ! “. Namun ketika sembuh, tahu ?, apakah dia merasa sehat, merasa sembuh, oooh tidak !, justru seolah cuek dengan kesehatan yang merupakan karunia Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Itulah tabiat manusia.

BILA ENAK BAKHIL
Karena Kemurahan dan Kasih Sayang Nya, manusia selalu diberi segalanya, dijaga Nya, diurusnya terus menerus, bahkan tanpa kantuk dan tidur.
Allah tidak ada Tuhan ( yang berhak disembah ) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan Nya apa yang di langit dan di bumi....”.
( Q.S. Al Baqarah 255 )
Betapa sibuk Nya Allah mengurus makhluk Nya, namun akankah manusia sadar dan pandai bersyukur  kepada Nya ?. Justru yang terjadi sebaliknya, ketika nasib baik berfihak kepadanya, melupakan karunia Nya. Tahu ketika mendapat untung, mendapat rizki  justru banyak yang lupa sedekah, yang diingat hanya ketika rugi saja, dengan umpatan luar biasa. Itulah tabiat manusia.

TEKUN SHOLAT
Guna mengatasi tabiat yang lemah, suka resah dan sambat yang membahayakan kesehatan jiwa, terapinya hanya kembali kepada jiwa itu sendiri, resepnya dari Sang Pencipta jiwa itu sendiri, yakni dengan melaksanakan sholat secara kontinue ( dawam ).
Mengapa sholat ?, bukankah banyak yang melaksanakan sholat tetapi masih sering sambat dan resah ?, bahkan rakus, ketidak jujuran masih melekat dan menghiasi prilakunya, khianat tetap saja menjadi bawaannya, apalagi menipu, curang bahkan korupsi jadi langganannya, mengapa ?.

TIMPANG
Disini jelas bahwa walau ibadah sholatnya tekun dilakukannya, namun hanya sebatas olah tubuh belaka, hanya sebatas menggugurkan kewajiban saja,  jiwanya tidak diikutkan sertakan. 
Memang sudah baik di satu sisi, namun di sisi lain ada ketimpangannya, sehingga jadi tidak balance, kurang seimbang. Dengan demikian ibadah sholatnya tidak membekas pada prilakunya, padahal seharusnya dengan melaksanakan sholat bisa tercegah dari perbuatan keji dan munkar.
“ Sesungguhnya shalat itu mencegah dari ( perbuatan perbuatan ) keji dan mungkar.. .....”.  ( Q.S. Al Angkabut 45 ). Begini akibat bila sholat tidak dilaksanakan secara utuh, sehingga sampai ada yang mengejek dengan tajamnya saking kesalnya : “ Percuma jungkal jungkel ( sholat ) tapi pancet ae kelakuane !  ( percuma jungkal balik namun tetap saja prilakunya ) “.
Beda dengan yang menyertakan jiwanya, karena meresapi  maknanya, sehingga prilakunya terkontrol karena membekasnya makna bacaan.

YANG MENGUASAI HARI PEMBALASAN
Bukankan dalam tiap rekaat sholat diwajibkan membaca surat Al Fatihah, mengapa ?, disini rahasianya, karena terdapat kalimat : “ Maaliki yaumiddiin ( yang menguasai hari pembalasan ) “, dimana kelak pada hari qiamat semua jin dan manusia pada diadili di mahkamah luar biasa yang adil dan telitinya, apalagi  Allah sebagai Penguasanya. 
Tidak ada yang bisa mengelak dari perbuatannya, anggauta tubuhpun ikut bicara sebagai saksi perbuatannya, bahkan Malaikat Raqib dan Atid sebagai pencatat data prilakunya pada melaporkan yang telah dicatatnya secara akurat.
Sehingga yang khusyu’ dalam sholatnya jelas kalimat tersebut akan membekas dalam kesehariannya, sehingga takkan sembrono dalam prilakunya, bahkan bekas tanda sujud nampak diwajahnya, nampak jernih, bening, cerah, murah cenyum, suka menyapa alias ramah tamah tampilannya, sejuk memang bagi yang melihatnya. Sifat dzalim pantangannya, karena selalu terbayang mahkamah luar biasa, Maaliki yaumiddiin, yang selalu dibaca minimal 17 kali dalam kesehariannya. 

HANYA KEPADAMU KAMI MENGHAMBA
Bukankah pada ayat ke 4 terdapat kalimat : “ Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’in ( hanya kepada Mu kami beribadah / menghamba dan hanya kepada Mu kami meminta tolong ) “. 
Dari pernyataan ini bisa diambil hikmah,  bahwa hidup hanya untuk mengabdi kepada Nya, dengan demikian akan malu bila berlaku curang, malu bila khianat,  malu ila dusta apalagi menipu, malu bila mencuri apalagi korupsi uang negara yang merupakan milik rakyat juga.

HARTANYA ADA BAGIAN TERTENTU
Bukankah dalam sholat berjama’ah diharuskan merapatkan shof, merapatkan barisan, artinya usai sholatpun kebersamaan harus tetap diujudkan, keperdulian harus diamalkan, termasuk sikap perduli kepada fakir dan miskin, ini bukti ujud sebagai hamba yang konsekwen melaksanakan sholat. Sehingga hablumminallah dan hablumminannas berjalan seimbang. Indah memang.

PERCAYA KEPADA HARI PEMBALASAN
Walau dalam sholat sudah terangkum kalimat Yang Menguasai hari Pembalasan, namun pada firman tersebut diatas Allah masih menyertakan kembali kalimat : “ Waalladziina yushoddiiquuna biyaumiddiin ( orang orang yang mempercayai hari pembalasan ), ini menujukkan betapa pentingnya mengontrol prilaku, sehingga tidak merugikan orang lain yang menyebabkan resiko diterimanya adzab di akherat kelak yang sangat sangat berat akibatnya.  
Bila resep sudah dilaksanakan, artinya melaksanakan sholat secara kontinue, tidak bakhil alias suka bersedekah kepada kaum dhu’afa dan tetap mengingat adanya hari qiamat, Insyaa Allah jiwa tidak mudah resah tak mudah berkeluh kesah.


KISAH TAULADAN
ENAK MISKIN SAJA AGAR TEKUN IBADAH
            
Di zaman Nabi s.a.w. hiduplah seorang sahabat yang tekun beribadah, Sa’labah nama panggilannya, hidup sangat miskin dalam kesehariannya, sholat berjama’ah tak pernah ditinggalkannya. 
Usai melaksanakan sholat berjama’ah pasti pulang dengan segera, keadaan ini terpantau para sahabat yang berada dibelakangnya. 
Melihat kebiasaan ini sahabat jadi penasaran dan melaporkan kepada Nabi s.a.w. dengan harapan agar memanggilnya, guna mendudukkan persoalannya. Agar tidak terjadi menambah dosa akibat membicarakan aibnya.
Suatu saat dipanggilnya Sa’labah oleh baginda Nabi s.a.w. sambil bertanya : “ Wahai Sa’labah mengapa engkau segera bergegas pulang setiap usai melaksanakan sholat wahai sahabatku ? “. 
Jawab Sa’labah sambil menundukkan wajahnya : “ Ya Rasulullah, bukannya aku segera pulang karena tak mau berdzikir kepada Allah, namun aku kasihan istriku “. “ Mengapa ? “, tanya Rasulullah s.a.w.
“ Karena aku hanya mempunyai selembar pakaian yang saya pakai ini untuk sholat, sehingga ketika istriku melaksanakan sholat dengan terpaksa bergantian memakainya, makanya saya segera pulang agar istriku bisa melaksanakan sholat tepat  waktu sebagaimana yang engkau fatwakan “.
Rupanya kemiskinan ini membuat istrinya usul agar Sa’labah minta dido’akan Nabi supaya kehidupannya agak sedikit meningkat. Atas usul istrinya Sa’ labah menemui Nabi s.a.w. minta dido’akan. Nabi s.a.w. bersabda : “ Sa’labah engkau enak dalam keadaan miskin saja agar bisa tetap tekun ibadah “. 
Namun rupanya dalam keseharian Sa’labah tidak betah, sehingga terus mendesak Nabi agar tetap mendo’akannya. Akhirnya Nabi s.a.w. mendo’akan dan memberinya sepasang domba, berkat do’a Nabi kambing berkembang pesat, sehingga Sa’labah terpaksa menggembalakannya keluar kota Madinah, yang menyebabkan sudah tidak nongol lagi sholat berjama’ah.
Akhirnya tibalah saat menunaikan zakat, namun ketika ditagih para sahabat utusan Nabi, Sa’labah rupanya enggan menunaikan, sehingga Nabi melaknatnya. Akhirnya jumlah kambing makin hari kian menyusut, bahkan Sa’labah meninggal mengenaskan di zaman kholifah Usman r.a.
Begini akibatnya bila lupa sholat, lupa sedekah bahkan melupakan kebangkitan di hari kemudian. Na’udzu billaahi min dzaalik. 

KEPEMIMPINAN KHOLIFAH UMAR




KEPEMIMPINAN KHOLIFAH UMAR
                                                
Dan janganlah kamu sekali kali menyolati ( jenazah ) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri ( mendoakan ) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik. ( Q.S. At Taubah 84 )

Ayat tersebut turun berkenaan dengan peristiwa ketika Rasulullah s.a.w. bersikukuh menyolati jenazah Abdullah bin Ubay bin salul ( tokoh munafik ) karena usulan anaknya yang telah memeluk Islam, atas sikap Rasulullah s.a.w. ini Umar ibnul Khathab dengan keras mengingatkannya, maka turunlah ayat tersebut.
Begitu tinggi dan mulianya ketaqwaan Umar, sehingga pendiriannya searah dengan  firman yang akan turun.
Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Sesungguhnya Allah menjadikan kebenaran pada lidah dan hati Umar “.  ( H.R. At Tirmidzi )

NAMA
Nama lengkapnya Umar bin Al Khathab bin Nufail bin Abdul Uzza Al Qurasyi, biasa dipanggil Abu Hafsh, bergelar Al Faruk ( pemisah antara yang hak dan batil ).

POSTUR TUBUH
Berwajah tampan, tangan dan kakinya kokoh berotot, berjenggot lebat, suka menyemir rambut dengan bahan pewarna, kepala bagian depan botak, postur tubuhnya tinggi besar dan tegap, warna kulit coklat kemerahan.      

SIFAT
Tergolong cerdas, pandai membaca dan menulis, di zaman jahiliyah sering menjadi utusan, menjadi duta besar, wataknya keras, suaranya lantang, jika berbicara pasti diperhatikan, jalannya cepat, pukulannya menyakitkan, ibadahnya tekun.

MEMELUK ISLAM
Sebelum memeluk Islam kebenciannya luar biasa terhadap umat Islam, masuk Islam pada ke enam pasca kenabian, berada pada urutan ke 40 dari orang yang mula mula memeluk Islam. Memeluk Islam berkat do’a Nabi s.a.w. : “ Yaa Allah kuatkanlah Islam dengan salah satu diantara kedua orang yang paling Engkau cintai, dengan Abu Jahal, atau Umar bin Al Khathab “. ( H.R. Tirmidzi ).

KEUTAMAANNYA
Satu satunya sahabat yang hijrah ke Madinah secara terang terangan, bahkan dengan menantang kepada kaum Quraisy : “ Sesungguhnya aku berniat hijrah, siapa yang ingin ibunya celaka, atau anaknya menjadi yatim, maka besok temuilah aku di belakang lembah ini ! “. Namun tak seorangpun berani menghadangnya.
Selalu aktif mengikuti peperangan bersama Rasulullah s.a.w. Orang pertama yang menetapkan tahun Hijriyah sebagai penanggalan Islam, dan orang pertama yang dijuluki Amirul mukminin.
Sahabat yang mula mula mengadakan jama’ah sholat tarowih. Putrinya ( Hafshah ) adalah isteri Rasulullah s.a.w.
Orang pertama yang membai’at Abu Bakar menjadi khalifah, dan mengusulkan pengumpulan ayat ayat Al Quran kepada Khalifah Abu Bakar.

MENJADI KHALIFAH
Umar diangkat menjadi khalifah atas pencalonan Abu bakar. Setelah diangkat menjadi khalifah membebaskan para tawanan perang Ar Riddah ( perang menumpas orang murtad ).

MEMPERLUAS WILAYAH
Dimasa pemerintahan wilayahnya meliputi : “ Syam, Irak, Persia, Mesir, Burqah ( sebuah daerah Libia ), Tripoli bagian barat, Azerbaijan, Nahawand dan jarjan, berhasil dibebaskan. Pada masa pemerintahannya juga memperluas sampai kota Bashrah Kufah dan Fusthath ( Kairo sekarang ) berhasil dibangun.

BIDANG EKONOMI
Mendirikan kas negara ( baitul mal ) untuk kaum Muslimin. Mencetak mata uang dirham dengan cap Alhamdulillah pada satu sisi, laa ilaaha illallaah pada sisi yang lain. Memberikan biaya kepada anak yatim dipungut dari baitul mal. Mengaudit kekayaan para pejabat dan pegawai negara. Membebaskan pajak bagi orang miskin.

BIDANG HUKUM
Umar sosok pemimpin yang mencintai rakyatnya, dan tegas terhadap para pembantunya. Guna menegakkan disiplin para pembantunya, dia menyusun sebuah undang undang yang berbunyi : “ Min aina haadla ? “, ( dari mana kamu peroleh harta ini ? ). Ketika akan menugaskan pejabatnya diadakan pengecekan terhadap hartanya, seusai tugas diperiksa kembali dan ditelti, agar tidak terjadi kecurangan.
Menetapkan hukum bunuh bagi yang berprofesi sebagai dukun. Orang pertama yang mencambuk orang yang memalsukan stempel negara.

BIDANG MILITER
Mendirikan pangkalan militer, membuka kantor administrasi militer, menginstruksikan wajib militer, pengkhususan tenaga tenaga medis, hakim, dan juru dakwah bagi para prajurit.

JANJI
Karena sifat konsekwennya dia berjanji : “ Aku telah berjanji pada diriku sendiri, bahwa aku tidak akan memakan samin ( semacam mentega dari bahan sari susu ) dan daging hingga seluruh kaum muslimin kenyang memakan keduanya “.
INSPEKSI
Sering melakukan kontrol secara mendadak dan rahasia ( incognito ) ke pasar pasar, kerumah penduduk miskin sendirian tanpa pengawal. Dia pernah berkata : “ Seandainya ada seekor bighal tersandung di Irak, maka aku akan menanyakan keadaannya : “ Mengapa anda tidak membuka jalan untuknya wahai Umar ? “.     

MASA PEMERINTAHAN
Menjabat sebagai khalifah selama 10 tahun, 6 bulan, 4 hari. Sebelum wafat pernah bermimpi seolah seekor ayam jago mematuknya satu atau dua kali, patokan pertama sebagai tanda datang ajalnya.

KOMENTAR DELEGASI ROMAWI
Suatu ketika seorang delegasi raja Romawi menyelidiki keadaan Umar, saat itu dia melihat Umar sedang tertidur di bawah sebuah pohon tanpa pengawal seorangpun, kemudian dia berkata : “ Anda telah memerintah dengan adil, maka anda merasa aman dan dapat tidur dengan nyenyak, wahai Umar “.

WAFAT
Wafat pada tahun 23 H, ditikam dari belakang oleh Abu Lu’lu Fairus Al Farisi Al Majusi, pembantu Mughirah bin Syu’bah, saat menunaikan sholat shubuh, tiga hari setelah penikaman beliu wafat.
Sebelum wafat Umar menunjuk 6 orang ( formateur ) guna memilih salah satu diantara mereka menjadi khalifah, mereka ahirnya memilih Utsman.
Usianya genap 63 tahun sama dengan usia Nabi s.a.w. dan Abu Bakar. Jazadnya disemayamkan disamping makam Rasulullah s.a.w. dan Abu Bakar As Shiddiq di kamar ‘Aisyah. 

HADITS
Sempat meriwayatkan sebanyak 527 hadits diantaranya : Nabi s.a.w. bersabda :  “ Sesungguhnya setiap amal perbuatan itu tergantung niatnya, ...........”. ( H.R. Bukhari )
        
LUAR BIASA
Begitu hebat Umar r.a. walau semula sebagai orang kafir sangat membenci Islam, namun setelah memeluk Islam sikapnya berubah total, apalagi saat menjabat sebagai kholifah. 
Berkat wataknya yang keras dipadu dengan sikap konsekwennya sebagai pemimpin, sehingga tampuk pemerintahan maju pesat, termasuk perluasan daerah, penataan administrasi negara, penertiban pasukan, keuangan, kesejahteraan rakyat, penegakan hukum, sampai kedisiplinan para aparat pemerintahan juga diaturnya secara tertib dan rinci.
     
CUKUP CERDAS
Terobosan yang mengagumkan diantara kebijakannya adalah : guna mengantisipasi kebocoran uang negara alias terjadinya korupsi, ketika akan menugaskan pejabatnya dicek dulu harta kekayaannya.
Ketika usai melaksanakan tugas, dicek kembali jumlah harta kekayaannya, dengan demikian akan diketahui amanah tidaknya dalam melaksanakan tugas. 
Betapa cerdiknya Umar dalam menata dan mengaudit keuangan para pejabatnya. Dan berhasil !, artinya bukan sekedar teori belaka, mengapa ?, karena dia sendiri konsekwen dengan memberi ketauladanan.
Kebijakan Umar ini sempat ditiru oleh pemerintah kita, tetapi anehnya justru korupsi makin merajalela.                                                                                                                                        
                             KISAH TAULADAN
AGAMA ISLAM SESUAI FITHRAH

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah, ( tetaplah atas ) fithrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fithrah itu, tidak ada perubahan pada fithrah Allah. ( Itulah ) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui “. ( Q.S. Ar Rum 30 )
Hidayah bisa datang lewat berbagai cara diantaranya lewat ilmu pengetahuan, dibawah ini salah satu diantaranya.
Seorang dokter di Amerika memeluk agama Islam karena beberapa keajaiban yang ditemuinya lewat penelitian, ia sangat kagum dengan penelitian tersebut hingga seolah tidak bisa diterima akal fikiran.
Dia adalah seorang dokter neurologi, setelah memeluk agama Islam bahkan dia amat yakin dengan pengobatan secara Islami, karena itu dia membuka sebuah klinik yang diberi nama “ Pengobatan melalui Al Quran “. Klinik ini menggunakan obat obat seperti yang disyaratkan dalam Al Quran, antara lain berpuasa, madu, biji hitam ( jadam ), dan sebagainya.
Ketika ditanya bagaimana dia tertarik sehingga memeluk agama Islam, dokter ini mengemukakan bahwa sewaktu meneliti tentang syaraf, terdapat beberapa urat syaraf di dalam otak manusia yang tidak dapat di aliri darah, padahal setiap inci ( 25,4 cm ) otak memerlukan darah yang cukup untuk bisa berfungsi secara normal.
Setelah meneliti yang memakan waktu cukup lama, ahirnya dia menemukan bahwa darah tidak akan bisa memasuki urat  syaraf di dalam otak tersebut, melainkan ketika seseorang bersikap sujud seperti sikap orang dalam sholat !.       
Urat tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja, ini artinya darah akan memasuki bagian urat tersebut menurut kadar waktu sholat yang diwajibkan.
Begitulah keagungan ciptaan Allah.
     Jadi barang siapa yang tidak menunaikan sholat maka otaknya tidak dapat menerima darah yang secukupnya untuk bisa berfungsi secara normal.
Karena itu Allah menciptakan agama agar dianut  “ sepenuhnya “, karena sifat fihtrah kejadiannya memang telah dikaitkan oleh Allah dengan tuntunan agamanya yang haq dan sempurna ini (klop ). ( “ Kisah kisah pembawa berkah “, oleh : Haidar Bagir, penerbit : Yasmin )


Senin, 29 September 2014

WALAU MUSIBAH SILIH BERGANTI




                    WALAU MUSIBAH SILIH BERGANTI
                     KETABAHAN TETAP TINGGI
      
“ Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhan nya :  “Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan ".
( Q.S. Shaad 41 )

Berbagai riwayat para Nabi yang unik dan menarik dikisahkan dalam Al Quran, sebagai cermin yang banyak mengandung hikmah ketauladanan, agar bisa diambil pelajaran agar hidup menjadi lebih baik dan penuh kebijakan.
Masing masing utusan memiliki sisi keistimewaan, diantaranya Nabi Ayyub a.s. 
Beliau dikenal sangat tabah dalam menerima ujian, dari kepunahan harta, kematian keluarga, sakit bertahun tahun bahkan sampai dibenci dan dikucilkan.

HAMBA YANG SHOLIH
Nabi Ayyub a.s. adalah seorang hamba yang kaya raya, dikaruniai keturunan banyak yang sholih sholihah. Walau harta melimpah namun beliau pandai mensyukuri nikmat Tuhan Nya, ibadahnya tekun dan suka menolong kaum dhu’fa.

IBLIS PROTES
Bukan Iblis bila tidak berulah, melihat ketaatan Ayyub a.s. Iblis dengki dan iri hati sambil berkata : “Ya Allah hamba Mu Ayyub semata mata bukanlah beribadah kepada Mu, bukan pula bersyukur memuji Mu, tetapi agar hartanya makin berlimpah,  dan keturunanya makin bertambah. Agar kambing dan biri biri yang berjumlah ribuan tidak berkurang, agar sapi dan unta yang berjumlah ratusan semakin Engkau tambah, agar binatang piaraan makin gemuk. Ayyub hanya menyembah harta bukan menyembah kepada Mu. Mensyukuri harta bukan bersyukur kepada Mu. Jika Kau izinkan aku akan merampas harta kekayaannya,tentu tidak akan beribadah kepada Mu”.

DIJAWAB
Atas protes Iblis Allah menjawab : “ Ayyub adalah hambaku yang beriman dan ikhlas, dia beribadah kepada Ku sebagai hamba yang taat, suci dari pengaruh harta, suci dari sifat tamak dan rakus “.
Tetapi karena Allah ingin menjadikan Ayyub lebih suci dan bersih imannya, juga sebagai contoh tentang keimanan dan kesabaran bagi umat manusia, Iblis diberinya izin : “ Boleh kau coba kumpulkan semua kaki tanganmu, lakukan apa yang kau rencanakan, perhatikan nanti kesudahannya ! “, seru Allah.   

HARTA LUDES
Atas izin Allah, iblis berhasil menjalankan misinya, dalam sekejap lenyap semua harta dan kekayaan Ayyub a.s. Dengan merubah bentuk berpenampilan orang tua, Iblis datang menggoda : “ Sekarang hartamu sudah punah, Allah yang selalu kau puji dan sembah rupanya tak menolongmu, sia sia engkau beribadah kepada Nya “.
Atas gertakan ini Ayyub menjawab dengan tenang dan sabar : “ Semua harta pada hakekatnya adalah milik Allah semata, harta hanyalah titipan Nya, Maha Suci Allah yang telah mengambil titipan Nya kembali “. 
Melihat ketegaran Ayyub, iblis minta izin kembali untuk menggoda dan diizinkan.

PADA MENINGGAL
Untuk kedua kalinya Iblis dengan sekutunya memasuki istana dan menewaskan keluarga dan putera puteri Ayyub, menghancurkan mahligai dan istananya. Kemudian Iblis mendatangi seraya berkata : “ Seluruh anak dan hartamu ludes sudah, demikianlah Allah membalasmu “. Atas gertakan Iblis ini Ayyub menjawab dengan tabah : Allah yang memberi Allah pula yang mengambil Nya, Allah yang menghidupkan dan Allah pula yang mematikan. Aku tetap memuji Nya karena Allah telah melaksanakan hak Nya “.  

SAKIT BERKEPANJANGAN
Atas kegagalan misinya, Iblis minta izin kembali untuk merusak kesehatan Ayyub dan diizinkan pula. Maka Ayyub menderita sakit berkepanjangan sehingga badannya kurus kering, kulitnya penuh luka baunya menyengat luar biasa, tetangga pada menjauhinya, bahkan sempat mengusirnya karena takut tertular penyakitnya. Hanya isterinya Rahmah yang selalu mendampininya dengan sabar dan setia.   

MENJUAL POTONGAN RAMBUT
Suatu hari Nabi Ayyub ketiadaan makanan, sang isteri berusaha membeli roti namun ketiadaan uang untuk membeli, maka dengan terpaksa dipotongnya rambut panjang kebanggaan sang suami tanpa seizin Ayyub. Ketika Rahmah sang isteri pulang membawa roti, Ayyub bertanya penuh heran karena hawatir bila isterinya telah berbuat serong, ketika diceritakan betapa kaget Ayyub mendengarnya, namun hatinya jadi tenang kembali karena kehawatirannya tak terbukti.

ISTERI RESAH
Iblispun berulah kembali dengan menggoda Rahmah, suatu hari sang isteri bertanya : “ Sampai kapan Allah mengujimu, kemana harta benda kita, anak anak kita, teman teman kita, bagaimana dengan kesehatanmu ? “. Betapa kaget Ayyub mendengarnya, dengan spontan dan sabar  Ayyub menjawab : “ Berapa lama kita hidup bahagia ? “, Rahmah menjawab : “ Berpuluh puluh tahun “, “ Berapa tahun kita menderita ? “, jawab Rahmah : “ Tujuh tahun “. “ Aku Malu kepada Allah memohon hilangnya musibah ini, rupanya imanmu telah luntur, jika nanti aku sembuh aku akan menderamu 100 kali “.

BERDO’A
Karena penyakitnya cukup parah Nabi Ayyub a.s. dengan tabah hanya mengadu kapada Allah : “ Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia berdo’a kepada Tuhannya : " ( Ya Tuhanku ), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua Penyayang ". ( Q.S. Al An’biyaa’ 83 )

DIKABULKAN
Kemudian Allah memperkenankan doanya : ( Allah berfirman ) : " Hantamkanlah kakimu Inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum ". ( Q.S. Shad 42 )
Setelah kaki Ayyub dihantamkan ketanah, maka memancarlah air dari bumi atas izin Allah, Ayyub pun mandi dan meminumnya, penyakit yang menempelpun ikut lenyap bersamanya sehingga Ayyub sembuh dari penyakitnya, dan dapat berkumpul kembali dengan keluarganya. Maka mereka kemudian berkembang biak sampai jumlah mereka dua kali lipat dari jumlah sebelumnya.
Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah( Q. S. Al Anbiyaa’ 84 )

MENEPATI JANJI
Pada suatu ketika Ayyub teringat akan sumpahnya, bahwa dia akan mendera isterinya bila sakitnya sembuh disebabkan isterinya pernah lalai mengurusinya sewaktu sakit, tetapi dalam hatinya timbul rasa iba dan kasihan kepada isterinya, sehingga dia tidak dapat memenuhi sumpahnya, agar dapat memenuhi sumpahnya tanpa menyakiti nya, maka turunlah perintah Allah :
“ Dan ambillah dengan tanganmu seikat ( rumput ), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia  (Ayyub) seorang yang sabar, dialah sebaik baik hamba, sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan Nya). ( Q.S. Shaad 44 )
Demikian nikmat balasan terhadap hamba yang sabar dan pandai bersyukur.
Selanjutnya agar Ayyub dapat menepati sumpah tanpa menyakiti isterinya, maka Allah memberi jalan keluar cukup bijak, yakni hanya menderanya dengan seikat rumput.


                                                      KISAH TAULADAN
KHALIFAH YANG TANGGAP
            
Sebagaimana biasa, suatu malam Umar bin Khaththab r.a. berkeliling kota Madinah guna memantau keadaan rakyatnya, disuatu rumah dia mendengar seorang wanita bersenandung dengan nada sedih :
Malam begitu panjang diselimuti kegelapan nan mencekam,
tiada kekasih yang dapat kuajak bercanda ria,
jika tidak karena Allah yang Maha Esa, 
niscaya tilam ini telah runtuh dibuatnya. 
Mendengar ratapan ini, Umar mengetuk pintu rumah wanita tersebut, kemudian Umar bertanya : “ Apa yang sedang menimpamu ? “, dengan nada sedih wanita  menjawab : “ Suamiku sudah beberapa bulan ini pergi meninggalkanku, aku sangat rindu kepadanya “. 
Umar berkata : “ Kamu ingin dia dapat celaka ? “, dengan spontan wanita menjawab : “ Na’udzu billaahi min dzaalik semoga tidak “, Umar melanjutkan : “ Jagalah dirimu baik baik, itu akan menjadi kabar penghibur untuk suamimu ! “.
Pada pagi hari diutusnya seseorang untuk memanggil Hafsah r.a. putrinya, ketika Hafsah sudah berada dihadapannya Umar bertanya : “ Berapa lama seorang wanita merindukan suaminya ? “.
Mendengar pertanyaan bapaknya, Hafsah r.a. sang Ummul mukminin menggelengkan kepala karena malu. Kemudian Umar mendekati putrinya guna mengurangi rasa malunya sambil menegaskan : “ Sesungguhnya Allah tidak malu pada perkara yang hak “.
Meskipun sudah diyakinkan oleh bapaknya, tetap saja rasa malu mengunci mulut Hafsah r.a. untuk menjawabnya. Dengan wajah memerah Hafsah r.a. memberi isyarat dengan jarinya, tiga atau empat bulan.
Dari sini kemudian Umar bin Khaththab r.a. menetapkan undang undang agar seorang tawanan perang tidak boleh ditawan lebih dari tiga bulan. 
Subhaanallah sangat tanggap dan bijak Umar bin Khaththab r.a. menetapkan keputusannya.
                                                                  
                                                     MUTIARA DO’A
    DO’A NABI AYYUB

(Ya Tuhanku) sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua Penyayang". ( Q.S. Al Anbiyaa’ 83 )

RENUNGAN BAGI YANG LAGI GALAU




RENUNGAN BAGI YANG LAGI GALAU

“ Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. 
( Q.S. Al Hadid 22 )
                
Istilah galau rupanya saat ini lagi ngetrend lagi inn, agar nampak keren ( ? ) kami juga ikut nimbrung membahasnya. Pada hakekatnya kata galau berkisar pada keresahan, ke gundahan, kekecewaan pada jiwa disebabkan ketidak tidak nyamanan yang dialaminya.
Kegalauan jiwa pada hakekatnya salah dalam menyikapi suatu masalah, lantararan salah menyikapi jiwanya jadi galau, padahal di dunia ya demikian ini adanya, artinya di dunia memang tempatnya bermacam masalah atau probema.
Beda dengan syurga yang serba ready for use ( siap pakai ), penuh kenikmatan, serba menyenangkan, tanpa halangan apalagi rintangan alias problema.

JANGAN HINDARI NAMUN HADAPI
Maka hidup di dunia jangan mengharap tidak ada masalah, jangan coba coba menghindari masalah, akan sia sia jadinya. Masalah atau problema itu hal biasa di dunia, karena memang ketetapan Nya !, dalam rangka menguji kwalitas keimanan hamba Nya.

BERMACAM RESIKO
Orang yang beraktifitas di bidang bisnis pasti pernah mengalami kerugian, ini hal biasa kan ?!. 
Demikian pula para teknisi listrik, pasti pernah tersengat arus listrik alias kesetrom. 
Para pesilat pasti pernah terpeleset, terjatuh, terpukul, tertusuk atau tergores senjata tajam.  
Yang  berkecimpung di dunia circus pasti pernah jatuh, terjungkal, jatuh, minimal keseleo. 
Yang belajar mengemudi pasti kendaraannya pernah keserempet atau tertubruk wajar kan !. 
Sehingga pepatah mengatakan : “ Sepandai pandai tupai melompat pasti akan jatuh juga “.
Akankah masih kurang yakin dengan problema atau masalah !. Maka jangan coba coba lari menghindarinya, sikap yang paling tepat adalah menghadapi dan mencari jalan keluarnya , indah dan enjoy kan bila faham ?.
Ingat pesan para ahli : " Kekalahan adalah kemenangan yang tertunda ". Betapa tinggi kandungan maknanya sebagai penyemangat agar tidak putus asa.

TRAGIS
Akibat tidak memahami bahwa hidup pasti bermasalah, maka banyak kasus tragis terjadi, anehnya justru menimpa kalangan selebriti, padahal mereka orang orang berharta segalanya serba tercukupi, namun....apa yang terjadi ?.
Justru banyak yang mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri : Marlyn Monroo, Bruce lee, Elvis Presley, Witney Houston, Bayangkan kurang apa mereka ?, Rumah mewah, mobil serba lux, penggemar dimana mana, sampai body guard selalu berada di sekelilingnya demi menjaga keselamatannya. 
Jelas mereka punya problema yang tidak dapat mengatasinya atau tidak faham untuk apa tujuan hidupnya ?. sehingga kegalauan selalu menyelimutinya.  

MENGAPA ADA PROBLEMA
Karena keterbatasan manusia, yang memang sengaja dirancang demikian oleh Yang Maha Kuasa, sehingga setiap aktifitas tidak musti mengalami keberhasilan secara sempurna, pasti ada saja sisi kelemahannya, pasti ada sisi kesalahannya, yang berakhir dengan kegagalan, ini perlu dicamkan dalam dalam !.
Dengan memahami adanya masalah, hidup akan tegar, karena kegagalan dan ketidak suksesan merupakan pelengkap hidup, merupakan pembawaan manusia, sekaligus sebagai variasi dan irama kehidupan.
Orang orang yang sukses, di awal merintis mereka justru menemui kegagalan, bahkan sering !, namun karena keuletan, ketekunan dan kesabarannya semua masalah dihadapinya, sehingga pada akhirnya mengalami keberhasilan dan sukses.

SETARA TINGKATANNYA
Namun.......akankah orang sukses berarti terlepas dari masalah ?, tidak juga justru masalah yang datang makin bertambah banyak, makin besar, makin meningkat, makin besar resikonya !.
Dengan demikian jelas bahwa jangan berharap bahwa urusan dunia pasti berjalan mulus, pasti ada saja ganjalan, rintangan, problema atau masalah.

CONTOH KASUS
Dua orang datang memeriksakan diri ke rumah sakit, setelah diperiksa dokter mengatakan bahwa keduanya terserang penyakit yang sama, yakni kencing manis. 
Setelah mendengar penjelasan dokter, pasien pertama pulang dengan tenangnya seakan tidak ada penyakit yang dideritanya, padahal sakitnya sangat  berbahaya.
Pasien kedua justru sulit mengangkat tubuhnya demi mendengar penjelasan dokter lantaran kaget, sehingga wajahnya pucat pasi dan tidak bisa berdiri. Karena terbayang resiko yang bakal dihadapi, betapa rumit perawatannya, harga obatnya, belum lagi pantangan makannya, sehingga tubuhnya terasa lemah lunglai tak bertenaga, sehingga ketika pulang terpaksa dipapah.           

ANALISA
Dari dua kasus tersebut bisa diambil kesimpulan, pasien pertama jiwanya tegar dan tabah, sehingga tidak berdampak pada tubuhnya, sehingga bisa pulang dengan enjoy.
Sangat beda dengan pasien ke dua, karena jiwanya lemah sehingga berakibat  pada tubuhnya ( psychosomatik ). Demikian besar pengaruh kondisi jiwa pada tubuh.
Bukankah Nabi s.a.w. pernah bersabda : “ Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada segumpal daging, bila dia baik maka seluruh tubuh akan menjadi baik, tetapi bila  sepotong daging ini jelek maka tubuh akan jelek pula, dia adalah qalbu ( jiwa ) “. ( H.R. Bukhari Muslim )     

KEMBALI KE JIWA
Maka disini pentingnya memperhatikan dan memelihara jiwa, jiwa harus dikenalkan ajaran agama, dengan mengenal agama jiwa akan tenang, tidak mudah kecewa, karena tahu jalan keluarnya menghadapi masalah.  
(yaitu) orang orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram. ( Q.S. Ar Ra’d 28 )

JALAN KELUAR
Karena luas dan tingginya nilai ajaran Islam, 14 abad silam sudah mengajarkan mengimani adanya taqdir baik dan buruk yang merupakan ketetapan Nya ?, yang mutlak pasti terjadi !. Sesuatu yang sudah terjadi itulah ketetapan Nya !. Maka jangan kecewa dengan keputusan Nya !.
“ Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya......”.

RIDLO
Maka satu satunya sikap sebagai orang yang beriman, harus menerima dengan ikhlas dan ridlo ketetapan Nya, dengan demikian di hati akan terasa nyaman dan tidak kecewa.
Dengan memahami firman Nya akan tahu rahasia maksud Yang Maha Kuasa, artinya bila masalah datang tidak terlampau kecewa, bila berhasil tidak terlampau gembira yang melampaui batas yang menyebabkan kesombongan sehingga lupa kepada Allah Ta’ala. 

AGAR TIDAK TERLAMPAU LARUT
(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang terlepas dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri “. ( Q.S. Al Hadid 23 )
Memang hebat ajaran agama, karena banyak mengandung hikmah luar biasa, hanya manusia tidak rahasia dibaliknya.  
Begitu besar hikmah mendalami ajaran agama, sehingga jauh dari kegalauan yang bisa berakibat fatal berketerusan yang sangat membahayakan. Alhamdulillah.

IKHTIAR
Sebelum taqdir terjadi, agama memberi keluasan dengan jalan ikhtiar, berusaha dengan sekuat tenaga sambil berdo’a, kemudian putusan akhir diserahkan ( tawakkal ) sepenuhnya kepada Yang maha Kuasa, terima keputusan Nya, sikapi dengan ikhlas dan ridlo kepada Nya.
Bila takdir baik berfihak kepadanya akan bersyukur, bila tidak akan beristirja' : " Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji'un ( sesungguhnya kami berasal dari Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Nya  ) ".  
Demikian luar  biasa sikap seorang mukmin, apapun yang terjadi dihadapinya, tidak ada kamus galau di benaknya apalagi prilakunya, karena baginya hanya mengharap ampunan dan pahala Nya. Subhaanallah.   
Dengan demikian jiwa akan terasa nikmat, puas, nyaman, tenang dan tidak was was, apalagi galau lagi, galau lagi. 
Lebih lebih dalam berusaha di landasi dengan niat ibadah kepada Nya.

  

 KISAH TAULADAN

 TABURAN PASIR RASULULLAH S.A.W. 
   Pada saat berkecamuknya perang Hunain pasukan Islam pada kocar kacir. Panglima Zaid bin Haritsah sudah tidak bisa mengontrolnya lagi. 
     Pada saat sengitnya pertempuran, pasukan Islam tidak mampu membendung serangan musuh. Akhirnya banyak yang tewas, melihat kejadian ini Rasulullah s.a.w. maju kedepan menghadang pasukan musuh sendirian, para sahabat menjadi bersemangat lagi.
     Dalam riwayat Muslim, Salamah bin Akwa berkata : " Di saat yang mendebarkan itu, di medan perang Hunain tiba tiba Rasulullah s.a.w. turun dari keledainya. Kemudian beliau mengambil segenggam pasir dan ditebarkan kearah musuh yang demikian banyaknya. 
   Kemudian Allah s.w.t. membantu menebarkan pasir pasir kearah mata setiap musuhnya, sehingga membuat musuh kelabakan. Karena matanya pedih terkena pasir yang ditaburkan Rasulullah s.a.w. 
   Beliau menaburkan pasir sambil mengucapkan kata kata : “ Pasti pasti akan kalah mereka itu. Demi Tuhan yang menguasai Ka’bah ”. Walau keadaan gawat, beliau tetap dengan tenang menangkis serangan serangan musuh.
 Melihat keadaan semakin parah, beliau berteriak membangkitkan semangat pasukannya : ” Aku adalah Nabi ! Aku bukanlah pendusta, aku adalah putra Abdul Muthalib ! ”.
  Seruan Rasulullah s.a.w. tersebut membuahkan hasil semangat pasukan muslimin makin menggebu, setelah mendengar seruan Nabi s.a.w.. Mereka berjuang dengan penuh semangat hingga dapat memukul mundur pasukan musuh.
 Disamping berkat taburan pasir yang dilemparkan Rasulullah s.a.w. kemata musuh musuhnya, kemenangan kaum muslimin pada perang Hunain juga karena semangat jihad fisabilillah dari kaum muslimin sendiri yang mengagumkan.
  Padahal pada perang Hunain ini orang kafir terkenal sebagai ahli perang yang tak tertandingi. Disamping itu pakaian orang kafir makin sempurna untuk melindungi diri dari tebasan pedang pasukan Islam. Jika Rasulullah tidak mengeluarkan mukjizatnya dengan menabur pasir, niscaya kekalahan akan berada dipihak pasukan Islam.
  Setelah Rasulullah s.a.w. menaburkan pasir, ternyata perlawanan musuh nampak mengendur. Situasi ini dipergunakan oleh kaum muslimin untuk mengadakan serangan balik.
 Berkat dorongan kobaran semangat dan mu’jizat Rasulullah s.a.w. akhirnya kekalahan pertama terobati dengan kemenangan gemilang di akhir peperangan. 
    Allah memang senantiasa menolong hambaNya.