Jumat, 22 Agustus 2014

ADZAB KAUM DURHAKA





ADZAB KAUM DURHAKA
                    OLEH : M. FARID ANWAR

" Dan Tuhanmu sekali kali tidak akan membinasakan negeri negeri secara dzalim, sedang penduduknya orang orang yang berbuat kebaikan". ( Q.S. Hud 117 )

Allah sebagai Dzat yang Maha Adil dan Maha Penyayang, tidak mungkin bersikap dzalim terhadap hamba Nya yang selalu berbuat baik. Adzab hanya diberlakukan terhadap kaum yang berbuat  dzalim.
SEBAB AKIBAT
Guna memperkuat bukti kedzaliman umat terdahulu, Allah sengaja memberikan beberapa bukti peninggalan diantaranya berupa puing puing, sebagai pelajaran bagi umat kemudian agar tidak terjebak dalam kedzaliman.
Diantara sebab kedzaliman karena menolak dan mengingkari ajakan para Nabi untuk mempercayai ke Esaan Allah.
“ Itu adalah sebahagian dan berita berita negeri ( yang telah dibinasakan ) yang Kami ceritakan kepadamu ( Muhammad ), di antara negeri negeri itu ada yang masih kedapatan bekas bekasnya dan ada ( pula ) yang telah musnah. Dan Kami tidaklah menganiaya mereka tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri, karena itu tiadalah bermanfaat sedikitpun kepada mereka sembahan sembahan yang mereka seru selain Allah, di waktu adzab Tuhanmu datang. Dan sembahan sembahan itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali kebinasaan belaka. Dan begitulah adzab Tuhanmu, apabila dia mengadzab penduduk negeri negeri yang berbuat dzalim. Sesungguhnya adzab Nya itu adalah sangat pedih lagi keras “.( Q.S. Hud 100-102 )
ADZAB KAUM NABI SYUA’IB
Karena mengingkari seruan Nabi Syu’aib, kaumnya diadzab dengan kerasnya suara yang mengguntur sehingga masing masing keluarga mati bergelimpangan dalam rumahnya, kecuali Nabi Syu’aib dan pengikutnya berkat rahmat Allah.    
“ Dan tatkala datang adzab Kami, Kami selamatkan Syu'aib dan orang orang yang beriman bersama sama dengan dia dengan rahmat dari Kami, dan orang orang yang dzalim dibinasakan oleh satu suara yang mengguntur, kemudian jadilah mereka mati bergelimpangan di tempat tinggal mereka.   Seolah olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, kebinasaanlah bagi penduduk Madyan sebagaimana kaum Tsamud telah binasa. ( Q.S. Hud 94-95 )
ADZAB KAUM NABI LUTH   
Karena kedzalimannya yang kelewat batas, kaum nabi Luth suka mencintai sesama jenis ( liwath, homosex ), sehingga diadzab dengan hujan batu dari tanah yang membara, tidak hanya dihujani batu membara saja bahkan negerinya dibalik.
“ Maka tatkala datang adzab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah ( kami balikkan ), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi tubi “. ( Q.S. Hud 82 )
ADZAB KAUM NABI SHOLIH
Adzab terhadap kaum Nabi Sholih hampir sama dengan kaum Nabi Syu’aib, berupa suara guntur yang menggelegar sehingga menewaskan mereka dirumahnya.    
Maka tatkala datang adzab Kami, Kami selamatkan Shaleh beserta orang orang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami dan dari kehinaan di hari itu. Sesungguhnya Tuhanmu Dia lah yang Maha kuat lagi Maha Perkasa. Dan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang orang yang dzalim itu, kemudian mereka mati bergelimpangan di rumahnya. Seolah olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah. Sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud.      ( Q.S. Hud 66-68 )                                                                    

Demikian cepatnya mereka dihancurkan oleh guntur itu, sehingga mereka hancur lebur oleh guntur  tanpa bekas, seakan akan mereka tidak pernah ada.
ADZAB KAUM NABI NUH
Adzab yang ditimpakan kepada kaum Nabi Nuh sangat beda, yakni berupa banjir begitu dahsyat, sampai setinggi gunung. Nabi Nuh selamat beserta pengikut dan bermacam binatang dengan kapal besar yang telah dibangun atas petunjuk Allah.
Bisa dibayangkan betapa sabarnya Nabi Nuh, karena menyeru kaumnya saja sudah cukup lama, apalagi ditambah dengan mempersiapkan membuat kapal yang begitu besar guna mengangkut para pengikut dan bermacam binatang agar tidak punah keturunannya. Ditambah lagi putranya yang mengingkari ajakannya untuk ikut bersamanya, dengan terus menyelamatkan diri dengan naik ke atas gunung. Namun karena begitu besar dan tingginya gelombang air sehingga putranya  ( Qana’an ) tenggelam, kecuali putra putranya yang beriman : Sam, Ham dan Jafits.
“ Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil : " Hai anakku, naiklah ( ke kapal ) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang orang yang kafir. Anaknya menjawab : " Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah ! ". Nuh berkata : " Tidak ada yang melindungi hari ini dari adzab Allah selain Allah ( saja ) yang Maha Penyayang ". Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya. Maka jadilah anak itu termasuk orang orang yang ditenggelamkan. ( Q.S. Hud 42-43 )
ADZAB KAUM NABI MUSA
Karena congkaknya Fir’aun yang mengaku sebagai Tuhan, memerintahkan  membangun bangunan yang tinggi guna melihat Tuhannya Nabi Musa s.a.
“ Dan berkata Fir'aun : " Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat ( batu bata ), kemudian buatkanlah untukku bangunan yang Tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan Sesungguhnya aku benar benar yakin bahwa Dia Termasuk orang orang pendusta ".( Q.S. Al Qashash 38 )
Karena pengingkarannya terhadap ajakan Nabi Musa a.s. untuk mengakui Ke Esaan Allah, maka Fir’aun beserta tentaranya ditenggelamkan kedalam laut merah.
Maka Kami hukumlah Fir'aun dan bala tentaranya, Kemudian Kami lemparkan mereka ke dalam laut. Maka lihatlah bagaimana akibat orang orang yang dzalim. ( Q.S. Al Qashash 40 )                                       

ADZAB TERHADAP QARUN
Qarun hidup dimasa Nabi Musa, bahkan termasuk sepupunya, tergolong kaya raya yang kuncinya saja tidak sanggup dipikul orang orang yang kuat, karena congkaknya dia merasa bahwa kekayaannya karena hasil usahanya semata.                                                                          
“ Qarun berkata : " Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku ". Dan apakah dia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat umat sebelumnya yang lebih kuat dari padanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta ? dan tidaklah perlu ditanya kepada orang orang yang berdosa itu tentang dosa dosa mereka. ( Q.S Al Qashash 78 )
Karena kecongkaannya, dia dan rumahnya dibenamkan kedalam bumi, sehingga sampai sekarang harta yang ditemukan dari bumi disebut harta karun.                                                                                    
Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap adzab Allah. Dan tiadalah dia termasuk orang orang ( yang dapat ) membela ( dirinya ).  ( Q.S. Al Qashash 81 )
SEBAGAI PELAJARAN
Sesungguhnya pada kisah kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat buat, akan tetapi membenarkan ( kitab kitab ) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. ( Q.S. Yusuf 111 )



KISAH TAULADAN
PENCURI KECURIAN
Suatu malam seorang pencuri memanjat tembok rumah seorang ulama yang zuhud Malik bin Dinar, kemudian masuk menyelinap untuk mencuri. Namun ketika beraksi ia tidak menemukan apapun.
 Sementara tuan rumah sedang khusyu’ menunaikan salat malam dan mempersingkat sholatnya karena merasa ada sesuatu yang mengganggu sholatnya. Kemudian Malik bin Dinar menoleh kearah pencuri seraya mengucapkan salam dan berkata : “ Semoga Allah memberimu taubat, engkau memasuki rumahku tetapi aku yakin engkau tidak menemukan sesuatu, tetapi aku tidak akan membiarkanmu pulang dengan sia sia “.
Kemudian Malik bin Dinar bangkit membawa bejana berisi air sabil berkata : “ Ambillah air wudlu kemudian lakukan sholat dua rekaat, niscaya engkau akan keluar dengan membawa sesuatu yang lebih berharga dari apa yang engkau cari disini ! ”.
Mendengar ajakan yang ramah dan tulus Malik bin Dinar, si pencuri merasa terharu dan menjawab : “ Baik, aku jadi merasa tersanjung “. Pencuri kemudian berwudlu dan melaksanakan sholat dua rekaat, ia merasakan getaran jiwa luar biasa, kemudian meminta apakah Malik bin Dinar tidak keberatan jika ia menambah sholat dua rekaat lagi. Betapa hebatnya nasehat Malik bin Dinar sehingga dapat mengubah niatnya secara spontan, dari mencuri menjadi melaksanakan sholat malam dengan tulusnya.
Tentu saja permintaan si pencuri diterimanya tangan terbuka, sehingga si pencuri meneruskan sholatnya sampai menjelang shubuh. “ Sekarang engkau boleh pulang ! “. Kata Malik bin Dinar, namun si pencuri justru meminta agar diperkenankan tinggal pada hari itu bersama Malik karena akan melaksanakan puasa sunnah.
Kegembiraan Malik bin Dinar pun semakin bertambah melihat kesungguhan si pencuri, seraya memanjatkaan puji syukur kepada Allah, sambil mempersilahkan sampai kapanpun ia mau tinggal. Ahirnya si pencuri tinggal berhari hari di rumah Malik bin Dinar melaksanakan sholat dan puasa sunnah.
Ketika akan pulang pencuri menyatakan tekadnya untuk bertaubat, Malik berkata : “ Semoga engkau benar benar menjadi orang yang diterima taubatnya “.
Dalam perjalanan pulang dia bertemu dengan seorang sahabatnya yang juga seorang pencuri dan berkata : “ Aku fikir engkau memperoleh harta karun “, dia menjawab : “ Sahabatku aku bertemu Malik bin Dinar, ketika aku masuk hendak mencuri, justru ia mencuri hatiku, bahkan kini aku telah bertaubat kepada Allah. Oleh karena itu mulai sekarang aku akan sering di rumah, sehingga mendapatkan apa yang didapat oleh para kekasih Allah “. Betapa indahnya bila hidayah Allah telah tiba. 















Tidak ada komentar:

Posting Komentar