Senin, 18 Agustus 2014

HATI SUMBER ENERGI

    
                             HATI SUMBER ENERGI  
                                           OLEH : M. FARID ANWAR 
( Yaitu ) orang orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenang dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang “.
                                     ( Q.S. Ar Ra’du 28 )
Karena jiwa bersifat ghoib ( abstrak ), maka banyak yang pada melupakannya, sehingga  terperangkap pada yang dhohir dhohir ( nyata ) saja. Padahal jiwa sangat menentukan segalanya.
Bukankah pada umumnya orang hanya mementingkan kesehatan tubuh daripada kesehatan jiwa atau hatinya ?!. Padahal dari jiwalah yang akan menentukan sikap dan kesehatan tubuhnya, bukan sebaliknya !.
FITHRAH JIWA
Jiwa atau hati ibarat radar, sebagai pusat penerima dan membaca informasi dari apa yang didengar, dilihat, dicium, dirasa dan diraba. Dari informasi ini akan diolah menjadi syukur atau kufur nikmat dalam jiwanya ?. Sabar apa kecewa terhadap mushibah yang menimpanya ?. Qona’ah ( mencukupkan apa yang ada ) apa tidak terhadap rizqi yang diterimanya ?.
Dari jiwa juga menentukan sikap apa yang akan dilakukan, bila jiwa dilandasi  sikap yang benar, maka yang dilakukan akan terasa nikmat, enak dan nyaman.
Jiwa akan merasa enak, nyaman dan tenang bila selalu ingat pada sang Pencipta Nya. Karena memang demikian fithrah jiwa, sehingga dia akan tenang bila diajak melakukan kebaikan, kebenaran dan kejujuran. Justru jiwa akan merasa resah, kecewa dan menderita bila diajak berbuat sebaliknya !.
IKHLAS
      Diantara tugas jiwa sebagaimana diajarkan dalam agama adalah bersikap ikhlas, dengan bersikap ikhlas jiwa akan nyaman dan tenang, karena yang dilakukan hanya semata mata karena Allah, hanya mengharap ampunan dan pahala Allah. Bukan menjilat atasan, bukan mencari popularitas atau jabatan, apalagi pujian. Baginya yang penting hanya mengharap ridlo Allah semata, sehingga dalam jiwanya tidak ada beban !. 
 “ Padahal mereka tidak diperintah kecuali agar beribadah kepada Allah dengan memurnikan ketaatan ( ikhlas ) kepada Nya dalam ( menjalankan ) agama yang lurus, dan agar  mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian Itulah agama yang lurus.   ( Q.S. Al Bayyinah 5 )
Sejarah pernah mencatat kisah luar biasa indah dan mulia, yakni ketika Umar ibnul Khoththob r.a. menjabat sebagai khalifah, diantara kebijakan yang dilakukan ialah memecat panglimanya yang terkenal piawai : Kholid bin Walid, demi menyelamatkan  sang panglima karena sanjungan yang berlebihan dari para prajurit dan umat Islam, sehingga Khalid turun jabatan menjadi prajurit biasa.
Ketika Kholid ditanya : “ Bagaimana perasaan anda yang semula menjabat sebagai panglima kemudian turun menjadi prajurit biasa ? “. Diluar dugaan justru Khalid menjawab dengannya entengnya : “ Saya berjuang bukan karena Umar, tetapi berjuang karena Allah semata “. Demikian indah dan mulianya jawaban orang yang sehat jiwanya, karena dilandasi rasa ikhlas. Sehingga dimanapun posisinya, akan terasa nikmat, puas, nyaman dan tenang, tanpa beban tanpa ganjalan, karena hanya mengharap ridlo Allah.      
SABAR
             Sabar maknanya tahan ujian, hidup di dunia merupakan ujian, bagai belajar di sekolah, dengan demikian apapun yang terjadi harus dihadapi dengan tabah dengan sabar. Bila tidak jiwa pasti akan kecewa dan menderita dibuatnya, maka menata hati perlu dipersiapkan . Ibarat ikut pemilu siap kalah siap menang.
MENDAPAT KEBERKAHAN, RAHMAT DAN PETUNJUK
        Dengan sabar akan mendapat keberkahan, rahmat dan petunjuk Allah.
            “ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang orang yang sabar. ( Yaitu ) orang orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan : " Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun  ( sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada Nya lah kami kembali ) ". Mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang orang yang mendapat petunjuk . ( Q.S. Al Baqarah 155-157 )
 DISERTAI ALLAH      
     Kata sabar memang mudah diucapkan namun sangat sulit dilaksanakan, karena beratnya, begitu besarnya nilai sabar sampai disertai Allah.  
             “ Hai orang orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang orang yang sabar .   ( Q.S. Al Baqarah 153 )
 KISAH  KARENA TIDAK SABARAN          
       Suatu  saat kami ‘iyadah ( mengunjungi orang sakit ) ke salah seorang pasien, yang mengalami sakit kencing manis, diwajahnya nampak ketidak sabaran, selalu mengeluh tentang penyakitnya, akhirnya dokter memutuskan diamputasi pada salah satu jari kakinya. Namun karena ketidak sabarannya, beberapa minggu kemudian menyusul kakinya dipotong sampai sebatas lutut. Begini akibat bila hati bersikap tidak  sabaran.
SYUKUR
           Syukur merupakan sikap jiwa dalam menerima kenikmatan, syukur akan menentukan sikap jiwa selanjutnya, bila pandai bersyukur maka dalam jiwa akan terasa lapang, nikmat, tenang dan bahagia, karena merasa betapa nikmat yang dicurahkan Allah Ta’ala. Namun bila sebaliknya maka jiwa akan selalu merasa kecewa dan menderita, ini baru didunia !, apalagi di akherat kelak, jelas adzab akan menimpanya.    
  “ Dan ( ingatlah juga ), tatkala Tuhanmu memaklumkan : " Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah ( nikmat ) kepadamu, dan jika kamu mengingkari ( nikmat Ku ), maka sesungguhnya adzab Ku sangat pedih ". ( Q.S. Ibrahim 7 )
SI PENYABAR DAN PEMARAH
             Suatu hari di satu masjid terjadi peristiwa kehilangan sandal, pemilik sandal marah sambil berteriak teriak penasaran mencari sandalnya yang hilang. Di salah satu sudut masjid ada seorang berdiri bersandar ke dinding sambil tersenyum bertanya : “ Kehilangan apa pak ? “, “ Sandal “, jawabnya. “ Baru ta ? “, “ Ya “ sahutnya. “ Berapa harganya ? “. Mendengar pertanyaan orang bersandar, yang kehilangan mulai mengendur, tertegun sambil menjawab lirih karena sungkan : “ Ya hanya sepuluh ribu “.
            Orang yang bersandar lagi lagi tersenyum berkata sambil menarik sarungnya agak ke atas : “ Pak maaf, lihat ini ! “, sambil memperlihatkan kakinya yang hanya tinggal satu. Melihat kenyataan tersebut yang kehilangan bertanya penuh heran : “ Kena apa kakinya pak ?, “ Terlindas kereta api “, jawabnya sambil tersenyum. “ Kapan pak ?, “ Sudah sepuluh tahun yang lalu “, jawabnya dengan tenang.
            Kemudian si kaki satu berkata dengan merendah sambil menasehati : “ Pak sampeyan kehilangan sandal saja sudah kelabakan, padahal pulang masih bisa dengan dua kaki, sabar ya pak terhadap ujian di dunia ini ”.
             Mendengar nasehat si kaki satu, yang kehilangan sandal nyelonong pergi sambil menahan rasa malu.
            Dari kejadian tersebut bisa diambil hikmah betapa nikmat, nyaman dan tenang yang berhati sabar dan pandai bersyukur, betapa tersiksanya yang tidak sabaran dan kurang mensyukuri nikmat.      
TAWAKKAL
          Tawakkal ( pasrah ) adalah sikap sikap yang diajarkan dalam agama setelah berihtiar, dengan bertawakkal kepada Allah menunjukkan sikap ketergantungan yang mutlak dan benar kepada Allah, Tuhan yang Maha Kuasa segalanya. Bukan digantungkan kepada yang lain ( dukun, para normal, ramalan nasib dan sebangsanya ). 
          Dengan tawakkal akan membuahkan sikap tegar, kokoh, optimis dan tidak goyah, karena ada Dzat Yang Maha Kuasa sebagai sandaran. Beda dengan yang tawakkalnya setengah setengah, jiwanya dipenuhi keraguan, pesimis, sebab yang dilakukan apa kata orang, apa kata dukun, apa kata peramal yang jelas dikendalikan setan !. Begini akibat bila jiwa kurang bertawakkal kepada Allah !.
“ Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang orang yang bertawakkal kepada Nya. ( Q.S. Ali Imran 159 )
HIKMAH
         Maka dalam menapaki hidup sikap ikhlas, sabar, syukur dan tawakkal perlu selalu ditanamkan agar jiwa bisa tenang, bila jiwa dalam keadaan tenang sangat berpengaruh pada kesehatan tubuh.
              Proff. DR. M. Sholeh menyimpulkan dari hasil penelitiannya, bahwa dalam jiwa yang tenang sistim kekebalan tubuhnya akan meningkat, artinya tubuhnya tak mudah terserang penyakit. Dengan demikian jelas bahwa jiwa sangat menentukan kondisi tubuh.
            Betapa nikmat dan bahagia rasanya bila ajaran agama dihayati dan di amalkan, Alhamdulillah.
      
KISAH TAULADAN
PENGHANCURAN BERHALA MANAAT
      Guna menghancurkan berhala Manaat, Nabi s.a.w. mengerahkan pasukan  terdiri dari 20 tentara Muslim dipimpin Sa’ad bin Zaid, berhala Manaat terletak di dusun  Musyallal.
Manaat adalah berhala yang dipuja di masa jahiliyah oleh kaum Al Aus, Al Khazraj, dan suku suku bangsa Arab lainnya.
Sesampai di Musyallal, pasukan Sa’ad bin Zaid menghampiri tempat berhala Manaat yang dikenal sakti dan keramat. Melihat kedatangan pasukan, penjaga dan juru kunci menegur dengan keras : ” Mau apa engkau mendekat kemari ? “.
Sa’ad bin Zaid menjawab : “ Aku hendak menghancurkan berhala ! “.  
         Juru kunci menjawab : “ Oh kamu akan berbuat demikian ?, beranikah kamu kepadanya ? “. Tanpa banyak bicara Sa’ad bin Zaid menghampiri berhala Manaat, tiba tiba keluarlah dari rumah berhala seorang wanita hitam, telanjang, rambutnya terurai sambil berteriak dan memukuli dadanya : “ Celaka ! “.
           Melihat gelagat ini Juru kunci berteriak : “ Hai Manaat di dekatmu ada orang yang akan melawanmu “.
     Mendengar teriakan juru kunci, Sa’ad bin Zaid dengan cepat menghunus pedangnya dan ditebaskan ketubuh wanita tersebut sehingga roboh dan binasa.
    Kemudian Sa’ad bin Zaid melanjutkan tugasnya dengan menghancurkan tempat berhala Manaat sampai tuntas, sehingga tempat pemujaan tersebut benar benar rata dengan tanah.
   Setelah menyelesaikan tugas, Sa’ad bin Zaid bersama pasukannya, kembali ke Makkah dan melapor kepada Nabi s.a.w.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar