Senin, 18 Agustus 2014

HIDAYAH TIBA BERKAT ILMUNYA






HIDAYAH TIBA BERKAT ILMUNYA
OLEH : H.M. FARID ANWAR
“ Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda tanda ( kekuasaan ) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu  ?  “.  ( Q.S. Fushshilat 53 )
  Ketika berlangsungnya Konferensi Kedokteran ke 5  di kota Riyadh, Saudi Arabia. Seorang Profesor berkebangsaan Thailand bernama Tejatat Tejasen mengucapkan kalimat syahadat. Beliau ketua Jurusan Anatomi di Chiang Mai, Universitas Thailand, juga sebagai Dekan Fakultas Kedokteran.
        Peristiwa tersebut terjadi setelah ditunjukkan beberapa ayat al Quran dan Hadits Nabi s.a.w. yang berkenaan dengan keahliannya di bidang anatomi. Beliau memberi penjelasan bahwa dalam kitab agama Budha juga terdapat keterangan yang membahas tentang fase perkembangan embrio yang sangat akurat.
DITAGIH   
  Setahun kemudian, ketika Profesor Tejasen datang ke Universitas King Abdul Aziz sebagai penguji. Kemudian diingatkan tentang pernyataannya yang dibuat setahun yang lalu, justru beliau meminta maaf dan mengatakan bahwa pada saat dia membuat pernyataan itu tanpa mengetahui persoalannya secara pasti. Ketika beliau meneliti kembali Kitab Tripitaka, ternyata tidak menemukannya.
MULAI TERBUKA
Dalam sebuah kuliah yang menyajikan karya tulis Profesor Keith Moore tentang kecocokan antara embriologi modern dan yang terdapat dalam Al Quran dan Sunnah. Kemudian Profesor Tejasen ditanya apakah kenal dengan  Profesor Keith Moore, beliau menjawab bahwa Profesor Keith Moore  adalah seorang ilmuwan terkemuka dunia dalam bidangnya.
HERAN
  Ketika Profesor Tejasen mempelajari artikelnya beliau heran, Ketika ditanyakan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan keahliannya, salah satunya penemuan terbaru dalam hal dermatologi, yakni tentang sifat kulit sebagai salah satu alat panca indera.
  Kemudian ditegaskan kepada Profesor Tejasen : " Anda akan tertarik  mengetahui isi kitab Al quran ini, sebagai referensi pada 1400 tahun yang lalu, yang menjelaskan tentang siksa api neraka yang membakar dan merusak kulit bagi orang yang tidak beriman. Kemudian Allah menggantikan lagi dengan kulit yang baru, sehingga mereka merasakan betapa dahsyatnya hukuman di dalam neraka. Ini sebagai bukti ilmiah yang menunjukkan adanya bagian terakhir urat syaraf dalam kulit, informasi tersebut terdapat dalam surat An Nisa ayat 56. 
         " Sesungguhnya orang orang yang kafir kepada ayat ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kulit mereka hangus, Kami ganti mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana ".                                                                 SEPAKAT 
    Ketika ditanya : " Apakah anda setuju pernyataan pentingnya bagian terakhir dari urat syaraf sebagai perasa kulit, seperti dinyatakan Al Quran 1400 tahun yang lalu ? ". Profesor Tejasen menjawab : " Ya, saya setuju ".
  Pengetahuan tentang perasaan kulit ini telah diketahuinya sejak lama. Dengan demikian jika seseorang dihukum karena dosanya, dengan menghanguskan kulitnya kemudian  AIlah menggantinya dengan kulit baru. Hal ini menunjukkan bahwa ribuan tahun yang lalu Al Quran telah menjelaskan  bahwa rangsangan rasa sakit terdapat di kulit.
KULIT SEBAGAI PERASA
   Kulit adalah pusat kepekaan terhadap luka bakar, oleh karena itu jika kulit terbakar seluruhnya, akan kehilangan kepekaannya. Maka sangat tepat kiranya jika Allah menghukum orang kafir di neraka dengan mengembalikan kulit mereka ke keadaan semula secara terus menerus, sebagaimana firman Nya dalam surat An Nisa : 56 tersebut.
BUKAN PRODUK MANUSIA
    Ketika beliau ditanya : " Apakah mungkin ayat ayat al Quran ini datang dari Nabi Muhammad s.a.w. dan bersumber dari manusia ? ". Profesor Tejasen mengakui bahwa ayat ayat al Quran tidak mungkin bersumber dari manusia.
BERTANYA
Kemudian beliau menanyakan dari mana Nabi Muhammad  menerima ayat ayat itu ?. Kemudian dijelaskan : " Dari Allah, Yang Maha Agung dan Maha Mulia."                         Kemudian beliau bertanya lagi :  " Siapakah Allah itu ? ". Kemudian diberikan penjelasan : " Bahwa Dia adalah Pencipta semua yang ada di jagat raya. Jika anda mendapatkan kebijakan, ini merupakan karunia Yang Maha Bijaksana. 
Jika anda mendalami pengetahuan tentang penciptaan alam semesta ini, Dialah pencipta alam semesta satu satunya Yang Maha Mengetahui. 
Jika Anda mendapatkan kesempurnaan komposisi ciptaan Nya, inilah bukti bahwa Dialah Yang Maha Sempurna. 
Jika anda mau berlapang dada dalam memahami  kenyataan bahwa ciptaan Nya merupakan satu kesatuan yang teratur,  tertib dan tak pernah berubah. Inilah sebagai bukti ciptaan Sang Pencipta, Allah Yang Maha Agung dan Maha Kuasa “.
MENYEBARKAN LUASKAN
             Profesor Tejasen ternyata setuju dengan penjelasan yang diberikan kepadanya. Kemudian beliau kembali ke negaranya dan  menyampaikan beberapa perkuliahan tentang pengetahuan barunya dan penemuannya. 
        Kami telah memberikan informasi kepada lima orang mahasiswa yang kemudian masuk Islam sebagai hasil dari perkuliahan ini. 
         Kemudian pada saat Konferensi Kedokteran ke 5 yang diselengagrakan di Riyadh, Profesor Tejasen mengikui seri perkuliahan tentang masalah kedokteran dalam al Quran dan Sunnah. Profesor Tejasen menghabiskan empat hari dengan beberapa perkuliahan dikalangan Muslim dan non Muslim, membicarakan tentang fenomena di dalam al Quran dan Sunnah. Pada sesi akhir Profesor Tejasen berdiri sambil berkata :
MENDALAMI AL QURAN
  " Pada hari ketiga tahun tahun terakhir ini, saya menjadi tertarik mempelajari al Quran yang mana Syeikh Abdul Majid az Zindani berikan kepada saya. Tahun lalu, saya mendapati tulisan Profesor Keith Moore terakhir dari Syeikh. Dia meminta saya menerjemahkan ke dalam bahasa Thai dan memberikan sedikit kuliah kepada Muslim di Thailand. 
  Saya telah memenuhi permintaannya, anda dapat melihatnya dalam video tape yang saya berikan kepada Syeikh sebagai sebuah hadiah. Dari penelitian saya dan apa yang saya pelajari secara keseluruhan dalam konferensi ini, saya percaya bahwa semuanya yang telah tertulis di dalam Al ­Quran pasti sebuah kebenaran, yang dapat dibuktikan dengan peralatan ilmiah. Sejak Nabi Mubammad s.a.w. yang tidak dapat membaca maupun menulis, Muhammad pasti seorang utusan yang menyiarkan kebenaran yang diturunkan kepadanya sebagai seorang yang dipilih oleh Sang Pencipta. Pencipta ini pasti Allah atau Tuhan.
MENGUCAPKAN KALIMAT SYAHADAT
   Oleh karena itu, saya berpikir inilah saatnya saya mengucapkan kalimat "Laa illaha illallah ( Tiada Tuhan selain Allah ) Muhammad Rasul Allah ( Muhammad adalah utusan Nya ).Saya tidak hanya belajar dari pengetahuan ilmiah selama konferensi itu, tetapi juga kesempatan yang bagus bertemu dengan beberapa ilmuwan baru dan bertemu dengan mereka sebagai sesama peserta. Hal yang paling berharga yang saya peroleh ketika datang ke konferensi ini adalah saya mengucapkan kalimat : " Laa ilaaha illallah, Muhammad Rasul Allah " dan saya menjadi seorang Muslim “. 
   " Dan orang orang yang diberi ilmu ( Ahli Kitab ) berpendapat bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itulah yang benar dan memerintah ( manusia ) kepada jalan Tuhan Yang Maha Perkara lagi Maha Terpuji  ".  ( Q.S. Saba' 6 )

( Disarikan dan di edit dari  Al Islam  pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia ).
         

            KISAH TAULADAN
                                                        BERKAT JUJUR              
               Seorang pria berkebangsaan Eropa memeluk Islam. Dia pemeluk Islam yang baik, jujur dalam tindakan dan bersemangat  menampakkan ke Islamannnya. Dan bangga dengan Islamnya di hadapan orang kafir, dan tidak minder.                 
                 Suatu saat dia bercerita bahwa ada sebuah iklan lowongan kerja di sebuah instansi pemerintah yang kafir,  kemudian mengajukan lamaran, dengan    menjalani tes wawancara. Selain dia banyak juga orang yang ikut tes. Saat tiba giliran tes wawancara, panitia penerima mengajukan beberapa pertanyaan. Diantara pertanyaannya : “ Apakah anda minum minuman keras? “, dijawab :  “ Tidak saya tidak mengkonsumsi minuman keras karena saya orang islam dan agama saya melarangnya “. Mereka bertanya lagi : “ Apakah anda memiliki teman kencan dan pacar ? “, dia jawab : “ Tidak karena agama Islam yang saya peluk ini mengharamkannya. Saya hanya berhubungan dengan istri yang telah saya nikahi sesuai dengan syariat Allah s.w.t. “
         Ketika wawancara selesai dia pesimis akan berhasil dalam persaingan ini. Ternyata di luar dugaan hasil akhir menyebutkan, semua pelamar yang jumlahnya banyak itu gagal, hanya dialah satu satunya yang berhasil diterima.
          Kemudian dia pergi menemui ketua panitia tes dan berkata : “ Tadinya saya menunggu pernyataan tidak diterima untuk pekerjaan ini, sebagai balasan atas perbedaan agama antara saya dan anda, juga karena saya memeluk Islam. Saya terkejut bisa diterima untuk bergabung dengan rekan rekan kristen di sini “.
              Apa rahasia dibalik keberhasilannya ?. Ketua panitia menjawab : “ Sebenarnya orang yang dicalonkan untuk pekerjaan ini, syaratnya harus orang yang selalu cekatan dan perhatian penuh dalam setiap keadaan, juga tidak teler. Sementara, orang yang mengkonsumsi minuman keras tidak mungkin bisa demikian. Kami memang mencari orang yang tidak mengkonsumsi minuman keras, dan anda terpilih untuk pekerjaan ini karena anda memenuhi syarat “.
              Kemudian keluarlah dia dari ruangan seraya memuji dan bersyukur kepada Allah s.w.t. yang telah melimpahkan untuknya nikmat yang begitu besar sambil teringat firman Allah :  
            " Dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan untuknya jalan keluar yang mudah, dan memberinya rizki dari arah yang tak disangka sangka ( Q.S. Ath-Thalaq akhir ayat 2 dan awal ayat 3 ) “. 
        Demikianlah buah orang yang yang tidak malu menampakkan ke Islamannya karena sikap taqwanya. Allaahu Akbar !.
            ( Disarikan dan di edit dari  Al Islam  pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar