PEMBERIAN
MENYESATKAN
OLEH
: H. M. FARID ANWAR
"
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan
suka sama suka di antara kamu. Janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya
Allah adalah Maha Penyayang kepadamu ". ( Q.S. An Nisaa' 29 )
Mencari rizki termasuk bidang
ibadah, oleh karenanya harus dicari dengan cara sebaik baiknya, agar membawa
manfaat dan barokah. Dengan cara perniagaan saling suka sama suka. Namun bagi
yang tidak perduli dan hanya memperturutkan hawa nafsunya, akan berusaha dengan
segala cara agar cepat memperoleh keuntungannya, walau orang lain jadi
sengsara.
Diantara cara yang dilarang dalam
mencari rizki adalah dengan cara menyuap.
SUAP
Suap adalah
memberikan sesuatu, baik berupa uang atau barang, dengan harapan agar urusannya
dipermudah dan didahulukan, walaupun melanggar hak orang lain dan aturan yang
telah ditetapkan.
Disisi
penyuap urusan jadi lebih cepat, lancar dan mudah, bisa menghemat waktu dan
tenaga. Namun disisi lain banyak orang dirugikan dan dibuat kecewa.
MERUSAK SEGI KEHIDUPAN
Dengan demikian suap sangat
membahayakan tatanan kehidupan. Semua sisi kehidupan dibuat hancur berantakan,
baik bidang ahlak, hukum, seni budaya, ekonomi, politik bahkan dibidang pendidikan.
BIDANG AHLAK
Dengan menyuap
menunjukkan sikap tidak mau bersusah payah, maunya segala urusan ingin cepat
dan mudah, tak perduli orang lain jadi susah, yang penting beres kepentingan
dirinya, jadi disini sangat tertanam sifat egois pribadinya.
Dengan demikian
sifat sosial, sifat kasih sayang, cinta mencintai, saling perduli sangat jauh
darinya.
BIDANG HUKUM
Bila suap menyuap
sudah jadi adat kebiasaan, berakibat membuat jauh dari rasa keadilan, berarti
semakin dekat kepada kedzaliman. Sifat yang sangat dibenci semua orang.
Dengan suap, yang benar bisa
disalahkan, yang salah bisa dibenarkan. Dengan kata lain urusan dipengadilan,
bisa diatur dan dikendalikan. Yang bisa
memberikan sejumlah uang, urusan dijamin pasti dimenangkan !.Begini
akibat bila keadilan berfihak pada uang, bukan pada hati nurani yang menuntut
kebenaran.
Bagi fihak yang teraniaya tidak
usah kecewa, karena dapat perhargaan disisi Allah, dengan kemakbulan do'anya,
sebagaimana Nabi s.a.w. bersabda :
" Ada tiga orang yang tidak ditolak do'a mereka,
yakni orang berpuasa sewaktu ia berbuka, Imam atau pimpinan yang adil, dan do'a
orang teraniaya. Do'anya dinaikkan Allah menembus awan dan dibukakan baginya
pintu pintu langit, serta firman Allah padanya : " Demi Kemuliaanku akan
Kutolong engkau, walau dibelakang nanti ". ( H. R.
Tirmidzi )
Maka
berhati hatilah dengan do'a mereka, jauhi sifat aniaya !.
SENI BUDAYA
Ketika menonton
tayangan T.V., hati dibuat malu sendiri, betapa tidak para artis tanpa malu
malu lagi, mempertontonkan aurat yang seharusnya ditutup rapi, namun justru
dibuka dengan potongan pakaian yang ketat dan pendek sekali. Mengapa bisa
begini ?. Apalagi ditunjang goyang noraknya yang memalukan sekali, yang dapat
menimbulkan dan merangsang nafsu birahi.
Lagi lagi uang yang yang menentukan, dengan sejumlah uang
pemberian, pembuat aturan bisa membuat yang semestinya dilarang bisa
diperbolehkan. Akibatnya generasi muda yang jadi sasaran korban, sehingga
banyak timbul kasus memalukan akibat
tayangan T.V. yang kebablasan.
BIDANG EKONOMI
Lebih jahat lagi
bila suap sudah merambah pada bidang perekonomian, jelas rakyat yang akan menanggung
beban, akibat semua sisi minta uang sogokan, demi lancarnya semua urusan.
Akibatnya harga
dinaikkan, karena mulai proses perizinan, pendirian, pembelian bahan, produksi,
tranportasi, semuanya saling berkaitan. Dengan banyaknya uang suap dikeluarkan,
akan berpengaruh pada modal yang dikeluarkan.
BIDANG POLITIK
Sudah bukan rahasia
lagi bagi yang ingin sukses pada pilkada, pileg dan lain lain yang menyangkut
urusan politik, biasanya berkaitan erat dengan money politik, agar tujuannya
berhasil. Bayangkan berapa biaya yang dikeluarkan ?. Maka tak heran bila sudah
menjabat, kata orang pasti akan cari jurus guna mengembalikan modal yang telah
dikeluarkan, dan ini sangat berpengaruh pada pola kebijakan disaat memegang
jabatan, sehingga kepentingan rakyat bisa dinomor duakan.
Bahkan ahir ahir ini
negara sempat dibuat heboh gara gara kasus suap ini.
BIDANG PENDIDIKAN
Suap bahkan sampai
merambah kebidang pendidikan, para penerbit dengan berbagai alasan menyodorkan
beberapa buku guna memajukan pendidikan. Walhasil para pengatur kebijakan
pendidikan dijanjikan sejumlah uang, agar produknya bisa disalurkan dan
dipasarkan dilingkungan yang menjadi kewenangan, bayangkan betapa banyak
keuntungan yang dihasilkan, baik penerbit maupun para pengatur kebijakan,
mengingat murid yang berjumlah ribuan ?.
Namun yang menjadi korban justru para wali murid yang
sama kelabakan, akibat menanggung biaya tambahan, adanya buku terbitan yang
diada adakan.
HUKUM SUAP
Nabi s.a.w. bersabda : "
Penyuap dan penerima suap keduanya masuk neraka ". Begitu besar resiko
yang akan diterima bagi penyuap dan penerimanya, mengingat bahaya yang dapat
merusak semua sisi kehidupan.
BEDA SUAP DAN PEMERASAN
Suatu saat kami bertemu seorang ustadz yang
menceriterakan kisah sulitnya ketika mengurus surat kenaikan pangkatnya sebagai
guru.
Karena beliau merasa
lama menunggu, bertahun tahun tak juga kunjung datang, ternyata ujung ujungnya
minta uang. Karena dipersulit dan demi menuntut haknya, maka dengan terpaksa beliau
mengeluarkan sejumlah uang. Keadaan ini bukan suap namanya, tetapi dipaksa, diperas !. Sangat berbeda jauh dengan
suap.
Adalagi kisah,
dimana seorang penjahit telah menyelesaikan pesanan pada suatu instansi
pemerintah, namun ketika akan mengambil uang hasil jerih payahnya dipersulit. Ahirnya
kami anjurkan agar bertanya bagaimana caranya agar haknya bisa dikeluarkan,
" Bila minta uang beri saja ". Beliau bertanya : " Apakah ini
bukan suap pak ? ". Kami jawab : " Bukan !, karena bapak mengambil
haknya secara benar, namun bapak dipaksa memberikan uang, ini namanya pemerasan,
bukan suap ! ". Demikian
jahat dan buruknya akibat suap, sehingga benar kiranya jika penyuap dan
penerimanya, keduanya diancam masuk neraka.
KISAH TAULADAN
CERDAS SEKETIKA
Abu Hurairah r.a. adalah
seorang sahabat Rasulullah s.a.w. yang sangat pelupa, terhadap hal yang baru
didengarnya, terutama hadis hadits Rasulullah s.a.w. Ia sangat gelisah oleh
sifatnya ini, apalagi hadits hadits yang didengarnya dari Rasulullah s.a.w. yang
dipandang sangat penting olehnya
Ahirnya kelemahan
dirinya disampaikan kepada Rasulullah s.a.w. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh
Imam Bukhari. " Ya Rasulullah aku termasuk orang yang banyak mendengar
hadits darimu, tetapi aku sering lupa ".
Rasulullah s.a.w.
bersabda : " Bentangkan sorbanmu ". " Akupun membentangkan
sorbanku ". Kemudian Rasulullah s.a.w. ( seakan akan ) menciduk sesuatu dengan kedua tangannya kedalam kedalam sorbanku, kemudian beliau berkata
kepadaku : " Kumpulkanlah ",
" Akupun mengumpulkan sorbanku ". Semenjak kejadian
itu, aku tak pernah lupa lagi hadits yang disampaikan oleh Rasulullah s.a.w..
Dari peristiwa
diatas tampak sangat unik sekali cara Rasulullah s.a.w. mencerdaskan Abu Hurairah
yang sering lupa. Apa mungkin kelupaan seseorang dapat dihilangkan seketika
hanya dengan gerakan seolah olah menuangkan sesuatu kedalam sorban, kemudian
pemilik sorban menjadi pandai seketika bahkan tidak pelupa lagi, kecerdasannya
meningkat, mudah mengingat dan hafal terhadap ilmu yang diterimanya.
Ini peristiwa
mustahil, yang sulit diterima akal, tetapi inilah yang telah dilakukan
Rasulullah s.a.w. terhadap sahabatnya, ini bukti bahwa beliau adalah seorang
Nabi ahir zaman yang memiliki banyak mu'jizat, sebagai bukti kerasulannya. ( 50 Mu'jizat
Rasulullah s.a.w.- Fuad Kauma – Gema insani )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar