Selasa, 12 Agustus 2014

PEMBERIAN MENYESATKAN



PEMBERIAN MENYESATKAN
OLEH :  H. M. FARID ANWAR  
            " Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu ".  ( Q.S. An Nisaa' 29 )
                Mencari rizki termasuk bidang ibadah, oleh karenanya harus dicari dengan cara sebaik baiknya, agar membawa manfaat dan barokah. Dengan cara perniagaan saling suka sama suka. Namun bagi yang tidak perduli dan hanya memperturutkan hawa nafsunya, akan berusaha dengan segala cara agar cepat memperoleh keuntungannya, walau orang lain jadi sengsara.   
                Diantara cara yang dilarang dalam mencari rizki adalah dengan cara menyuap.
SUAP
            Suap adalah memberikan sesuatu, baik berupa uang atau barang, dengan harapan agar urusannya dipermudah dan didahulukan, walaupun melanggar hak orang lain dan aturan yang telah ditetapkan.
            Disisi penyuap urusan jadi lebih cepat, lancar dan mudah, bisa menghemat waktu dan tenaga. Namun disisi lain banyak orang dirugikan dan dibuat kecewa.
MERUSAK SEGI KEHIDUPAN
              Dengan demikian suap sangat membahayakan tatanan kehidupan. Semua sisi kehidupan dibuat hancur berantakan, baik bidang ahlak, hukum, seni budaya, ekonomi, politik bahkan dibidang pendidikan.
BIDANG AHLAK
            Dengan menyuap menunjukkan sikap tidak mau bersusah payah, maunya segala urusan ingin cepat dan mudah, tak perduli orang lain jadi susah, yang penting beres kepentingan dirinya, jadi disini sangat tertanam sifat egois pribadinya.
Dengan demikian sifat sosial, sifat kasih sayang, cinta mencintai, saling perduli sangat jauh darinya. 
BIDANG HUKUM
            Bila suap menyuap sudah jadi adat kebiasaan, berakibat membuat jauh dari rasa keadilan, berarti semakin dekat kepada kedzaliman. Sifat yang sangat dibenci semua orang.                     
        Dengan suap, yang benar bisa disalahkan, yang salah bisa dibenarkan. Dengan kata lain urusan dipengadilan, bisa diatur dan dikendalikan. Yang bisa  memberikan sejumlah uang, urusan dijamin pasti dimenangkan !.Begini akibat bila keadilan berfihak pada uang, bukan pada hati nurani yang menuntut kebenaran.
        Bagi fihak yang teraniaya tidak usah kecewa, karena dapat perhargaan  disisi Allah, dengan kemakbulan do'anya, sebagaimana Nabi s.a.w. bersabda :
            " Ada tiga orang yang tidak ditolak do'a mereka, yakni orang berpuasa sewaktu ia berbuka, Imam atau pimpinan yang adil, dan do'a orang teraniaya. Do'anya dinaikkan Allah menembus awan dan dibukakan baginya pintu pintu langit, serta firman Allah padanya : " Demi Kemuliaanku akan Kutolong engkau, walau dibelakang nanti ".    ( H. R. Tirmidzi )
            Maka berhati hatilah dengan do'a mereka, jauhi sifat aniaya !.
SENI BUDAYA
            Ketika menonton tayangan T.V., hati dibuat malu sendiri, betapa tidak para artis tanpa malu malu lagi, mempertontonkan aurat yang seharusnya ditutup rapi, namun justru dibuka dengan potongan pakaian yang ketat dan pendek sekali. Mengapa bisa begini ?. Apalagi ditunjang goyang noraknya yang memalukan sekali, yang dapat menimbulkan dan merangsang nafsu birahi.
         Lagi lagi uang yang yang menentukan, dengan sejumlah uang pemberian, pembuat aturan bisa membuat yang semestinya dilarang bisa diperbolehkan. Akibatnya generasi muda yang jadi sasaran korban, sehingga banyak timbul kasus memalukan  akibat tayangan T.V. yang kebablasan.
BIDANG EKONOMI
       Lebih jahat lagi bila suap sudah merambah pada bidang perekonomian, jelas rakyat yang akan menanggung beban, akibat semua sisi minta uang sogokan, demi lancarnya semua urusan.
Akibatnya harga dinaikkan, karena mulai proses perizinan, pendirian, pembelian bahan, produksi, tranportasi, semuanya saling berkaitan. Dengan banyaknya uang suap dikeluarkan, akan berpengaruh pada modal yang dikeluarkan.
BIDANG POLITIK
Sudah bukan rahasia lagi bagi yang ingin sukses pada pilkada, pileg dan lain lain yang menyangkut urusan politik, biasanya berkaitan erat dengan money politik, agar tujuannya berhasil. Bayangkan berapa biaya yang dikeluarkan ?. Maka tak heran bila sudah menjabat, kata orang pasti akan cari jurus guna mengembalikan modal yang telah dikeluarkan, dan ini sangat berpengaruh pada pola kebijakan disaat memegang jabatan, sehingga kepentingan rakyat bisa dinomor duakan.
Bahkan ahir ahir ini negara sempat dibuat heboh gara gara kasus suap ini.
BIDANG PENDIDIKAN
           Suap bahkan sampai merambah kebidang pendidikan, para penerbit dengan berbagai alasan menyodorkan beberapa buku guna memajukan pendidikan. Walhasil para pengatur kebijakan pendidikan dijanjikan sejumlah uang, agar produknya bisa disalurkan dan dipasarkan dilingkungan yang menjadi kewenangan, bayangkan betapa banyak keuntungan yang dihasilkan, baik penerbit maupun para pengatur kebijakan, mengingat murid yang berjumlah ribuan ?.
        Namun yang menjadi korban justru para wali murid yang sama kelabakan, akibat menanggung biaya tambahan, adanya buku terbitan yang diada adakan.
HUKUM SUAP
              Nabi s.a.w. bersabda : " Penyuap dan penerima suap keduanya masuk neraka ". Begitu besar resiko yang akan diterima bagi penyuap dan penerimanya, mengingat bahaya yang dapat merusak semua sisi kehidupan. 
BEDA SUAP DAN PEMERASAN
           Suatu saat kami bertemu seorang ustadz yang menceriterakan kisah sulitnya ketika mengurus surat kenaikan pangkatnya sebagai guru.
Karena beliau merasa lama menunggu, bertahun tahun tak juga kunjung datang, ternyata ujung ujungnya minta uang. Karena dipersulit dan demi menuntut haknya, maka dengan terpaksa beliau mengeluarkan sejumlah uang. Keadaan ini bukan suap namanya, tetapi  dipaksa, diperas !. Sangat berbeda jauh dengan suap.
Adalagi kisah, dimana seorang penjahit telah menyelesaikan pesanan pada suatu instansi pemerintah, namun ketika akan mengambil uang hasil jerih payahnya dipersulit. Ahirnya kami anjurkan agar bertanya bagaimana caranya agar haknya bisa dikeluarkan, " Bila minta uang beri saja ". Beliau bertanya : " Apakah ini bukan suap pak ? ". Kami jawab : " Bukan !, karena bapak mengambil haknya secara benar, namun bapak dipaksa memberikan uang, ini namanya pemerasan, bukan suap ! ".                Demikian jahat dan buruknya akibat suap, sehingga benar kiranya jika penyuap dan penerimanya, keduanya diancam masuk neraka.  


KISAH TAULADAN
CERDAS SEKETIKA

     Abu Hurairah r.a. adalah seorang sahabat Rasulullah s.a.w. yang sangat pelupa, terhadap hal yang baru didengarnya, terutama hadis hadits Rasulullah s.a.w. Ia sangat gelisah oleh sifatnya ini, apalagi hadits hadits yang didengarnya dari Rasulullah s.a.w. yang dipandang sangat penting olehnya
Ahirnya kelemahan dirinya disampaikan kepada Rasulullah s.a.w. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. " Ya Rasulullah aku termasuk orang yang banyak mendengar hadits darimu, tetapi aku sering lupa ".
Rasulullah s.a.w. bersabda : " Bentangkan sorbanmu ". " Akupun membentangkan sorbanku ". Kemudian Rasulullah s.a.w. (  seakan akan ) menciduk sesuatu dengan kedua tangannya kedalam kedalam sorbanku, kemudian beliau berkata kepadaku : " Kumpulkanlah ",  " Akupun mengumpulkan sorbanku ". Semenjak kejadian itu, aku tak pernah lupa lagi hadits yang disampaikan oleh Rasulullah s.a.w..
Dari peristiwa diatas tampak sangat unik sekali cara Rasulullah s.a.w. mencerdaskan Abu Hurairah yang sering lupa. Apa mungkin kelupaan seseorang dapat dihilangkan seketika hanya dengan gerakan seolah olah menuangkan sesuatu kedalam sorban, kemudian pemilik sorban menjadi pandai seketika bahkan tidak pelupa lagi, kecerdasannya meningkat, mudah mengingat dan hafal terhadap ilmu yang diterimanya.
Ini peristiwa mustahil, yang sulit diterima akal, tetapi inilah yang telah dilakukan Rasulullah s.a.w. terhadap sahabatnya, ini bukti bahwa beliau adalah seorang Nabi ahir zaman yang memiliki banyak mu'jizat, sebagai bukti kerasulannya. ( 50 Mu'jizat Rasulullah s.a.w.- Fuad Kauma – Gema insani )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar