Rabu, 13 Agustus 2014

CURANG DALAM TAKARAN





CURANG DALAM TAKARAN
OLEH  M. FARID ANWAR
Kecelakaan besarlah bagi orang orang yang curang, (yaitu) orang orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain mereka mengurangi. Tidaklah orangorang itu menyangka bahwa   sesungguhnya mereka akan dibangkitkan  
Q. S. Al Muthaffifin 1-4
          Dalam mencari rizki bermacam pola manusia dalam mencarinya, ada yang jujur ada pula yang sebaliknya. Bahkan ada yang mengkombinasi agar nampak seolah bijaksana pikirnya, agar tidak terlalu dianggap kuno dan fanatik alasannya. Kesemuanya dalam rangka berpacu mencari harta.
          Namun dibalik itu semua, pada dasarnya manusia minta diperlakukan secara adil dalam semua urusannya, disini letak keterbalikan manusia. Disatu sisi minta diperlakukan secara adil dan bijaksana, namun disisi lain mengingkarinya, dalam rangka mencapai keuntungan sebanyak banyaknya          Dengan kata lain disatu sisi diuntungkan, dilain sisi dirugikan, aneh dan ironis kan ?!.        
         Disini tampil agama yang menengahi dan memberi tuntunan, agar manusia tidak sesat jalan, tidak terlena godaan setan yang selalu menyesatkan.  Maka beruntunglah yang mau ingat dan sadar akan peringatan, yang datang dari Allah yang Maha Rahman.
             Ayat diatas dengan gamblang memberi peringatan akan sikap yang keterlaluan, sikap mau enak sendiri tanpa mempertimbangkan, dengan seenaknya mengurangi takaran, betapa kecewanya yang dirugikan. Padahal kelak akan dibangkitkan, guna dimintai pertanggung jawaban, alangkah beratnya beban dan siksa yang akan ditimpakan. Percuma penyesalan yang sudah terlanjur dilakukan !.
LAKSANAKAN sECARA KAFFAH
            Karena kurangnya memahami agama secara kaffah ( total ), banyak umat Islam yang berfikir sempit, sehingga sembrono dalam berbisnis, sebagai pegangan hanya berprinsip : yang penting  sholat, sehingga pola pandang ini membias dalam kehidupannya yang negatif, bahkan memalukan fihak umat agama lain, sehingga mereka beranggapan bahwa Islam ajarannya sempit.          
        Ini penyebab bila hanya berpatokan yang penting sholat, padahal sholatnya hanya sebatas olah jasmani tanpa meresapi maknanya, sehingga karakter sholat tidak membekas pada jiwanya, berakibat perilakunya tetap saja.  Ini perlunya memahami Islam secara Kaffah.
         " Hai orang orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu ". 
( Q.S.Al Baqarah 208 )
            Agama Islam tak hanya mengajarkan tata cara berhablumminallah ( hubungan dengan Allah  ) saja, namun berhablumminannas ( hubungan dengan manusia ) juga, termasuk cara mencari harta.
MEMPERTUHANKAN HAWA NAFSU
       " Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu Nya, dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya ?. Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah ( membiarkannya sesat ). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran ?.  ( Q.S. Al Jaatsiyah 23 )                                                                              
          Harta harus dicari, namun dalam mencari nafsu harus terkendali, jangan diumbar dan dituruti, sehingga berprinsip yang penting meraup untung banyak sekali. Ini sangat membahayakan baik didunia apalagi kelak diaherat nanti, orang yang dirugikan pasti akan menjerit dan mengadu pada Ilahi Rabbi, karena ia merasa didzalimi !. Ingat pesan Nabi s.a.w. agar berhati hati terhadap orang yang didzalimi, karena do'anya pasti dikabulkan tinggal menunggu saatnya nanti !.
            Orang yang mempertuhankan hawa nafsunya sangat berbahaya, hanya karena mengejar keuntungan dunia belaka, berakibat pendengaran, penglihatan dan hatinya akan dikunci mati oleh Allah ta'ala. Artinya hidayah atau petunjuk Allah sudah tertutup baginya.
       Jika sudah begini prilakunya lepas kendali :  Dusta, menipu, memalsu, curang dalam takaran,  membajak karya penulis atau seniman, menjual barang haram, mencuri, korupsi dan sebangsanya.
            Dengan demikian kebenaran sudah tidak jadi patokan lagi, karena hanya mengutamakan dan memperturutkan bisikan nafsu dalam hati. Jelas perilakunya sudah tak terkendali, nasehat dan masukan yang baik sudah tak berarti lagi, seolah merasa bagai orang paling super dan sakti, bila sudah begini tatanan lingkungan sekitar jadi rusak dan tidak simpati  lagi, tidak harmoni, bahkan para pelanggan pun pada sama pergi menghindari.  
JANGAN DZALIM DALAM BISNIS
                Suatu hari radio Suara Surabaya mengudarakan acara kelana kota, ada beberapa pendengar mengudara secara langsung, menyuarakan pengalaman ketika membeli jeruk dipinggir jalan dikawasan Kali rungkut Surabaya, betapa kecewanya karena setiba dirumah, ternyata jeruk yang dibelinya tak sesuai dengan bobotnya, alias kurang takarannya.
         Terdorong rasa penasaran dan ingin membuktikan sekaligus memberi pelajaran, pembeli mendatangi dengan membawa timbel timbangan, ternyata benar bobotnya memang kurang setengah kilogram. Selidik punya selidik ahirnya akal bulusnya ketahuan, ternyata dibalik timbel sang pedagang dilubangi sehingga menjadikan beratnya berkurang, Innaa lillaahi winnaa ilaihi roji'un.
              Memang dengan cara mengurangi takaran untung banyak didapat, namun banyak orang dibuat terperanjat, karena kecewa berat, yang berakibat takkan mau membeli lagi kepenjual setempat. Bahkan akan mengumpat dan melaknat. Apalagi sudah mengudara diradio yang sudah dikenal dan dipercaya
         Ingat setiap perbuatan akan berdampak kepada dirinya sendiri, karena takkan lepas dari hukum sebab akibat.
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, Maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, Maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan.
( Q.S.Al Jaatsiyah 15 )
       Oleh karena itu dalam  berbisnis jangan lupa mengawali dan mendasari dengan niat, tanamkan niat dalam berbisnis untuk beribadah, Insya Allah barakah, karena bisnis yang didasari ibadah akan bermanfaat, enak dan nyaman karena semua sama diuntungkan, tidak dikecewakan. Dengan demikian akan didapat dua manfaat, dapat untung dan pahala, ini barakah namanya.
JUJUR DAN SALING RIDLO PRINSIP DASAR BERBISNIS 
          " Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu, dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.  ( Q.S. Annisaa 29 )
              Dalam berbisnis dilarang saling mendzalimi, justru ditanamkan rasa saling meridloi, saling merelakan, saling suka sama suka, saling terbuka, hindari dusta, apalagi pakai sumpah segala. Kejujuran sangat diutamakan dalam dunia bisnis, jika ingin sukses pegang prinsip  ini.
              Ada yang berpendapat bahwa dalam berdagang tidak mungkin bisa jujur, sebab jika jujur tidak bisa untung, waspadai dan hindari kata beracun ini !. Perhatikan firman Allah tersebut diatas : " Jangan kamu membunuh dirimu ", peringatan ini dengan tajam disampaikan Allah, artinya jika tetap melaksanakan kebatilan dalam berbisnis, tidak dengan cara saling suka sama suka, tidak jujur, maka bisnisnya tidak panjang umur, alias hancur, Ini maknanya membunuh diri !.  
PENGHALANG TERKABULNYA DO'A           
              Diriwayatkan oleh Hafidz bin Mardawaih, dari ibnu Abbas katanya : " Saya membaca ayat ini dihadapan Nabi s.a.w. :
  " Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah langkah syaitan, karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu ".  ( Q.S. Al Baqarah 168 )
           Tiba tiba berdiri Sa'ad bin Abi Waqqas kemudian berkata : " Ya Rasulullah tolong anda do'akan kepada Allah, agar saya dijadikan orang yang selalu dikabulkan do'anya ". Nabi s.a.w. menjawab : " Hai Sa'ad baikkanlah ( cari yang halal ) makananmu, niscaya engkau akan menjadi orang yang makbul do'anya. Demi Tuhan yang nyawa Muhammad dalam genggamannya, jika seorang laki laki memasukkan sesuap makanan yang haram kedalam perutnya, maka tidak akan diterima do'anya selama 40 hari. Dan siapa juga hamba yang dagingnya tumbuh dari makanan haram atau riba, maka neraka lebih layak untuk melayaninya ".
        Demikian mulyanya ajaran agama, semoga Allah senantiasa memberikan hidayah Nya, agar kita bisa berhati hati dalam mencari rizki, Amiin. 

KISAH TAULADAN
ETIKA MENGHADLIRI MAJLIS
        Dari Abu Waqid Al-Laitsi : " Ketika Rasulullah s.a.w. duduk bersama para sahabat di masjid, tiba-tiba datang tiga orang. Dua orang mendatangi Nabi dan yang satunya pergi. Keduanya berdiri dihadapan Rasulullah.s.a.w. Salah satunya melihat ada tempat lowong di majlis dan segera duduk disana. Adapun yang lainnya langsung duduk di belakang dan yang ketiga langsung pergi ".
        Setelah selesai, Rasulullah s.a.w. bersabda : " Maukah kamu saya beritahukan tentang tiga orang tersebut ? Adapun yang pertama dia datang kepada Allah, maka Allah menyambutnya. Yang kedua, dia malu dan Allah pun malu darinya ( mencintainya dan tidak menghukumnya ). Dan yang terakhir, dia berpaling, maka Allah pun berpaling darinya ( membencinya )". ( HR. Al Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Tirmidzi )
              Dari penjelasan hadits tersebut diatas menunjukkan tentang betapa penting, mulya dan berharganya menghadiri majlis ta'lim, karena dengan menghadirinya akan menjadikan faham dan mengerti tentang ilmu agama, sehingga menjadikan selamat dan bahagia hidupnya.
              Sehingga Allah memberikan reaksinya secara langsung sesuai dengan sikap yang menghadirinya, sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah s.a.w. tersebut.

MUTIARA HADITS
KEUTAMAAN TAHMID DAN TASBIH
               Dari Abu Malik Al Asy'ary ra. Berkata , Rasulullah saw. bersabda : " Suci itu adalah sebahagian daripada iman, alhamdulillah ( segala puji bagi Allah ) itu dapat memenuhi timbangan, dan subhaanallah wal hamdulillah ( Allah Maha Suci dan segala puji bagi Allah ) itu dapat memenuhi apa yang ada di antara langit dan bumi ". 
 ( H.R. Muslim )
     Menjaga kesucian sangat penting, sehingga dihukumi sebagai bagian dari keimanan, kesucian akan menentukan sah dan tidaknya dalam beribadah. 
       Mengucapkan kalimat tahmid ( alhamdulillah ) dapat memenuhi timbangan kelak diakherat, karena dengan membaca dan menghayatinya akan menjadikan pandai mensyukuri nikmat Allah.       Apalagi dengan kalimat tasbih dan tahmid ( Subhaanallah wal hamdulillah ) akan memiliki bobot lebih tinggi, sehingga dihargai dapat memenuhi antara langit dan bumi. Maka beruntung bagi yang suka berdzikir dengan mengucap kalimat thoyyibah ini. 
      





Tidak ada komentar:

Posting Komentar