CURANG DALAM TAKARAN
OLEH
M. FARID ANWAR
Kecelakaan
besarlah bagi orang orang yang curang, (yaitu) orang orang yang apabila
menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka
menakar atau menimbang untuk orang lain mereka mengurangi. Tidaklah
orangorang itu menyangka bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan
Q. S. Al Muthaffifin 1-4
Dalam mencari rizki bermacam pola manusia
dalam mencarinya, ada yang jujur ada pula yang sebaliknya. Bahkan ada yang
mengkombinasi agar nampak seolah bijaksana pikirnya, agar tidak terlalu
dianggap kuno dan fanatik alasannya.
Kesemuanya dalam rangka berpacu mencari harta.
Namun dibalik itu semua, pada
dasarnya manusia minta diperlakukan secara adil dalam semua urusannya, disini
letak keterbalikan manusia. Disatu sisi minta diperlakukan secara adil dan
bijaksana, namun disisi lain mengingkarinya, dalam rangka mencapai keuntungan
sebanyak banyaknya Dengan kata lain disatu sisi diuntungkan,
dilain sisi dirugikan, aneh dan ironis kan ?!.
Disini tampil agama yang
menengahi dan memberi tuntunan, agar manusia tidak sesat jalan, tidak terlena
godaan setan yang selalu menyesatkan.
Maka beruntunglah yang mau ingat dan sadar akan peringatan, yang datang
dari Allah yang Maha Rahman.
Ayat diatas dengan gamblang
memberi peringatan akan sikap yang keterlaluan, sikap mau enak sendiri tanpa
mempertimbangkan, dengan seenaknya mengurangi takaran, betapa kecewanya yang
dirugikan. Padahal kelak akan dibangkitkan, guna dimintai pertanggung jawaban,
alangkah beratnya beban dan siksa yang akan ditimpakan. Percuma penyesalan yang
sudah terlanjur dilakukan !.
LAKSANAKAN sECARA KAFFAH
Karena
kurangnya memahami agama secara kaffah ( total ), banyak umat Islam yang
berfikir sempit, sehingga sembrono dalam berbisnis, sebagai pegangan hanya berprinsip
: yang penting sholat, sehingga
pola pandang ini membias dalam kehidupannya yang negatif, bahkan memalukan
fihak umat agama lain, sehingga mereka beranggapan bahwa Islam ajarannya
sempit.
Ini penyebab bila hanya berpatokan yang
penting sholat, padahal sholatnya hanya sebatas olah jasmani tanpa meresapi
maknanya, sehingga karakter sholat tidak membekas pada jiwanya, berakibat
perilakunya tetap saja. Ini perlunya
memahami Islam secara Kaffah.
" Hai
orang orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan
janganlah kamu turut langkah langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh
yang nyata bagimu ".
( Q.S.Al Baqarah 208 )
Agama Islam tak hanya mengajarkan tata cara
berhablumminallah ( hubungan dengan Allah
) saja, namun berhablumminannas ( hubungan dengan manusia ) juga,
termasuk cara mencari harta.
MEMPERTUHANKAN HAWA
NAFSU
" Maka pernahkah
kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah
membiarkannya berdasarkan ilmu Nya, dan Allah telah mengunci mati pendengaran
dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya ?. Maka siapakah yang
akan memberinya petunjuk sesudah Allah ( membiarkannya sesat ). Maka mengapa
kamu tidak mengambil pelajaran ?. ( Q.S. Al Jaatsiyah 23 )
Harta
harus dicari, namun dalam mencari nafsu harus terkendali, jangan diumbar dan
dituruti, sehingga berprinsip yang penting meraup untung banyak sekali. Ini
sangat membahayakan baik didunia apalagi kelak diaherat nanti, orang yang
dirugikan pasti akan menjerit dan mengadu pada Ilahi Rabbi, karena ia merasa
didzalimi !. Ingat pesan Nabi s.a.w. agar berhati hati terhadap orang yang
didzalimi, karena do'anya pasti dikabulkan tinggal menunggu saatnya nanti !.
Orang yang mempertuhankan hawa
nafsunya sangat berbahaya, hanya karena mengejar keuntungan dunia belaka,
berakibat pendengaran, penglihatan dan hatinya akan dikunci mati oleh Allah
ta'ala. Artinya hidayah atau petunjuk Allah sudah tertutup baginya.
Jika sudah begini prilakunya lepas kendali :
Dusta, menipu, memalsu, curang dalam
takaran, membajak karya penulis atau
seniman, menjual barang haram, mencuri, korupsi dan sebangsanya.
Dengan demikian kebenaran sudah tidak jadi
patokan lagi, karena hanya mengutamakan dan memperturutkan bisikan nafsu dalam
hati. Jelas perilakunya sudah tak terkendali, nasehat dan masukan yang baik
sudah tak berarti lagi, seolah merasa bagai orang paling super dan sakti, bila
sudah begini tatanan lingkungan sekitar jadi rusak dan tidak simpati lagi, tidak harmoni, bahkan para pelanggan pun
pada sama pergi menghindari.
JANGAN DZALIM DALAM
BISNIS
Suatu hari radio
Suara Surabaya mengudarakan acara kelana kota, ada beberapa pendengar mengudara
secara langsung, menyuarakan pengalaman ketika membeli jeruk dipinggir jalan
dikawasan Kali rungkut Surabaya, betapa kecewanya karena setiba dirumah,
ternyata jeruk yang dibelinya tak sesuai dengan bobotnya, alias kurang
takarannya.
Terdorong rasa penasaran dan ingin
membuktikan sekaligus memberi pelajaran, pembeli mendatangi dengan membawa
timbel timbangan, ternyata benar bobotnya memang kurang setengah kilogram. Selidik
punya selidik ahirnya akal bulusnya ketahuan, ternyata dibalik timbel sang
pedagang dilubangi sehingga menjadikan beratnya berkurang, Innaa lillaahi
winnaa ilaihi roji'un.
Memang
dengan cara mengurangi takaran untung banyak didapat, namun banyak orang dibuat
terperanjat, karena kecewa berat, yang berakibat takkan mau membeli lagi
kepenjual setempat. Bahkan akan mengumpat dan melaknat. Apalagi sudah mengudara
diradio yang sudah dikenal dan dipercaya
Ingat setiap
perbuatan akan berdampak kepada dirinya sendiri, karena takkan lepas dari hukum
sebab akibat.
Barangsiapa
yang mengerjakan amal saleh, Maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan
Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, Maka itu akan menimpa dirinya sendiri,
kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan.
(
Q.S.Al Jaatsiyah 15 )
Oleh karena itu dalam berbisnis jangan lupa mengawali dan mendasari
dengan niat, tanamkan niat dalam berbisnis untuk beribadah, Insya Allah
barakah, karena bisnis yang didasari ibadah akan bermanfaat, enak dan nyaman
karena semua sama diuntungkan, tidak dikecewakan. Dengan demikian akan didapat
dua manfaat, dapat untung dan pahala, ini barakah namanya.
JUJUR DAN SALING RIDLO
PRINSIP DASAR BERBISNIS
" Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,
kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara
kamu, dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu. ( Q.S. Annisaa 29 )
Dalam berbisnis
dilarang saling mendzalimi, justru ditanamkan rasa saling meridloi, saling
merelakan, saling suka sama suka, saling terbuka, hindari dusta, apalagi pakai
sumpah segala. Kejujuran sangat diutamakan dalam dunia bisnis, jika ingin
sukses pegang prinsip ini.
Ada yang berpendapat bahwa dalam
berdagang tidak mungkin bisa jujur, sebab jika jujur tidak bisa untung,
waspadai dan hindari kata beracun ini !. Perhatikan firman Allah tersebut
diatas : " Jangan kamu membunuh dirimu ", peringatan ini
dengan tajam disampaikan Allah, artinya jika tetap melaksanakan kebatilan dalam
berbisnis, tidak dengan cara saling suka sama suka, tidak jujur, maka bisnisnya
tidak panjang umur, alias hancur, Ini maknanya membunuh diri !.
PENGHALANG TERKABULNYA DO'A
Diriwayatkan
oleh Hafidz bin Mardawaih, dari ibnu Abbas katanya : " Saya membaca ayat
ini dihadapan Nabi s.a.w. :
" Hai sekalian manusia,
makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah
kamu mengikuti langkah langkah syaitan, karena Sesungguhnya syaitan itu adalah
musuh yang nyata bagimu ". ( Q.S. Al Baqarah 168 )
Tiba tiba
berdiri Sa'ad bin Abi Waqqas kemudian berkata : " Ya Rasulullah tolong
anda do'akan kepada Allah, agar saya dijadikan orang yang selalu dikabulkan
do'anya ". Nabi s.a.w. menjawab : " Hai Sa'ad baikkanlah ( cari
yang halal ) makananmu, niscaya engkau akan menjadi orang yang makbul do'anya. Demi
Tuhan yang nyawa Muhammad dalam genggamannya, jika seorang laki laki memasukkan
sesuap makanan yang haram kedalam perutnya, maka tidak akan diterima do'anya
selama 40 hari. Dan siapa juga hamba yang dagingnya tumbuh dari makanan haram
atau riba, maka neraka lebih layak untuk melayaninya ".
Demikian mulyanya ajaran agama, semoga Allah senantiasa memberikan hidayah Nya, agar kita bisa berhati hati dalam mencari rizki, Amiin.
KISAH TAULADAN
ETIKA MENGHADLIRI MAJLIS
Dari Abu Waqid Al-Laitsi : "
Ketika Rasulullah s.a.w. duduk bersama para sahabat di masjid, tiba-tiba datang
tiga orang. Dua orang mendatangi Nabi dan yang satunya pergi. Keduanya berdiri
dihadapan Rasulullah.s.a.w. Salah satunya melihat ada tempat lowong di majlis
dan segera duduk disana. Adapun yang lainnya langsung duduk di belakang dan
yang ketiga langsung pergi ".
Setelah selesai, Rasulullah s.a.w. bersabda
: " Maukah kamu saya beritahukan tentang tiga orang tersebut ?
Adapun yang pertama dia datang kepada Allah, maka Allah menyambutnya. Yang
kedua, dia malu dan Allah pun malu darinya ( mencintainya dan tidak
menghukumnya ). Dan yang terakhir, dia berpaling, maka Allah pun berpaling
darinya ( membencinya )". ( HR. Al Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Tirmidzi
)
Dari penjelasan hadits tersebut diatas
menunjukkan tentang betapa penting, mulya dan berharganya menghadiri majlis
ta'lim, karena dengan menghadirinya akan menjadikan faham dan mengerti tentang
ilmu agama, sehingga menjadikan selamat dan bahagia hidupnya.
Sehingga Allah memberikan
reaksinya secara langsung sesuai dengan sikap yang menghadirinya, sebagaimana
yang dijelaskan oleh Rasulullah s.a.w. tersebut.
MUTIARA HADITS
KEUTAMAAN TAHMID DAN
TASBIH
Dari Abu Malik Al Asy'ary ra.
Berkata , Rasulullah saw. bersabda : " Suci itu adalah sebahagian daripada
iman, alhamdulillah ( segala puji bagi Allah ) itu dapat
memenuhi timbangan, dan subhaanallah wal hamdulillah (
Allah Maha Suci dan segala puji bagi Allah ) itu dapat memenuhi apa
yang ada di antara langit dan bumi ".
( H.R. Muslim )
Menjaga kesucian sangat penting, sehingga
dihukumi sebagai bagian dari keimanan, kesucian akan menentukan sah dan
tidaknya dalam beribadah.
Mengucapkan kalimat tahmid ( alhamdulillah
) dapat memenuhi timbangan kelak diakherat, karena dengan membaca dan menghayatinya
akan menjadikan pandai mensyukuri nikmat Allah. Apalagi dengan kalimat tasbih
dan tahmid ( Subhaanallah wal hamdulillah ) akan memiliki bobot lebih tinggi,
sehingga dihargai dapat memenuhi antara langit dan bumi. Maka beruntung bagi
yang suka berdzikir dengan mengucap kalimat thoyyibah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar