Minggu, 17 Agustus 2014

MISI MULIA













                                      MISI MULIA
OLEH :  H. M. FARID ANWAR   
Katakanlah ( Muhammad ) : " Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa. Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal sholih dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya ". ( Q. S. Al Kahfi : 110 )
            Firman tersebut mengandung tiga pokok pengertian, pertama Nabi Muhammad adalah manusia biasa, kedua diwahyukan kepada Nabi bahwa Tuhan itu Esa, ketiga yang ingin berjumpa dengan Allah hendaklah mengerjakan amal sholih dan dalam beribadah jangan mempersekutukan Allah dengan sesuatu !,
MANUSIA BIASA
     Nabi Muhammad s.a.w. adalah sosok manusia biasa, menurut penuturan para sahabat, postur tubuh beliau tidak terlampau tinggi tidak terlampau rendah alias sedang. Dadanya bidang, warna kulit tubuhnya putih kemerah merahan. Berambut hitam kelam hanya terdapat beberapa helai uban, tidak terlampau lurus tidak terlampau keriting pula, sebatas bahu panjangnya, cara bersisirnya dibelah tengah.
SEHAT DAN PRIMA
     Bentuk perut rata dengan dada, pertanda teratur cara makannya, sebagaimana sabdanya : " Umat kami tidak makan kecuali lapar, dan bila makan tidak terlampau kenyang ".
Karena tidak berlebihan dalam hal makan, kekuatan tubuh dan kesehatannya prima, berkat kesederhanaannya beliau jarang makan dan sering berpuasa. Bahkan perutnya sering diganjal beberapa butir batu guna menahan rasa laparnya, karena dirumah jarang tersedia bahan makanan, bila ada itupun tepung  kasar, bukan yang halus karena olahan.
 Cara jalannya tegap laksana menuruni tanjakan. Kata sahabat Ali bin Abi Tholib : " Siapa yang yang memandang wajah beliau akan tertarik karena ketampanannya ".
BERAKHLAK MULIA
        Berkat kejujurannya, sejak kecil digelari Al Amin ( dapat dipercaya ) oleh masyarakat sekitarnya. Dalam keseharian sangat akrab dan santun dalam bergaul, baik dengan keluarga, sahabat, tetangga maupun terhadap anak anak. Penampilannya bersahaja, senyum selalu menghiasi bibirnya dan rendah hati, sehingga para sahabat,  tetangga dan anak anak sangat akrab sekali.
SEDERHANA RENDAH HATI
       Dalam keseharian beliau suka menyapu rumahnya, menambal baju yang sobek dan menjahit sandalnya yang rusak. Beliau tidak suka merepotkan keluarganya.
     Bila berjalan dengan sahabat, suka berdampingan, bukan dikawal dibelakang. Bila membeli barang suka dibawa sendiri tidak suka dibawakan.
Bila berada dalam majlis posisi duduknya sama dibawah, tidak beda dengan sahabatnya. Pernah pada suatu majlis para sahabat sudah sama duduk bersila, kemudian beliau datang dengan senyum ramahnya, dengan serta merta para sahabat sama berdiri guna menghormati, namun apa yang terjadi......?, justru beliau marah dan memerintah duduk kembali !.
Bandingkan dengan situasi saat ini, apa yang terjadi ketika kedua mempelai memasuki ruang resepsi, tentu m.c. akan memberi instruksi agar para undangan segera berdiri !, padahal yang punya hajat orang Islam sendiri ?.
PEMAAF
           Pernah dipagi hari beliau bertanya pada sang isteri tentang makanan untuk sarapan pagi, isteri beliau dengan lemah lembutnya menjawab bahwa tidak tersedia  sarapan pagi, atas jawaban ini beliau tidak emosi justru beliau langsung berpuasa sunnah dengan senang hati. 
Suatu saat beliau berdakwah keThoif, dengan harapan agar mau beriman kepada Allah. Namun apa yang terjadi ?, justru beliau dicaci maki dan dilempari, sampai terluka dan berdarah disana sini.
Sampai sampai Malaikat Jibril datang menawari, apakah perlu Malaikat penjaga bukit ditugasi, agar sudi mengangkat bukit guna ditimpakan penduduk Thoif yang dholim ini. Apa reaksi beliau terhadap tawaran ini ?, justru beliau menolaknya dengan rendah hati, karena beliau masih berharap agar kelak ada keturunan mereka yang mau mengikuti. Tidak berhenti sampai disini, bahkan sikap pemaafnya diiringi   panjatan do'a kepada Sang Ilahi Rabbi : " Ya Allah berilah hidayah kepada kaumku ini, karena mereka tidak mengerti ".
BERBEKAL KETAULADANAN 
       Berbekal akhlak dan ketauladanan, beliau mengajak keluarga, kerabat, dan masyarakat quraisy, guna beribadah kepada Dzat Yang Maha Esa.
Menanamkan kepercayaan yang bertentangan dengan kepercayaan asalnya sangat berat dan sulit, namun berkat keikhlasan, kesabaran dan ketinggian akhlaknya, lambat laun sedikit demi sedikit bertambah juga jumlah pemeluknya, bahkan hingga kini sampai kepelosok penjuru dunia.  
MISI TAUHID
Sangat berat misi yang diembannya, merubah keyakinan yang sudah tertanam ratusan tahun lamanya, suatu tugas yang tidak mudah, dibutuhkan pendekatan dan strategi yang bijaksana dan hati hati.
         Apalagi menanamkan kepercyaan kepada Tuhan yang Esa yang tidak ada ujud bentuknya, jelas melawan arus kepercayaan mereka. Bisa dibayangkan betapa berat dan sulitnya.
      Saat ini saja umat Islam yang sudah jelas mengakui ke Esaan Tuhannya, masih banyak yang tergelincir melakukan perbuatan syirik, dan sulit memberantasnya !, apalagi misi beliau saat itu.
 Karena misi yang terasa janggal dan radikal, banyak yang menentang dan menolak bahkan menindasnya. Karena beratnya penindasan sehingga banyak memakan korban, sampai para sahabat diperintah Nabi hijrah secara bergelombang demi keselamatan diri dan keyakinannya. Sedangkan Nabi sendiri hijrah paling akhir, ini menunjukkan  bahwa beliau sebagai pemimpin lebih mengutamakan keselamatan umatnya dari pada keselamatan dirinya.
BAHAYA SYRIK
      Syirik artinya menyekutukan, pelakunya disebut musyrik, syirik keyakinan yang bertentangan dengan tauhid ( meng Esakan Allah ).

Seharusnya dalam beribadah mengarah kepada Allah semata, satu satunya Dzat yang Maha Esa, yang Maha Kuasa, tidak didampingi dengan mempercayai kekuatan ghoib lainnya ( pakai jimat, tumbal, mantra, pelet, aji penglaris, ramalan nasib, hari baik dan tidak baik, ilmu kebal ) dan lain kepercayaan yang tidak ada dasarnya dari Agama !.
Justru kepercayaan semacam ini didalangi oleh setan yang hendak menggelincirkan dari kepercayaan kepada Allah yang Maha Esa !. Setan akan menandingi ajaran Tauhid ( meng Esakan Allah ), dengan ritual ritual menyesatkan.
" Iblis berkata : " Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik ( perbuatan ma'siat ) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya ".  ( Q. S. Al Hijr 39 )
Apabila perbuatan syirik dilakukan berakibat ibadahnya akan hapus !. Begitu berat resiko berbuat syirik, karena Allah tidak mau disekutukan !.
" Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada ( nabi nabi ) sebelummu, jika kamu mempersekutukan ( Tuhan ), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi ". ( Q.S. AzZumar 65 )
AKIBAT SYIRIK
            Berkat pandainya tipu daya setan, banyak yang terperangkap berbuat syirik, dengan berbuat syirik jiwa akan lemah, tidak optimis, karena berpegang kepada kepercayaan yang tidak ada dasar dari agama, kepercayaan yang lemah, berdasar apa kata orang, kata para normal, kata orang ngerti ?!.
            Syirik membuat orang cenderung berprilaku irrasional, tidak masuk akal, prilakunya aneh, bahkan merugikan orang lain, lepas kontrol, tidak perduli pada keluarga, egois dsb. Ingat Sumanto manusia pemakan mayat !, demi mencapai  kekebalan tubuhnya. Ada juga yang tega membongkar kuburan demi mendapat tali pocong untuk aji penglaris dan kekebalan tubuh. Bahkan ada yang tega  memerawani gadis,  agar tubuhnya kebal. Na'udzu billaahi mindzaalik.       
MISI AKHLAK
       Dengan menanamkan kepercayaan kepada Allah yang Maha Esa, akan membuahkan sikap yang kokoh, sikap tawakkal kepada Dzat Maha Kuasa, tidak mudah terombang ambing keyakinan yang dikendalikan syetan. Dengan demikian akan mudah diajak berbuat baik ( amal sholih ), sehingga benar kiranya sabda beliau :" Bahwasanya aku diutus Allah untuk menyempurnakan keluhuran akhlak ”. ( H.R. Ahmad )
Dengan demikian alangkah sempurnanya misi beliau, membentuk manusia beriman sekaligus membuahkan akhlak mulia. Dengan akhlak menjadikan manusia beda dengan makhluk lainnya !. Dengan akhlak manusia naik derajatnya, tanpa akhlak akan cepat membuat binasa !.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar