MISI MULIA
OLEH
: H. M. FARID ANWAR
Katakanlah ( Muhammad ) : "
Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku bahwa
sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa. Barang siapa mengharap
perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal sholih dan
janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya ". ( Q. S. Al Kahfi : 110 )
Firman tersebut mengandung tiga pokok pengertian, pertama
Nabi Muhammad adalah manusia biasa, kedua diwahyukan kepada Nabi bahwa Tuhan
itu Esa, ketiga yang ingin berjumpa dengan Allah hendaklah mengerjakan
amal sholih dan dalam beribadah jangan mempersekutukan Allah dengan sesuatu
!,
MANUSIA BIASA
Nabi
Muhammad s.a.w. adalah sosok manusia biasa, menurut penuturan para sahabat,
postur tubuh beliau tidak terlampau tinggi tidak terlampau rendah alias sedang.
Dadanya bidang, warna kulit tubuhnya putih kemerah merahan. Berambut hitam
kelam hanya terdapat beberapa helai uban, tidak terlampau lurus tidak terlampau
keriting pula, sebatas bahu panjangnya, cara bersisirnya dibelah tengah.
SEHAT DAN PRIMA
Bentuk perut rata dengan dada, pertanda teratur cara
makannya, sebagaimana sabdanya : " Umat kami tidak makan kecuali lapar,
dan bila makan tidak terlampau kenyang ".
Karena tidak
berlebihan dalam hal makan, kekuatan tubuh dan kesehatannya prima, berkat
kesederhanaannya beliau jarang makan dan sering berpuasa. Bahkan perutnya
sering diganjal beberapa butir batu guna menahan rasa laparnya, karena dirumah
jarang tersedia bahan makanan, bila ada itupun tepung kasar, bukan yang halus karena olahan.
Cara jalannya tegap laksana menuruni tanjakan.
Kata sahabat Ali bin Abi Tholib : " Siapa yang yang memandang wajah
beliau akan tertarik karena ketampanannya ".
BERAKHLAK MULIA
Berkat kejujurannya, sejak kecil digelari Al Amin ( dapat
dipercaya ) oleh masyarakat sekitarnya. Dalam keseharian sangat akrab dan
santun dalam bergaul, baik dengan keluarga, sahabat, tetangga maupun terhadap
anak anak. Penampilannya bersahaja, senyum selalu menghiasi bibirnya dan rendah
hati, sehingga para sahabat, tetangga
dan anak anak sangat akrab sekali.
SEDERHANA RENDAH HATI
Dalam keseharian beliau suka menyapu rumahnya,
menambal baju yang sobek dan menjahit sandalnya yang rusak. Beliau tidak suka
merepotkan keluarganya.
Bila berjalan dengan sahabat, suka berdampingan, bukan
dikawal dibelakang. Bila membeli barang suka dibawa sendiri tidak suka dibawakan.
Bila berada dalam
majlis posisi duduknya sama dibawah, tidak beda dengan sahabatnya. Pernah pada suatu
majlis para sahabat sudah sama duduk bersila, kemudian beliau datang dengan senyum
ramahnya, dengan serta merta para sahabat sama berdiri guna menghormati, namun
apa yang terjadi......?, justru beliau marah dan memerintah duduk kembali !.
Bandingkan dengan
situasi saat ini, apa yang terjadi ketika kedua mempelai memasuki ruang
resepsi, tentu m.c. akan memberi instruksi agar para undangan segera berdiri !,
padahal yang punya hajat orang Islam sendiri ?.
PEMAAF
Pernah
dipagi hari beliau bertanya pada sang isteri tentang makanan untuk sarapan
pagi, isteri beliau dengan lemah lembutnya menjawab bahwa tidak tersedia sarapan pagi, atas jawaban ini beliau tidak
emosi justru beliau langsung berpuasa sunnah dengan senang hati.
Suatu saat beliau
berdakwah keThoif, dengan harapan agar mau beriman kepada Allah. Namun apa yang
terjadi ?, justru beliau dicaci maki dan dilempari, sampai terluka dan berdarah
disana sini.
Sampai sampai
Malaikat Jibril datang menawari, apakah perlu Malaikat penjaga bukit ditugasi,
agar sudi mengangkat bukit guna ditimpakan penduduk Thoif yang dholim ini. Apa
reaksi beliau terhadap tawaran ini ?, justru beliau menolaknya dengan rendah
hati, karena beliau masih berharap agar kelak ada keturunan mereka yang mau
mengikuti. Tidak berhenti sampai disini, bahkan sikap pemaafnya diiringi panjatan do'a kepada Sang Ilahi Rabbi :
" Ya Allah berilah hidayah kepada kaumku ini, karena mereka tidak mengerti
".
BERBEKAL KETAULADANAN
Berbekal akhlak dan ketauladanan, beliau mengajak
keluarga, kerabat, dan masyarakat quraisy, guna beribadah kepada Dzat Yang Maha
Esa.
Menanamkan
kepercayaan yang bertentangan dengan kepercayaan asalnya sangat berat dan
sulit, namun berkat keikhlasan, kesabaran dan ketinggian akhlaknya, lambat laun
sedikit demi sedikit bertambah juga jumlah pemeluknya, bahkan hingga kini
sampai kepelosok penjuru dunia.
MISI TAUHID
Sangat berat misi
yang diembannya, merubah keyakinan yang sudah tertanam ratusan tahun lamanya,
suatu tugas yang tidak mudah, dibutuhkan pendekatan dan strategi yang bijaksana
dan hati hati.
Apalagi menanamkan kepercyaan kepada Tuhan yang Esa yang
tidak ada ujud bentuknya, jelas melawan arus kepercayaan mereka. Bisa
dibayangkan betapa berat dan sulitnya.
Saat ini saja umat Islam yang sudah jelas mengakui ke
Esaan Tuhannya, masih banyak yang tergelincir melakukan perbuatan syirik, dan
sulit memberantasnya !, apalagi misi beliau saat itu.
Karena misi yang terasa
janggal dan radikal, banyak yang menentang dan menolak bahkan menindasnya.
Karena beratnya penindasan sehingga banyak memakan korban, sampai para sahabat
diperintah Nabi hijrah secara bergelombang demi keselamatan diri dan
keyakinannya. Sedangkan Nabi sendiri hijrah paling akhir, ini menunjukkan bahwa beliau sebagai pemimpin lebih
mengutamakan keselamatan umatnya dari pada keselamatan dirinya.
BAHAYA SYRIK
Syirik
artinya menyekutukan, pelakunya disebut musyrik, syirik keyakinan yang
bertentangan dengan tauhid ( meng Esakan Allah ).
Seharusnya dalam
beribadah mengarah kepada Allah semata, satu satunya Dzat yang Maha Esa, yang
Maha Kuasa, tidak didampingi dengan mempercayai kekuatan ghoib lainnya ( pakai
jimat, tumbal, mantra, pelet, aji penglaris, ramalan nasib, hari baik dan tidak
baik, ilmu kebal ) dan lain kepercayaan yang tidak ada dasarnya dari Agama !.
Justru kepercayaan
semacam ini didalangi oleh setan yang hendak menggelincirkan dari kepercayaan
kepada Allah yang Maha Esa !. Setan akan menandingi ajaran Tauhid ( meng Esakan
Allah ), dengan ritual ritual menyesatkan.
" Iblis
berkata : " Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku
sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik ( perbuatan ma'siat ) di
muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya ". ( Q. S. Al Hijr 39 )
Apabila perbuatan
syirik dilakukan berakibat ibadahnya akan hapus !. Begitu berat resiko berbuat
syirik, karena Allah tidak mau disekutukan !.
" Dan sesungguhnya
telah diwahyukan kepadamu dan kepada ( nabi nabi ) sebelummu, jika kamu
mempersekutukan ( Tuhan ), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk
orang-orang yang merugi ". ( Q.S. AzZumar 65 )
AKIBAT SYIRIK
Berkat
pandainya tipu daya setan, banyak yang terperangkap berbuat syirik, dengan berbuat syirik jiwa akan lemah,
tidak optimis, karena berpegang kepada kepercayaan yang tidak ada dasar dari
agama, kepercayaan yang lemah, berdasar apa kata orang, kata para normal, kata
orang ngerti ?!.
Syirik membuat orang cenderung berprilaku irrasional,
tidak masuk akal, prilakunya aneh, bahkan merugikan orang lain, lepas kontrol,
tidak perduli pada keluarga, egois dsb. Ingat Sumanto manusia pemakan mayat !, demi
mencapai kekebalan tubuhnya. Ada juga
yang tega membongkar kuburan demi mendapat tali pocong untuk aji penglaris dan
kekebalan tubuh. Bahkan ada yang tega
memerawani gadis, agar tubuhnya
kebal. Na'udzu billaahi mindzaalik.
MISI AKHLAK
Dengan
menanamkan kepercayaan kepada Allah yang Maha Esa, akan membuahkan sikap yang
kokoh, sikap tawakkal kepada Dzat Maha Kuasa, tidak mudah terombang ambing keyakinan
yang dikendalikan syetan. Dengan
demikian akan mudah diajak berbuat baik ( amal sholih ), sehingga benar kiranya
sabda beliau :" Bahwasanya aku diutus Allah untuk menyempurnakan
keluhuran akhlak ”. ( H.R. Ahmad )
Dengan demikian
alangkah sempurnanya misi beliau, membentuk manusia beriman sekaligus
membuahkan akhlak mulia. Dengan akhlak
menjadikan manusia beda dengan makhluk lainnya !. Dengan akhlak manusia naik
derajatnya, tanpa akhlak akan cepat membuat binasa !.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar