Jumat, 29 Agustus 2014

HIKMAH NIKAH





                          HIKMAH NIKAH

 " Dan di antara tanda tanda kekuasaan Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar terdapat tanda tanda bagi kaum yang   berfikir ”. ( Q.S. Ar ruum : 21 )

Salah satu ajaran islam adalah nikah atau perkawinan, perkawinan adalah bersatunya dua insan berlainan jenis yang dikokohkan dengan Aqad atau perjanjian yang telah diatur dalam agama Islam, dalam rangka membentuk rumah tangga bahagia.
Diantara hikmah perkawinan menurut ajaran islam:
1.MENIMBULKAN RASA TENTERAM (BAHAGIA)
Benih rasa kasih dan sayang merupakan fitrah yang telah dianugerahkan Allah kepada manusia, merupakan tanda kebesaran dan kemurahanNya.                    
Dengan bekal fithrah inilah diharapkan dapat membentuk kejenjang pernikahan,     membentuk rumah tangga sakinah mawaddah warahmah ( rumah tangga bahagia atas dasar rasa kasih dan sayang ), dengan demikian akan dapat menimbulkan rasa tenteram dan  bahagia, sekaligus nafsu liar dapat dihambat dan dicegah dan terhindarkan dari hal-hal yang tidak diinginkan (  perzinahan, perselingkuhan dll. ). 
Oleh karena itu agama Islam mendorong dan menekankan agar bagi yang telah sanggup menikah agar segera melaksanakan, Dari Abdullah r.a. katanya, Rasulullah bersabda : “ Hai para pemuda, siapa diantara kamu telah sanggup berumah tangga, maka kawinlah!, karena perkawinan itu dapat menundukkan pandangan mata dan kemaluan (dari dosa), siapa yang belum sanggup, hendaklah dia puasa, karena puasa itu dapat menundukkan nafsu birahi ”. ( H.R. Muslim )
Begitu tegas dan tandas Islam mengajarkan betapa pentingnya nilai pernikahan, karena nafsu bila tidak  diarahkan dan diberikan jalan keluar yang benar akan menjadi liar tak terarahkan. Sehingga akan merusak  tatanan kemasyarakatan dan akan menimbulkan dampak yang fatal bagi kehidupan.
Bahkan bagi yang berkeinginan namun belum sanggup melaksanakan, Nabi s.a.w. memberikan jalan yang cukup ampuh dan indah yakni dengan melakukan puasa, karena dengan puasa akan dapat menundukkan nafsu birahi seseorang.  
 2. MEMPERBANYAK KETURUNAN
Dengan perkawinan diharapkan akan menghasilkan keturunan yang merupakan perekat dan pengikat dalam berumah tangga, dengan kata lain akan menambah jumlah jajaran umat islam, sehingga dalam memilih calon istri Nabi saw memberikan arahan yang jelas : 
“ Kawinilah perempuan yang kamu cintai dan yang subur , karena saya akan bangga dengan jumlahmu kepada Nabi nabi lain dihari kiamat ”. ( H.R. Ahmad )
Betapa luhur dan mulia melaksanakan pernikahan, karena berarti ikut menambah jumlah jajaran umat Islam,
3. MELAKSANAKAN SUNNAH RASUL
“ Empat perkara yang menjadi sunnah para Rasul yakni : memakai pacar, memakai wangi-wangian, bersiwak dan kawin ”.   ( H.R. Tirmidzi )   
  Dalam Islam tidak dikenal faham hidup membujang, denga tandas Nabi s.a.w. menyampaikan :   “  Tidak  ada  rahbaniyah ( hidup membujang ) dalam Islam “.      
Hidup membujang sangat bertentangan dengan ajaran Islam, karena hidup dalam ketidak normalan, pada hakekatnya manusia dicipta merupakan mahluk  social, mahluk  yang saling berhubungan, saling menolong dan saling membutuhkan. Manusia yang hidup menyendiri apalagi tidak memiliki teman hidup yang bisa diajak berbagi rasa dalam susah dan ceria, akan terasa hambar, sepi dan tersiksa. Padahal hidup yang merupakan karunia Allah ini seharusnya dinikmati dan disyukuri sebagaimana yang telah dituntunkan dalam agama Islam, sehingga terasa asyik dan nyaman tidak semakin tersiksa dan tertekan.                   4. MENDAPAT PERTOLONGAN ALLAH
“ Tiga Orang yang berhak mendapatkan pertolongan Allah, Orang yang berjuang dijalan Allah, hamba sahaya yang berniat akan menebus dirinya dan orang yang kawin untuk melindungi kehormatannya ”. ( H.R.Tirmidzi )          
Begitu tinggi penghargaan Allah terhadap hambaNya yang mau melaksanakan tuntunannya sehingga akan memberikan pertolonganNya, oleh karena itu bagi para pemuda yang belum menikah jangan ragu melangkah, karena Allah pasti akan menjemput dan menyambutnya dengan pertolongan,  yang sungguh akan didatangkan oleh Dzat Yang Maha Pemberi, Yang Maha Rahman, Maha Kaya dan tidak akan pernah menyelisihi janji.                                    5. DICUKUPI RIZKINYA     
 “ Dan kawinlah orang yang sendirian (belum rumah tangga) diantara kamu, dan orang orang yang layak (kawin) dari hamba hambamu yang laki laki dan hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia Nya. Dan Allah Maha luas ( pemberian Nya ) lagi Maha Mengetahui ”. ( Q.S. An Nuur 32 )
Biasanya ada semacam perasaan ragu dan sangat mengganggu bagi para pemuda yang akan melangkah kejenjang pernikahan, betapa tidak ia berandai andai dalam benaknya, dengan penghasilan sekian saja untuk hidup sendiri susahnya bukan main apalagi hidup dengan isteri tambah kalang kabut, inilah tipu daya setan dalam rangka menggembosi guna membelokkan jalan menuju neraka, memang bukan setan bila tidak pandai menggoda dan menjerumuskan. 
Fikiran ini harus segara ditepis dengan segera ingat pada firman Allah diatas : " jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karuniaNya ".  
Pengalaman banyak membuktikan, bahwa para pemuda yang telah berumah tangga berkomentar dengan mantapnya : “ Dulu sebelum saya menikah terasa tidak cukup membiayai dirinya, namun setelah menikah jadi semakin cukup dan terasa barokah, bahkan sekarang sudah bisa beli rumah walau sederhana, ternyata dengan menikah hidup semakin meningkat penuh barokah “.         
6. TERGOLONG PENGIKUT NABI
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadist dari Anas r.a., ada tiga orang berkunjung ke rumah rumah istri Rasulullah s.a.w. menanyakan tentang ibadah Nabi. Setelah mendapat jawaban mereka merasa bahwa ibadahnya terlalu sedikit bila dibanding dengan Nabi.
Mereka berkata : Bagaimana kita ini, padahal beliau telah diampuni dosanya, baik yang lampau dan akan datang.” Salah seorang diantara mereka berkata : “Saya akan Shalat Tahjjud setiap malam.” Yang lain berkata : ”Saya akan berpuasa sepanjang tahun tidak akan berhenti.” Yang lain berkata : “Saya akan menjauhi wanita. Saya tidak akan kawin selamanya ”.
Kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Kalian berkata begitu, ketahuilah demi Allah saya adalah orang yang paling takut kepada Allah diantara kalian dan yang paling taqwa kepada Nya. Tetapi saya berpuasa dan kadang-kadang tidak berpuasa, saya sholat sholat dan saya tidur, saya juga kawin dengan wanita. Orang yang tidak suka dengan Sunnah saya dia bukan pengikut saya.”
           Begitu sempurna dan tinggi nilai ajaran Islam, semua anggauta badan punya hak dan bahagian, tidak ada yang ditindas dan dikesampingkan, masing masing dipelihara menurut kodrat dan sesuai dengan maksud Yang Menciptakan.              
                                                
                                             KISAH TELADAN
                               TAMU ORANG MAJUSI
  Suatu hari Nabi Ibrahim as menolak seorang tamu beragama majusi yang datang bertandang ke rumahnya. “Aku tidak menerima tamu seperti engkau sebelum keluar dari agamamu dan meninggalkan ajaran Majusi ”, katanya. Dengan rasa kesal dan kecewa orang Majusi meninggalkan rumah Nabi Ibrahim.
Peristiwa ini tak disenangi Allah sehingga Allah menurunkan wahyu Nya kepada Nabi Ibrahim yang menolak tamunya ”. Apa kerugianmu bila engkau menerima tamu, walau ia ingkar dan mengkafiri Aku. Allah akan mengganti makanan dan minuman yang engkau suguhkan kepadanya selama 70 tahun ”, kata Allah.
Mendengar peringatan Allah, keesokan harinya Nabi Ibrahim mencari orang Majusi agar sudi berkunjung kembali kerumahnya lagi. Nabi Ibrahim merasa menyesal dan meminta maaf atas kejadian dan perlakuannya kemarin.
“ Betapa anehnya engkau ini, kemarin engkau mengusirku, tetapi sekarang engkau malah memintaku datang kerumahmu lagi ” jawabnya. Maka diceritakanlah tentang datangnya wahyu dan peringatan Allah kepada  Nabi Ibrahim akibat ia mengusir tamunya. 
“ Sungguh Tuhanmu teramat baik memperlakukan aku meski aku ini orang kafir. Ulurkanlah tanganmu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan engkaulah Rasul Allah itu ”, katanya. Sejak saat itulah orang Majusi mengikuti agama Nabi Ibrahim.
       

MUTIARA HADITS 
CABANG IMAN 
                 “ Iman mempunyai “77” cabang, yang pertama ialah mengucapkan  “Laa ilaaha illallaah” dan paling rendah ialah menyingkirkan sesuatu barang yang mungkin berbahaya dijalan, dan malu mengerjakan kejahatan juga salah satu cabang dari cabang iman “. (  H.R. Muslim ) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar