BETAPA BAHAGIA BILA PANDAI BERSYUKUR PADANYA
" Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan : " Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat Ku), maka sesungguhnya adzab Ku
sangat pedih ".
( Q.S. Ibrahim : 7 )
( Q.S. Ibrahim : 7 )
Syukur berasal dari bahasa Arab
dari kata syakaro, artinya terima kasih. Maksudnya : pernyataan atau ungkapan rasa puas dari yang diberi,
kepada pemberi dengan maksud agar pemberi menjadi senang, seolah terbalaskan.
Kata syukron diucapkan
ketika orang diberi sesuatu, sebagai pernyataan terima kasih. Pengertian syukur
menurut ustadz Yunan Hilmi Nasution, dalam bukunya khutbah juma'h : " Memanfaatkan pemberian sebagaimana dimaksud
oleh si pemberi ".
Orang yang pandai membalas ketika
diberi, akan membuat orang jadi senang dan tidak bosan memberi, jangankan
dibalas dengan materi, sikap dan ucapan terima kasih saja sudah cukup membuat
pemberi jadi senang dan lega hati. Sehingga membuat orang jadi suka, karena
sikapnya yang tahu tahu diri, tahu membalas budi.
Demikian pula sebaliknya, ada
yang ketika diberi tidak tahu diri, jangankan membalas, ucapan terima kasih
saja tidak ada sama sekali, bahkan pemberian diterima dengan sinis, diiringi
pula dengan kata kata : tidak enaklah, tidak merklah, tidak level
segala, sehingga membuat pemberi jadi kecewa, menjadikan lain kali malas
memberi. Ini ruginya bila jadi orang tak pandai berterima kasih, tidak pandai
mensyukuri.
BERPANGKAL DARI HATI
Sikap hati sangat menentukan
dalam menerima pemberian, ada yang suka, lega dan puas terhadap apa yang diterimanya,
ada pula yang bersikap sebaliknya. Penentuan sikap ini sangat berpengaruh pada rasa
tenang dan tidaknya pada jiwa atau hati !.
Firman Allah pada pendahuluan
mengingatkan akan pentingnya jiwa mensyukuri
nikmat, yang akan berakibat ditambahnya karunia. Bahkan Allah menyatakan bila
kufur ( ingkar ) nikmat, maka adzab yang pedih akan diterimanya.
BIASAKAN BERSYUKUR
Biasakan
melatih hati selalu bersyukur terhadap karunia Allah. Apalah artinya selalu
kurang puas, kurang lega terhadap rizki yang diterima, justru akan membuat hati
jadi resah, tersiksa dan menderita, sehingga
tidurpun jadi susah lataran gelisah, daya tahan tubuhpun melemah, yang
akan berdampak badan jadi sakit ( psychosomatik ) : perut jadi mulas, mual, badan
panas dingin dan lemas, tekanan darah meningkat, kepala jadi pusing, dsb., kasihan
kan tubuh dibuat sakit sendiri, akibat tidak pandai mensyukuri, ini sesuai dengan
firman Allah pada ahir ayat tadi : " Dan jika kamu ingkar niscaya adzabku
sangat pedih ", ini baru didunia, apalagi diaherat nanti ?!.
SUDAH DITETAPKAN
Bukankah sesuatu sudah ada takarannya, toh
rizki sudah ada ukurannya. Memang rizki harus dicari dan diusahakan, namun jika
sudah ditentukan Yang Maha Kuasa mau apa ?. Karena Allah sudah menentukan dan
membagi Nya. Ada yang jadi pimpinan, ada yang jadi bawahan. Ada kaya ada miskin,
ada pandai ada bodoh, ada sehat ada sakit, bahkan ada yang sholih dan ada yang
jahat.
Demikian pandai Allah
mengaturnya. sehingga kehidupan dunia jadi berirama, bayangkan bila orang sama
pandainya, sama pangkatnya, sama kayanya, sama sehatnya, sama baiknya. Lucu dan
aneh kan ?.
Kehidupan dunia jadi mati karena tidak bervariasi, karena tak ada
problema dan solusi. Oleh karena itu sikap syukur
harus selalu ditanamkan dan dipelihara, agar jiwa jadi puas dan lega, berakibat jiwa jadi tenang. Bukankah
ketenangan jiwa akan menjadikan sistim kekebalan tubuh jadi prima, hidup jadi
bahagia. Ini makna : " Pasti
Kami akan menambah ( nikmat ) kepadamu ".
KETIKA SEHAT PADA LUPA
Agar
selalu mensyukuri nikmat, mari menengok pemberian Allah yang berupa sehat,
ketika tubuh dalam kondisi sehat walafiat, seolah tidak terasa betapa nikmat,
bahkan sering mengeluh dan sambat. Namun ketika diuji dengan datangnya sakit
yang menimpanya, baru sadar betapa sehat itu berharga dan nikmat rasanya.
Apalagi ketika menjenguk
orang sakit, semakin terasa betapa nikmatnya jadi orang sehat, disini letak
rahasianya mengapa menjenguk orang sakit sangat tinggi nilainya, sampai Nabi
menjelaskan akan didoakan rahmat oleh 70.000 Malaikat, bahkan posisinya kepada
Allah jadi semakin dekat.
BETAPA BERAT DAN
SUSAH KETIKA SAKIT
Salah seorang jamaah opname,
karena kecelakaan sehingga mengalami gegar otak, hingga tidak sadar sampai dua
jam, akibat pendarahan otak. Guna menyedot darah disekitar otak, tulang
tempurungnya sebagian dibuka, dua minggu kemudian baru dikembalikan. Ketika kami
tanya berapa biaya yang dikeluarkan, Rp.100.000.000 katanya, subhaanallah.
Salah seorang teman guru
mengalami gagal ginjal, sehingga harus cuci darah tiap minggu, ( sekali cuci
memakan waktu 6 jam ), ketika sampai pencucian ke 500 beliau wafat, bayangakn
jika biaya sekali cuci darah Rp. 1.000.000. kan total biayanya Rp. 500. 000.000. Betapa
berat dan susahnya ketika sakit, akankah kita masih kurang bersyukur terhadap
karunia Nya. Contoh tadi masih sebagian kecil, bahkan masih ada kasus yang
lebih berat lagi. " Maka nikmat Tuhan
manakah yang kamu dustakan ? ". (
Q.S. Arrahman 16 )
PANDAI
BERSYUKUR
Sebagai
cermin perbandingan, mari menengok sejarah tahun1037 sebelum masehi, hiduplah
seorang hamba yang pandai bersyukur, Nabi Sulaiman namanya.
BANYAK KARUNIA
Beliau dikaruniai
banyak kenikmatan, banyak mu'jizat : bisa berbicara dengan bahasa burung. Pasukannya
tidak hanya terdiri dari manusia saja, bahkan jin dan burung juga. Beliau juga
diberi kemampuan mengerti bahasa semut ( Q.S. AnNaml 16-18 ). Para arsiteknya
terdiri dari syetan yang juga pandai menyelam. Bahkan beliau juga dianugerahi
dapat mengendalikan angin ( Q.S. Shaad 36-37 ). Dengan demikian beliau dapat terbang
kemana saja, dengan hembusan angin yang dikendalikannya. Berkat mu'jizat yang
beragam dan luar biasa, beliau dapat membangun istana begitu megahnya, sehingga
mempesona dan membuat kagum yang
melihatnya, termasuk seorang ratu dari negeri Saba, Balqis namanya.
SUKA BERDO'A DAN BERSUKUR
Walau Nabi Sulaiman
dikaruniai banyak kenikmatan, beliau tidak silau dan lupa akan karunia yang
diterimanya, bahkan beliau selalu dan pandai bersyukur, dengan do'anya : "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap
mensyukuri nikmatMu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang
ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan
masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang
saleh". ( Q.S. An-Naml 19 )
Bahkan beliau
tidak lupa memohon ampun pada Allah sang Pengarunia
" Ya Tuhanku, ampunilah aku dan
anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun
sesudahku, Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pemberi ". (
Q.S. Shaad 35 )
Suatu saat
beliau menginpeksi pasukan, namun burung hud hud ( sebangsa burung platuk ) sebagai
anggauta pasukan tak nampak hadir dalam barisan, beliaupun mengancam akan
memberi hukuman, tak lama kemudian burung hud hud pun datang memberikan
laporan, memberi habar akan adanya seorang ratu disuatu kerajaan, yang
menyembah matahari sebagai Tuhan. ( Q. S. AnNaml 24 )
MENGAJAK RATU BALQIS
BERIMAN
Sebagai
seorang Nabi beliau berkewajiban mengingatkan, dengan menugaskan burung Hud Hud
mengirim surat ke ratu Balqis yang menganggap matahari sebagai Tuhan, guna
diajak Menyembah Allah Dzat yang Maha Tunggal dan Maha Rahman. Rupanya ajakan
Nabi Sulaiman disambut sang ratu dengan merencanakan kunjungan ke istana Nabi
Sulaiman ( Q.S. AnNaml 28 ).
UNJUK KEBOLEHAN
Guna lebih memantapkan dan meyakinkan ketika Ratu
Balqis datang, Nabi Sulaiman ingin unjuk kebolehan, beliau dengan cepat mengumpulkan
segenap jajaran, guna bermusyawarah memindah dengan segera singgasana ratu
Balqis keistana Nabi Sulaiman.
Berkata
Sulaiman : " Hai pembesar pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang
sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai
orang orang yang berserah diri ". ( Q.S.AnNaml 38 )
Bayangkan singgasana yang begitu besar,
berat, indah dan mewah, akan dipindah dengan segera, padahal sangat jauh
jaraknya. Dari negeri Saba ( Yaman ) ke negeri Palestina. Namun karena
kebesaran Allah jua, hal hal luar biasa bisa terjadi atas kehendakNya.
MEMINDAH DALAM SEKEJAP
Berkata 'Ifrit
(yang cerdik) dari golongan jin : "Aku akan datang kepadamu dengan membawa
singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu, sesungguhnya
aku benar benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya ". ( Q.S.AnNaml 39 )
Begitu pandai Allah mencipta makhluk dari bangsa
jin, yang dapat memindahkan singgasana begitu besar dan berat dalam tempo
sekejap, padahal jaraknya begitu jauh, ini disebabkan karena Allah menundukkan
jin hanya untuk Nabi Sulaiman saja, adapun selain beliau tidak akan sanggup
untuk mengendalikan jin, bahkan justru akan terbalik, dia yang akan
dikendalikan dan diperbudaknya.
Agaknya ada makhluk Allah
yang lebih canggih dari jin, bahkan ia dapat lebih cepat.
Berkatalah
seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab : " Aku akan membawa singgasana
itu kepadamu sebelum matamu berkedip ". ( Q.S. AnNaml 40 )
Allahu Akbar tehnologi
apa gerangan, sehingga dapat memindahkan singgasana yang begitu berat, dalam tempo
super singkat, dizaman modern ini tidak akan mampu menandingi tehnologi semacam
ini, Maha Besar Allah bila menghendaki sesuatu pasti terjadi !.
TETAP MENGINGAT
KARUNIA ALLAH
" Maka tatkala Sulaiman
melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata : " Ini termasuk
karunia Tuhanku untuk mencoba aku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat Nya),
dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan)
dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha
Kaya lagi Maha Mulia ". ( Q.S. AnNaml 40
)
Nabi Sulaiman selalu hati hati dan tahu diri,
walaupun rencananya selalu sukses sesuai yang dikehendaki, namun beliau selalu
ingat dan bersyukur pada Sang Pemberi.
TERPESONA DAN MEMELUK ISLAM
Setiba ratu Balqis beserta
rombongan di istana Nabi Sulaiman, dia terpesona melihat kemegahan dan keindahan arsitektur
kerajaan, betapa tidak bukankah
pelaksananya adalah para setan ahli bangunan, dan ahli menyelam. Bahkan
sempat terkecoh ketika memasuki istana, dengan menyingkap rok hingga nampak
betisnya, dikira lantainya tergenang air, padahal mengkilapnya lantai karena
terbuat dari kaca, bahkan mungkin dibawahnya diberi air dan ikan, sehingga
layaknya seperti kolam, betapa canggihnya sampai seorang Ratu bisa terkecoh.
Ahirnya Ratu Balqis sadar
akan kesalahannya, akhirnya menyatakan memeluk agama Islam.
Dikatakan
kepadanya : " Masuklah ke dalam istana". Maka tatkala Dia melihat
lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua
betisnya. berkatalah Sulaiman: "Sesungguhnya ia adalah istana licin
terbuat dari kaca". berkatalah Balqis: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku
telah berbuat dzalim
terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan
semesta alam ". ( Q.S. An Naml 44 )
SYUKUR DALAM
KESEHARIAN
Dalam kehidupan sehari hari,
hendaknya setiap saat selalu mensyukuri. Apalagi bila dapat rizki, dengan
mengucap kalimat : " Alhamdulillah " ( segala puji bagi Allah ) pada
Sang Pemberi, lanjutkan dengan menyisihkan sebagian rizki, untuk dibagi, agar lebih berbarokah lagi.
Semoga Allah menjadikan kita sebagai hamba yang pandai mensyukuri, karena pada hakekatnya semuanya berasal dari Sang Ilahi Rabbi, Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar