JANGAN SEDIH
OLEH H. M. FARID ANWAR
" Janganlah
kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah
orang orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang orang yang beriman
".
( Q.S. Ali Imran : 139 )
Sedih, susah, resah, kecewa
adalah kondisi jiwa ketika menghadapi situasi yang tidak menyenangkan.
Sebaliknya puas, senang, gembira bila menghadapi situasi yang sesuai dengan
yang diharapkan atau dicita citakan
Dua kondisi saling berlawanan
ini menjadi penghias jiwa manusia, Ini perlu difahami. Jangan terlalu berharap
hidup akan mulus terus, tanpa rintangan. Tidak mungkin !. Karena sudah
disetting atau diatur demikian oleh Allah.
Bila irama hidup ini tidak
disadari, akan mudah kecewa bahkan mungkin bisa putus asa, bahkan akan mudah mencari
jalan pintas, jalan yang selalu dibuka setan yakni bunuh diri. Bukankah rasa
putus asa merupakan jebakan setan.
Guna
menepisnya, dengan indahnya Allah menghibur dan membangkitkan
semangat dengan firman : jangan bersikap lemah, jangan bersedih hati, bahkan
diahiri dengan kalimat, padahal kamulah orang yang paling tinggi, jika kamu
orang yang beriman !.
JANGAN MUDAH PUTUS ASA
" Hai anak anakku, pergilah
kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus
asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah,
melainkan kaum yang kafir". (
Q.S. Yusuf 87 )
Sikap putus asa dilarang dalam
agama, bahkan sampai digolongkan kedalam kaum kafir, sangat rendah dan hina
kedudukannya.
Dinegara maju yang dikenal
pandai masyarakatnya, pada umumnya beragama non Islam, yang jelas tidak
beriman. Dengan demikian jiwanya s sangat rapuh karena tak punya pegangan, berakibat
sangat rentan rasa keputus asaan. Sehingga angka bunuh tercatat cukup tinggi. Dale
Carnegie mengatakan : " Angka statistik menyebutkan bahwa depresi adalah
pembunuh nomor 1 di Amerika ".
Di sela sela Perang
Dunia II telah terbunuh 1/3 juta pasukan perang, pada saat itu juga
penyakit jantung telah memakan korban sedikitnya dua juta jiwa. Di antara dua
juta penduduk itu, kematian mereka disebabkan karena depresi dan gangguan
syaraf .
Kemudian dia
melanjutkan : " Jumlah orang Amerika yang mencoba melakukan bunuh diri
lebih banyak daripada yang meninggal karena terserang oleh lima penyakit yang
mematikan ". Ini Adalah kenyataan yang hampir tidak bisa dipercaya.
HADAPI PERMASALAHAN
DENGAN TENANG
Dale Carnagie mengatakan : "
Orang-orang Negro yang hidup di wilayah Selatan dan orang orang Cina sangat
sedikit yang terserang penyakit liver yang disebabkan kesedihan. Hal ini
disebabkan karena mereka menghadapi segala permasalahan dengan cara yang
tenang ".
Tatkala Rasulullah s.a.w.
dikejar hendak dibunuh kaum kafir quraisy, beliau diperintah berhijrah ke Madinah, dengan terlebih dahulu
singgah digua Tsur, namun kaum kafir tetap tahu keberadaan beliau, dan terus
mengejarnya. Sehingga sahabat Abu Bakar sangat menghawatirkan keselamatan
beliau, sampai sahabat Abu Bakar sempat sedih dibuatnya, melihat keadaan ini
Rasulullah s.a.w. dengan tenang menghiburnya : " Jangan kamu sedih karena
Allah beserta kita ". Mengingat pentingnya peristiwa ini sampai diabadikan
di Al Quran.
" Jikalau kamu
tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu)
ketika orang orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang
Dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia
berkata kepada temannya: "Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah
beserta kita ". Maka Allah menurunkan keterangan Nya kepada (Muhammad) dan
membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al Quran menjadikan
orang orang kafir Itulah yang rendah. dan kalimat Allah Itulah yang tinggi.
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana ". (Q.S.Attaubah 40 )
DAMPAK SEDIH :
MENYEBABKAN
ABSES
Ini adalah pernyataan Dr. Joseph F.
Montagno, penulis buku The Problem of Nervousness. Dalam buku tersebut
montagno mengatakan : " Penyebab Abses yang anda derita bukan berasal
dari makanan yang anda konsumsi, tetapi karena sesuatu yang memakan dirimu
".
Sebagaimana dimuat oleh
majalah Life, bahwa Abses ini menempati urutan kesepuluh dalam dalam
daftar penyakit yang mematikan.
MENIMBULKAN
BERBAGAI PENYAKIT
Dalam tulisan Dr. Edward
Bodowlski dalam bukunya, Leave Worrying and Seek Betterment, memuat beberapa bab yang berkaitan
dengan penyakit yang diakibatkan kesedihan :
Apa dampak kesedihan
terhadap Jantung. Korban
penyakit gula dan kesedihan.
Rasa sedih dan
kelenjar gondok. Tekanan darah tinggi disebabkan oleh kesedihan
Kesedihan bisa
mengakibatkan rematik. Kurangi kesedihanmu demi
pencernaanmu.
Bagaimana
kesedihan bisa mengakibatkan selesma
MENGHANCURKAN TUBUH
DAN OTAK
Dr. Karl Maninger adalah seorang spesialis
penyakit jiwa dari Mayo, yang menulis buku berjudul Man Againts Himself,
dalam edisi terjemahannya, mengatakan : " Buku Dr. Maninger tidak
memberikan kaidah kaidah tentang bagaimana menghindari depresi. Buku
tersebut hanya memberikan laporan tentang bagaimana kita sendiri bisa
menghancurkan tubuh dan otak kita dengan kegelisahan, frustasi, kedengkian,
dendam, pemberontakan dan rasa takut ".
MEMPERCEPAT PROSES
KEMATIAN
Dr.
Alexis Carlyle, pemenang hadiah Nobel dalam bidang kedokteran mengatakan :
" Para pekerja yang tidak tahu bagaimana menghadapi kesedihan akan mati
lebih cepat ".
BERBAIK SANGKA KEPADA ALLAH
William
James mengatakan : " Rabb ( Tuhan ) memberikan ampunan atas kesalahan kita,
namun organ syaraf kita tidak pernah melakukan itu untuk selamanya ".
AMAL SHOLIH MELENYAPKAN KEHAWATIRAN
DAN KESEDIHAN
" Sesungguhnya orang orang
yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat,
mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka
dan tidak mereka bersedih hati ". ( Q.S. Al Baqarah 277 )
Dengan tandas agama memberikan
jalan keluar : beriman, beramal sholih, mendirikan sholat dan menunaikan zakat.
Ini jelas akan membuahkan jiwa jadi optimis dan bahagia, karena telah melaksanakan
amal sholih, yang sangat bermanfaat bagi sesama.
SANDARKAN KEPADA ALLAH
Dengan memperbanyak
amal sholih yang didasarkan mengharap ridlo Allah semata, akan membuat jiwa
puas dan lega dibuatnya, jiwanya optimis dan yakin akan kepastian balasan,
karena pahala yang dijanjikan Allah Dzat Yang Maha Rahman.
" Sesungguhnya Kami
memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhan Allah, kami tidak
menghendaki Balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih". ( Q.S. Al Insan 9 )
Paling pas dan nikmat terasa bila menyandarkan
segala problema kepada yang Maha Kuasa.
" Cukuplah Allah menjadi
penolong Kami dan Allah adalah Sebaik baik Pelindung. Maka mereka kembali
dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat
bencana apa apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. dan Allah mempunyai karunia
yang besar ". ( Q.S. Ali Imran 173-174 )
HIKMAH BERIMAN
Indah dan nyaman bila mau melaksanakan tuntunan, jiwa akan terasa tenang dan nyaman, tidak mudah
sedih bila menghadapi kegagalan, karena punya sandaran. Lebih lebih yang
disandari Dzat Yang Maha Esa, Yang Maha Kuasa, Yang Kekal keberadaanya, yang
kelak akan membalas terhadap hamba Nya yang sabar dan tahan uji ketika di dunia.
Dengan menyandarkan diri kepada Nya, kesedihannya bisa diadukan kepada Nya dengan berdzikir,
berdo’a dan sabar, sehingga rasa sedih terobati, dan tidak mudah larut dalam kesedihan berkepanjangan. Alhamdulillah.
KISAH TAULADAN
KHALIFAH MENANGIS MENYADARI KESALAHANNYA
Suatu saat orang dekat keluarga Istana
Dinasti Abbasiyah, Said bin Sulaiman bersama Abdullah bin Abdul Aziz Al Umari
berada dipenginapan asy Syathawi dekat Masjidil Haram, sementara Khalifah Harun Ar Rasyidpun telah menunaikan ibadah hajinya.
Tiba tiba seseorang datang menghampiri
Abdullah bin Abdul Aziz seraya menanyakan, apakah Amirul Mu'minin akan
melakukan sai sehingga perlu dikosongkan tempat untuk beliau ?, Kemudian dijawab : " Tidak perlu, karena akan merepotkan jamaah ". Kemudian orang tersebut melepas
kedua alas kakinya dan bangkit hendak mendekati Harun Ar Rasyid yang sedang
berjalan dari arah Marwah menuju Shafa.
Orang
tersebut kemudian memanggil namanya. Ketika Harun Ar Rasyid menoleh, laki laki
tersebut mengajaknya memandang ke arah Shafa kemudian memutar pandangannya ke
sekeliling Ka'bah yang penuh dengan orang orang yang sedang melakukan Thawaf.
Setelah Khalifah melihat kerumunan mereka,
orang tersebut menanyakan jumlah mereka. Namun Khalifah tak dapat menjawabnya,
karena tidak ada data yang tercatat, Harun Ar Rasyid hanya dapat mengatakan
bahwa jumlah mereka hanya diketahui oleh Allah Ta'ala saja.
Laki laki tersebut dengan raut muka
penuh kekecewaan karena tidak mendapat jawaban seperti yang diharapkan, kemudian
mengingatkan bahwa mereka masing masing kelak akan ditanya tentang diri mereka
sendiri, sementara Khalifah sendiri juga akan ditanya tentang tanggung jawabnya
atas mereka semua, sehingga perlu disiapkan bagaimana kelak jawabannya !.
Sebuah pertanyaan tulus dari seorang
rakyat jelata yang sangat perduli akan situasi para jama'ah, dan mengingatkan
akan tanggung jawab seorang pemimpin terhadap rakyatnya, sehingga Khalifah pun
menangis tersedu, menyesali kesalahannya.
Melihat keadaan khalifah para pengawal
mengambilkan sapu tangan guna menghapus air matanya. Sementara orang yang
mengingatkan pergi dengan santainya karena telah mengingatkan sang kholifah
pimpinannya.
Begitu indah jalinan akrab antara rakyat
dan khalifah, tanpa ada batas pemisah sehingga membuat dekat dan mudah
komunikasi antara keduanya, dapat saling mengingatkan atas dasar ketulusan dan
kasih sayang, demi bekal kehidupan masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar