Kamis, 14 Agustus 2014

JANGAN SEDIH






JANGAN SEDIH
OLEH  H. M. FARID ANWAR
" Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang orang yang beriman ". 
               ( Q.S. Ali Imran : 139 )                
           Sedih, susah, resah, kecewa adalah kondisi jiwa ketika menghadapi situasi yang tidak menyenangkan. Sebaliknya puas, senang, gembira bila menghadapi situasi yang sesuai dengan yang diharapkan atau dicita citakan
           Dua kondisi saling berlawanan ini menjadi penghias jiwa manusia, Ini perlu difahami. Jangan terlalu berharap hidup akan mulus terus, tanpa rintangan. Tidak mungkin !. Karena sudah disetting atau diatur demikian oleh Allah.
       Bila irama hidup ini tidak disadari, akan mudah kecewa bahkan mungkin bisa putus asa, bahkan akan mudah mencari jalan pintas, jalan yang selalu dibuka setan yakni bunuh diri. Bukankah rasa putus asa merupakan jebakan setan.
   Guna menepisnya, dengan indahnya Allah menghibur dan membangkitkan semangat dengan firman : jangan bersikap lemah, jangan bersedih hati, bahkan diahiri dengan kalimat, padahal kamulah orang yang paling tinggi, jika kamu orang yang beriman !.
JANGAN MUDAH PUTUS ASA
          " Hai anak anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". ( Q.S. Yusuf 87 )
            Sikap putus asa dilarang dalam agama, bahkan sampai digolongkan kedalam kaum kafir, sangat rendah dan hina kedudukannya.
             Dinegara maju yang dikenal pandai masyarakatnya, pada umumnya beragama non Islam, yang jelas tidak beriman. Dengan demikian jiwanya s sangat rapuh karena tak punya pegangan, berakibat sangat rentan rasa keputus asaan. Sehingga angka bunuh tercatat cukup tinggi. Dale Carnegie mengatakan : " Angka statistik menyebutkan bahwa depresi adalah pembunuh nomor 1 di Amerika ".
            Di sela sela Perang Dunia II telah terbunuh 1/3 juta pasukan perang, pada saat itu juga penyakit jantung telah memakan korban sedikitnya dua juta jiwa. Di antara dua juta penduduk itu, kematian mereka disebabkan karena depresi dan gangguan syaraf .
         Kemudian dia melanjutkan : " Jumlah orang Amerika yang mencoba melakukan bunuh diri lebih banyak daripada yang meninggal karena terserang oleh lima penyakit yang mematikan ". Ini Adalah kenyataan yang hampir tidak bisa dipercaya.
HADAPI PERMASALAHAN DENGAN TENANG
       Dale Carnagie mengatakan : " Orang-orang Negro yang hidup di wilayah Selatan dan orang orang Cina sangat sedikit yang terserang penyakit liver yang disebabkan kesedihan. Hal ini disebabkan karena mereka menghadapi segala permasalahan dengan cara yang tenang ".
     Tatkala Rasulullah s.a.w. dikejar hendak dibunuh kaum kafir quraisy, beliau diperintah  berhijrah ke Madinah, dengan terlebih dahulu singgah digua Tsur, namun kaum kafir tetap tahu keberadaan beliau, dan terus mengejarnya. Sehingga sahabat Abu Bakar sangat menghawatirkan keselamatan beliau, sampai sahabat Abu Bakar sempat sedih dibuatnya, melihat keadaan ini Rasulullah s.a.w. dengan tenang menghiburnya : " Jangan kamu sedih karena Allah beserta kita ". Mengingat pentingnya peristiwa ini sampai diabadikan di Al Quran.   
   " Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang Dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita ". Maka Allah menurunkan keterangan Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al Quran menjadikan orang orang kafir Itulah yang rendah. dan kalimat Allah Itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana ". (Q.S.Attaubah 40 )
DAMPAK SEDIH :
MENYEBABKAN ABSES
        Ini adalah pernyataan Dr. Joseph F. Montagno, penulis buku The Problem of Nervousness. Dalam buku tersebut montagno mengatakan : " Penyebab Abses yang anda derita bukan berasal dari makanan yang anda konsumsi, tetapi karena sesuatu yang memakan dirimu ".
            Sebagaimana dimuat oleh majalah Life, bahwa Abses ini menempati urutan kesepuluh dalam dalam daftar penyakit yang mematikan.
MENIMBULKAN BERBAGAI PENYAKIT
          Dalam tulisan Dr. Edward Bodowlski dalam bukunya, Leave Worrying and Seek Betterment, memuat beberapa bab yang berkaitan dengan penyakit yang diakibatkan kesedihan :
Apa dampak kesedihan terhadap Jantung.         Korban penyakit gula dan kesedihan.
Rasa sedih dan kelenjar gondok.                         Tekanan darah tinggi disebabkan oleh kesedihan
Kesedihan bisa mengakibatkan rematik.             Kurangi kesedihanmu demi pencernaanmu.   
Bagaimana kesedihan bisa mengakibatkan selesma
MENGHANCURKAN TUBUH DAN OTAK
       Dr. Karl Maninger adalah seorang spesialis penyakit jiwa dari Mayo, yang menulis buku berjudul Man Againts Himself, dalam edisi terjemahannya, mengatakan : " Buku Dr. Maninger tidak memberikan kaidah kaidah tentang bagaimana menghindari depresi. Buku tersebut hanya memberikan laporan tentang bagaimana kita sendiri bisa menghancurkan tubuh dan otak kita dengan kegelisahan, frustasi, kedengkian, dendam, pemberontakan dan rasa takut ".
MEMPERCEPAT PROSES KEMATIAN
  Dr. Alexis Carlyle, pemenang hadiah Nobel dalam bidang kedokteran mengatakan : " Para pekerja yang tidak tahu bagaimana menghadapi kesedihan akan mati lebih cepat ".
BERBAIK SANGKA KEPADA ALLAH
  William James mengatakan : " Rabb ( Tuhan ) memberikan ampunan atas kesalahan kita, namun organ syaraf kita tidak pernah melakukan itu untuk selamanya ".
AMAL SHOLIH MELENYAPKAN KEHAWATIRAN DAN KESEDIHAN
         " Sesungguhnya orang orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak mereka bersedih hati ".  ( Q.S. Al Baqarah 277 )
             Dengan tandas agama memberikan jalan keluar : beriman, beramal sholih, mendirikan sholat dan menunaikan zakat. Ini jelas akan membuahkan jiwa jadi optimis dan bahagia, karena telah melaksanakan amal sholih, yang sangat bermanfaat bagi sesama.
SANDARKAN KEPADA ALLAH
          Dengan memperbanyak amal sholih yang didasarkan mengharap ridlo Allah semata, akan membuat jiwa puas dan lega dibuatnya, jiwanya optimis dan yakin akan kepastian balasan, karena pahala yang dijanjikan Allah Dzat Yang Maha Rahman.  
         " Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhan Allah, kami tidak menghendaki Balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih". ( Q.S. Al Insan  9 )
          Paling pas dan nikmat terasa bila menyandarkan segala problema kepada yang Maha Kuasa.
        " Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik baik Pelindung. Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. dan Allah mempunyai karunia yang besar ". ( Q.S. Ali Imran 173-174 )
HIKMAH BERIMAN
          Indah dan nyaman bila mau melaksanakan tuntunan, jiwa akan terasa tenang dan nyaman, tidak mudah sedih bila menghadapi kegagalan, karena punya sandaran. Lebih lebih yang disandari Dzat Yang Maha Esa, Yang Maha Kuasa, Yang Kekal keberadaanya, yang kelak akan membalas terhadap hamba Nya yang sabar dan tahan uji ketika di dunia. 
       Dengan menyandarkan diri kepada Nya, kesedihannya bisa diadukan kepada Nya dengan berdzikir, berdo’a dan sabar, sehingga rasa sedih terobati, dan tidak mudah larut dalam kesedihan berkepanjangan. Alhamdulillah.  

KISAH TAULADAN
 KHALIFAH MENANGIS MENYADARI KESALAHANNYA
        Suatu saat orang dekat keluarga Istana Dinasti Abbasiyah, Said bin Sulaiman bersama Abdullah bin Abdul Aziz Al Umari berada dipenginapan asy Syathawi dekat Masjidil Haram, sementara Khalifah Harun Ar Rasyidpun telah menunaikan ibadah hajinya.
    Tiba tiba seseorang datang menghampiri Abdullah bin Abdul Aziz seraya menanyakan, apakah Amirul Mu'minin akan melakukan sai sehingga perlu dikosongkan tempat untuk beliau ?, Kemudian dijawab : " Tidak perlu, karena akan merepotkan jamaah ". Kemudian orang tersebut melepas kedua alas kakinya dan bangkit hendak mendekati Harun Ar Rasyid yang sedang berjalan dari arah Marwah menuju Shafa.
    Orang tersebut kemudian memanggil namanya. Ketika Harun Ar Rasyid menoleh, laki laki tersebut mengajaknya memandang ke arah Shafa kemudian memutar pandangannya ke sekeliling Ka'bah yang penuh dengan orang orang yang sedang melakukan Thawaf.
   Setelah Khalifah melihat kerumunan mereka, orang tersebut menanyakan jumlah mereka. Namun Khalifah tak dapat menjawabnya, karena tidak ada data yang tercatat, Harun Ar Rasyid hanya dapat mengatakan bahwa jumlah mereka hanya diketahui oleh Allah Ta'ala saja.
       Laki laki tersebut dengan raut muka penuh kekecewaan karena tidak mendapat jawaban seperti yang diharapkan, kemudian mengingatkan bahwa mereka masing masing kelak akan ditanya tentang diri mereka sendiri, sementara Khalifah sendiri juga akan ditanya tentang tanggung jawabnya atas mereka semua, sehingga perlu disiapkan bagaimana kelak jawabannya !.
      Sebuah pertanyaan tulus dari seorang rakyat jelata yang sangat perduli akan situasi para jama'ah, dan mengingatkan akan tanggung jawab seorang pemimpin terhadap rakyatnya, sehingga Khalifah pun menangis tersedu, menyesali kesalahannya.
     Melihat keadaan khalifah para pengawal mengambilkan sapu tangan guna menghapus air matanya. Sementara orang yang mengingatkan pergi dengan santainya karena telah mengingatkan sang kholifah pimpinannya.
                Begitu indah jalinan akrab antara rakyat dan khalifah, tanpa ada   batas pemisah sehingga membuat dekat dan mudah komunikasi antara keduanya, dapat saling mengingatkan atas dasar ketulusan dan kasih sayang, demi bekal kehidupan masa depan.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar