PEMAAF MEMANG BERAT TAPI NIKMAT
“ Jadilah engkau pema'af dan perintahkanlah orang mengerjakan
yang ma'ruf ( baik ),
serta berpalinglah dari pada orang orang yang bodoh “. ( Q.S. Al A’raaf 199
)
Sikap pemaaf
diperintah dalam agama, namun memang berat dalam melaksanakannya, karena
bertentangan dengan hawa nafsu yang selalu menghendaki agar terbalaskan
kesalahan lawannya.
Walau berat namun
perlu dicoba untuk melatihnya, karena pemaaf merupakan perintah. Kebaikan
memang perlu perjuangan, perlu usaha agar sisa hidup yang kita tidak tahu kapan
berakhirnya, menjadi lebih baik, lebih sempurna !.
Dengan demikian jiwa
akan mencapai ketenangan dan kebahagiaan, bila jiwa tenang maka akan menjadikan
tubuh makin sehat dan nyaman.
PENDENDAM
Pemaaf beda dengan
pendendam, kedua sifat ini sangat bertolak belakang, pemaaf menjadikan hati
jadi lapang dan tenang karena tidak punya ganjalan, apalagi bila dilandasi
karena ingin mengamalkan ajaran agama Islam..
Beda dengan
pendendam, karena hatinya selalu memperturutkan bisikan setan yang suka
membangkitkan permusuhan. Sehingga
hatinya terasa terbakar, gusar dan tidak tenang, karena dibebani rasa balas dendam
terhadap kesalahan orang, hatinya belum puas bila belum terbalaskan !. Jadi
hatinya selalu siaga terus dalam keadaan tegang, dengan demikian jiwanya
senantiasa dalam keadaan gelisah, resah, kecewa dan diliputi
ketidak nyamanan.
Tidur sulit karena
selalu terbayang, bekerja pun tidak tenang sehingga banyak terjadi kesalahan,
makan tak nyaman karena selera makan berkurang. Buang air jadi berketerusan,
begini akibat bila rasa dendam dibiarkan tidak dikendalikan. Agar menjalani hidup
terasa enak dan nyaman, maka sikap pemaaf perlu diamalkan. Sifat pemaaf punya
banyak keutamaan diantaranya :
KEUNTUNGAN BESAR
“ Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan.
Tolaklah ( kejahatan ) dengan cara yang lebih baik, maka tiba tiba orang yang
antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah olah telah menjadi teman yang
sangat setia. Sifat sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada
orang orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang orang
yang mempunyai keuntungan yang besar “. ( Q.S. Fushilat 34 – 35 )
Pemaaf dan pendendam
jelas beda kata Allah, bahkan Allah memerintah menolak kejahatan dengan cara
yang lebih baik. Memang sangat berat rasanya namun itulah tuntunan agama, akankah
kita masih berfihak dan bersikukuh memperturutkan hawa nafsu yang dikendalikan
setan dengan selalu mengumbar dendam ?.
Hanya dengan
kesabaran satu satunya jalan untuk bisa melaksanakan, dengan bersikap sabar
akan mendapat keuntungan ( didunia tenang, diakherat masuk syurga ).
DIAMPUNI
“ Dan janganlah orang orang yang mempunyai
kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka ( tidak ) akan
memberi ( bantuan ) kepada kaum kerabat ( nya ), orang orang yang miskin dan
orang orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka mema'afkan
dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu ? dan
Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ". ( Q.S. An Nur 22 )
Ayat ini berkenaan dengan sumpah
Abu Bakar r.a. bahwa dia tidak akan memberi bantuan kepada kerabatnya ataupun
orang lain yang terlibat dalam menyiarkan berita bohong tentang diri 'Aisyah.
Maka turunlah ayat ini yang melarang beliau melaksanakan sumpahnya dan
memerintah mema'afkan dan berlapang dada terhadap mereka sesudah mendapat hukuman
atas perbuatan mereka.
HAL
UTAMA
Begitu pentingnya nilai pemaaf dan penyabar sehingga termasuk hal yang diutamakan
“ Tetapi orang yang bersabar dan mema'afkan, sesungguhnya
( perbuatan ) yang demikian itu termasuk hal hal yang diutamakan “. (
Q.S. Asy Syura 43 )
MULIA DIANGKAT DERAJATNYA
Sikap pemaaf seolah kalah,
karena memperturutkan bisikan hawa nafsunya, padahal menurut agama justru
sebaliknya, semakin mulia dan diangkat derajatnya.
Dari
Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda : “ Tiadalah harta itu
berkurang karena shodaqoh. Allah tak akan menambahkan kepada seseorang yang
suka memaafkan melainkan kemuliaan. Dan tiadalah seseorang yang merendahkan
diri karena Allah melainkan Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung akan
mengangkat derajatnya “. ( H.R. Muslim )
KESABARAN
RASULULLAH
Begitu bijak dan sabarnya
Rasulullah s.a.w. terhadap orang yang belum mengerti agama, sehingga ketika ada
orang badui kencing di dalam masjid, beliau mamaafkan walaupun para sahabat
pada marah.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata : “ Ada seorang badui kencing di dalam masjid
kemudian orang orang bangkit untuk memukulnya, Nabi s.a.w. kemudian bersabda :
“ Biarkan dia tuangkan pada air kencing itu setimba air. Sesungguhnya aku
diutus kepada kamu sekalian adalah untuk mempermudah dan tidak diutus untuk
mempersulit “. ( H.R.
Bukhari )
DIANIAYA
KAUMNYA
Dari Aisyah r.a.
Bahwasannya ia bertanya kepada Nabi s.a.w. : “ Pernahkah terjadi pada tuan
suatu hari yang penderitaannya lebih berat daripada hari perang Uhud ? ”. Beliau
menjawab : “ Sungguh aku telah mendapat penderitaan karena ulah kaummu. Dan
penderitaan terberat yang aku alami dari mereka yakni dihari ‘ Aqabah, ketika
aku menyempatkan diri untuk mengajak putra Abd Jalil bin Abd Kulal tetapi ia
tidak menyambut apa yang aku harapkan. Kemudian aku pergi dengan perasaan
sangat sedih dan aku tidak sadar, hanya ketika sampai Qarnuts Tsa’alib aku
sadar dan mengangkat kepalaku, waktu itu aku dinaungi oleh awan serta aku
memandang awan itu, ternyata disitu ada malaikat Jibril dan memanggil aku dan
berkata : “ Sesungguhnya Allah Ta’ala telah mendengar ucapan kaummu terhadap
kamu dimana mereka menolak ajakanmu. Dan Allah telah mengutus malaikat penjaga
gunung kepadamu untuk memenuhi perintahmu dengan apa saja yang kamu kehendaki
dalam menyiksa mereka “.
DITAWARI
Kemudian malaikat
penjaga gunung memanggil aku dan mengucapkan salam kepadaku dan berkata : “
Wahai Muhammad, sesungguhnya Allah telah mendengar ucapan kaummu terhadap kamu
dan aku adalah malaikat penjaga gunung. Tuhan telah mengutus aku untuk memenuhi
perintahmu. Maka apa yang kamu kehendaki ?. Bila kamu menghendaki, maka aku
akan meruntuhkan dua gunung untuk menyiksa mereka “.
MENOLAK TAWARAN
Nabi s.a.w. bersabda
: “ Tetapi aku masih berharap semoga Allah mengeluarkan dari tulang belakang
( anak turun ) mereka orang yang beribadah kepada Allah Yang Maha Esa, dimana
ia tidak mempersekutukan Nya dengan sesuatu apa pun “. ( H.R. Bukhari dan Muslim )
Setelah menolak
tawaran para Malaikat penjaga bukit, beliau bahkan berdo’a : “ Yaa Allah berilah hidayah kepada kaumku
karena mereka belum mengerti “.
Begitu sabarnya beliau,
sehingga kedzaliman kaumnya justru dibalas dengan maaf dan do’a. Dengan sikap pemaaf ini menjadikan orang sama tersentuh dan terbuka hatinya, sehingga pada simpati dan memeluk agama Islam, Alhamdulillah.
KISAH TAULADAN
KEMILAU
DUNIA SUMBER KEJAHATAN
Seorang ulama Wahab bin
Munabbih mengisahkan, suatu hari Nabi Isa a.s. mengembara dengan seorang yahudi berbekal
sepotong roti, si yahudi dua potong. Nabi Isa a.s. bertanya apakah ia akan
berbagi roti, mulanya si yahudi setuju,
namun ketika mengetahui Nabi Isa a.s. hanya membawa sepotong, ia menyesal dan
mencari akal.
Ketika Nabi Isa a.s. melaksankan sholat, orang yahudi
memakan rotinya sepotong, seusai sholat mereka berdua menikmati bekalnya masing
masing, kemudian Nabi Isa a.s. bertanya : “ Mana roti lain yang engkau bawa ?
“. Orang yahudi menyangkal dan mengatakan bahwa yang dibawa hanya sepotong
roti.
Keesokan harinya mereka meneruskan perjalanan dan
berjumpa dengan seorang laki laki buta, kemudian Nabi Isa mengusapnya dan bisa melihat
kembali. Nabi Isa bertanya kepada orang yahudi : “ Tidakkah engkau membawa roti
? “. Orang yahudi tidak mengaku bahkan bersumpah bahwa ia hanya membawa
sepotong roti.
Dalam perjalanan selanjutnya mereka menjumpai sekawanan
rusa yang sedang merumput, kemudian Nabi Isa memanggil seekor dan
menyembelihnya, kemudian mereka berdua menikmati dagingnya. Kemudian Nabi Isa
berkata kepada kepada kijang yang telah mati : “ Bangunlah dengan izin Allah “,
kijangpun berdiri hidup kembali.
“ siapakah yang makan roti ketiga ? “. Orang yahudi
menjawab : “ Demi Allah yang ada padaku hanya sepotong roti “. Kemudian mereka
melanjutkan perjalanan dan menyeberang sungai dengan berjalan diatas air. : “
Siapakah pemilik roti ketiga ? “, orang yahudi tetap menjawab : “ Demi Allah
Yang ada padaku hanya sepotong “.
Kemudian mereka melewati perkampungan luas yang telah
hancur, tiba ada tiga potong emas besar, Nabi Isa berkata : “ Satu untukku yang
satu untukmu, yang satu lagi untuk pemilik roti ketiga “. Karena tergiur orang
yahudi berkata dengan jujur : “ Akulah pemilik roti ketiga, aku telah
memakannya ketika engkau sedang sholat “. Kemudian Nabi Isa berkata : “ Semua
emas untukmu “. Kemudian Nabi Isa pergi meninggalkannya.
Kemudian ada tiga
orang lewat tergiur pada emas tersebut, maka orang yahudi pemilik emas itupun dibunuhnya. Kemudian salah
seorang ditugasi membeli makanan, sementara yang dua merencanakan membunuhnya
bila datang dari membeli makanan.
Demikian pula dengan yang diutus membeli makanan, dia juga berencana membunuh mereka berdua, dengan cara memberi racun pada makanan yang dibelinya.
Setelah pembeli makanan datang dia dibunuh oleh mereka berdua,
setelah membunuhnya justru mereka berdua juga meninggal karena telah menyantap makanan
beracun.
Ketika Nabi Isa a.s. lewat ditempat tersebut, dan menjumpai keempatnya
tidak bernyawa beliau berkata : “
Demikianlah pesona dunia berbuat terhadap penghuninya, maka sebaiknya berhati
hati “. ( Kisah kisah unik, Fahrurrazi Meng, Griya ilmu Jakarta )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar