DENGAN
TAWAKKAL TAKKAN MENYESAL
OLEH
: H. M. FARID ANWAR
“…...Kemudian
apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya “. (
Q.S. Ali Imron 159 )
Tawakkal berasal
dari kata wakkala maknanya menyerahkan, kemudian menjadi bentuk
masdar tawakkal ( penyerahan ).
Tawakkal hendaknya
dijadikan tumpuan akhir setelah ikhtiar ( usaha ) dilaksanakan. Dengan
bertawakkal jiwa akan terasa mantap dan tenang, karena usahanya telah
dipasrahkan kepada Dzat Yang Maha Tahu, Maha Kuasa, dan Maha Bijak dalam
menentukan pilihan terbaik bagi hamba Nya.
Bahkan bila tawakkal
dijadikan sebagai landasan, jiwa akan jauh dari rasa takut dan khawatir,
seperti air mengalir menuju hilir, enak, nyaman
sampai nafas terakhir.
IKHTIAR
Dalam menggapai cita cita, agar
hidup lebih baik dan sempurna, manusia harus berusaha, karena Allah tidak akan
merubah nasib manusia kecuali dengan berusaha.
“ …..Sesungguhnya
Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang
ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap
sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya, dan sekali kali tak ada
pelindung bagi mereka selain Dia “.( Q. S. Ar Ra’d 11 )
IKHTIAR,
BERDO’A DAN TAWAKKAL
Dalam
merubah nasib proses yang harus dilalui adalah ikhtiar ( diawali dengan niat
ikhlas dalam rangka beribadah kepada Allah ).
Dengan ikhtiar berarti ada upaya : Mencari
ilmu agar pandai, bekerja agar mandapat rizki, olah raga agar sehat jasmani,
berobat agar sembuh dan sehat kembali, shilaturrahim agar bertambah umur dan
relasi / rizki, dan sebagainya.
Setelah ikhtiar dilakukan
dilanjutkan dengan berdo’a, karena ikhtiar merupakan bentuk kegiatan fisik
semata, yang terbatas kemampuannya. Agar lebih sempurna harus ditambah dengan
kekuatan non fisik, yang memiliki kekuatan ghoib luar biasa, yakni memohon
kepada Yang Maha Kuasa, Yang Maha Menentukan semuanya.
Setelah berdo’a, serahkan semua hasilnya kepada Yang Maha
Kuasa.
DZAT YANG
HIDUP KEKAL
Tawakkal harus kepada Allah
Yang Hidup dan Kekal adanya, bukan kepada yang lain : Dukun, para normal, orang
ngerti, ramalan bintang ( aries, scorpio, cancer ), jimat dsb. Juga tidak bisa
dengan cara mendua, ya kepada Allah ya kepada lainnya karena syirik hukumnya,
yang bias membuat amal bisa terhapus, bahkan tergolong dosa besar.
“ Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup ( kekal )
yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha
mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya “. ( Q.S. Al Furqon 58 )
MAHA
PENOLONG
Satu satunya Dzat yang memiliki
kemampuan menolong hanya Allah, maka seharusnya yang mengaku beriman harus
bertawakkal kepada Nya.
“ Jika
Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu, jika Allah membiarkan kamu (
tidak memberi pertolongan ), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu ( selain
) dari Allah sesudah itu ?, karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang
mukmin bertawakkal “. (Q.S. Ali Imron 160 )
SEBAIK BAIK PELINDUNG
Karena Allah satu satunya Dzat
yang memiliki Kekuatan Melindungi, sangat tepat bila hanya bertawakkal kepada
Nya saja.
“ Katakanlah :
" Sekali kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan
Allah untuk kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang orang yang beriman harus bertawakal ".( Q.S. At Taubah 51 )
DICUKUPI
"
Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (
keperluan ) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang ( dikehendaki )
Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu
". ( Q.S Ath Tholaq 3 )
DIBERI
HIDAYAH, DICUKUPI, DIJAGA DAN SETAN MENGHINDAR
Ketika akan memulai aktifitas, khususnya keluar rumah hendaklah
bertawakkal dengan membaca do’a, dan melangkahkan kaki kiri sebagaimana
tuntunan Nabi.
Dari Anas r.a. ia memberitakan Rasulullah s.a.w.
bersabda : " Barang siapa ketika keluar dari rumahnya mengucapkan :
BISMILLAAHI
TAWAKKALTU 'ALALLOOH WALAA HAULA
WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAH
(
Dengan nama Allah saya pasrah pada Allah, dan tidak ada daya dan kekuatan melainkan dengan izin Allah ). Maka
dikatakan pada orang tersebut, kamu diberi hidayah, dan kamu dicukupi, dan kamu
dijaga, dan setan menghindar dari kamu ". ( H.R. Abu Dawud, tirmidzi, Nasa'i )
KEPUTUSAN
ALLAH TERBAIK
Keputusan Allah
adalah keputusan terbaik bagi hamba Nya, oleh karena itu terimalah dengan
lapang dada keputusan Nya. Niscaya karunia akan dicurahkan Nya.
“ Jika mereka sungguh sungguh
ridla dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul Nya kepada mereka, dan berkata :
" Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan sebagian dari
karunia Nya dan demikian ( pula ) Rasul Nya. Sesungguhnya kami adalah
orang orang yang berharap kepada Allah." ( tentulah yang demikian itu
lebih baik bagi mereka ) “. ( Q.S. At Taubah 59 )
Maka
jika hasilnya tak sesuai dengan yang diharapkan, jangan kecewa !, karena
sesuatu yang dianggap baik belum tentu baik bagi dirinya, demikian pula
sebaliknya.
“ Boleh Jadi kamu
membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai
sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak
mengetahui ”.(
Q.S. Al Baqarah 216 )
TA TANDA IMAN SEBENARNYA
Dengan selalu bertawakkal
menunjukkan ciri iman yang sebenarnya !.
“ Sesungguhnya
orang orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah
hati mereka, dan apabila dibacakan ayat ayat Nya bertambahlah iman mereka, dan
hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal “. ( Q.S. Al Anfal 8 )
DIBALAS
SYURGA
Begitu hebat dan luar biasa
nilai tawakkal, sehingga kelak akan dibalas dengan menempatkannya ditempat yang
tinggi didalam syurga.
“ Dan orang orang
yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, sesungguhnya akan Kami
tempatkan mereka pada tempat tempat yang tinggi di dalam syurga, yang mengalir
sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik baik
pembalasan bagi orang orang yang beramal. ( yaitu ) yang bersabar dan
bertawakkal kepada Tuhannya “. ( Q.S. Al Ankabut 58-59 )
Demikian beruntung
dan berbahagia orang yang tawakkal kepada Allah, sehingga mendapat berbagai
keutamaan baik didunia maupun di hari kebangkitan.
KISAH TAULADAN
NASEHAT UNTUK SUAMI
Abu Nawas dikenal berpenampilan sederhana, namun pribadinya luar biasa,
berotak cerdas, wawasannya luas, pandai bersilat lidah namun penuh hikmah.
Suatu saat datanglah seorang laki laki kurus dan kuyu mengadukan
perihalnya, Abu Nawas bertanya : “ Siapa anda kok nampak susah ? “. “ Saya
sedih sekali tuan Abu “, jawabnya penuh iba, “ Betapa tidak istriku, isteriku
….“, “ Mengapa isterimu ? “, sela Abu
Nawas. “ Isteriku keterlaluan, ada saja
masalah seolah tak ada benarnya diri saya “.
“ Ooo rupanya isterimu tidak pandai bersyukur “, “ Ya begitu tepatnya,
padahal saya selalu menafkahinya, selalu menghargai dan memulyakannya, ikut
membantu pekerjaan rumahnya, makanpun seadanya, akupun tak pernah menuntut
dibuatkan masakan macam macam, karena aku kasihan, wanita kan banyak tugasnya, ya kan ? ! “. “
Ya ya
bagus, terus “, sela Abu Nawas. “ Karena ia berjualan dipasar tiap pagi kuantar,
sore hari aku menjemputnya dengan mengendarai kuda, bahkan bila malam, aku
sering memijat tubuhnya, karena kasihan bekerja seharian “. “ Ya terus “, sela
Abu Nawas dengan serius.
“ Namun kebaikanku yang ingin mengamalkan ajaran Nabi, dalam hal
memulyakan wanita, terasa hilang begitu saja. Justru dibalasnya dengan
sebaliknya, setiap kali aku menasehati selalu ditolaknya mentah mentah, padahal
bila ia menasehati, aku selalu memperhatikannya, tolong beri aku saran tuan Abu,
biar aku terlepas dari kesusahan “.
“ Kasihan isterimu rupanya ia sangat egois, maunya menang sendiri ! ”.
Kata Abu Nawas mulai menasehati, “ Ya ya sangat tepat tuan Abu “ jawab si laki
laki “. Kasihan nasib isterimu kelak, baik didunia apalagi di akherat “, “
Mengapa tuan Abu ? “, sela laki laki, “ Pertama istrimu tak pandai mensyukuri
nikmat, pasti adzab Allah akan
menghadangnya. Kedua istrimu takabbur (sombong), artinya suka menyepelehkan dan
menolak kebenaran, Allah mengharamkan masuk syurga. Ketiga suka menghilangkan
jasa suami yang menyebabkan wanita banyak menghuni neraka, demikian menurut
sabda Nabi “.
“ Terus bagaimana tuan ? “, “
Istrimu punya rasa cemburu tidak ? “, “ Ada tuan “. Sahut laki laki. “ Begini
saja, besok kamu kesini berdua, bila aku bicara kau manggut manggut saja “.
Keesokan harinya laki laki datang dengan istrinya, Abu Nawas berkata : “ Alangkah mesranya engkau kemarin berjalan
dengan wanita lain “, si suami mendengar sambil manggut manggut saja, namun
betapa kaget si istri dibuatnya.
Abu Nawas melanjutkan petuahnya : “ Dari pada
selingkuh lebih baik nikah saja “, si istri semakin bertambah kaget dibuatnya.
Setiba di rumah istrinya merenung dan khawatir bila suaminya benar benar akan menikah,
akhirnya ia menyadari kekurangannya dengan meminta maaf dan merubah sikapnya,
dan memohon kepada suaminya agar tidak menikah.
!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar