Sabtu, 16 Agustus 2014

DENGAN TAWAKKAL TAKKAN MENYESAL











DENGAN TAWAKKAL TAKKAN MENYESAL
OLEH :  H. M. FARID ANWAR
“…...Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya “. ( Q.S. Ali Imron 159 )
Tawakkal berasal dari kata wakkala maknanya menyerahkan, kemudian menjadi bentuk masdar tawakkal ( penyerahan ).
Tawakkal hendaknya dijadikan tumpuan akhir setelah ikhtiar ( usaha ) dilaksanakan. Dengan bertawakkal jiwa akan terasa mantap dan tenang, karena usahanya telah dipasrahkan kepada Dzat Yang Maha Tahu, Maha Kuasa, dan Maha Bijak dalam menentukan pilihan terbaik bagi hamba Nya.
Bahkan bila tawakkal dijadikan sebagai landasan, jiwa akan jauh dari rasa takut dan khawatir, seperti air mengalir menuju hilir, enak, nyaman  sampai nafas terakhir.     
IKHTIAR
      Dalam menggapai cita cita, agar hidup lebih baik dan sempurna, manusia harus berusaha, karena Allah tidak akan merubah nasib manusia kecuali dengan berusaha.
 “ …..Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya, dan sekali kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia “.( Q. S. Ar Ra’d 11 )
IKHTIAR, BERDO’A  DAN TAWAKKAL
        Dalam merubah nasib proses yang harus dilalui adalah ikhtiar ( diawali dengan niat ikhlas dalam rangka beribadah kepada Allah ).
 Dengan ikhtiar berarti ada upaya : Mencari ilmu agar pandai, bekerja agar mandapat rizki, olah raga agar sehat jasmani, berobat agar sembuh dan sehat kembali, shilaturrahim agar bertambah umur dan relasi / rizki, dan sebagainya.
 Setelah ikhtiar dilakukan dilanjutkan dengan berdo’a, karena ikhtiar merupakan bentuk kegiatan fisik semata, yang terbatas kemampuannya. Agar lebih sempurna harus ditambah dengan kekuatan non fisik, yang memiliki kekuatan ghoib luar biasa, yakni memohon kepada Yang Maha Kuasa, Yang Maha Menentukan semuanya. 
      Setelah berdo’a, serahkan semua hasilnya kepada Yang Maha Kuasa. 
DZAT YANG HIDUP KEKAL
       Tawakkal harus kepada Allah Yang Hidup dan Kekal adanya, bukan kepada yang lain : Dukun, para normal, orang ngerti, ramalan bintang ( aries, scorpio, cancer ), jimat dsb. Juga tidak bisa dengan cara mendua, ya kepada Allah ya kepada lainnya karena syirik hukumnya, yang bias membuat amal bisa terhapus, bahkan tergolong dosa besar.   
            “ Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup ( kekal ) yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya “. ( Q.S. Al Furqon 58 )
MAHA PENOLONG
      Satu satunya Dzat yang memiliki kemampuan menolong hanya Allah, maka seharusnya yang mengaku beriman harus bertawakkal kepada Nya.
“ Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat  mengalahkan kamu, jika Allah membiarkan kamu ( tidak memberi pertolongan ), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu ( selain ) dari Allah sesudah itu ?, karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal “. (Q.S. Ali Imron 160 )
SEBAIK BAIK PELINDUNG
       Karena Allah satu satunya Dzat yang memiliki Kekuatan Melindungi, sangat tepat bila hanya bertawakkal kepada Nya saja.           
“ Katakanlah : " Sekali kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah    orang orang yang beriman harus bertawakal ".( Q.S. At Taubah 51 )
DICUKUPI
 " Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan ( keperluan ) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang ( dikehendaki ) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu ". ( Q.S Ath Tholaq 3 )
DIBERI HIDAYAH, DICUKUPI, DIJAGA DAN SETAN MENGHINDAR
        Ketika akan memulai aktifitas, khususnya keluar rumah hendaklah bertawakkal dengan membaca do’a, dan melangkahkan kaki kiri sebagaimana tuntunan Nabi.
     Dari Anas r.a. ia memberitakan Rasulullah s.a.w. bersabda : " Barang siapa  ketika keluar dari rumahnya mengucapkan :
     BISMILLAAHI TAWAKKALTU 'ALALLOOH WALAA HAULA WALAA  QUWWATA ILLAA BILLAAH
( Dengan nama Allah saya pasrah pada Allah, dan tidak ada daya dan kekuatan  melainkan dengan izin Allah ). Maka dikatakan pada orang tersebut, kamu diberi hidayah, dan kamu dicukupi, dan kamu dijaga, dan setan menghindar dari kamu ".  ( H.R. Abu Dawud, tirmidzi, Nasa'i )       
KEPUTUSAN ALLAH TERBAIK
   Keputusan Allah adalah keputusan terbaik bagi hamba Nya, oleh karena itu terimalah dengan lapang dada keputusan Nya. Niscaya karunia akan dicurahkan Nya.
                  “ Jika mereka sungguh sungguh ridla dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul Nya kepada mereka, dan berkata : " Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan sebagian dari karunia Nya dan demikian ( pula ) Rasul Nya. Sesungguhnya kami adalah orang orang yang berharap kepada Allah." ( tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka ) “. ( Q.S. At Taubah 59 )
               Maka jika hasilnya tak sesuai dengan yang diharapkan, jangan kecewa !, karena sesuatu yang dianggap baik belum tentu baik bagi dirinya, demikian pula sebaliknya.       
            “ Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui ”.( Q.S. Al Baqarah 216 )                                             
TA TANDA IMAN SEBENARNYA
     Dengan selalu bertawakkal menunjukkan ciri iman yang sebenarnya !.        
  “ Sesungguhnya orang orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat ayat Nya bertambahlah iman mereka, dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal “. ( Q.S. Al Anfal 8 )
DIBALAS SYURGA
                   Begitu hebat dan luar biasa nilai tawakkal, sehingga kelak akan dibalas dengan menempatkannya ditempat yang tinggi didalam syurga.        
“ Dan orang orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat tempat yang tinggi di dalam syurga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik baik pembalasan bagi orang orang yang beramal. ( yaitu ) yang bersabar dan bertawakkal kepada Tuhannya “. ( Q.S. Al Ankabut 58-59 )
Demikian beruntung dan berbahagia orang yang tawakkal kepada Allah, sehingga mendapat berbagai keutamaan baik didunia maupun di hari kebangkitan.                                       
  
KISAH TAULADAN
NASEHAT UNTUK SUAMI
       Abu Nawas dikenal berpenampilan sederhana, namun pribadinya luar biasa, berotak cerdas, wawasannya luas, pandai bersilat lidah namun penuh hikmah.
         Suatu saat datanglah seorang laki laki kurus dan kuyu mengadukan perihalnya, Abu Nawas bertanya : “ Siapa anda kok nampak susah ? “. “ Saya sedih sekali tuan Abu “, jawabnya penuh iba, “ Betapa tidak istriku, isteriku ….“, “ Mengapa isterimu  ? “, sela Abu Nawas. “ Isteriku keterlaluan,  ada saja masalah seolah tak ada benarnya diri saya “.
          “ Ooo rupanya isterimu tidak pandai bersyukur “, “ Ya begitu tepatnya, padahal saya selalu menafkahinya, selalu menghargai dan memulyakannya, ikut membantu pekerjaan rumahnya, makanpun seadanya, akupun tak pernah menuntut dibuatkan masakan macam macam, karena aku kasihan, wanita kan banyak  tugasnya, ya kan ? ! “. “       
      Ya ya bagus, terus “, sela Abu Nawas. “ Karena ia berjualan dipasar tiap pagi kuantar, sore hari aku menjemputnya dengan mengendarai kuda, bahkan bila malam, aku sering memijat tubuhnya, karena kasihan bekerja seharian “. “ Ya terus “, sela Abu Nawas dengan serius.
          “ Namun kebaikanku yang ingin mengamalkan ajaran Nabi, dalam hal memulyakan wanita, terasa hilang begitu saja. Justru dibalasnya dengan sebaliknya, setiap kali aku menasehati selalu ditolaknya mentah mentah, padahal bila ia menasehati, aku selalu memperhatikannya, tolong beri aku saran tuan Abu, biar aku terlepas dari kesusahan “.
         “ Kasihan isterimu rupanya ia sangat egois, maunya menang sendiri ! ”. Kata Abu Nawas mulai menasehati, “ Ya ya sangat tepat tuan Abu “ jawab si laki laki “. Kasihan nasib isterimu kelak, baik didunia apalagi di akherat “, “ Mengapa tuan Abu ? “, sela laki laki, “ Pertama istrimu tak pandai mensyukuri nikmat,  pasti adzab Allah akan menghadangnya. Kedua istrimu takabbur (sombong), artinya suka menyepelehkan dan menolak kebenaran, Allah mengharamkan masuk syurga. Ketiga suka menghilangkan jasa suami yang menyebabkan wanita banyak menghuni neraka, demikian menurut sabda Nabi “.       
      “ Terus bagaimana tuan ? “, “ Istrimu punya rasa cemburu tidak ? “, “ Ada tuan “. Sahut laki laki. “ Begini saja, besok kamu kesini berdua, bila aku bicara kau manggut manggut saja “. 
         Keesokan harinya laki laki datang dengan istrinya, Abu Nawas berkata : “  Alangkah mesranya engkau kemarin berjalan dengan wanita lain “, si suami mendengar sambil manggut manggut saja, namun betapa kaget si istri dibuatnya. 
    Abu Nawas melanjutkan petuahnya : “ Dari pada selingkuh lebih baik nikah saja “, si istri semakin bertambah kaget dibuatnya. Setiba di rumah istrinya merenung dan khawatir bila suaminya benar benar akan menikah, akhirnya ia menyadari kekurangannya dengan meminta maaf dan merubah sikapnya, dan memohon kepada suaminya agar tidak menikah.






























                                                                            
!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar