Rabu, 13 Agustus 2014

TOLAK BALAK







TOLAK BALAK
OLEH   M. FARID ANWAR
          " Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki Nya di antara hamba hamba Nya dan Dia lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ".  ( Q.S. Yunus 107 )
     Tiap orang pasti menginginkan hidup mulus tanpa halangan, tanpa rintangan. Berbagai cara ditempuh agar hidupnya aman tanpa aral melintang, ada yang pakai mantra, jimat, dan gaman ( senjata pusaka ), dengan harapan sebagai penangkal musibah yang bakal datang.
     Menurut kepercayaan jawa, anak tunggal ( ontang anting ) , anak putri yang diapit 2 bersaudara lelaki ( sendang kapit pancuran ), atau sebaliknya ( pancuran kapit sendang ), harus diruwat agar hidupnya tidak sial atau meninggal.
     Pada umumnya acara ruwataan dilaksanakan pada bulan suro, dengan menggelar wayang kulit lakon ( cerita ) betoro kolo dan selamatan, diiringi pemotongan rambut sebagai pembuang sangkal, penolak balak / sial, bahkan guna menghemat biaya yang cukup mahal, diupayakan dengan cara ruwatan masal.
    Ketika kami berkunjung kesalah seorang kenalan, pada dinding diatas pintu bagian dalam, tertempel daun lontar yang dibentuk semacam palang, ketika kami tanya apa guna benda tersebut alasannya sebagai penolak balak, katanya benda tersebut hanya buatan sendiri.
   Jika ditanya apa yang menjadi alasan keyakinannya, jawabannya pasti karena menuruti adat orang tua dan nenek moyangnya, agar selamat, apa salahnya menurut nasehat orang tua.  Bahkan ada yang memakai bahasa agak lebih halus lagi dengan alasan melestarikan budaya.
RUJUKAN YANG LEMAH
              Bila dianalisa, faham dan ritual tersebut sulit diterima akal, bahkan sangat lucu dan menggelikan. Apalagi ditinjau dari segi keyakinan sangat rapuh dan lemah, karena hanya berdasar pada apa kata orang tua dan nenek moyang. Bukan dari tuntunan !.
 BERDASAR IKUT IKUTAN
          " Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji mereka berkata: "Kami mendapati nenek moyang Kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya ". Katakanlah: "Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji ", mengapa kamu mengada adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui ? ". ( Q.S. Al A'raaf : 28 )
      Keyakinan ini jelas didalangi setan yang berusaha menjerumuskan, agar manusia semakin jauh dari ajaran Tuhan. Bahkan kelak akan masuk kedalam neraka jahannam, karena melakukan kemusyrikan.
      Kepercayaan semacam ini sangat lemah, karena tak mempunyai dasar, apalagi mengambil pelindung selain Allah Yang Maha Kuasa, berlindung kepada sesuatu yang tak punya kekuatan.
      " Perumpamaan orang orang yang mengambil pelindung pelindung selain Allah adalah seperti laba laba yang membuat rumah dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba laba kalau mereka mengetahui ". ( Q.S. Al Ankabut 41 )
         Rumah laba laba adalah rumah yang sangat lemah, tak kokoh dan tak tahan lama, ini cara Allah mendidik dan mengingatkan akan kepercayaan yang rapuh, karena minta perlindungan selain Allah.
         " Dan perumpamaan perumpamaan ini Kami buat untuk manusia, dan tiada yang memahaminya kecuali orang orang yang berilmu ".        ( Q.S. Al Ankabut 43 )
TIPUAN SETAN
     " Syaitan itu memberikan janji janji kepada mereka dan membangkitkan angan angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka ".             ( Q.S. An-Nisaa 120 )
          Bukan syetan bila tak pandai menipu dan menyesatkan, dibisikkan pada manusia janji dan angan angan, agar manusia terjebak melakukan perbuatan yang jauh dari tuntunan, dengan melaksanakan upacara yang jauh menyimpang, sehingga terjerumus kedalam kemusyrikan
       Banyak umat Islam terjebak dengan upacara  upacara yang jauh menyimpang dari ajaran agama, ini karena imannya yang lemah, sehingga dengan amat mudahnya terlena. Bahkan terjerumus dengan bermacam dalih yang membahayakan, dengan alasan melestarikan budaya, begitu licin dan halusnya bisikan setan, yang terdiri dari jin dan manusia.
           " yang membisikkan ( kejahatan ) kedalam hati manusia, dari ( bangsa ) jin dan manusia ".  ( Q.S. An Naas 5-6 )
         Menolak balak dengan memakai jimat, gaman, mantra, ruwatan masal, melarung sajian ( mengirim makanan kelaut agar selamat ), sedekah bumi dan sebangsanya, jelas tergolong perbuatan musyrik, karena memohon selamat tidak langsung kepada Allah, apalagi dengan cara diluar tuntunan.
       Dengan melaksanakan acara tersebut berarti sudah masuk kedalam jebakan setan, sesuai dengan misinya agar segenap manusia dipermukaan bumi tersesatkan.
      " Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, . kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis  ( ikhlas ) di antara mereka ". ( Q.S. Al Hijr : 39 – 40 )
KEMBALI KE TAUHID
     Oleh karena itu hati hati dan pertahankan kepercayaan dengan benar, jangan tercampur kepercayaan lain yang bertentangan dengan keimanan, jangan sampai tertipu dan terperosok masuk kedalam golongan yang menyekutukan Tuhan ( musyrik ) !.  
       " Dan (aku telah diperintah): "Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang musyrik ". ( Q.S. Yunus : 105 )
         Meminta selamat, menolak balak dengan melaksanakan ritual yang menyimpang dari ajaran Tauhid ( Mengesakan Allah ) sama halnya menyembah atau mempercayai sesuatu yang tak memberi manfaat, apalagi memberi mudharat. Ingat hanya Allah Dzat yang Maha Kuasa yang dapat memberi manfaat dan mudharat, perhatikan dan cermati firman Allah pada pendahuluan.
                Dari firman diatas jelas, yang dapat menghilangkan mudharat dan memberi kebaikan hanyalah Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, akankah masih mencari perlindungan kepada yang lain, kurang yakinkah pada kekuasaan Allah ?!, disinilah kekuatan iman diuji. Tinggal memilih apakah masih menganggap Allah sebagai Tuhan yang Maha Esa dan maha Kuasa, ataukah Allah masih diberi pendamping lain, Na'udzu billaahi min dzaalik. 
         Bukankah Allah sudah menegaskan, bahkan ketika sholat kadang juga dibaca  :
           "  Katakanlah: "Dia lah Allah, yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu ".
( Q.S. Al Ikhlas 1 – 2 )
        Jika masih menginginkan hidup selamat didunia dan akherat, hendaklah buang jauh jauh keyakinan yang tak berdasar tersebut, dan segeralah istighfar ( memohon ampun ) bila pernah melakukan, dan segera kembali ke ajaran Islam secara utuh, sayangkan iman bila tercampur dengan kemusyrikan !!!.
                                   MENANGKAL MUSIBAH MENURUT TUNTUNAN
1. MEMBACA BACAAN DIBAWAH INI 3X TIAP PAGI DAN SORE
                     Dari 'Utsman bin 'Affan r.a. berkata Rasulullah s.a.w. bersabda : " Seseorang yang bila memasuki waktu pagi dan sore selalu membaca :
       BISMILLAAHILLADZII LAA YADLURRU MA'ASMIHII SYAION FIL                       ARDLI WALAA FISSAMAA' WAHUWASSAMII'UL 'ALIIM
( Dengan nama Allah Dzat yang tidak akan berbahaya dengan namanya, segala sesuatu yang ada dibumi dan dilangit, Dia adalah Dzat yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui )
Sebanyak tiga kali, maka ia tidak akan ditimpa oleh sesuatu kejahatan ". ( H.R. Abu Dawud dan Tirmidzi )
2. MEMBACA DUA AYAT TERAHIR SURAT ALBAQOROH PADA MALAM HARI
                Dari Abu Mas'ud Albadri r.a. dari Nabi s.a.w. beliau bersabda : " Barang siapa membaca dua ayat terahir surat Al Baqoroh, pada waktu malam niscaya ia telah tercukupi ".  (H.R. Bukhari Muslim)
              Maksud tercukupi adalah telah terjaga dari sesuatu yang tidak diinginkan pada malam itu, dari bahaya yang mengancam pada malam itu. Dua ayat terahir tersebut adalah :  285 dan 286
 3. MEMPERBANYAK SHODAQOH
           '   Sesungguhnya shodaqoh itu benar benar akan memadamkan kemurkaan Rabb   (Tuhan ), dan mencegah dari kematian yang buruk ".  ( H.R. Tirmidzi )
              Begitu mudah dan indah agama memberi tuntunan, praktis tidak merepotkan. Tanpa berbuat yang aneh dan menggelikan, cukup rasional dan bermanfaat bagi kehidupan. Jiwa akan mantap dan tenang karena menghadap dan berharap kepada Dzat Yang Maha Kuasa. Hartapun tak berhamburan sia sia, karena tersalurkan kepada kaum lemah, yang akan berhikmah menjadi barokah, karena do'a yang dipanjatkan oleh para dhu'afa ( kaum lemah ) yang dapat santunan berupa shodaqoh yang diterimanya. Subhaanallah.   

.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar