TALI POCONG
OLEH : M. FARID
ANWAR
" Hai orang orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah
Rasul (Nya), dan ulil amri ( pimpinan ) di antara kamu. kemudian jika kamu
berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan
hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya
". (Q.S. An-Nisaa : 59 )
Mendengar istilah tali pocong,
bulu kuduk dibuatnya kontan berdiri, mengapa ?, Masalahnya karena berhubungan
erat dengan orang mati. Ini akibat bila kondisi jiwa dan iman lemah sekali, sehingga
sangat mudah dipengaruhi, yang jelas tidak terbukti !. Padahal..... tali pocong
hanya seutas benda mati, yang hanya berfungsi sebagai pengikat kain kafan orang
mati.
Bukan setan bila tidak pandai
ngibuli, sehingga ia menyelinap dan memanfaatkan kondisi, dengan menakut nakuti
dan menjanjikan kekuatan magis yang tersimpan dibalik tali pocong ini.
MENGKAFAN MAYAT
Memandikan dan mengkafan
( membungkus ) mayat termasuk ritual agama, sudah ada tuntunan dan tata
caranya, yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah s.a.w. secara lengkap dan
sempurna, jadi sebagai umatnya tinggal melaksanakannya, tanpa perlu menambah
nambah untuk menyempurnakannya, sebagaimana firman Allah pada muqaddima (
pembuka ) .
Pada prinsipnya dalam mengkafan,
meliputi 5 hal :
1. Kain kafan
berwarna putih. 2. Berjumlah tiga lapis. 3. Diberi wangi wangian. 4. Dibungkus
rapi ( baik ). 5. Tidak berlebihan dalam menggunakannya. Begitu praktis Nabi s.a.w.
mengajarkan, sehingga terhindar dari pemborosan, toh akan rusak.
BAGUSKAN DALAM MENGKAFAN
Dalam mengkafan jenazah
Nabi s.a.w. memberikan tuntunan agar melaksanakannya dengan baik dan rapi.
Menurut hadits Abu qotadah,
bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda : " Bilamana seorang dari kamu mengurusi
( Jenazah ) saudaranya, maka hendaklah memperbaiki kafannya ( mengafani dengan
baik ) ". (
H.R. Ibnu Majah dan Tirmidzi )
Dan hadits dari Jabir bahwa Nabi s.a.w. bersabda : " Apabila
seorang dari kamu mengafani saudaranya ( sesama muslim ), maka hendaklah baik
baik mengafaninya ". ( H.R. Ahmad, Muslim dan Abu Dawud )
Prinsipnya dalam mengkafan
hendaknya dilaksanakan dengan baik.
Agar kain kafan dalam keadaan
bagus dan rapi sebagaimana perintah Nabi s.a.w., maka diperlukan cara, di
Indonesia lazim dengan mengikat memakai
tali, yang biasa disebut tali pocong.
Seusai dikafan dengan baik,
jenazah disholatkan. Namun sayang berkat kurangnya pemahaman, banyak umat Islam
tidak ikut menyalatkan !. Sayang.
HIKMAH SHOLAT JENAZAH
Menurut hadits Abu
Hurairah r.a. bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda : " Barang siapa melawat
jenazah sehingga disholatkan, maka akan mendapat pahala satu qiroth, dan barang
siapa melawatnya sehingga dikubur, maka akan mendapat pahala dua qiroth. Orang
bertanya : " Apakah dua qiroth itu ? ", Jawab beliau s.a.w. : "
Sebagai dua bukit besar
". ( H.R. Bukhari Muslim )
Berkat kemurahan Allah, begitu
besar pahala menyalatkan jenazah, padahal sangat mudah dan ringan.
Berdasar riwayat Ibnu Abbas,
Rasulullah s.a.w. bersabda : " Orang Islam yang wafat, kemudian jenazahnya
disholatkan oleh empat puluh orang yang tidak musyrik, tentulah Allah
mengabulkan do'a mereka untuknya ". (
H.R. Muslim, Ahmad dan Abu Dawud )
Bayangkan do'a
sholat jenazah sebagian besar berisi permohonan ampun bagi simayit, alangkah
senang dan bahagianya simayit, karena dosanya terampuni !. Namun kasihan simayit,
bila keluarga yang ditinggal tidak mengerti dan memperhatikan tuntunan ini,
sehingga yang sholat sangat sedikit sekali !.
KENYATAAN DILAPANGAN
Disamping mengabaikan shalat jenazah, yang
mestinya bermanfaat bagi simayit dan yang sholat. Adalagi kejanggalan yang terjadi
, yakni ketika memasukkan dan meletakkan jenazah diliang lahat.
Yang sering
dilakukan dalam memasukkan jenazah keliang lahat, justru dari arah samping,
padahal menurut tuntunan dari arah kaki jenazah, jika di Indonesia berarti dari
arah selatan.
Menilik hadits Abu
Iskak, katanya : " Alharits berpesan agar ia disholatkan oleh 'Abdullah
bin Yazid. Kemudian 'Abdullah menyolatkannya, kemudian memasukkannya jenazah
kedalam kubur dari arah kedua kakinya seraya berkata : " Inilah daripada
sunnah ( tuntunan Rasulullah ) ". ( H.R. Abu Dawud bersanad shohih )
Yang aneh lagi
tatkala meletakkan jenazah, akan ada seruan dari para pengantar jenazah : "
Buka tali pocongnya ! ", setelah dibuka akan ada seruan lagi : "
Beri tanah pada kepalanya ". Seruan tidak berhenti sampai disini saja,
bahkan dilanjutkan : " Tempelkan
pipinya langsung ketanah ! ". Seruan dilakukan secara bersahutan, seolah
ada dasar rujukan ?.
Padahal jika ditanya
apa alasannya ?, jawabnya pasti mengejutkan ! : " Agar jenazah tidak pulang
untuk meminta dibuka tali pocongnya ! ".
BERTENTANGAN DENGAN TUNTUNAN
Mari ditelaah dan
direnungkan kenyataan ini, dengan kepala dingin dan lapang hati. Bukankah Nabi Muhammad s.a.w.
sebagai rasul dan panutan, yang diutus untuk menyampaikan risalah agama,
memerintahkan agar membaguskan dalam mengkafan !. Tetapi mengapa dibuka, yang
justru menjadi tidak rapi lagi ?!. Mari coba direnungkan dan difahami !.
Memandikan jenazah
sudah ada tata tertibnya, ada urutannya, ada bilangannya, bahkan bahannyapun
sudah ada ketentuannya !. Tetapi mengapa jenazah yang sudah suci ini, justru
diberi tanah yang kotor ?, apalagi pada bagian terhormat yakni kepala, sadarkah
kita ?.
Dengan demikian kain kafan yang
semula rapi, jadi berbentuk tak karuan lagi !, Subhaanallah, kasihan bila ibadah
selalu mengikut apa kata orang, bukan kembali kepada tuntunan, coba telaah
kembali firman Allah didepan.
MENURUT PENGALAMAN
Menurut kata orang,
bila tali pocong tidak dibuka, jenazah akan pulang, berbentuk pocong dan
menuntut agar dibuka talinya, ngeri dan menakutkan kan !. Jadi apalah salahnya
bila mengikut apa kata orang ?!.
Agar selamat dan terhindar dari
hal hal tidak diinginkan ?!. Begitu besar pengaruh yang tertanam, dibenak orang
orang, padahal sulit dibuktikan !. Penulis sendiri sering tidak
membuka tali pocongan, demi melaksanakan tuntunan, dan ..... Alhamdulillah
ternyata tidak sesosokpun pocongan yang datang !.
SETAN BERPERAN
Tahu siapa yang berperan
dibalik semua ini ?. Sehingga membuat orang jadi berbelok dari tuntunan dan keyakinan,
sekaligus pada ketakutan
Iblis menjawab : " Karena
Engkau telah menghukum saya sesat, saya benar benar akan (menghalang halangi)
mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari
muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau
tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat) ". ( Q.S.
Al A'araaf 16-17 )
Alhamdulillah suatu saat penulis
sempat menyaksikan tayangan televisi indosiar, dalam acara KISMIS (
kisah misteri ), yang ditayangkan tiap malam jumat. Pada acara tersebut ditampilkan
dua orang pegawai kuburan, yang mengalami kejadian menyeramkan.
Salah seorang berkisah : "
Begini ceritanya, tatkala saya usai melaksanakan tugas penguburan, kemudian
saya membersihkan diri dikamar mandi. Mendadak terdengar suara dibelakang saya
: " Buka, buka ", ketika saya menengok kebelakang, nampaklah pocongan
yang tangannya menunjuk kearah tali pocongnya yang masih terikat. Kejadian ini
juga dialami teman saya juga, tatkala membuka tali sepatunya ketika akan mandi
".
Subhaanallaah begitu pandainya
setan dalam menjalankan misinya, sehingga banyak yang takut, dan dengan tak
terasa banyak yang mengikutinya !.
Iblis berkata: "Ya Tuhanku,
oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan
mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan
menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba hamba Engkau yang mukhlis di antara
mereka". ( Q.S.Al Hijr 39 )
KESIMPULAN
Karena piawainya setan,
perbuatan yang jelek dijadikan nampak baik !. Oleh karena itu agar
terhindar dan selamat dari godaannya, mari menelaah ahir firman Allah tersebut
diatas. Secara tegas iblis ( dan setan sebagai anak turunnya ) menyatakan
tidak sanggup menggoda dan menyesatkan orang yang mukhlish.
Mukhlish atau ikhlash ialah orang
orang yang telah diberi taufik untuk mentaati segala petunjuk dan perintah
Allah. Untuk itulah mari berusaha untuk selalu melaksanakan perintah Nya dan
menjauhi larangan Nya. Semoga !.
KISAH TAULADAN
SYETAN TAKUT PADA
UMAR
Suatu ketika
Rasulullah s.a.w. sedang dalam perjalanan pulang dari satu peperangan yang
dimenangkan oleh pihak muslim, maka menghadaplah seorang budak wanita berkulit
hitam. Di hadapan Rasulullah s.a.w. ia berkata : " Wahai Rasulullah ! Aku
telah bernadzar jika engkau kembali dengan selamat dari pertempuran ini, maka
aku akan menyambutmu dengan aneka rebana dan nyanyi-nyanyian ".
Mendengar hal itu
Rasulullah s.a.w. lalu berkata : " Jika kamu mau bernadzar, maka
lakukanlah nadzar itu, dan jika tidak, maka jangan lakukan (rebana dan nyanyian)
itu ".
Mendengar jawaban
Rasulullah seperti itu, budak itu langsung memulai nadzarnya itu dengan menabuh
rebana. Pertama tama sambil menabuh rebana ia menghampiri Abu Bakar r.a. yang
baru datang, kemudian Ali r.a. lalu Ustman r.a.. Ketika ia menghampiri Umar dengan
menabuh rebana, sebagaimana yang ia lakukan kepada ketiga sahabat sebelumnya,
tiba tiba rebananya jatuh ke tanah. Karena ketakutan dan gemetaran, ia kemudian
berlutut di hadapan Umar.
Kemudian Rasulullah s.a.w.bersabda : " Sesungguhnya syetan takut kepadamu, wahai Umar ".
MUTIARA HADITS
INGIN BERTEMU ALLAH
Dari Aisyah r.a. berkata,
Rasulullah saw, bersabda : Barangsiapa yang suka bertemu Allah maka Allah pun
suka bertemu dengannya, dan barangsiapa yang tidak suka bertemu Allah, maka
Allah pun tidak suka bertemu dengannya ), saya bertanya : " Wahai
Rasulullah, apakah berarti takut mati karena kami semua tidak suka mati ".
Beliau bersabda : " Bukan demikian, tapi orang mukmin bila mendengar
berita gembira tentang rahmat, keridloan dan surga Allah maka ia ingin bertemu
dengan Allah, kemudian Allah pun suka bertemu dengannya. Sedangkan orang kafir
bila mendengar berita tentang siksaan dan murka Allah, maka ia tidak suka
bertemu dengan Allah, maka Allah pun tidak suka bertemu dengannya ". ( H.R.
Muslim )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar