Kamis, 14 Agustus 2014

TALI POCONG





TALI POCONG
OLEH : M. FARID ANWAR
          " Hai orang orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri ( pimpinan ) di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya ". (Q.S. An-Nisaa : 59 )
            Mendengar istilah tali pocong, bulu kuduk dibuatnya kontan berdiri, mengapa ?, Masalahnya karena berhubungan erat dengan orang mati. Ini akibat bila kondisi jiwa dan iman lemah sekali, sehingga sangat mudah dipengaruhi, yang jelas tidak terbukti !. Padahal..... tali pocong hanya seutas benda mati, yang hanya berfungsi sebagai pengikat kain kafan orang mati.
            Bukan setan bila tidak pandai ngibuli, sehingga ia menyelinap dan memanfaatkan kondisi, dengan menakut nakuti dan menjanjikan kekuatan magis yang tersimpan dibalik tali pocong ini.
MENGKAFAN MAYAT
            Memandikan dan mengkafan ( membungkus ) mayat termasuk ritual agama, sudah ada tuntunan dan tata caranya, yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah s.a.w. secara lengkap dan sempurna, jadi sebagai umatnya tinggal melaksanakannya, tanpa perlu menambah nambah untuk menyempurnakannya, sebagaimana firman Allah pada muqaddima ( pembuka ) .
            Pada prinsipnya dalam mengkafan, meliputi 5 hal  :
1. Kain kafan berwarna putih. 2. Berjumlah tiga lapis. 3. Diberi wangi wangian. 4. Dibungkus rapi ( baik ). 5. Tidak berlebihan dalam menggunakannya. Begitu praktis Nabi s.a.w. mengajarkan, sehingga terhindar dari pemborosan, toh akan rusak. 
BAGUSKAN DALAM MENGKAFAN
          Dalam mengkafan jenazah Nabi s.a.w. memberikan tuntunan agar melaksanakannya dengan baik dan rapi.
            Menurut hadits Abu qotadah, bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda : " Bilamana seorang dari kamu mengurusi ( Jenazah ) saudaranya, maka hendaklah memperbaiki kafannya ( mengafani dengan baik ) ".     ( H.R. Ibnu Majah dan Tirmidzi )
         Dan hadits dari Jabir  bahwa Nabi s.a.w. bersabda : " Apabila seorang dari kamu mengafani saudaranya ( sesama muslim ), maka hendaklah baik baik mengafaninya ". ( H.R. Ahmad, Muslim dan Abu Dawud )
         Prinsipnya dalam mengkafan hendaknya dilaksanakan dengan baik.
        Agar kain kafan dalam keadaan bagus dan rapi sebagaimana perintah Nabi s.a.w., maka diperlukan cara, di Indonesia lazim dengan  mengikat memakai tali, yang biasa disebut tali pocong.   
      Seusai dikafan dengan baik, jenazah disholatkan. Namun sayang berkat kurangnya pemahaman, banyak umat Islam tidak ikut menyalatkan !. Sayang.
HIKMAH SHOLAT JENAZAH
       Menurut hadits Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda : " Barang siapa melawat jenazah sehingga disholatkan, maka akan mendapat pahala satu qiroth, dan barang siapa melawatnya sehingga dikubur, maka akan mendapat pahala dua qiroth. Orang bertanya : " Apakah dua qiroth itu ? ", Jawab beliau s.a.w. : " Sebagai dua bukit besar ".   ( H.R. Bukhari Muslim )  
             Berkat kemurahan Allah, begitu besar pahala menyalatkan jenazah, padahal sangat mudah dan ringan.
        Berdasar riwayat Ibnu Abbas, Rasulullah s.a.w. bersabda : " Orang Islam yang wafat, kemudian jenazahnya disholatkan oleh empat puluh orang yang tidak musyrik, tentulah Allah mengabulkan do'a mereka untuknya ". ( H.R. Muslim, Ahmad dan Abu Dawud )
  Bayangkan do'a sholat jenazah sebagian besar berisi permohonan ampun bagi simayit, alangkah senang dan bahagianya simayit, karena dosanya terampuni !. Namun kasihan simayit, bila keluarga yang ditinggal tidak mengerti dan memperhatikan tuntunan ini, sehingga yang sholat sangat sedikit sekali !.
KENYATAAN DILAPANGAN
 Disamping mengabaikan shalat jenazah, yang mestinya bermanfaat bagi simayit dan yang sholat. Adalagi kejanggalan yang terjadi , yakni ketika memasukkan dan meletakkan jenazah diliang lahat.
Yang sering dilakukan dalam memasukkan jenazah keliang lahat, justru dari arah samping, padahal menurut tuntunan dari arah kaki jenazah, jika di Indonesia berarti dari arah selatan.   
Menilik hadits Abu Iskak, katanya : " Alharits berpesan agar ia disholatkan oleh 'Abdullah bin Yazid. Kemudian 'Abdullah menyolatkannya, kemudian memasukkannya jenazah kedalam kubur dari arah kedua kakinya seraya berkata : " Inilah daripada sunnah ( tuntunan Rasulullah ) ". ( H.R. Abu Dawud bersanad shohih )
Yang aneh lagi tatkala meletakkan jenazah, akan ada seruan dari para pengantar jenazah : " Buka tali pocongnya ! ", setelah dibuka akan ada seruan lagi : " Beri tanah pada kepalanya ". Seruan tidak berhenti sampai disini saja, bahkan dilanjutkan  : " Tempelkan pipinya langsung ketanah ! ". Seruan dilakukan secara bersahutan, seolah ada dasar rujukan ?.
Padahal jika ditanya apa alasannya ?, jawabnya pasti mengejutkan ! : " Agar jenazah tidak pulang untuk meminta dibuka tali pocongnya ! ".                          
BERTENTANGAN DENGAN TUNTUNAN
Mari ditelaah dan direnungkan kenyataan ini, dengan kepala dingin dan  lapang hati. Bukankah Nabi Muhammad s.a.w. sebagai rasul dan panutan, yang diutus untuk menyampaikan risalah agama, memerintahkan agar membaguskan dalam mengkafan !. Tetapi mengapa dibuka, yang justru menjadi tidak rapi lagi ?!. Mari coba direnungkan dan difahami !.  
Memandikan jenazah sudah ada tata tertibnya, ada urutannya, ada bilangannya, bahkan bahannyapun sudah ada ketentuannya !. Tetapi mengapa jenazah yang sudah suci ini, justru diberi tanah yang kotor ?, apalagi pada bagian terhormat yakni kepala, sadarkah kita ?.                             
         Dengan demikian kain kafan yang semula rapi, jadi berbentuk tak karuan lagi !, Subhaanallah, kasihan bila ibadah selalu mengikut apa kata orang, bukan kembali kepada tuntunan, coba telaah kembali firman Allah didepan. 
MENURUT PENGALAMAN
             Menurut kata orang, bila tali pocong tidak dibuka, jenazah akan pulang, berbentuk pocong dan menuntut agar dibuka talinya, ngeri dan menakutkan kan !. Jadi apalah salahnya bila mengikut apa kata orang ?!.
 Agar selamat dan terhindar dari hal hal tidak diinginkan ?!. Begitu besar pengaruh yang tertanam, dibenak orang orang, padahal sulit dibuktikan !. Penulis sendiri sering tidak membuka tali pocongan, demi melaksanakan tuntunan, dan ..... Alhamdulillah ternyata tidak sesosokpun pocongan yang datang !.   
SETAN BERPERAN
           Tahu siapa yang berperan dibalik semua ini ?. Sehingga membuat orang jadi berbelok dari tuntunan dan keyakinan, sekaligus pada ketakutan 
           Iblis menjawab : " Karena Engkau telah menghukum saya sesat, saya benar benar akan (menghalang halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat) ". ( Q.S. Al A'araaf 16-17 )
          Alhamdulillah suatu saat penulis sempat menyaksikan tayangan televisi indosiar, dalam acara KISMIS ( kisah misteri ), yang ditayangkan tiap malam jumat. Pada acara tersebut ditampilkan dua orang pegawai kuburan, yang mengalami kejadian menyeramkan.
             Salah seorang berkisah : " Begini ceritanya, tatkala saya usai melaksanakan tugas penguburan, kemudian saya membersihkan diri dikamar mandi. Mendadak terdengar suara dibelakang saya : " Buka, buka ", ketika saya menengok kebelakang, nampaklah pocongan yang tangannya menunjuk kearah tali pocongnya yang masih terikat. Kejadian ini juga dialami teman saya juga, tatkala membuka tali sepatunya ketika akan mandi ".    
             Subhaanallaah begitu pandainya setan dalam menjalankan misinya, sehingga banyak yang takut, dan dengan tak terasa banyak yang mengikutinya !.
         Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka".  ( Q.S.Al Hijr 39 )
KESIMPULAN
               Karena piawainya setan, perbuatan yang jelek dijadikan nampak baik !. Oleh karena itu agar terhindar dan selamat dari godaannya, mari menelaah ahir firman Allah tersebut diatas. Secara tegas iblis ( dan setan sebagai anak turunnya ) menyatakan tidak sanggup menggoda dan menyesatkan orang yang mukhlish.           
            Mukhlish atau ikhlash ialah orang orang yang telah diberi taufik untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allah. Untuk itulah mari berusaha untuk selalu melaksanakan perintah Nya dan menjauhi larangan Nya. Semoga !. 


KISAH TAULADAN
SYETAN TAKUT PADA UMAR
Suatu ketika Rasulullah s.a.w. sedang dalam perjalanan pulang dari satu peperangan yang dimenangkan oleh pihak muslim, maka menghadaplah seorang budak wanita berkulit hitam. Di hadapan Rasulullah s.a.w. ia berkata : " Wahai Rasulullah ! Aku telah bernadzar jika engkau kembali dengan selamat dari pertempuran ini, maka aku akan menyambutmu dengan aneka rebana dan nyanyi-nyanyian ".
Mendengar hal itu Rasulullah s.a.w. lalu berkata : " Jika kamu mau bernadzar, maka lakukanlah nadzar itu, dan jika tidak, maka jangan lakukan (rebana dan nyanyian) itu ".
Mendengar jawaban Rasulullah seperti itu, budak itu langsung memulai nadzarnya itu dengan menabuh rebana. Pertama tama sambil menabuh rebana ia menghampiri Abu Bakar r.a. yang baru datang, kemudian Ali r.a. lalu Ustman r.a.. Ketika ia menghampiri Umar dengan menabuh rebana, sebagaimana yang ia lakukan kepada ketiga sahabat sebelumnya, tiba tiba rebananya jatuh ke tanah. Karena ketakutan dan gemetaran, ia kemudian berlutut di hadapan Umar.
Kemudian Rasulullah s.a.w.bersabda : " Sesungguhnya syetan takut kepadamu, wahai Umar ".

MUTIARA HADITS
INGIN BERTEMU ALLAH
Dari Aisyah r.a. berkata, Rasulullah saw, bersabda : Barangsiapa yang suka bertemu Allah maka Allah pun suka bertemu dengannya, dan barangsiapa yang tidak suka bertemu Allah, maka Allah pun tidak suka bertemu dengannya ), saya bertanya : " Wahai Rasulullah, apakah berarti takut mati karena kami semua tidak suka mati ". 
Beliau bersabda : " Bukan demikian, tapi orang mukmin bila mendengar berita gembira tentang rahmat, keridloan dan surga Allah maka ia ingin bertemu dengan Allah, kemudian Allah pun suka bertemu dengannya. Sedangkan orang kafir bila mendengar berita tentang siksaan dan murka Allah, maka ia tidak suka bertemu dengan Allah, maka Allah pun tidak suka bertemu dengannya ". ( H.R. Muslim )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar