MATAHARI BERSINAR BULAN BERCAHAYA
OLEH : M. FARID ANWAR
“ Dia lah
yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan Nya
manzilah manzilah
( tempat tempat ) bagi
perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan ( waktu ).
Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan
tanda tanda
( kebesaran Nya )
kepada orang orang
yang mengetahui “. ( Q.S. Yunus 15 )
Atas
Kebesaran, Kemurahan, Ketelitian dan Kecanggihan Nya, mahluk yang diciptakan
Nya dipelihara dengan sempurna, diantaranya dengan diciptakan Nya matahari dan
bulan.
Dengan adanya
matahari alam bisa terang benderang ( siang ), sinarnya sangat bermanfaat bagi
kehidupan. Demikian pula adanya bulan sebagai penerang di malam hari. Matahari
dan bulan merupakan planet berbeda, masing masing punya manfaat bagi kehidupan
makhluk penghuni bumi.
MATAHARI
BERSINAR
Pada firman diatas Allah
sengaja memakai kalimat matahari “ bersinar
“ dan bulan “ bercahaya “, ini menunjukkan
betapa ilmiahnya Al Quran dalam
menyampaikan informasinya. Secara awam matahari dan bulan memang sama
sama nampak terang, dalam bahasa jawa morop, tetapi pada hakekatnya berbeda.
Sehingga Allah
memakai kata kata dhiyaa’ ( bersinar ) untuk
matahari, dan nuuron ( bercahaya ) untuk
bulan, karena matahari memang menyala, karena memiliki energi berupa panas, sehingga
bisa “ bersinar “ menerangi alam
semesta. Sedangkan bulan tidak memiliki sumber panas, hanya menerima pantulan
sinar dari matahari, Allahu Akbar.
MATAHARI
Matahari
adalah bintang terdekat dengan bumi, berupa bola api gas sangat panas !, bergaris
tengah 1. 400.000 kilometer. ( sekitar 110 kali bumi ).
Panas
permukaannya 6.000. derajat Celcius, suhu
di dalam mencapai 5.000.000. derajat C.,
pada intinya mencapai 20.000.000.
derajat C!. Allaahu Akbar !.
Walau
matahari begitu panas temperaturnya, namun karena jaraknya sudah diatur
sedemikian rupa oleh Yang Maha Kuasa dan Maha Penyayang, sehingga sinar yang
sampai ke bumi tidak sampai membahayakan, bahkan sangat bermanfaat bagi
kehidupan segenap makhluk bumi.
BILA
TERLAMPAU DEKAT
Bayangkan bila
jarak matahari terlampau dekat, betapa panasnya bumi !, hutan akan hangus terbakar,
semua mahluk pada kepanasan dan hangus terbakar pula !. Tidak hanya itu......
bahkan es yang ada di kutub utara dan selatan pada mencair dan akan menimbulkan
banjir menggenangi bumi !. Dengan demikian tamat sudah segenap kehidupan di
bumi, akan punah semuanya !.
Ya Allah
betapa Pandai, Kuasa, Teliti dan Pemurah Nya Engkau Memelihara dan Menyantuni
makhluk Mu. Subhaanallah.
BILA
TERLAMPAU JAUH
Demikian pula bila jarak
matahari terlampau jauh, maka bisa dibayangkan betapa dinginnya suhu bumi,
sehingga semua makhluk pada kedinginan, darah di tubuh segenap makhluk tak bisa
mengalir karena membeku, sulit bernafas dan ......segenap kehidupan di bumi akan
punah
Betapa
teliti dan canggihnya Allah mengatur tata letak makhluk ciptaan Nya, sehingga
semuanya menjadi seimbang, makhluk Nya bisa hidup nyaman, aman dan selamat
berkat ketelitian dan kecanggihan ilmu Nya. Allaahu Akbar.
TERATUR
Dengan adanya matahari yang
beredar secara tetap dan teratur, segenap makhluk hidupnya bisa teratur pula.
Bayangkan bila peredaran matahari tidak teratur, para makhluk akan kesulitan
dan kebingungan mengatur jadwal hidupnya.
Dengan
adanya peredaran matahari dan bulan secara teratur dan tetap, akan memudahkan
segenap makhluk, karena bisa membedakan waktu.
“ Dialah yang
menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya
dan ( menjadikan )
siang terang benderang ( supaya
kamu mencari karunia Allah ).
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda tanda
( kekuasaan
Allah )
bagi orang orang
yang mendengar “. ( Q.S. Yunus 67 )
Bayangkan
bila tidak ada matahari dan bulan, betapa sulitnya hidup, manusia dan mahluk
lainnya akan kesulitan, karena gelap terus atau terang terus, sehingga tak
kenal waktu, tak kenal batas, betapa sulit dan bingungnya kehidupan para makhluk,
kapan mulai bekerja ?, kapan pulang bekerja ?. kapan istirahat ?, kapan mulai
tidur ?, kapan bangun tidur ?, sulit menentukan karena tidak ada patokan waktu.
Dengan
adanya matahari dan bulan, jelas.......bisa dengan mudah mengatur waktu karena
ada tanda, ada gelap ada terang, ada batas, karena ada pagi ada sore, ada siang
ada malam dan seterusnya.
BULAN
BERCAHAYA
Pada bulan Allah sengaja memakai
kata nuuron ( bercahaya ). Bukankah
secara ilmiah bulan memang tidak bersinar, bulan terang karena mendapat
pantulan sinar matahari yang begitu kuatnya, sehingga bulan nampak bercahaya
dan terang dimalam hari.
Tiap
malam bentuk dan posisi bulan selalu berubah secara tetap dan teratur, ketika
awal bulan berbentuk sabit, malam berikutnya bentuk sabit makin membesar,
sampai berbentuk setengah lingkaran, bahkan sampai berbentuk lingkaran penuh (
bulan purnama ). Akankah manusia memperhatikan tanda kebesaran Allah yang sangat
indah ini ?.
TAHU
WAKTU
Bukankah dengan
mengamati perubahan bentuk bulan yang selalu tetap ini bisa dimanfaatkan
sebagai patokan untuk menentukan waktu ?.
“ ........supaya kamu mengetahui bilangan
tahun dan perhitungan ( waktu ) “, dengan tetapnya peredaran, manusia dapat mengetahui perhitungan hari,
bulan dan tahun. Ya Allah betapa tekun dan teliti Nya Engkau mengatur ciptaan
Mu, demi kasih sayang kepada makhluk Mu. Alhamdulillah.
A DENGAN HAQ
Guna
menyelamatkan mahluk bumi, maka ditatanya panas dingin silih berganti secara
imbang dan teratur, Allah mentetapkan peredaran bulan dan matahari, masing
masing diatur beredar pada garis edarnya ( manzilahnya ).
“ “
.......Allah
tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak ..”. Allah menjadikan matahari
dan bulan dengan haq, artinya tidak sia sia, banyak hikmah terdapat dibalik penciptaan
keduanya ( matahari dan bulan ).
TANDA
KEBESARAN
“
............Dia
menjelaskan tanda tanda
( kebesaran Nya )
kepada orang orang
yang mengetahui “
Akankah
manusia tidak memahami tanda Kekuasaan Allah yang demikian indah canggih dan sangat bermanfaat ini ?. Semoga
jiwa selalu ingat kepada Pencipta Nya, sehingga tidak hanya sekedar menikmati
ciptaan Nya saja, tetapi juga menjadi hamba yang pandai bersyukur kepada Nya.
KISAH TAULADAN
KEBEBASAN MANDELA
Seorang
mantan presiden bercerita tentang pengalamannya dengan Nelson Mandela negarawan
Afrika yang terkenal. Dalam suatu acara pidato di Hay Festifal yang disiarkan
B.B.C. World T.V.
“ Pada suatu kunjungan saya ke Afrika selatan, saya sempat diajak
menyaksikan bekas ruang tahanan Mandela, begitu sempit sel itu sehingga rasanya
sulit membayangkan bagaimana orang bertubuh sebesar itu bergerak. Tidak ada
meja, kursi, bahkan tidak ada toilet. Dia menghuni sel itu selama 14 tahun,
dari seluruh masa tahanannya 27 tahun.
Dalam perjalanan pulang saya bertanya kepada orang besar itu : “ Apakah dia
tidak merasa dendam dan geram terhadap musuhnya ketika dibebaskan ? “.
Seorang yang jujur seperti dia mengatakan : “ Ya “. Dia merasa marah dan
dendam, tetapi kemudian katanya : “ Jika saya biarkan terus kemasygulan dan
kebencian saya kepada para penindas itu, maka mereka yang telah menyandera saya
selama 27 tahun itu akan masih terus menyandera diri dan jiwa saya, saya tidak
mau terus menerus disandera, karenanya saya lepaskan semua kegeraman itu, sejak
itu saya merasa benar benar bebas dan merdeka “.
Alangkah indah dan mulia sikap Mandela yang faham tentang hakekat dan
fithrah jiwa, sehingga jiwanya terasa tenang karena melepaskan sikap dendam
kepada musuh yang pernah menyekapnya dalam penjara.
Bukankah Allah telah berfirman tentang ciri ciri orang yang taqwa :
“ (yaitu) orang orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang
maupun sempit, dan orang orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan “. ( Q.S. Ali Imran 134 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar