TABIR KEMATIANNYA TERBUKA
Oleh : H.M.FARID
ANWAR
Sesungguhnya Allah,
hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang
menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun
yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok dan tiada
seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana Dia akan mati. Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. ( Q.S. Luqman 34 )
Ajal atau mati merupakan misteri
Ilahi, tidak ada yang tahu saat ajal menjemputnya nanti, tiap diri pasti akan
mengalami, namun tak tahu pasti kapan terjadi,
hanya Allah Yang Maha mengetahui rahasia mati. Tetapi bila Allah
menghendaki, bisa saja seseorang jadi tahu kapan ia akan menghadap sang Ilahi
Rabbi. Bagaimana bisa terjadi ?.
HAMBA YANG SHOLIH
Adalah bapak Ahmad nama
panggilannya, berkacamata tebal tampilannya. Potongan tubuhnya sedang sedang
saja, putih warna kulitnya, pendiam tak banyak bicara ciri hasnya, senyum selalu menghiasi gaya bicaranya,
sehingga nampak berwibawa.
Dilahirkan pada th 1912, kediamannya No 12
dikampung baru bangilan, kawasan Ampel Surabaya utara dekat pasar Pabean. Memperbaiki arloji sebagai mata
pencaharian, hasil garapan beliau selalu memuaskan pelanggan, apalagi janji
selalu ditunaikan, sehingga para pelanggan terpuaskan.
Itulah sosok pak Ahmad yang bersahaja,
rumahnya biasa biasa saja, dalam kampung pula letaknya, kehidupannya sederhana,
namun membuatnya cukup bahagia. Dikaruniai putera puteri 14 jumlahnya, yang
hidup tinggal 6 saja.
PESAN MENGEJUTKAN
Suatu saat tatkala
beliau menginjak usia tuju puluh delapan , beliau memanggil putranya : “ San “,
yang nama lengkapnya Ahsan, putera keempat sekarang berkediaman di Dapuan
gang 3 No 16 Sby. “ Kemari nak bapak
ingin menyampaikan pesan “. Ahsanpun segera bergegas menghampiri sang bapak,
dengan perasaan heran, ada apa gerangan ?.
“ Dengar dan catat
baik baik pesan bapak ini “, Ahsanpun mendengar dengan penuh gusar dan
penasaran dihati, gerangan apa pesan bapak kok nampak sangat hati hati, agak
aneh tidak seperti kebiasaannya sehari hari. “ Jangan kaget San, Insya Allah
bapak akan meninggalkan alam fana ini, pada hari Selasa, tanggal 4 bulan
April, tahun 1990 nanti “.
Hati Ahsan bagai
disambar petir demi mendengar bapaknya berpesan, hatinya kaget, bercampur heran
tak karuan , betapa tidak ?!. Bapaknya dalam kondisi sehat, segar bugar dengan
tegar mengucapkan kata kata yang mantap dan meyakinkan, namun juga mengherankan tentang datangnya ajal yang mengerikan, dihitung hitung berarti wafatnya
kurang 3 bulan lagi menghadang. Orang awam saja yang ke Islamannya sangat
kurang, ditambah lagi kental dengan ketahayyulan, tidak berani ngomong soal
mati dengan sembarangan, karena ketakutan, ngalup kata orang ?.
BERPAMITAN
Detak waktupun terus berjalan,
hati Ahsan kian hari kian was was, sambil melihat catatan dipenanggalan tentang
catatan tanggal kematian, seolah semakin hari semakin menghawatirkan, antara
rasa yakin dan tidak saling bergantian !.
Kurang seminggu saat kematian, beliau mohon
maaf pada setiap orang. Kurang satu hari pada para jama’ah masjid Taqwa beliau
juga berpamitan ( satu komplek dengan madrasah mufidah milik kyai H. Mas Mansyur, yang sekarang dijadikan
nama jalan. Masjid Taqwa terletak disebelah barat jl. K.H.Mas Mansyur ). Para
jama’ahpun tertegun campur heran, namun mau tanya tak kesampaian.
AKTIF BERJAMA’AH DAN
SHOLAT SUNNAH
Beliau sangat aktif berjamaah
sholat walaupun letak masjid agak sedikit jauh dari rumah kediaman. Beliau
punya motto : Lebih baik menunggu Allah
daripada ditunggu Allah. Untuk
itulah sebelum sholat dzuhur ditunaikan, beliau selalu menyudahi kegiatan,
mengemasi perkakas dan berwudlu pada pukul 11.00, kemudian berangkat kemasjid
Taqwa dengan berjalan.
WAFAT SESUAI ISYARAT
Subhaanallah, tepat pada hari yang
beliau sampaikan, Malaikat pencabut nyawa datang, tugaspun ditunaikan !!!.
Innaalillaahi wa innaa ilaihi rooji’un. Ahirnya pak Ahmad menghadap Sang Khaliq
dengan tenang.
TA’JUB DAN HERAN
Ketika cak Ahsan menceriterakan
kisah tersebut, saya sempat ragu dan heran , kok ada orang bisa tahu saat
kematian, soal mati kan mutlak urusan Tuhan. Dengan rasa penuh penasaran
saya mencoba mengorek lebih dalam, dengan mengajukan beberapa pertanyaan guna
mencari jawaban, saya yakin pasti ada sesuatu amalan yang menjadikan bapak
Ahmad punya nilai lebih disisi Allah
yang Maha Rahman.
IHLASH,SABAR, SENANTIASA
MENJAGA SHALAT
Ternyata pak Ahmad kata cak San, orangnya
ihlas dan penyabar, ini dia kunci rahasianya !!!, Bukankah orang yang sabar selalu disertai
Allah. Ditambah lagi beliau sangat aktif
dalam menjaga sholat berjamaah dan sholat sunnahnya. Pantas bila Allah dekat dan suka pada hambaNya
yang selalu menjaga ibadahnya, sehingga Allah menunjukkan Kemurahan dan
KebesaranNya dengan membuka tabir
rahasia saat kematiannya.Allahu Akbar !!!.
“ Pernah “ kata cak Ahsan,
melanjutkan kisah tentang kesabaran bapaknya, suatu saat pak Ahmad mengadakan
sayembara pada putera puterinya : “ Ayo buatlah bapak marah, yang bisa aku beri
hadiah !”.
“ Aku Rid “, kata
cak Ahsan kepada saya “ Memilih melempar kaca jendela rumah hingga pecah
dan langsung kutinggal pergi, hingga
baru pulang sore hari, tahu apa yang terjadi ?, ternyata kaca jendela sudah
utuh kembali ! “.
Suatu saat beliau sempat sakit
darah tinggi, kemudian kedoter memeriksakan diri, setelah memeriksa dengan
teliti, dokter bertanya pada beliau dengan hati hati : “ Pak Ahmad pernah
marah, mungkin sekali sekali ? “. “ Pak
dokter saya tidak bisa marah “, jawab beliau dengan suara lirih.
Kemudian cak San melanjutkan : “ Bahkan
ketika kematian putera puterinya yang seolah silih berganti, dihadapi pula dengan ihlas dan tabah hati “.
DERAJAT KEMULYAAN
Masya Allah betapa ihlas dan sabarnya
pak Ahmad ini, sehingga dikaruniai kelebihan dan kemulyaan oleh Allah, dapat
mengetahui saat kematiannya sendiri “. Allah yang Maha Kuasa bila berkehendak,
bisa saja memberikan ilmuNya kepada siapa saja yang dikehendaki : " Dan mereka tidak mengetahui
sedikitpun dari ilmu Allah melainkan sekedar yang dikehendainya dikehendakiNya….”. ( Q.S. Al Baqarah 255 )
Saya
jadi puas mendengar penjelasan cak San ini, rasa penasaran jadi terobati, iman
jadi semakin mantap sekali, ingin rasanya mengikuti jejak beliau jadi orang
sabar, bukan untuk dapat mengetahui kapan saat mati, namun karena sabar memang
punya nilai tinggi disisi Ilahi Rabbi.
KISAH TAULADAN
KARUNIA ALLAH
TIDAK AKAN HABIS
Dari
Abu Hurairah, Rasulullah bersabda : “ Seorang laki-laki berkata : Saya akan
bersedekah dengan sesuatu “. Ia mengeluarkan sedekahnya dan ternyata jatuh
kepada seorang pencuri. Keesokan harinya orang-orang berkata : “ Dia bersedekah
kepada pencuri “. Laki-laki itu berkata : “ Ya Allah, bagi-Mulah segala pujian,
saya akan bersedekah dengan sesuatu “.
Ia
lantas mengeluarkan sedekahnya dan ternyata jatuh kepada seorang pezina.
Keesokan harinya orang-orang berkata : “ Pada malam tadi dia bersedekah kepada
seorang pezina “.
Dia
kembali bersedekah dan ternyata jatuh kepada seorang yang kaya. Keesokannya
orang-orang berbicara : “ Ia bersedekah kepada seorang yang kaya “. Ia berkata
: “ Ya Allah, bagi-Mulah segala pujian, (atas karunia-Mu) saya telah bersedekah
beberapa kali, tetapi ternyata jatuh kepada pencuri, pezina dan orang yang kaya
!“.
Kemudian
dikatakan kepadanya : “ Adapun sedekahmu kepada pencuri semoga ia bisa menjaga
diri dari mencuri. Adapun kepada pezina semoga ia bisa menjaga diri dari
perzinahan. Dan kepada orang kaya semoga ia bisa menjadikan pelajaran baginya
sehingga menafkahkan apa yang telah diberikan oleh Allah kepadanya “.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar