Senin, 11 Agustus 2014

TABIR KEMATIANNYA TERBUKA



 TABIR KEMATIANNYA TERBUKA
Oleh : H.M.FARID ANWAR

Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana Dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal( Q.S. Luqman 34 )

            Ajal atau mati merupakan misteri Ilahi, tidak ada yang tahu saat ajal menjemputnya nanti, tiap diri pasti akan mengalami, namun tak tahu pasti kapan terjadi,  hanya Allah Yang Maha mengetahui rahasia mati. Tetapi bila Allah menghendaki, bisa saja seseorang jadi tahu kapan ia akan menghadap sang Ilahi Rabbi. Bagaimana bisa terjadi ?.
HAMBA YANG SHOLIH
            Adalah bapak Ahmad nama panggilannya, berkacamata tebal tampilannya. Potongan tubuhnya sedang sedang saja, putih warna kulitnya, pendiam tak banyak bicara ciri hasnya,  senyum selalu menghiasi gaya bicaranya, sehingga nampak berwibawa.
            Dilahirkan pada th 1912, kediamannya No 12 dikampung baru bangilan, kawasan Ampel Surabaya utara dekat pasar Pabean. Memperbaiki arloji sebagai mata pencaharian, hasil garapan beliau selalu memuaskan pelanggan, apalagi janji selalu ditunaikan, sehingga para pelanggan terpuaskan.
                       Itulah sosok pak Ahmad yang bersahaja, rumahnya biasa biasa saja, dalam kampung pula letaknya, kehidupannya sederhana, namun membuatnya cukup bahagia. Dikaruniai putera puteri 14 jumlahnya, yang hidup tinggal 6 saja.
PESAN MENGEJUTKAN
                       Suatu saat tatkala beliau menginjak usia tuju puluh delapan , beliau memanggil putranya : “ San “, yang nama lengkapnya Ahsan, putera keempat sekarang berkediaman di Dapuan gang 3 No 16 Sby. “ Kemari nak bapak ingin menyampaikan pesan “. Ahsanpun segera bergegas menghampiri sang bapak, dengan perasaan heran, ada apa gerangan ?.            
         “ Dengar dan catat baik baik pesan bapak ini “, Ahsanpun mendengar dengan penuh gusar dan penasaran dihati, gerangan apa pesan bapak kok nampak sangat hati hati, agak aneh tidak seperti kebiasaannya sehari hari. “ Jangan kaget San, Insya Allah bapak akan meninggalkan alam fana ini, pada hari Selasa, tanggal 4 bulan April, tahun 1990  nanti “.       
                     Hati Ahsan bagai disambar petir demi mendengar bapaknya berpesan, hatinya kaget, bercampur heran tak karuan , betapa tidak ?!. Bapaknya dalam kondisi sehat, segar bugar dengan tegar mengucapkan kata kata yang mantap dan meyakinkan, namun juga mengherankan tentang datangnya ajal yang mengerikan, dihitung hitung berarti wafatnya kurang 3 bulan lagi menghadang. Orang awam saja yang ke Islamannya sangat kurang, ditambah lagi kental dengan ketahayyulan, tidak berani ngomong soal mati dengan sembarangan, karena ketakutan, ngalup kata orang ?.
         BERPAMITAN               
              Detak waktupun terus berjalan, hati Ahsan kian hari kian was was, sambil melihat catatan dipenanggalan tentang catatan tanggal kematian, seolah semakin hari semakin menghawatirkan, antara rasa yakin dan tidak saling bergantian !.
            Kurang seminggu saat kematian, beliau mohon maaf pada setiap orang. Kurang satu hari pada para jama’ah masjid Taqwa beliau juga berpamitan ( satu komplek dengan madrasah mufidah milik  kyai H. Mas Mansyur, yang sekarang dijadikan nama jalan. Masjid Taqwa terletak disebelah barat jl. K.H.Mas Mansyur ). Para jama’ahpun tertegun campur heran, namun mau tanya tak kesampaian.
AKTIF BERJAMA’AH DAN SHOLAT SUNNAH
             Beliau sangat aktif berjamaah sholat walaupun letak masjid agak sedikit jauh dari rumah kediaman. Beliau punya motto : Lebih baik menunggu Allah daripada ditunggu Allah. Untuk itulah sebelum sholat dzuhur ditunaikan, beliau selalu menyudahi kegiatan, mengemasi perkakas dan berwudlu pada pukul 11.00, kemudian berangkat kemasjid Taqwa dengan berjalan.
WAFAT SESUAI ISYARAT      
             Subhaanallah, tepat pada hari yang beliau sampaikan, Malaikat pencabut nyawa datang, tugaspun ditunaikan !!!. Innaalillaahi wa innaa ilaihi rooji’un. Ahirnya pak Ahmad menghadap Sang Khaliq dengan tenang.
         TA’JUB DAN HERAN            
         Ketika cak Ahsan menceriterakan kisah tersebut, saya sempat ragu dan heran , kok ada orang bisa tahu saat kematian, soal mati kan mutlak urusan Tuhan. Dengan rasa penuh penasaran saya mencoba mengorek lebih dalam, dengan mengajukan beberapa pertanyaan guna mencari jawaban, saya yakin pasti ada sesuatu amalan yang menjadikan bapak Ahmad punya nilai lebih  disisi Allah yang Maha Rahman.
IHLASH,SABAR, SENANTIASA MENJAGA SHALAT
                        Ternyata pak Ahmad kata cak San, orangnya ihlas dan penyabar, ini dia kunci rahasianya !!!,  Bukankah orang yang sabar selalu disertai Allah.  Ditambah lagi beliau sangat aktif dalam menjaga sholat berjamaah dan sholat sunnahnya.  Pantas bila Allah dekat dan suka pada hambaNya yang selalu menjaga ibadahnya, sehingga Allah menunjukkan Kemurahan dan KebesaranNya dengan  membuka tabir rahasia saat kematiannya.Allahu Akbar !!!.
             “ Pernah “ kata cak Ahsan, melanjutkan kisah tentang kesabaran bapaknya, suatu saat pak Ahmad mengadakan sayembara pada putera puterinya : “ Ayo buatlah bapak marah, yang bisa aku beri hadiah !”.
“ Aku Rid “, kata cak Ahsan kepada saya “ Memilih melempar kaca jendela rumah hingga pecah dan  langsung kutinggal pergi, hingga baru pulang sore hari, tahu apa yang terjadi ?, ternyata kaca jendela sudah utuh kembali ! “.
            Suatu saat beliau sempat sakit darah tinggi, kemudian kedoter memeriksakan diri, setelah memeriksa dengan teliti, dokter bertanya pada beliau dengan hati hati : “ Pak Ahmad pernah marah, mungkin sekali sekali ? “.  “ Pak dokter saya tidak bisa marah “, jawab beliau dengan suara lirih.
            Kemudian cak San melanjutkan : “ Bahkan ketika kematian putera puterinya yang seolah silih berganti,  dihadapi pula dengan ihlas dan tabah hati “.
DERAJAT KEMULYAAN
            Masya Allah betapa ihlas dan sabarnya pak Ahmad ini, sehingga dikaruniai kelebihan dan kemulyaan oleh Allah, dapat mengetahui saat kematiannya sendiri “. Allah yang Maha Kuasa bila berkehendak, bisa saja memberikan ilmuNya kepada siapa saja yang dikehendaki  : " Dan mereka tidak mengetahui sedikitpun dari ilmu Allah melainkan sekedar yang dikehendainya   dikehendakiNya….”. ( Q.S. Al Baqarah 255 )
           Saya jadi puas mendengar penjelasan cak San ini, rasa penasaran jadi terobati, iman jadi semakin mantap sekali, ingin rasanya mengikuti jejak beliau jadi orang sabar, bukan untuk dapat mengetahui kapan saat mati, namun karena sabar memang punya nilai tinggi disisi Ilahi Rabbi.

                               KISAH TAULADAN
           KARUNIA ALLAH TIDAK AKAN HABIS
          Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda : “ Seorang laki-laki  berkata : Saya akan bersedekah dengan sesuatu “. Ia mengeluarkan sedekahnya dan ternyata jatuh kepada seorang pencuri. Keesokan harinya orang-orang berkata : “ Dia bersedekah kepada pencuri “. Laki-laki itu berkata : “ Ya Allah, bagi-Mulah segala pujian, saya akan bersedekah dengan sesuatu “.
    Ia lantas mengeluarkan sedekahnya dan ternyata jatuh kepada seorang pezina. Keesokan harinya orang-orang berkata : “ Pada malam tadi dia bersedekah kepada seorang pezina “.
Dia kembali bersedekah dan ternyata jatuh kepada seorang yang kaya. Keesokannya orang-orang berbicara : “ Ia bersedekah kepada seorang yang kaya “. Ia berkata : “ Ya Allah, bagi-Mulah segala pujian, (atas karunia-Mu) saya telah bersedekah beberapa kali, tetapi ternyata jatuh kepada pencuri, pezina dan orang yang kaya !“.
Kemudian dikatakan kepadanya : “ Adapun sedekahmu kepada pencuri semoga ia bisa menjaga diri dari mencuri. Adapun kepada pezina semoga ia bisa menjaga diri dari perzinahan. Dan kepada orang kaya semoga ia bisa menjadikan pelajaran baginya sehingga menafkahkan apa yang telah diberikan oleh Allah kepadanya “.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar