TAK TERBILANG
KARUNIANYA
Oleh: H.M.Farid Anwar
" Dan jika kamu
menghitung hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ". ( Q.S. An-Nahl 18 )
Manusia bersifat lemah, lupa dan chilaf, tidak ada manusia yang
lepas dari kedhoifannya, karena memang demikian kodratnya.
Ketika berada dalam kondisi wajar, sehat dan normal, sama
lengah dan lupa terhadap kenikmatan yang telah diberikan Allah padanya.
Padahal betapa banyak kenikmatan yang telah dikaruniakan Allah
pada manusia, saking banyaknya, sehingga tak kan mampu dan sanggup
menghitungnya.
Nikmat yang diberikan Allah akan sangat terasa ketika keadaan
jadi berubah, ketika ujian datang menimpa, sakit misalnya, maka akan terasa dan
terbayang dibenaknya, betapa nikmatnya sehat, betapa nikmat dan nyamannya
ketika melahap makanan dalam kondisi
badan sehat.
Sebagai perbandingan dan gambaran betapa
besar nilai nikmat Allah yang dianugerahkan kepada manusia, Rasulullah s.a.w.
menyampaikan hadits dibawah ini.
IBADAH 500 TAHUN, SEBANDING DENGAN SATU KENIKMATAN.
Dari Jabir bin Abdullah r.a berkata : “ Rasulullah s.a.w.
keluar menuju kami, lalu bersabda “ : “ Baru saja kekasihku Malaikat Jibril
keluar dariku dia memberitahu “ : “ Wahai Muhammad, Demi Dzat yang mengutusmu
dengan kebenaran. Sesungguhnya Allah memiliki seorang hamba di antara sekian
banyak hambaNya yang melakukan ibadah kepadaNya selama 500 tahun, ia hidup di
puncak gunung yang berada di tengah laut. Lebarnya 30 hasta dan panjangnya 30
hasta juga. Sedangkan jarak lautan tersebut dari masing masing arah mata angin
sepanjang 4000 farsakh. Allah mengeluarkan mata air di puncak gunung itu hanya
seukuran jari, airnya sangat segar mengalir sedikit demi sedikit, hingga
menggenang dibawah kaki gunung.
Allah juga menumbuhkan
pohon delima, yang setiap malam mengeluarkan satu buah delima matang untuk
dimakan pada siang hari. Jika hari menjelang petang, hamba itu turun kebawah
mengambil air wudlu sambil memetik buah delima
untuk dimakan. Kemudian mengerjakan shalat. Ia berdoa kepada Allah jika waktu
ajal tiba agar ia diwafatkan dalam keadaan bersujud, dan mohon agar jangan
sampai jasadnya rusak dimakan tanah atau lainnya sehingga ia dibangkitkan dalam
keadaan bersujud juga.
Demikianlah kami dapati, jika kami lewat dihadapannya ketika
kami menuruni dan mendaki gunung tersebut.
Selanjutnya, ketika dia dibangkitkan pada hari kiamat ia
dihadapkan di depan Allah, lalu Allah berfirman : “ Masukkanlah hambaKu ini
kedalam syurga karena rahmat Ku “. Hamba itu membantah : “ Ya Rabbi, aku masuk
Syurga karena ibadahku “.
Allah berfirman : “ Masukkanlah hambaKu ini kedalam Syurga
karena rahmat Ku “. Hamba tersebut membantah lagi : “ Ya Rabbi, masukkan aku ke
Syurga karena ibadahku “.
Kemudian Allah memerintah para malaikat : “ Cobalah kalian
timbang, lebih berat mana antara kenikmatan yang aku berikan kepadanya dengan
amal ibadahnya “.
Maka ia dapati bahwa kenikmatan penglihatan yang dimilikinya
lebih berat dibanding dengan ibadahnya selama 500 tahun, belum lagi kenikmatan
anggota tubuh yang lain. Allah berfirman : “ Sekarang masukkanlah hambaKu ini
ke Neraka ! “.
Kemudian ia diseret ke dalam api Neraka. Hamba itu lalu berkata
: “ Ya Rabbi benar aku masuk syurga hanya karena rahmat Mu, masukkanlah aku ke
dalam SyurgaMu “.
Allah berfirman : “ Kembalikanlah dia ! “.
Kemudian dia dihadapkan lagi di depan Allah, Allah bertanya
kepadanya : “ Wahai hambaKu, siapakah yang menciptakanmu ketika kamu belum
menjadi apa apa ?”.
Hamba tersebut menjawab : “ Engkau, wahai Tuhanku “ .
Allah bertanya lagi : “ Yang demikian itu karena keinginanmu
sendiri atau berkat rahmatKu ? “.
Dia menjawab : “ Semata-mata karena rahmatMu “.
Allah bertanya : “ Siapakah yang membri kekuatan kepadamu
sehingga kamu mampu mengerjakan ibadah selama 500 tahun ?”.
Dia menjawab : “ Engkau Ya Rabbi “.
Allah bertanya : ” Siapakah yang menempatkanmu berada digunung
dikelilingi ombak laut, kemudian mengalirkan untukmu air segar ditengah tengah
laut yang airnya asin, lalu setiap malam memberimu buah delima yang seharusnya
berbuah hanya satu tahun sekali ? “. Di samping itu semua, kamu mohon kepadaKu
agar Aku mencabut nyawamu ketika kamu bersujud, dan aku telah memenuhi
permintaanmu !? “.
Hamba itu menjawab : “ Engkau ya Rabbi “.
Allah berfirman : ” Itu semua berkat rahmat Ku. Dan hanya dengan
rahmat Ku pula Aku memasukkanmu ke dalam Syurga. Sekarang masukkanlah hambaKu ini
kedalam Surga ! HambaKu yang paling banyak memperoleh kenikmatan adalah kamu
wahai hamba Ku “. Kemudian Allah memasukkannya ke dalam Syurga.
Jibril melanjutkan : ” Wahai Muhammad, sesungguhnya segala
sesuatu itu terjadi hanya berkat Rahmat Allah ".( H.R. Al Hakim )
BETAPA LUAS RAHMAT ALLAH
BETAPA LUAS RAHMAT ALLAH
Subhaanallah betapa besar dan luas rahmat
( belas kasih ) Allah yang dicurahkan kepada hambaNya, dari keterangan Nabi
s.a.w. yang disampaikan lewat malaikat Jibril tersebut, semoga kita dapat
mengambil pelajaran, karena sumber ini datang dari Malaikat pembawa wahyu
Allah.
Ibadah
selama 500 tahun seolah luar biasa kelihatannya, namun ternyata nilainya hanya
sepadan dengan karunia Allah berupa penglihatan, yang telah dinikmati selama
hidupnya subhaanallah.
Karunia berupa mata atau
penglihatan yang kita pakai dan nikmati selama ini, pernahkah kita cermati
betapa rumit dan canggihnya, sehingga kita bisa melihat keindahan alam sekitar,
mengenal benda, dan obyek lainnya. Sehingga dapat merekam semua informasi lewat
penglihatan ini. Mata dilengkapi perangkat rumit dan canggih, dapat berputar
sehingga dapat melirik kekanan dan kekiri, karena adanya air mata sebagai pelumasnya. Juga dijaga dan dilindungi adanya kelopak
mata yang dapat bergerak secara reflek.
Dilengkapi pula lensa dan piranti yang
dapat mengatur diafragma, sehingga dapat mengatur jumlah cahaya yang
diterimanya secara otomatis, sehingga dapat menangkap gambar yang diterimanya
secara sempurna.
BILA NIKMAT DICABUT BARU TERASA
Salah seorang jamaah istrinya
menderita sakit glaucoma, sehingga terasa sangat sakit pada matanya, bola matanya tak dapat digerakkan,
terasa seolah ditekan tekan, sakitnya bukan buatan, sehingga sangat sulit tidur
beberapa malam, penglihatan menjadi gelap gulita, aktifitas sebagai ibu rumah tanggapun tak dapat dilaksanakan, sang suamipun ikut kelabakan.
Sang suami ahirnya terpaksa
menggantikan tugas sang istri, sehingga beliau sempat berkata : “ Pak Farid
alangkah berat tugas seorang istri, sekarang saya alami sendiri, dengan sangat
terpaksa saya ambil alih tugasnya, ya menyapu rumah, ngepel, memasak, cuci
piring, mencuci pakaian, setrika dan lain sebagainya, sangat berat terasa namun
saya terima dengan niat ibadah “.
Contoh diatas baru sebagian dari
karunia Allah yang sangat luar biasa manfaatnya, belum lagi nikmat nikmat yang
lain yang sangat sulit menghitungnya.
MENSYUKURI NIKMAT
Agar hidup terasa nikmat dan nyaman biasakan
selalu mensykuri nikmat Allah dalam situasi dan keadaan apapun, jangan mudah
resah, hadapi segalanya dengan tabah dan selalu mengingat kepadaNya, selalu
ingat karuniaNya, InsyaAllah hati akan tenang karena nikmat ALLAH akan selalu
dicurahkan sebagaimana firmanNya : “ Dan tatkala Tuhanmu memaklumkan : “
jika kamu bersukur, pasti kami akan menambah ( nikmat ) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari ( nikmatKu ) niscaya adzab Ku
sangat pedih ". ( Q.S. Ibrahim 7 )
KISAH TELADAN
MENGGANGGU SHALAT KEBUN DIJUAL
Diriwayatkan dari Abdullah bin Abi Bakr
bahwa seorang laki laki Anshar shalat di dalam kebun kurma miliknya yang sedang
berbuah ranum dan lebat.
Dia sangat senang
dan kagum dengan hasil tanamannya yang berlimpah. Ketika ia menunaikan sholat, perasaannya ikut
hanyut terbawa sampai terlena, sehingga mengganggu kehusyu’an shalatnya, sampai
lupa jumlah rakaat shalatnya.
Dalam
hatinya ia berkata : “ Rupanya kebun kurma inilah yang telah mengganggu
ketenanganku dalam shalat.”
Kemudian ia mendatangi Ustman bin Affan
dan menceritakan peristiwa ini, Ustman berkata : “ Sedekahkan saja kebun itu,
fisabilillah.” Lalu Ustman membeli kebun tersebut dengan limapuluh ribu (dinar).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar