KEMATIAN SEBAGAI PERINGATAN
OLEH : M.FARID ANWAR
Dan Allah sekali kali
tidak akan menangguhkan ( kematian ) seseorang apabila telah datang waktu
kematiannya dan Allah Maha Mengenal apa
yang kamu kerjakan Q.S. Munafiqun 11
Sering
orang mengikuti dan mengiringi pemakaman jenazah dengan khidmatnya, namun
sayang usai pemakaman mereka sama lupa bahwa maut juga pasti akan menjemputnya,
hanya menunggu giliran saat kedatangannya !.
Semestinya dengan menghadliri
acara kematian menjadi pelajaran dan peringatan bahwa dirinya pasti akan
mengalaminya juga, sehingga akan lebih berhati hati dalam mengisi sisa sisa hidupnya, yang tidak
diketahui kapan lagi sisa umurnya.
TIDAK BISA
DITUNDA
Kematian merupakan titik akhir
kehidupan, yang tak bisa diulang, bila tiba saatnya tidak bisa ditunda dan
ditangguhkan :
“ Dan Allah sekali kali
tidak akan menangguhkan ( kematian )
seseorang apabila telah datang waktu kematiannya
.........”.
Begitu pasti
dan tepatnya saat datangnya kematian, walau lari menghindar di balik bangunan benteng
yang tinggi dan kokoh.
“ Dimana saja kamu
berada kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun
kamu di dalam benteng yang tinggi
lagi kokoh.....”.
(
Q.S. An Nisaa’ 78 )
TIDAK BISA
MENGHINDAR
Bila waktu
kematian telah ditetapkan, manusia tidak bisa menghindar, karena mautlah yang
menjemputnya, karena maut menjadi subyek, manusia hanya menjadi obyek. Bahkan
setelah maut menjemput justru akan dikembalikan kepada Nya. Betapa mengerikan
yang tidak siap dengan bekal amalnya, karena akan dibuka semua amal yang pernah
dilakukannya.
“ Katakanlah :
" Sesungguhnya
kematian yang kamu lari daripadanya, maka
sesungguhnya
kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah),
yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang
telah kamu kerjakan ". (
Q.S. Al Jumu’ah 8 )
Begitu
detailnya takdir kematian sampai Allah menjelaskan secara rinci : “.......Sekiranya kamu
berada di rumahmu, niscaya orang orang yang telah
ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar ( juga ) ke
tempat mereka terbunuh ...... “. ( Q.S. Ali Imran 154 )
TIDAK ADA YANG
TAHU
Kematian
benar benar misteri, betapa tidak ?, ada orang menderita sakit serius, dokter
memprediksi pasien hanya bisa bertahan dalam waktu tertentu, namun
......ternyata si pasien bisa panjang umurnya sampai sekarang.
Ada juga yang sehat wal afiat,
namun ...... tiba tiba saja wafat mendadak. Kisah ini baru saja terjadi pada
jama’ah kami di bulan april 2014. Adalah seorang ibu yang aktif mengaji di masjid
Al Hakim dan aktif di kelompok senam ibu ibu Al Hakim, beliau wanita yang sabar,
pendiam, tidak pernah menggunjing dan taat pada suami,. Tiba tiba sore hari
dadanya terasa sesak, sang suami membawanya ke dokter namun setiba di poliklinik
dinyatakan wafat. Betapa kagetnya pak Totok si suami, diperjalanan di atas beca
si isteri dipeluk dan diciumi dengan rasa penuh sesal dan haru mengingat
kebaikan sang isteri. Pak Totok bercerita sambil menangis sesenggukan mengingat
kebaikannya.
Itulah kisah kematian yang tidak
ada seorangpun yang tahu kapan dan dimana saat kedatangannya.
“.........Dan tiada seorangpun
yang dapat mengetahui di bumi mana dia
akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal “. ( Q.S. Luqman 34 )
DIKTATOR
Kemal Attaturk
adalah pimpinan berfaham sekularis di Turki, dikenal sebagai pencetus sekularis
Turki, seorang diktator, anti agama. Karena kedzaliman dan pengkhianatannya
telah menghancurkan umat Islam Turki dengan sangat kejam, sekaligus penghancur
kekahlifahan Turki. Sikapnya begitu nekad dan brutal sehingga berani menggantung
30 ulama, mengawasi secara ketat gerakan perlawanan kubu muslimin, dikultuskan
dan disanjung oleh para pendukung sekularisme Turki.
Sekiranya dia hidup disaat firman
Allah masih turun, mungkin dia akan dicantumkan Allah dalam jajaran Fir’aun,
Namrud, Abu Lahab dan Qarun.
MENJELANG AJAL
Menurut biografi
yang ditulis para pendukungnya, kematian Kemal Attaturk disebabkan over dosis
minuman keras, penyakit kelamin, malaria, ginjal, lever dan gatal gatal. Ketika
sakaratul maut dia sangat takut berada di istananya, bila tubuhnya panas dia
ingin dibawa ke tengah laut dengan kapalnya, bila penyakitnya bertambah parah, dia
tidak dapat menahan diri untuk menjerit, jeritannya sangat kuat hingga
kedengaran di sekeliling istana. Attaturk berteriak kesakitan ketika sakaratul
maut ditengah hamparan laut.
“ Alangkah dahsyatnya sekiranya
kamu melihat di waktu orang orang yang dzalim berada dalam tekanan sakratul
maut, sedang para Malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata) : "
Keluarkanlah nyawamu ! ", dihari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat
menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah ( perkataan ) yang
tidak benar dan ( karena ) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat ayat
Nya “. (
Q.S. Al An’am 93 )
Pada 29 September 1938 Kemal
Attaturk mengalami koma selama 48 jam, pada 9 November mengalami koma kedua
kalinya, pada waktu itu air dalam perutnya didisedot keluar, kemudian koma
selama 36 jam. Akhirnya meninggal dunia pada 10 November 1939.
KETIKA AJAL
Saat
kematiannya begitu hina, mayatnya tidak dimandikan dan dikafan, tidak
disholatkan tidak dikebumikan, mayatnya diawetkan dan diletakkan di di ruang
takhta istana di istana Dolmabache selama 9 hari 9 malam.
Setelah 9 hari jenazahnyya baru
disholati, itupun atas desakan adik perempuannya. Kemudian dipindah ke Ankara
guna dipertontonkan di hadapan Grand National Assembly Building. Pada 21
November dipindah ke Museum Etnografi di Ankara dekat gedung parlemen.
TANAH TIDAK MAU
MENERIMA
14 tahun kemudian yakni pada tahun
1953 barulah mayat diletakkan di sebuah bukit di Ankara, mayatnya tidak pernah
dikebumikan, tahu sebabnya ?, karena tiada tanah yang layak untuk menjadi
kuburnya.
Begitulah cara Allah menghinakan
hamba yang congkak dan selalu menentang
Nya, itu baru di dunia apalagi di akherat kelak. Na’udzu billaahi min dzaalik. Semoga
Allah senantiasa memberikan hidayah Nya, agar kita dapat memanfaatkan sisa sisa
umur dengan kebaikan dan berakhir dengan khusnul khotimah, Amin. ( “ 35 Kisah aneh tapi nyata
tentang maut “, Adiba a.s. - Sura Media Utama )
KISAH TAULADAN
MAKAMNYA BERBAU HARUM
Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Al Bukhari adalah seorang yang hafal Al Quran dan ahli hadits juga dikenal kesholihannya. Syaikh ibnu Hajar yang juga hafidz Al Quran menyebutkan bahwa Imam Al Bukhari ketika kembali ke Bukhara di akhir hidupnya tinggal di sebuah kemah tidak jauh dari negerinya.
Suatu waktu beliau diminta penguasa Khalid bin Ahmad Adz Dzahli untuk datang ke rumahnya guna membacakan kitab Al Jami’ Wat Tarikh kepada Anak anaknya. Imam Al Bukhari berkata kepada sang utusan : “ Katakan kepadanya bahwa saya tidak menghina ilmu dan tidak mau membawa ke pintu sultan, jika menginginkan sesuatu datanglah ke masjidku atau di rumahku, jika hal itu tidak berkenan hendaklah sultan menyediakan majlis ta’lim agar saya memiliki alasan di sisi Allah kelak pada hari kiamat bahwa saya tidak menyembunyikan ilmu “. Demikian mulia sikap beliau, sebagai seorang ‘ulama yang tidak mau merunduk dan merendah untuk datang kerumah pejabat
Jawaban beliau inilah yang menyebabkan sultan menyimpan dendam, maka sultan pun meminta bantuan Harits bin Abi al Waraqah, salah satu pendukungnya untuk mencela dan memfitnah kelompok imam Al Bukhari, karena gencarnya fitnah akhirnya imam Al Bukhari diusir dari negerinya.
Setelah terusir imam Al Bukhari berdo’a kepada Allah : “ Ya Allah perlihatkanlah kepada mereka, kepada anak anak mereka dan keluarga mereka apa tujuan mengusir aku “.
Kemudian Allah mengabulkan doa’nya, Khalid akhirnya dipenjara, karena suatu masalah dan jatuh miskin. Sedang Harits bin Abi Waraqah mengalami masalah dengan anak dan keluarganya.
Kemudian imam Al Bukhari keluar dari Samarqand menuju ketempat keluarganya di Khartanak, disana beliau menghabiskan waktunya dengan beribadah kepada Allah. Suatu saat Imam Al Bukhari memenuhi undangan dengan menunggang kuda, namun kemudian membatalkan dan berkata kepada temannya : “ Antarkan aku ke pembaringan “, setelah beliau berbaring sambil berdo’a kemudian beliau wafat. Setelah selesai pemakaman kami mencium bau wangi yang sangat menyengat di makamnya seperti aroma minyak kasturi sampai beberapa hari kata Al Waraq teman dekat imam Al Bukhari.
Begitu mulia kematiannya, berkat jasanya dalam penulisan dan pengumpulan hadits Rasulullah s.a.w., sehingga sangat bermanfaat bagi agama dan umat Islam. Semoga Allah mengampuni dan merima amal beliau, Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar