HIDAYAH MUTLAK HAK ALLAH
“ Barangsiapa
yang diberi petunjuk oleh Allah, maka
dialah
yang mendapat petunjuk, dan barangsiapa yang
disesatkan Allah, maka merekalah orang orang
yang merugi “. (
Q.S. Al A’raaf 178 )
Hidayah
atau petunjuk merupakan pemberian mutlak dari Allah, merupakan pilihan Allah
untuk memberi Nya. Dengan demikian
pemberian hidayah atau petunjuk hanya Allah yang berhak. Tiada seorangpun yang bisa
memberi petunjuk kecuali Allah !.
Demikian
pula sebaliknya yang tidak mendapat petunjuk, berarti disesatkan oleh Allah.
Makna “ disesatkan “ karena ulah mereka sendiri, karena tidak mau memahami
petunjuk
Allah, karena ingkar dan tidak mau memahami ayat ayat
Nya.
Maka
sangat beruntung bagi yang dipilih dan diberi Nya hidayah, sehingga mau beriman
kepada Nya.
PERLI DICARI
Walau Allah sebagai Pemberi
Hidayah, namun bukan berarti hidayah tidak perlu dicari. Sama halnya dengan
rizki, walau Allah satu satunya Pemberi Rizki, namun tetap rizki harus dikejar
dan dicari. Demikian pula halnya dengan kesembuhan, walau Allah sebagai Dzat
Penyembuh, tetapi kesembuhan harus dicari dengan berobat menurut ahlinya (
doter, sinshe, tabib dsb. )
PINDAH AGAMA
Alhamdulillah
berkat hidayah Nya kita jadi beriman, namun ingat jangan sampai lengah, hidayah harus tetap dijaga dan dipelihara agar
tidak lepas.
Bukankah
banyak kaum muslimin dan muslimat yang pindah agama ?!, gara gara sembuh
lantaran diobati pendeta ?, pindah agama gara gara cinta ?, gara gara mengejar
jabatan dan harta ?. Dengan kata lain mereka
rela menukar agama hanya demi cinta, kesembuhan, jabatan, dan harta. Alangkah
rendah dan hinanya !!!.
HARUS DIPELIHARA
Disini
pentingnya hidayah perlu dijaga dan dipelihara agar tidak lepas !, diantaranya sholat
harus tetap ditegakkan, bukankah tiap rekaat dalam sholat diwajibkan membaca
surat Al Fatihah, yang didalamnya terdapat do’a : “ Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus “. ( Q.
Al Fatihah 6 )
Disini
hikmahnya mengapa sholat diwajibkan, karena tiap rekaat ada do’a mohon diberi
hidayah, dengan demikian sehari paling tidak kita mohon diberi hidayah minimal
17 kali, belum lagi bila ditambah sholat sunnah. Maka pertahankan sholat jangan
sampai lengah melaksanakan !, agar hidayah tetap melekat, agar tidak lenyap !.
TIDAK BERIMAN TAPI SAYANG
Abu Tholib adalah paman Nabi, tokoh Quraisy cukup
disegani, sangat sayang kepada Nabi Muhammad s.a.w., disamping sebagai
keponakan, juga karena ketinggian akhlaknya, sehingga kaum quraisy ikut segan kepada Nabi s.a.w. Walau menyayangi Nabi, namun menjelang kematiannya Abu Tholib masih belum mau beriman.
MENGAJAK PAMANNYA
Melihat keadaan ini
Rasulullah s.a.w. sangat menyayangkan, sehingga
berusaha agar Abu Tholib sebelum ajal mau mengucapkan kalimat Syahadat
!.
Dari
Sa'id bin Musayyab r.a. dari bapaknya katanya : " Ketika Abu Tholib
hampir meninggal, Rasulullah s.a.w. datang mengunjunginya. Didapati beliau
disana telah hadlir Abu Jahal
dan Abdullah bin Abi Umayyah bin Mughirah. Sabda Rasulullah s.a.w. : " Wahai paman ucapkanlah : " Laa ilaaha illalloh, yakni sebuah
kalimat yang aku akan menjadi saksi bagi paman nanti dihadapan Allah ".
Karena itu Abu Jahal dan Abdullah bin
Abi Umayyah berkata : " Hai Abu Tholib !, bencikah anda kepada agama Abdul
Muthollib ? ". Rasulullah s.a.w. terus saja dan mengulang ulang ucapannya,
tetapi ahirnya Abu Tholib mengatakan kepada mereka, bahwa dia tetap memeluk
agama Abdul muthollib, dan enggan mengucapkan Laa ilaaha illallooh................
DITEGUR
Kemudian Allah 'Azza wa Jalla menurunkan pula ayat yang bertalian dengan
peristiwa Abu Tholib. Firman Allah kepada Rasulullah s.a.w. :
" Sesungguhnya
kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi
Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki Nya,
dan Allah lebih mengetahui orang orang yang mau
menerima petunjuk ". ( H.R. Muslim )
BERMACAM CARA
Hidayah
tidak datang begitu saja, tetapi melalui bermacam cara kedatangannya : Ada yang
karena mendengar bacaan Al Quran, kemudian hatinya tergetar dan memeluk Islam.
Ada yang karena mendengar suara adzan, Ada yang lewat mimpi didatangi seseorang
mengajarkan syahadat, ada yang karena melihat kesantunan akhlak seseorang dan sebagainya.
UMAR MEMELUK ISLAM
Lantaran
begitu bencinya Umar kepada Islam, sampai ada yang berkata : “ Seandainya
keledai Umar masuk Islam, maka sekali kali ibnu Al Khathab tidak akan masuk
Islam “. Tatkala Umar mengetahui bahwa fatimah adik perempuannya memeluk Islam, ia langsung kerumah Fatimah, sedang
Khabab bin Art dan Sa’ad suami Fatimah sedang mengajar Fatimah membaca Al
Quran, maka Umar langsung memukul Fatimah, Fatimah menolak memberikan mushaf
kepada Umar, kecuali bersuci terlebih dahulu. Kemudian Umar mandi dan
membacanya, yang pertama dibaca awal surat Thoha :
“ Thaahaa. Kami
tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah, tetapi sebagai
peringatan bagi orang yang takut ( kepada Allah ). Yaitu diturunkan
dari Allah yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi “. ( Q.S. Thaha 1-4 )
BERKAT DO'A NABI
Setelah membaca Umar r.a. langsung menemui Nabi s.a.w. dan memeluk Islam. Masuknya Umar juga
berkat do’a nabi : “ Yaa Allah kuatkan
Islam dengan salah satu dari kedua orang yang paling Engkau cintai, Abu Jahal
atau Umar “. ( H.R.Tirmidzi )
BIKSHU JADI KIAI
Ada seorang
biksu bertapa selama seminggu, suatu saat datang gangguan nyamuk, kemudian dibacakan mantera, maka
gangguan hilang. Dihari yang lain diganggu suara aneh, dibacakan mantera maka
suara tersebut hilang. Suatu saat dalam melanjutkan tapanya terdengar adzan
shubuh, dibacakan mantera, anehnya suara adzan tetap tak bisa lenyap. Jiwanya jadi
goyah, “ Mengapa mantera tak mempan
terhadap suara adzan ? “, akhirnya jiwanya goyah dan cenderung kepada
Islam, dan memeluk agama Islam.
Bahkan sekarang menjadi muballigh yang aktif berda’wah. Demikian bila Allah
memberi hidayah kepada orang yang dikehendaki Nya.
WANITA KRISTEN
Seorang
wanita kristen yang cukup fanatik, bahkan sampai menikah dan memurtadkan
aktivis H.M.I.. Suatu saat ketika mengendarai mobilnya ada kendala, saat itu
terdengar suara adzan maghrib, maka hatinya menjadi luluh tersentuh, dan
hidayahpun datang. Buku buku tentang Islam dikajinya dan .... akhirnya memeluk Islam.
SEBATAS
MENGINGATKAN
Tugas manusia hanya
sebatas memberi peringatan, bukan memberi hidayah, setelah
diingatkan kemudian dido’akan agar mendapat hidayah, kemudian serahkan putusan
akhir kepada Allah Sang Penentu keputusan, diberi petunjuk atau tidak itu hak Allah.
" Maka berilah peringatan,
karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi
peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka ". ( Q. S . Al
Ghaasyiyah 21- 22 )
KISAH TAULADAN
BILA HIDAYAH DATANG
Fudhail ibn
Iyadh adalah seorang korak dikenal kejam dan ditakuti, dia mencuri biasa lewat
atap bukan lewat pintu.
Suatu hari Fudhail lewat sebuah
perkampungan, melihat seorang gadis cantik sedang mencuci piring di tepi
sungai. Dia tertarik dan berkata kepadanya : “ Hai gadis pergilah kepada kedua
orang tuamu, katakan kepadanya agar mereka mempersolekmu, kemudian meletakkanmu
di kamar, dan aku akan mendatangimu sore hari ! “. Kemudian Fudhail pergi, si
gadis segera pulang menyampaikan habar pertemuan dan pesan Fudhail. Mendengar
pesan Fudhail, segenap penduduk desa sama sedih dan ketakutan lantaran kebiadaban
Fudhail yang cukup terkenal.
Penduduk
desa sama berembuk guna memutuskan langkah apa yang akan ditempuh. Mereka
memutuskan bila kehendak Fudhail dituruti, Fudhail akan puas dan penduduk akan
selamat, namun bila menolak maka dia akan merampas desa ini dan melakukan
berbagai kejahatan yang bisa membinasakan penduduk desa.
Ahirnya
mereka sepakat menyerahkan gadis kepada Fudhail, demi keamanan desa. Si gadis dengan terpaksa
dan berat hati menerima keputusan pahit ini, kemudian si gadis di dandani dan di
letakkan dalam kamar. Seluruh penduduk desa tercekam, demikian pula kedua orang
tua si gadis sambil menahan sedih dan tangis.
Kemudian
Fudhail ibn Iyadh datang, seperti biasa dia masuk lewat atap rumah, ketika akan
beraksi, seorang laki laki tua tetangga si gadis membaca Al Quran dengan suara
keras : “ Belumkah datang waktunya bagi
orang orang yang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada
kebenaran, yang telah turun ( kepada mereka ) ". ( Q.S. Al Hadid 16 ) “.
Kiranya Fudhail terperangah
mendengarnya dan hatinya tergugah : “ Wahai insan yang berkeras hati, wahai
orang yang memperbanyak dosa, belum tibakah waktunya untuk menundukkan hati
kepada Al Quran ?, belumkah tiba waktunya hati yang dipenuhi kegelapan terbuka
dengan perantaraan Al Quran ? “. Ayat ini sangat menghunjam dan menyentuh lubuk
hati Fudhail, maka dengan seketika berubahlah fikirannya.
Fudhail berkata
: “ Tuhanku telah datang waktu itu “. Kemudian ia menangis tersedu sambil
berteriak : “ Wahai penduduk desa, wahai bapak, wahai ibu, wahai gadis cantik,
maafkan aku. Aku telah berbuat banyak kejahatan dan kini aku bertaubat ! ".
Kemudian
dia turun dan pergi, hingga ahirnya sampai beberapa waktu setelah taubat, dia
telah mencapai tingkat ( maqam ) luar biasa. Karena bergaul dengan orang ‘alim
sehingga mencapai ketingkat sholih, bahkan do’anya mustajab, lantaran
tingkatannya menjadi orang mursyid. Beginilah bila Allah telah memberi hidayah
kepada orang orang yang dikehendaki Nya. Allaahu Akbar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar