Kamis, 28 Agustus 2014

HIDAYAH MUTLAK HAK ALLAH






  HIDAYAH MUTLAK HAK ALLAH

Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk, dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang orang yang merugi( Q.S. Al A’raaf 178 )

Hidayah atau petunjuk merupakan pemberian mutlak dari Allah, merupakan pilihan Allah untuk memberi Nya.  Dengan demikian pemberian hidayah atau petunjuk hanya Allah yang berhak. Tiada seorangpun yang bisa memberi petunjuk kecuali Allah !.
Demikian pula sebaliknya yang tidak mendapat petunjuk, berarti disesatkan oleh Allah. Makna “ disesatkan “ karena ulah mereka sendiri, karena tidak mau memahami petunjuk Allah, karena ingkar dan tidak mau memahami ayat ayat Nya.
Maka sangat beruntung bagi yang dipilih dan diberi Nya hidayah, sehingga mau beriman kepada Nya.
PERLI DICARI
         Walau Allah sebagai Pemberi Hidayah, namun bukan berarti hidayah tidak perlu dicari. Sama halnya dengan rizki, walau Allah satu satunya Pemberi Rizki, namun tetap rizki harus dikejar dan dicari. Demikian pula halnya dengan kesembuhan, walau Allah sebagai Dzat Penyembuh, tetapi kesembuhan harus dicari dengan berobat menurut ahlinya ( doter, sinshe, tabib dsb. )  
PINDAH AGAMA
Alhamdulillah berkat hidayah Nya kita jadi beriman, namun ingat jangan sampai lengah,  hidayah harus tetap dijaga dan dipelihara agar tidak lepas.   
Bukankah banyak kaum muslimin dan muslimat yang pindah agama ?!, gara gara sembuh lantaran diobati pendeta ?, pindah agama gara gara cinta ?, gara gara mengejar jabatan dan harta ?. Dengan kata lain mereka rela menukar agama hanya demi cinta, kesembuhan, jabatan, dan harta. Alangkah rendah dan hinanya !!!.
HARUS DIPELIHARA
Disini pentingnya hidayah perlu dijaga dan dipelihara agar tidak lepas !, diantaranya sholat harus tetap ditegakkan, bukankah tiap rekaat dalam sholat diwajibkan membaca surat Al Fatihah, yang didalamnya terdapat do’a : Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus “. ( Q. Al Fatihah 6 )
Disini hikmahnya mengapa sholat diwajibkan, karena tiap rekaat ada do’a mohon diberi hidayah, dengan demikian sehari paling tidak kita mohon diberi hidayah minimal 17 kali, belum lagi bila ditambah sholat sunnah. Maka pertahankan sholat jangan sampai lengah melaksanakan !, agar hidayah tetap melekat, agar tidak lenyap !.
TIDAK BERIMAN TAPI SAYANG
 Abu Tholib adalah paman Nabi, tokoh Quraisy cukup disegani, sangat sayang kepada Nabi Muhammad s.a.w., disamping sebagai keponakan, juga karena ketinggian akhlaknya, sehingga kaum quraisy ikut segan kepada Nabi s.a.w. Walau menyayangi Nabi, namun menjelang kematiannya Abu Tholib masih belum mau beriman.
MENGAJAK PAMANNYA
Melihat keadaan ini Rasulullah s.a.w. sangat menyayangkan, sehingga  berusaha agar Abu Tholib sebelum ajal mau mengucapkan kalimat Syahadat !.
         Dari Sa'id bin Musayyab r.a. dari bapaknya katanya : " Ketika Abu Tholib hampir meninggal, Rasulullah s.a.w. datang mengunjunginya. Didapati beliau disana telah hadlir Abu Jahal dan Abdullah bin Abi Umayyah bin Mughirah. Sabda Rasulullah s.a.w. :  " Wahai paman ucapkanlah :  " Laa ilaaha illalloh, yakni sebuah kalimat yang aku akan menjadi saksi bagi paman nanti dihadapan Allah ".
 Karena itu Abu Jahal dan Abdullah bin Abi Umayyah berkata : " Hai Abu Tholib !, bencikah anda kepada agama Abdul Muthollib ? ". Rasulullah s.a.w. terus saja dan mengulang ulang ucapannya, tetapi ahirnya Abu Tholib mengatakan kepada mereka, bahwa dia tetap memeluk agama Abdul muthollib, dan enggan mengucapkan Laa ilaaha illallooh................
DITEGUR
Kemudian Allah 'Azza wa Jalla menurunkan pula ayat yang bertalian dengan peristiwa Abu Tholib. Firman Allah kepada Rasulullah s.a.w. : 
" Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki Nya, dan Allah lebih mengetahui orang orang yang mau menerima petunjuk ". ( H.R. Muslim )
BERMACAM CARA
     Hidayah tidak datang begitu saja, tetapi melalui bermacam cara kedatangannya : Ada yang karena mendengar bacaan Al Quran, kemudian hatinya tergetar dan memeluk Islam. Ada yang karena mendengar suara adzan, Ada yang lewat mimpi didatangi seseorang mengajarkan syahadat, ada yang karena melihat kesantunan akhlak seseorang dan sebagainya.
UMAR MEMELUK ISLAM
                Lantaran begitu bencinya Umar kepada Islam, sampai ada yang berkata : “ Seandainya keledai Umar masuk Islam, maka sekali kali ibnu Al Khathab tidak akan masuk Islam “. Tatkala Umar mengetahui bahwa fatimah adik perempuannya memeluk  Islam, ia langsung kerumah Fatimah, sedang Khabab bin Art dan Sa’ad suami Fatimah sedang mengajar Fatimah membaca Al Quran, maka Umar langsung memukul Fatimah, Fatimah menolak memberikan mushaf kepada Umar, kecuali bersuci terlebih dahulu. Kemudian Umar mandi dan membacanya, yang pertama dibaca awal surat Thoha :
Thaahaa. Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah, tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut ( kepada Allah ). Yaitu diturunkan dari Allah yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi( Q.S. Thaha 1-4 )
BERKAT DO'A NABI        
       Setelah membaca Umar r.a. langsung menemui Nabi s.a.w. dan memeluk Islam. Masuknya Umar juga berkat do’a nabi : “ Yaa Allah kuatkan Islam dengan salah satu dari kedua orang yang paling Engkau cintai, Abu Jahal atau Umar “. ( H.R.Tirmidzi )
BIKSHU JADI KIAI
Ada seorang biksu bertapa selama seminggu, suatu saat datang gangguan   nyamuk, kemudian dibacakan mantera, maka gangguan hilang. Dihari yang lain diganggu suara aneh, dibacakan mantera maka suara tersebut hilang. Suatu saat dalam melanjutkan tapanya terdengar adzan shubuh, dibacakan mantera, anehnya suara adzan tetap tak bisa lenyap. Jiwanya jadi goyah, “ Mengapa mantera tak mempan terhadap suara adzan ? “, akhirnya jiwanya goyah dan cenderung kepada Islam,  dan memeluk agama Islam. Bahkan sekarang menjadi muballigh yang aktif berda’wah. Demikian bila Allah memberi hidayah kepada orang yang dikehendaki Nya.
WANITA KRISTEN
          Seorang wanita kristen yang cukup fanatik, bahkan sampai menikah dan memurtadkan aktivis H.M.I.. Suatu saat ketika mengendarai mobilnya ada kendala, saat itu terdengar suara adzan maghrib, maka hatinya menjadi luluh tersentuh, dan hidayahpun datang. Buku buku tentang Islam dikajinya dan .... akhirnya memeluk Islam.   
SEBATAS MENGINGATKAN   
Tugas manusia hanya sebatas memberi peringatan, bukan memberi hidayah, setelah diingatkan kemudian dido’akan agar mendapat hidayah, kemudian serahkan putusan akhir kepada Allah Sang Penentu keputusan, diberi petunjuk atau tidak itu hak Allah.
 " Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka ".  ( Q. S . Al Ghaasyiyah 21- 22 )

       KISAH TAULADAN
BILA HIDAYAH DATANG
Fudhail ibn Iyadh adalah seorang korak dikenal kejam dan ditakuti, dia mencuri biasa lewat atap bukan lewat pintu.
Suatu hari Fudhail lewat sebuah perkampungan, melihat seorang gadis cantik sedang mencuci piring di tepi sungai. Dia tertarik dan berkata kepadanya : “ Hai gadis pergilah kepada kedua orang tuamu, katakan kepadanya agar mereka mempersolekmu, kemudian meletakkanmu di kamar, dan aku akan mendatangimu sore hari ! “. Kemudian Fudhail pergi, si gadis segera pulang menyampaikan habar pertemuan dan pesan Fudhail. Mendengar pesan Fudhail, segenap penduduk desa  sama sedih dan ketakutan lantaran kebiadaban Fudhail yang cukup terkenal.
Penduduk desa sama berembuk guna memutuskan langkah apa yang akan ditempuh. Mereka memutuskan bila kehendak Fudhail dituruti, Fudhail akan puas dan penduduk akan selamat, namun bila menolak maka dia akan merampas desa ini dan melakukan berbagai kejahatan yang bisa membinasakan penduduk desa.
Ahirnya mereka sepakat menyerahkan gadis kepada Fudhail,  demi keamanan desa. Si gadis dengan terpaksa dan berat hati menerima keputusan pahit ini, kemudian si gadis di dandani dan di letakkan dalam kamar. Seluruh penduduk desa tercekam, demikian pula kedua orang tua si gadis sambil menahan sedih dan tangis.
Kemudian Fudhail ibn Iyadh datang, seperti biasa dia masuk lewat atap rumah, ketika akan beraksi, seorang laki laki tua tetangga si gadis membaca Al Quran dengan suara keras : “ Belumkah datang waktunya bagi orang orang yang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran, yang telah turun ( kepada mereka ) ".  ( Q.S. Al Hadid 16 ) “.
 Kiranya Fudhail terperangah mendengarnya dan hatinya tergugah : “ Wahai insan yang berkeras hati, wahai orang yang memperbanyak dosa, belum tibakah waktunya untuk menundukkan hati kepada Al Quran ?, belumkah tiba waktunya hati yang dipenuhi kegelapan terbuka dengan perantaraan Al Quran ? “. Ayat ini sangat menghunjam dan menyentuh lubuk hati Fudhail, maka dengan seketika berubahlah fikirannya.
 Fudhail berkata : “ Tuhanku telah datang waktu itu “. Kemudian ia menangis tersedu sambil berteriak : “ Wahai penduduk desa, wahai bapak, wahai ibu, wahai gadis cantik, maafkan aku. Aku telah berbuat banyak kejahatan dan kini aku bertaubat ! ".
Kemudian dia turun dan pergi, hingga ahirnya sampai beberapa waktu setelah taubat, dia telah mencapai tingkat ( maqam ) luar biasa. Karena bergaul dengan orang ‘alim sehingga mencapai ketingkat sholih, bahkan do’anya mustajab, lantaran tingkatannya menjadi orang mursyid. Beginilah bila Allah telah memberi hidayah kepada orang orang yang dikehendaki Nya. Allaahu Akbar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar